Anda di halaman 1dari 2

KATA PENGANTAR

Makna membaca, dalam arti sempit dan yang tercantum dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu. Dalam
arti luas, ‘tulisan’ bisa diartikan sebagai sesuatu yang abstrak, sehingga orang akan berkata
bahwa dia sedang membaca jalan kehidupan, membaca pikiran, membaca lukisan, membaca
cuaca, dan lain sebagainya. Dalam makalah ini, karena membaca dikaitkan dengan institusi
sekolah yang banyak berhubungan dengan pembelajaran lewat buku, maka makna membaca yang
dimaksud lebih ditekankan pada membaca tulisan.

Masalah baca-tulis sudah muncul sejak zaman dahulu (Kleden-Probonegoro, 1998).


Ilmuwan barat, Plato, disebutkan menolak tulisan, meskipun pada kenyataannya ia malah
menghasilkan banyak tulisan. Berdasarkan mitos yang mengisahkan tentang Dewa Teuth, yaitu
dewa pengetahuan, misalnya geometri, astronomi, dan sebagainya. Ia mengajarkan pada rakyat
Mesir bahwa pengetahuan grammata, atau pengetahuan tentang karakter tulisan, dapat
menjadikan manusia lebih bijaksana dan lebih mampu untuk mengingat sesuatu. Tetapi raja
Mesir saat itu menolak, dengan alasan bahwa tulisan dapat memperlemah kemampuan jiwa untuk
mengingat. Demikian pula dengan ilmuwan lain, seperti Socrates dan Aristoteles, yang
menganggap bahwa tulisan tidak penting. Socrates menggeneralisir bahwa tulisan tidak bermakna
apa-apa, karena seperti lukisan, tulisan hanya sebuah benda mati atau makhluk tak hidup,
sedangkan Aristoleles menganggap bahwa tulisan adalah jiplakan dari bahasa, yaitu kata-kata
yang diucapkan dari suara manusia. Suara mempunyai hubungan langsung dengan pikiran.
Seorang ilmuwan kontemporer, Derrida menyatakan bahwa tulisan bukan sekedar ‘literal
pictographic atau inskripsi yang bersifat ideografik, tetapi merupakan totalitas yang mencakup
kemampuan untuk melampaui apa yang hanya bias ditunjuk secara fisik. Oleh karena itu tulisan
adalah berhubungan dengan konsep jiwa, konsep hidup, nilai, pilihan, dan memori. Orang dapat
merasakan dinginnya salju atau situasi perang dunia ke-dua dari tulisan, tanpa harus
mengalaminya sendiri.

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………............ i

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………. 1

BAB II PROGRAM BUDAYA LITERASI/MEMBACA………………………. 2

A. KONSEP LITERASI………………………………………………… 2

B. NAMA PROGRAM ………………………………………………… 3

C. TUJUAN PELAKSANAAN ……………………………………….. 3

D. BENYUK DAN KEGIATAN ………………………………………. 3

E. PENGANGGUNG JAWAB ………………………………………... 4

F. JADWAL LITERASI ……………………………………………….. 4

G. PENDANAAN ……………………………………………………… 4

BAB III PENUTUP ………………………………………………………….. 5

ii | P a g e

Anda mungkin juga menyukai