BAB I
PENDAHULUAN
sejahtera, dan adil bukan suatu hal yang mudah khususnya dalam hal keadilan.
Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang
terlalu banyak dan terlalu sedikit, kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua
orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam
benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama maka masing-masing orang
1
Zainudin Alfarisi . Pengertian Keadilan. http://zaysscremeemo.blogspot.com/2012, diakses
tanggal 9 Oktober 2013
2
kemasyarakatan yang dapat memaksa orang supaya mentaati tata tertib dalam
terhadap siapa yang tidak mau mematuhinya. 2 Selain itu menurut Hadi
Subekti menyebutkan bahwa hukum itu mengabdi pada tujuan Negara yang
rakyatnya. 3
belum sepenuhnya dikatakan adil begitu juga di sektor lainnya seperti masalah
sosial ekonomi dan lainnya. Ketidakadilan ini sangat dirasakan sekali dalam
dan pihak-pihak terkait. Para pengusaha masih menjadi penentu mutlak nasib
Manusia (SDM) cukup banyak, sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa
bagi pasar domestik maupun luar negeri. Berdasarkan data Badan Pusat
2
CST Kansil, 1986, “Pengantar Ilmu Hukum Indonesia” Jakarta, Balai Pustaka. Hal.40
3
Ibid, Hal. 41
3
Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia tahun 2004 kurang lebih 217 juta
jiwa, dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi yaitu sekitar
termasuk yang tertinggi di dunia, termasuk lima besar dunia (China, India,
Di satu pihak, jumlah penduduk yang sangat besar ini merupakan modal
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Namun sampai
saat ini masalah pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi sebagian
bagi pemerintah tetapi juga bagi dunia usaha dan masyarakat pada umumnya.
pekerjaan dan penghidupan yang layak saja tetapi juga tingkat upah dan
Hak paling sejati bagi seorang buruh adalah upah. Di zaman yang sangat
4
Jousairi Abdullah, Strategi Kependudukan Indonesia, Republika, 14 April 2010. Hlm.4
4
merupakan salah satu faktor banyaknya buruh yang tidak cukup dalam
timbul dari hubungan kerja merupakan hak buruh yang harus dilindungi
Oleh sebab itu, upah dan segala pembayaran yang timbul dari hubungan kerja
tidak dapat hapus karena adanya lewat waktu tertentu. Menurut Mahkamah
Konstitusi apa yang telah diberikan buruh sebagai prestasi harus diimbangi
dengan upah. Karena itu, upah dan segala pembayaran yang timbul dari
hubungan kerja adalah hak milik pribadi dan tidak boleh diambil alih secara
perundang-undangan.
Namun, putusan ini tidak di ambil dengan suara bulat. Salah satu Hakim
5
Asri Wijayanti.2010. Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi. Jakarta. Sinar Grafika.
Hlm.4
5
Indonesia baik dalam sistem hukum perdata maupun pidana. “Dalam hukum
perdata diatur Pasal 1967 sampai dengan Pasal 1977 KUH Perdata, khusus
perburuhan diatur Pasal 1968, Pasal 1969, dan Pasal 1971 KUH Perdata, yaitu
batas kadaluwarsa untuk menuntut hak upah bagi buruh atau pekerja atau
hukum.
keberlanjutan dunia usaha itu sendiri. Pengusaha dan dunia usaha adalah
waktu yang wajar bahkan lebih dari cukup bagi pekerja/buruh untuk
6
Kompendium Hukum Bidang Ketenagakerjaan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementrian Hukum dan HAM RI 2012
6
rasa tidak mendasari rasa keadilan bagi pengusaha. Bahwa dalam kaitannya
dengan pembayaran upah dan hal-hal lain dalam hubungan kerja, dan/atau
kadaluwarsa adalah suatu alat untuk membebaskan diri dari suatu perikatan
dalam hukum perdata adat maupun yang tidak tertulis dalam hukum perdata
Barat.
daya tarik utama dari penulis untuk mengkaji masalah ini dengan lebih
hal itu, maka penulis mengangkat masalah dengan judul: “Analisis Yuridis
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
8
D. Manfaat Penulisan
sebagai berikut:
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian hukum ini antara
lain :
a. Bagi Penulis
b. Bagi Masyarakat
Ketenagakerjaan
Hukum.
E. Kegunaan Penulisan
F. Metode Penulisan
1. Pendekatan Penulisan
7
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad.2010. Dualisme Penelitian Hukum Normatif &
Empiris. Pustaka Pelajar.Hlm. 34
10
tersier, dimana :
bahan hukum primer yang terdiri atas buku atau jurnal hukum yang
artikel para ahli, buku teks, pendapat para ahli, hasil-hasil penulisan
buku teks bukan hukum, yang terkait penulisan, seperti buku politik,
dan ensiklopedia.
1. Dokumentasi
2. Kepustakaan
diberikan asli yang tidak diubah serta menggunakan cara yang sistematis
Ketenagakerjaan
1. BAB 1 : PENDAHULUAN
Di dalam bab II ini berisi penjelasan dari penulis tentang teori-teori dan
Di dalam bab III dari penulisan ini berisi tentang analisa hasil temuan
kemanfaatan dan kepastian hukum bagi pekerja maupun pemberi kerja dan
4. BAB IV : PENUTUP
penulis.