Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

“SISTEMATIKA DAN KONVENSI NASKAH KARYA ILMIAH”

DOSEN PEMBIMBING
Drs. Suyamto, M.Hum

DISUSUN OLEH
Kelompok 2 :
Devi Irfani (5211181195)
Lasmara Maria G S (5211181191)
Salva Azzahra Pratami (5211181207)
Siska Dewi Utami (5211181202)
Wida Nurul Aeni (5211181189)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat seta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul “Sistematika dan Konvensi Naskah Karya Ilmiah”, yang
selesai tepat pada waktunya.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Kami menyadari bahwa
makalah ini tidak jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala urusan kita. Aamiin.

Cimahi, 15 Oktober 2018

PENYUSUN
DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

2.1 Pengertian Sistem, Sistematika dan Karya Ilmiah.........................................2

2.2 Pengertian Konvensi, Naskah, dan Konvensi Naskah...................................2

2.3 Cara Penulisan Sistematika Karya Ilmiah Yang Baik....................................4

BAB III..................................................................................................................14

PENUTUP..............................................................................................................14

3.1 Kesimpulan...................................................................................................14

3.2 Saran.............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sistematika karya ilmiah adalah cara penyusunan dan penulisan suatu
karya ilmiah dengan baik dan benar yang sesuai dengan aturan.
Konvensi naskah karya ilmiah adalah peraturan atau aturan yang telah
disepakati bersama oleh suatu lembaga tertentu yang menyangkut seperangkat
cara dan bahan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
Karya ilmiah adalah sebuah karya tulis dimana di dalam isinya
mengungkapkan suatu pembahasan yang lengkap dan secara ilmiah dituliskan
oleh seorang penulis. Karya ilmiah juga biasanya ditulis untuk mencari sebuah
jawaban mengenai sesuatu hal yang diteliti dan untuk membuktikan kebenaran
tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan tersebut. Biasanya tulisan
ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum
pernah ditulis oleh orang lain agar terlihat beda dan terkesan baik. Istilah
karya ilmiah adalah mengacu kepada sebuah karya tulis yang mnyusun dan
menyajikan berdasarkan pada suatu kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian
makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya
keseluruhan itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan,
dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan
acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam naskah makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana sistematika karya ilmiah yang baik dan benar?
b. Bagaimana konvensi atau aturan dalam menyusun karya ilmiah?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem, Sistematika dan Karya Ilmiah

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani


(sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi
untuk mencapai suatu tujuan.
Sistematika merupakan suatu penjabaran secara deskriptif tengtang
hal-hal yang akan ditulis, yang secara garis besar terdiri dari bagian awal,
bagian isi dan bagian akhir. Dalam prosedur format penulisan pembuatan
makalah ini terdapat 3 hal utama yang menjadi unsur pembuatan karya tulis
ini, yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis
dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Sistematika karya ilmiah adalah cara penyusunan dan penulisan suatu
karya ilmiah dengan baik dan benar atau bisa disebut juga dengan penulisan
dan penyusunan yang sesuai dengan aturan.

2.2 Pengertian Konvensi, Naskah, dan Konvensi Naskah

A. Pengertian Konvensi
Konvensi (convention) dapat merujuk pada:
1. Konvensi (rapat), suatu rapat besar
2. Kovensi (norma), suatu kumpulan norma yang diterima umum
3. Traktat, perjanjian dan lain-lain
Definisi konvensi adalah hukum dasar tidak tertulis yang merupakan
aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyenggaaraan negara.
Konvensi ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dakam
praktek penyelenggaraannya.
2. Tidak bertentangan dengan undang-undang dasar dan berjalan sejajar.
3. Diterima oleh seluruh rakyat.
4. Bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebagai aturan-
aturan dasar yang tidak terdapat dalam undang-undang dasar.
B. Pengertian Naskah
Naskah dapat diartikan sebagai konsep karangan, dimana karangan
tersebut mengandung keaslian yang tinggi. Dapat pula dikatakan sebagai
karangan yang akan dicetak atau akan diterbitkan.
Naskah merupakan artikel, dan artikel merupakan karya tulis. Jadi
artikel ilmiah merupakan karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam
jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati.
Untuk membuat sebuah naskah yang baik, sebelumnya kita harus
membuat kerangka karangan terlebih dahulu. Dalam kerangka karangan
akan terlihat bab-bab, sub-sub bab yang mengandung ide-ide pokok dari
suatu naskah. Setelah itu pengembangan pun akan mudah dilakukan dan
naskah yang dihasilkan sistematis.
Dalam pembuatan naskah juga harus memperhatikan struktur
kalimat dan pilihan kata/diksi, agar naskah yang kita tulis itu jelas, teratur
dan menarik untuk di baca. Hal terpenting lainnya adalah naskah harus
memenuhi syarat-syarat tertentu seperti persyaratan formal. Persyaratan
formal mensyaratkan naskah supaya bentuk atau wajah tampak menarik
dan indah. Persyaratan formal ini meliputi bagian-bagian pelengkap dan
kebiasaan-kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan yang
umum disebut konvensi naskah. Konvensi naskah adalah penulisan sebuah
naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim.
C. Pengertian Konvensi Naskah
Konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah yang
berdasarkan kebiasaan atau aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati
secara nasional maupun internasional. Konvensi naskah karya ilmiah
adalah peraturan atau aturan yang telah disepakati bersama oleh suatu
lembaga tertentu atau beberapa lembaga yang menyangkut seperangkat
cara dan bahan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah, misalnya,
laporan penelitian, skripsi, tesis, dan lain-lain.
Ada beberapa bagian dalam konvensi naskah diantaranya:
1. Bagian pelengkap pendahuluan merupakan pelengkap pendahuluan
atau halaman-halaman pendahuluan yang terdiri atas: abstrak, halaman
pengesahan, halaman judul, halaman persembahan (tidak wajib), kata
pengantar, daftar isi, daftar gambar, dan daftar tabel.
2. Bagian isi karangan terdiri atas: Bab I Pendahuluan, Bab II Deskripsi
Teori, Bab III Deskripsi Data, Analisis Data, Kesimpulan, dan Saran.
3. Bagian pelengkap penutup terdiri atas: Daftar bacaan, apendiks,
indeks, dan lampiran.

2.3 Cara Penulisan Sistematika Karya Ilmiah Yang Baik

Dalam menyusun sebuah karangan perlu adanya pengorganisasian


karangan. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh uhnsur
karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan
formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis: penguasaan, wawasan
keilmuan biang kajian yang ditulis secara memadai, dan format pengetikan
yang sistematis. Persyaratan formal (bentuk lahiriah) yang harus dipenuhi
sebuah karya menyangkut tiga bagian utam, yaitu: Bagian pelengkap
pendahuluan, isi karangan, dan bagian pelengkap penutup.
A. Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman
pendahuluan berfungsi sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan
sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang
kelihatan lebih menarik.

1) Judul Pendahuluan (Judul Sampul) dan Halaman Judul


Judul pendahuluan adalah nama karangan. Dalam pembuatan
sebuah makalah atau skripsi, halaman judul mencantumkan nama
karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang (penyusun),
kelengkapan identitas pengarang (nomor induk/registrasi, kelas,
nomor absen), nama unit studi (unit kerja), nama lembaga (jurusan,
fakultas, unversitas), nama kota, dan tahun penulisan.
Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul
perlu memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:
 Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.
 Judul harus menarik pembaca baik makna maupun
penulisannya.
 Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
 Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas,
penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama
lembaga, nama kota, dan tahun penulisan.
 Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk
karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk
karangan yang tidak terlalu formal).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah pada
halaman judul adalah sebagai berikut:
 Judul diketik dengan huruf  kapital, misalnya:

UPAYA MENGATASI KEMISKINAN PADA


MASYARAKAT PEMUKIMAN KUMUH
DI KELURAHAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR
 Penjelasan tugas disusun dalam bentuk kalimat,
misalnya:

Makalah ini Disusun untuk Melengkapi Ujian Akhir


Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Ganjil 2009
Atau
Skripsi ini Diajukan untuk Melengkapi Ujian
Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

 Nama penulis ditulis dengan huruf kapital, di bawah nama


dituliskan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), misalnya:

ANASTASIA INDRIANI
10709234

 Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi;


makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo.
 Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi, jurusan,
fakultas, unversitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf
kapital, misalnya:

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2008

2) Halaman Persembahan
Bagian ini tidak terlalu penting. Bila penulis ingin memasukan
bagian ini, maka hal itu semata-mata dibuat atas pertimbangan
penulis. Persembahan ini jarang melebihi satu halaman, dan biasanya
terdiri dari beberapa kata saja, misalnya:
Kutulis novel ini
dengan cahaya cinta
untuk mahar menyunting belahan jiwa,
Muyasaratun Sa’idah binti KH. Muslim Djawahir, alm.
Rabbana hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa
Qurrata a’yuni waj’alnaa lil muttaqiina imaama.
Amin.[3]

Bila penulis menganggap perlu memasukkan persembahan ini,


maka persembahan ini ditempatkan berhadapan dengan halaman
belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover
buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.

3) Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa
karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing,
pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan
administratif sebagai karya ilmiah. Halaman pengesahan biasanya
digunakan untuk penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, sedangkan
makalah ilmiah, dan karangan lainnya (baik non-fiksi maupun fiksi)
tidak mengharuskan adanya halaman pengesahan.

4) Kata Pengantar
Kata pengantar fungsinya sama dengan sebuah surat pengantar.
Kata pengantar adalah bagian karangan yang berisi penjelasan
mengapa menulis sebuah karangan.
Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut:
 Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah
 Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah
 Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang,
sekolompok orang, atau organisasi/lembaga.
 Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekolompok orang, atau
organisasi/lembaga yang membantu.
 Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap
penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan.
 Harapan penulis atas karangan tersebut.
 Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.
Kata pengantar merupakan bagian dari keseluruhan karya
ilmiah. Isi kata pengantar tidak menyajikan isi karangan, atau hal-hal
lain yang tertulis dalam pendahuluan, tubuh karangan, dan
kesimpulan.

5) Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat
garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari
judul sampai dengan riwayat hidup penulis sebagaimana lazimnya
sebuah konvensi naskah karangan. Daftar isi berfungsi untuk merujuk
nomor halaman judul bab, sub-bab, dan unsur- unsur pelengkap dari
sebuah buku yang bersangkutan. Daftar isi disusun secara konsisten
baik penomoran, penulisan, maupun tata letak judul bab dan judul
sub-sub bab.

6) Daftar Gambar
Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap
gambar yang tercantum harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar
gambar menginformasikan: judul gambar, dan nomor halaman.

7) Daftar Tabel
Bila dalam buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel
yang tertulis dalam karangan harus tercantum dalam daftar tabel.
Daftar tabel ini menginformasikan: nama tabel dan nomor halaman.

B. Bagian Isi Karangan


Bagian isi karangan sebenarnya merupakan inti dari karangan atau
buku; atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri.
1) Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab I karangan. Tujuan utama
pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan
perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan, dan
menunjukkan dasar yang sebenarnya dari uraian itu. Kesuluruhan isi
pendahuluan mengantarkan pembaca kepada materi yang akan
dibahas, dideskripsi, atau diuraikan dalam bab kedua sampai bab
terakhir.
Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu
memperhatikan pokok-pokok yang harus tertuang dalam masing-
masing unsur pendahuluan sebagai berikut:

a. Latar belakang masalah, menyajikan:


 Penalaran yang menimbulkan masalah atau pertanyaan
yang akan diuraikan jawabannya dalam bab pertengahan
antara pendahuluan dan kesimpulan dan dijawab atau
ditegaskan dalam kesimpulan. Untuk itu, arah penalaran
harus jelas, misalnya deduktif, sebab-akibat, atau induktif.
 Pengetahuan tentang studi kepustakaan, gunakan
informasi mutakhir dari buku-buku ilmiah, jurnal, atau
internet yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
 Pengungkapan masalah utama secara jelas dalam bentuk
pertanyaan, gunakan kata tanya yang menuntut adanya
analisis, misalnya: bagaimana...., mengapa.....
 Tidak menggunakan kata apa karena tidak menuntut
adanya analisis, cukup dijawab dengan ya atau tidak.

b. Tujuan penulisan, berisi:


 Target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai
 Upaya pokok yang harus dilakukan
 Tujuan utama dapat dirinci menjadi beberapa tujuan sesuai
dengan masalah yang akan dibahas
c. Ruang lingkup masalah, berisi:
 Pembatasan masalah yang akan dibahas.
 Rumusan detail masalah yang akan dibahas.
 Definisi atau batasan pengertian istilah yang tertuang
dalam setiap variabel. 

d. Landasan teori, menyajikan:


 Deskripsi atau kajian teoritik variabel tentang prinsip-
prinsip teori, pendapat ahli dan pendapat umum, hukum,
dalil, atau opini yang digunakan.
 Penjelasan hubungan teori dengan kerangka berpikir
dalam mengembangkan konsep penulisan, penalaran,
atau alasan menggunakan teori tersebut.

e. Sumber data penulisan, berisi:


 Sumber data sekunder dan data primer.
 Kriteria penentuan jumlah data.
 Kriteria penentuan mutu data.
 Kriteria penentuan sample.
 Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan.

f. Metode dan teknik penulisan, berisi:


 Penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan.
 Teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data
seperti wawancara, observasi, dan kuisioner; analisis
data, hasil analisis data, dan kesimpulan.

g. Sistematika penulisan, berisi:


 Gambaran singkat penyajian isi pendahuluan,
pembahasan utama, dan kesimpulan.
 Penjelasan lambang-lambang, simbol-simbol, atau kode
(jika ada).
2) Tubuh Karangan
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti
karangan berisi sajian pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan
seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas.
Di sinilah terletak segala masalah yang akan dibahas secara
sistematis. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan
kelengkapan unsur-unsur berikut ini:
a. Ketuntasan materi
b. Kejelasan uraian/deskripsi
 Kejelasan konsep
 Kejelasan bahasa
c. Kejelasan penyajian dan fakta kebenaran fakta

3) Kesimpulan
Kesimpulan atau simpulan merupakan bagian terakhir atau
penutup dari isi karangan. Pembaca yang tidak memiliki cukup
waktu untuk membaca naskah seutuhnya cenderung akan membaca
bagian-bagian penting saja, antara lain kesimpulan. Kesimpulan
harus dirumuskan dengan tegas sebagai suatu pendapat pengarang
atau penulis terhadap masalah yang telah diuraikan.

C. Bagian Pelengkap Penutup


Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal
suatu karangan atau karya ilmiah.

1) Daftar Pustaka (Bibliografi)


Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul
buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian
dengan sebuah atau sebagian karangan.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi:
 Nama pengarang: penulisannya dibalik dengan menggunakan
koma.
 Tahun terbit.
 Judul buku: penulisannya bercetak miring.
 Data publikasi, meliputi tempat/kota terbit, dan penerbit..
 Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah,
jilid, nomor, dan tahun terbit.
Contoh:
Tarigan, Henry. 1990. Membaca sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa. (Banyak versi lainnya, misal:
Sistem Harvard, Sistem Vancover, dan lain-lain)

Keterangan:
 Jika buku itu disusun oleh dua pengarang, nama pengarang kedua
tidak perlu dibalik.
 Jika buku itu disusun oleh lembaga, nama lembaga itu yang
dipakai untuk menggantikan nama pengarang.
 Jika buku itu merupakan editorial (bunga rampai), nama editor
yang dipakai dan di belakangnya diberi keterangan ed. ‘editor’
 Nama gelar pengarang lazimnya tidak dituliskan.
 Daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan urutan huruf
awal nama belakang pengarang.

2) Lampiran (Apendix)
Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian pelengkap yang
fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki. Bila penulis
ingin memasukan suatu bahan informasi secara panjang lebar, atau
sesuatu informasi yang baru, maka dapat dimasukkan dalam lampiran
ini. Lampiran ini dapat berupa esai, cerita, daftar nama, model
analisis, dan lain-lain. Lampiran ini disertakan sebagai bagian dari
pembuktian ilmiah. Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak
mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.
3) Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam
uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad). Penulisan indeks
disertai nomor halaman yang mencantumkan penggunaan istilah
tersebut. Indeks berfungsi untuk memudahkan pencarian kata dan
penggunaannya dalam pembahasan.

4) Riwayat Hidup Penulis


Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat
hidup. Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupan penulis
atau pengarang. Daftar riwayat hidup meliputi: nama penulis, tempat
tanggal lahir, pendidikan, pengalaman berorganisasi atau pekerjaan,
dan karya-karya yang telah dihasilkan oleh penulis.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan


hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan
dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Sistematika karya ilmiah adalah cara penyusunan dan penulisan suatu
karya ilmiah dengan baik dan benar atau bisa disebut juga dengan penulisan
dan penyusunan yang sesuai dengan aturan.
Konvensi naskah karya ilmiah adalah peraturan atau aturan yang telah
disepakati bersama oleh suatu lembaga tertentu atau beberapa lembaga yang
menyangkut seperangkat cara dan bahan yang digunakan dalam penulisan
karya ilmiah, misalnya, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan lain-lain.
Penulisan karya ilmiah adalah memberikan pemahaman terhadap
pembaca agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan
membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis
dan terstruktur.

3.2 Saran

Penulisan karya ilmiah sangat baik untuk petunjuk dalam menyusun


sebuah karya ilmiah seperti skripsi atau makalah, untuk itu sebaiknya
membahasnya secara detail.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca sangat
diharapkan, guna untuk memperbaiki dan meningkatkan pembuatan makalah
atau tugas yang lainnya pada waktu mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

http://rinibanget.blogspot.com/2013/06/makalah-sistematika-karya-ilmiah.html
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19584/Konvensi+Naskah.doc
http://www.academia.edu/10003667/Bab_11_Konvensi_Naskah
http://blogerdwi.blogspot.com/2012/12/makalah-karya-ilmiah_11.html

Anda mungkin juga menyukai