Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, pokok

permasalahan, tujuan penelitian, pembatasan masalah yang digunakan dalam

penelitian, serta sistematika penulisan laporan.

1.1 Latar Belakang

Pearling jenjang pendidikan dari SMA ke perguruan tinggi merupakan

fase yang cukup berat bagi sebagian besar siswa. Selain perubahan penyebutan

dari siswa menjadi mahasiswa, banyak perubahan yang harus dilakukan oleh

siswa ketika berada di fase peralihan ini. Salah satu perubahan yang harus

dilakukan adalah kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan mahasiswa

baru yang jumlahnya sangat banyak dan berasal dari berbagai daerah bahkan

negara. Tidak hanya itu, mahasiswa juga ditantang untuk dapat memahami hidden

curriculum yang ada di setiap universitas sejak tahun pertama perkuliahan.

Menurut Hextrum (dikutip dari Aslan, 2019: 98), hidden curriculum atau

kurikulum tersembunyi adalah hal-hal diluar catatan silabus dan juga rencana

pembelajaran. Jadi, dapat dikatakan bahwa hidden curriculum ini merupakan

pendidikan informal yang harus dicapai oleh mahasiswa. Banyaknya tantangan

yang harus dihadapi, membuat beberapa mahasiswa lebih memilih untuk

menghindari tantangan-tantangan tersebut. Jika gagal dalam fase peralihan ini,

maka dampaknya dapat dirasakan pada kurangnya prestasi dan bahkan dapat

1
mengakibatkan drop out. Hal ini tentu menjadi masalah penting bagi universitas

untuk dihindari.

Menurut Arendale (dikutip dari Smith, 2013:3), kesuksesan akademik

mahasiswa dapat diukur dari peningkatan nilai dan tingkat kelulusan mereka

dalam setiap program pembelajaran yang ada, peningkatan ketekunan mereka

dalam suatu institusi dari tahun ke tahun, serta berkurangnya waktu yang

diperlukan untuk lulus. Salah satu cara yang dapat dilakukan universitas untuk

membantu para mahasiswa baru untuk dapat mencapai performa akademik

terbaiknya adalah dengan menyediakan program pendukung yang dapat

membantu mereka beradaptasi di tahun pertama mereka. Salah satu program

pendukung tersebut adalah mentoring. Mentoring disetujui sebagai program

pendukung yang penting dalam menciptakan pendidikan sarjana yang efektif oleh

beberapa literatur, ahli, dan mahasiswa sendiri (Jacobi dikutip dari Jean-Marie et

al., 2014: 6). Selain memberikan efek dalam performa akademik, mentoring juga

memberi dampak pada aspek sosial (Allen et al., dikutip dari Leidenfrost et al.,

2011). Hal inilah yang membuat mentoring berbeda dengan program pendukung

lainnya, seperti seminar atau tutor akademik. Mentoring secara umum dipahami

sebagai hubungan antara mentor dengan mentee, dimana mentor merupakan

seseorang yang lebih berpengalaman, dan mentee adalah orang yang sedang

dibimbing (Tilaar et al, 2016:33). Hal inilah yang diterapkan di Universitas Pelita

Harapan (UPH).

UPH adalah salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia yang berdiri

sejak tahun 1994 dan menyediakan program mentoring untuk mahasiswa baru

2
mengingat jumlah mahasiswa yang cukup banyak dan berasal dari daerah yang

beragam. Secara singkat, mentoring UPH merupakan sebuah program yang

diharapkan mampu memberi dampak positif tidak hanya bagi para mahasiswa

tahun pertama yang disebut mentee, tapi juga bagi para mentor yang memimpin

semua proses mentoring ini. Proses mentoring antara mentor dan mentee ini

berjalan selama 1 tahun perkuliahan, dimulai dari masa orientasi mahasiswa baru

atau UPH Festival. Permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan program

mentoring ini adalah menurunnya tingkat partisipasi atau keaktifan para mentee

dalam bertemu dan mengikuti kegiatan bersama mentornya seiring dengan

berakhirnya masa UPH Festival. Penurunan tingkat keaktifan mentee ini dapat

dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Tabel Tingkat Partisipasi Mentee

Jumlah Partisipasi
Bulan
Mentee Mentee
September
2019 2261 84,9%
Oktober
2019 2260 77,3%
November
2019 2259 60,5%
Desember
2019 2259 51,1%
Januari
2020 2259 51,1%
Februari
2020 2259 40,7%

Penurunan tingkat keaktifan atau partisipasi mentee untuk bertemu dengan mentor

dan mengikuti kegiatan mentoring terlihat dalam 6 bulan pertama. Dari bulan

September sebesar 84,9%, mengalami penurunan sampai 40.7% di bulan Februari.

3
Secara grafis, penurunan tingkat keaktifan mentee ini dapat dilihat pada gambar

1.1.

Tingkat Partisipasi Mentee


90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
September Oktober November Desember Januari Februari

Partisipasi Mentee

Gambar 1.2 Grafik Tingkat Partisipasi Mentee

Menurut Rai dan Medha (2013), loyalitas atau kesetiaan seorang customer

ditentukan oleh kepuasan customer yang bekelanjutan. Jadi, jika para mentee yang

diposisikan sebagai customer ini merasa puas dengan mentor dan acara-acara

yang diadakan mentoring UPH, mereka pasti akan semakin loyal untuk mengikuti

seluruh proses dari mentoring UPH, dan bukannya mengalami penurunan. Oleh

karena itu, perlu dilakukan penelitian terhadap kepuasan mahasiswa tahun

pertama ini untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap mentoring UPH,

termasuk para mentor dan juga kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh program ini.

Selain mengetahui apakah mahasiswa puas atau tidak, ingin diketahui juga tingkat

kepentingan dari pelayanan yang diberikan mentoring UPH. Tingkat kepentingan

ini akan menunjukkan proses mentoring UPH yang dianggap penting dan tidak

penting bagi mahasiswa. Hal yang dianggap penting namun belum memenuhi

kepuasan mahasiswa inilah yang perlu diperhatikan oleh mentoring UPH untuk

4
dilakukan evaluasi dan perbaikan. Dalam mentoring, evaluasi perlu untuk

dilakukan, baik terhadap proses, hasil yang dicapai, maupun hubungan antara

mentor dengan mentee (Pella dan Inayati, 2011:267). Evaluasi dan perbaikan ini

akan membuat program mentoring UPH ini lebih maju dan berkembang, serta

mampu memenuhi harapan mahasiswa, khususnya mahasiswa tahun pertama.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan, maka

dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu terjadi penurunan tingkat

partisipasi atau keaktifan mentee dalam bertemu dengan mentor dan mengikuti

kegiatan yang diadakan mentoring UPH setelah berakhirnya masa orientasi

mahasiswa baru (UPH Festival).

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apakah kualitas pelayanan mentoring UPH sudah sesuai

dengan ekspektasi mahasiswa.

2. Mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki oleh mentoring UPH

berdasarkan tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan dari mahasiswa.

3. Memberikan usulan perbaikan bagi mentoring UPH.

5
1.4 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa batasan masalah yang perlu

ditentukan agar penelitian yang dilakukan dapat lebih terpusat. Beberapa

pembatasan yang dilakukan adalah:

1. Penelitian dilakukan dalam jangka waktu 5 bulan, dari Januari 2020,

hingga Mei 2020.

2. Penelitian difokuskan hanya kepada para mentor dari mentoring UPH

karena mentoring bagi para mentee dilakukan langsung oleh mentor.

3. Penelitian dilakukan kepada seluruh mahasiswa angkatan 2018, kecuali

mahasiswa fakultas psikologi, Faculty Of Nursing (FON), dan Teachers

College karena 3 fakultas tersebut memiliki sistem mentoring yang

berbeda dan bukan dibawah tanggung jawab Departmen Student Life.

1.5 Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan yang baik diperlukan agar tujuan dan hasil

penelitian dapat terlihat dengan jelas. Laporan ini disusun dengan sistematika

seperti di bawah ini:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pendahuluan penelitian seperti latar

belakang dan pokok permasalahan, tujuan penelitian, pembatas masalah dalam

penelitian, dan juga sistematika penulisan laporan. Dari bab ini akan diketahui

6
masalah apa yang melandasi dilakukannya penelitian serta memberikan deskripsi

singkat mengenai penelitian yang akan dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian, seperti mentoring, kepuasan

pelanggan, kualitas pelayanan, cause and effect analysis, dan metode Importance

Performance Analysis (IPA) yang didapatkan dari e-book, website, dan juga

jurnal.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada metode penelitian ini, akan dijelaskan mengenai tahapan atau langkah dalam

penulisan laporan ini, yang terdiri dari penelitian pendahuluan, identifikasi

masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, pengumpulan data, pengolahan data,

analisis dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi data hasil wawancara dan data hasil kuisioner mengenai kualitas

pelayanan mentoring UPH, yang akan diuji validitas dan reliabilitasnya dengan

menggunakan program SPSS. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pengolahan

data menggunakan metode yang telah ditentukan.

7
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi seluruh analisis dan pembahasan data yang telah diolah pada bab

sebelumnya untuk dapat menjawab rumusan masalah yang ada.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan untuk menjawab tujuan penelitian sekaligus memberi

saran kepada mentoring UPH dan juga peneliti selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai