Anda di halaman 1dari 11

SISTEM PENGENDALI LAMPU RUMAH MENGGUNAKAN

WIRELESS RF 433MHz

Naskah Publikasi

Diajukan oleh

Nastangin 10.02.7857

Maryanti Rahayu Ningsih 10.02.7863

kepada

JURUSAN MANAJEMEN INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
CONTROL SYSTEM USING LIGHT HOUSE
WIRELESS RF 433MHz

SISTEM PENGENDALI LAMPU RUMAH MENGGUNAKAN


WIRELESS RF 433MHz

Nastangin
Maryanti Rahayu Ningsih
Naskan
Jurusan Manajemen Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

As the development of technology that will be developed a system that can facilitate
the public in performing daily activities, in addition to simplify the user, the system also allows
users to save time, and the change from manual to computerized.

From the design of the test results it can be concluded as follows: (1) home lighting
control system using 433MHz RF wireless allows users to control their home lights, (2) time
efficiency.

users do not need to control the lights one by one even approached each room there
is a switch because home lighting control system using 433MHz RF wireless centralized in
one place

Keywords: Control, Lighting, Wireless


1. PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya teknologi informasi, Kebutuhan masyarakat tentang
informasi yang cepat dan dinamis semakin meningkat. Oleh sebab itu diperlukan suatu
teknologi sistem informasi yang memungkinkan proses secara cepat agar dapat
menghemat waktu.
Perkembangan teknologi komputer yang pesat dibidang perangkat lunak dan
perangkat keras membuat computer menjadi user friendly dan telah menjadikan
kebutuhan bagi masyarakat dalam melakukan aktifitas terutama mempermudah
pekerjaan, Mereka sangat tergantung pada computer. Tidak hanya digunakan sebagai
pengganti alat tik tapi juga digunakan untuk mengambil keputusan penting dan dapat
pula menjadi sarana pengendali lampu rumah bahkan alat-alat elektronik lainnya.
Atas pertimbangan tertentu penulis memilih “SISTEM PENGENDALI LAMPU
RUMAH MENGGUNAKAN WIRELESS RF 433 MHz” sebagai judul tugas akhir. Hal ini
disebabkan karena masyarakat memerlukan suatu sistem yang dapat mempermudah
pekerjaan mereka.

2. LANDASAN TEORI

Dalam Perancang sistem pengendali lampu rumah menggunakan wireless terdiri dari
dua bagian yaitu hardware atau perangkat keras dan software atau perangkat lunak.

2.1 Hardware
Hardware adalah suatu perangkat yang dapa lihat fisiknya dan dapat diraba dan
dirasakan. hardware dalam sistem pengendali lampu rumah menggunakan wireless RF 433
MHz menggunakan mikrokontroller arduino terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Bagian Elektronis

2.1.1 Bagian Elektronis


Bagian elektronis ini terdiri dari komponen – komponen elektronika yang terangkai
sedemikian rupa sehingga bisa mendukung kinerja dari Perancang Sistem Pengendali
Lampu Rumah Menggunakan Wireless RF 433MHz. Bagian elektronis dalam Perancang
Sistem Pengendali Lampu Rumah Menggunakan Wireless RF 433MHz ini memiliki
komponen utama yang akan membangun sistem pengaman ini, yaitu:

1. Mikrokontroller Arduino
2. Modul saklar relay

3. Wireless RF 433 MHz

2.1.2.1 Mikrokontroller Arduino


Mikrokontroller merupakan system computer yang seluruh atau sebagian besar
elemennya dikemas dalam satu chip IC sehingga sering juga disebut single chip
microcomputer. Disini penulis menggunakan mikrokontroler arduino1 dengan tipe Arduino
Duemilanove.

Arduino Duemilanove adalah kit mikrokontroller yang terdiri dari dua bagian utama, yaitu :

1. Arduino Mega 256

2. Arduino IDE

A. Arduino Mega 256

Arduino Duemilanove merupakan salah satu jenis mikrokontroler single-board yang


bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR
dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Hardware yang diprogram
menggunakan bahasa berbasis Wiring (sintaks + perpustakaan), mirip dengan C++ dengan
beberapa penyederhanaan dan modifikasi, dan pengolahan berbasis IDE.

3. PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan sistem meliputi beberapa bagian
yaitu perangkat keras elektronik, pembuatan mekanik, pembuatan software.

Perangkat keras elektronik terdiri dari perancangan desain pcb antara mikrokontroller
dengan lampu. Untuk membuat perangkat keras diperlukan komponen-komponen
elektronika agar dapat bekerja maksimal sesuai dengan fungsinya.

Pembuatan perangkat mekanik terdiri dari perancangan desain mekanis yang


mendukung peletakan lampu sesuai dengan bentuk rumah pada kondisi sesungguhnya.

1
http://arduino.cc/
Perancangan ini terdiri dari pengaturan arduino, modul relay, wireless RF 433 MHz sebagai
pengendali, peletakan sumber daya listrik.

Perangkat lunak ini dibuat dengan bahasa pemrograman Arduino IDE untuk
membuat program pada arduino dan Delphi xe2 untuk membuat aplikasi pengendali lampu.

3.1 Perancangan Sistem

Dalam merancang sistem pengendali lampu rumah menggunakan wireless RF 433


MHz untuk pengendali lampu, harus digambarkan terlebih dahulu menggunakan blok
diagram tentang konfigurasi dan sebaran pengkawatan yang akan diterapkan. Hal ini akan
sangat membantu dalam mengetahui kelemahan dan pencarian kesalahan jika terjadi
kegagalan kerja sistem. Selain itu blok diagram juga akan membantu untuk lebih memahami
perancangan sistem yang akan dilakukan. Terdapat berbagai metode antarmuka untuk
beberapa perangkat baik lampu maupun relay menuju ke pengendali utama berupa arduino,
dan yang perlu diperhatikan adalah pengaturan pewaktuan dalam melakukan antarmuka
pada tiap-tiap perangkat oleh arduino agar tidak terjadi kesalahan pembacaan atau
pengendalian perangkat. Pengendali utama berfungsi sebagai inisiator antarmuka, sehingga
untuk pengendalian lampu dilibatkan di awal dan di akhir proses dari kerja sistem.

Gambar 3.1: Block Diagram Sistem Pengendali Lampu


4. PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang bagian – bagian utama dari Sistem pengendali lampu
rumah menggunakan wireless RF 433 MHz dan pengujian dari bagian – bagian tersebut.
Bagian – bagian tersebut yaitu :

1. Bagian Elektronis
2. Bagian Mekanis
3. Bagian Program Mikro dan Aplikasi Desktop

4.1 Bagian Elektronis

Bagian elekntronis sesungguhnya merupakan bagian yang paling rentan terhadap


kerusakan dan kesalahan pembuatan. Oleh karena itu agar sistem pengendalian tidak
mudah rusak, saya membagi menjadi tiga bagian elektronis ditambah sumber daya listrik.

4.1.1 Board Mikrokontroler

Rangkaian ini merupakan sebuah boar yang terdapat IC (Integrated Circuit)


mikrokontroler, pengubah fase dan regulator. Board ini dipasang di atas dalam. Sebagai
“otak” Pengendali lampu, digunakan mikroprosesor Atmega 2560 yang akan membaca pulsa
yang diberikan dari sistem sensor kemudian mengirimkan data ke komputer kendali.

Gambar 4.2: Arduino

Gambar3: Arduino
4.1.1.1 Pengujian Otomatis

Gambar4.19 :Pengujian Otomatis

Pada pengujina ini mengambil lokasi di kos.

Tabel4.3 :Pengujian

Hari Jam Jam Mati Komunikasi Kondisi Lampu


Menyala Aplikasidengan
Hardware

Senin 17.00 PM 06.00 AM Norma Menyala / Mati

Selasa 17.00 PM 06.00 AM Normal Menyala / Mati

Rabu 17.00 PM 06.00 AM Normal Menyala / Mati

Kamis 17.00 PM 06.00 AM Normal Menyala / Mati

Jumat 17.00 PM 06.00 AM Normal Menyala / Mati


Sabtu 17.00 PM 06.00 AM Normal Menyala / Mati

Minggu 17.00 PM 06.00 AM Normal Menyala / Mati

5. PENUTUP

Setelah melakukan perancangan baik mekanik, hardware maupun software dengan


menggunakan bahasa Arduino IDE dan DELPHI serta melakukan ujicoba sistem dan alat,
kemudian proses analisis maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

5.1 Kesimpulan

Dari beberapa tahap perancangan, pembuatan dan pengujian yang telah dilakukan
dapat diambil kesimpulan antara lain :

1. Mikrokontroller dan elektronika yang berada pada system pengendali dengan desain
yang kecil atau ringkas dapat bekerja normal, mikrokontroller dapat mengirim data
dan menerima data untuk berkomunikasi dengan computer kendali.

2. Pemrograman mikrokontroller yang menggunakan bahasa pemograman C dengan


software arduino IDE mudah untuk di pahami, dan hasil dari pemograman arduino
IDE yang di download kan kemikrokontroller. Menjadi kan mikrokontroller bekerja
dengan baik tanpa ada kerusakan data, dan mikro dapat melakukan intruksi-intruksi
yang penulis berikan
3. Dari aplikasi yang dibuatmenggunakan Delphi xe2, dimana Delphi xe2 merupakan
turunan dari pascaldan IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan
pengembangan aplikasi sendiri adalah satu dari beberapa keunggulan delphi, di
dalam nyater dapat menu – menu yang memudah kan kita untuk membuat suatu
proyek program. Dari keunggulan Delphi untuk antar muka hardware penulis dapat
menyelesaikan sebuah aplikasi yang bias berjalan dengan baik, yaitu dapat
menampilkan data dari mikrokontroller yang berkomunikasi menggunkan sinyal RF
dan dapat mengendalikan driver relay.

4. Dari kesluruhan system dan kendali pengambilan sample data di ruang tertutu pdantr
buka dapat dipengaruhi beberapahal:
a) BentukBangunan, Karena bentuk bangunan yang banyak dinding-

Dinding pembatas dapat mempengaruhi jarak jangka signyal sebab


Signyal terhalang oleh dinding tersebut.

b) Jarak, mengapa jarak mempengeruhi karenasignyal mempunyai batasan


Jarak maksimal oleh karna itu perlu ditambah kan alat kusus untuk
Mencapai jarak di atas maksimal.

5.2 Saran

Dalam pembuatan system pengendali lampu penulis memberi saran-saran


pengembangan lebih lanjut untuk mencapai sistem pengendalian lampu dan komuniasi yang
lebih sempurna:

1. Modul Ys1020 dapat dikembang kan lagi dengan modul yang menggunakan
frekuensi signyal yang lebih rendah agar jarak jangkau lebih jauh.
2. Relay dapat menggunakan komponen yang lebih bagus atau lebih mahal untuk
menjaga keawetan komponen tersebut. Karena relay digunakan untuk menswitch
tegangan 220 volt ac sehingga dibutuhkan relay yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto. Widodo, 2004 “interfacing Komputer dan Mikrokontoler” , Penerbit

Elex Media Komputindo

H.M.Jogiyanto, 1994 “Teori dan Aplikasi Program Komputer Bahasa BASIC

untuk IBM dan Kompetibelnya”

Iswanto, 2008 “Desain dan Implementasi Desain Embeded Mikrokontroler

ATMega8535 dengan Bahasa Basic”, Penerbit Gava Media, Yogyakarta

Suyanto Sigit, 2009 “Aplikasi Cerdas Menggunakan Delphi”, Penerbit Wahana

Computer , semarang

Widodo Budhi Romy, Irawan Dedy Josep, 2007 ” Interfacing Paralel dan Serial

Menggunakan Delphi”, PenerbitGraha Ilmu, Yogyakarta

Winoto.Andi, 2010 “Mikrokontroller AVR ATmega8/16/32/8535 dan

Pemogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR”, Penerbit Informatika,


Bandung

Anda mungkin juga menyukai