Jl. Raya Boulevard Timur Blok NE-01/66-67 Kelapa Gading Permai, Jakarta 14250 T (021) 450 5322 F (021) 450 7250
Perumahan Citra Garden II
Ruko Citra Niaga Blok A 25, Jakarta 11840 T (021) 5437 4586 - 87 F (021) 5437 4794
Ruko Tol Boulevard BSD CITY
Blok G No. 10-11, Tangerang 15322 T (021) 5315 8255-56 F (021) 5315 8257
Jl. A. Yani No. 7 Kel. Suka Asih Kec. Tangerang
Kotamadya Tangerang 15111 T (021) 5573 0050-51 F (021) 5573 0052
Kompleks Permata Kota Blok L No. 3
Jl. Pangeran Tubagus Angke 170 Jakarta Utara 14450 T (021) 66673665 F (021) 66673662
Jl. Raya Kelapa Dua
Ruko Paramount Centre Blok B Kav 3 dan 5 Gading Serpong 15180 T (021) 29014704-05 F (021) 29014704
Ruko De Lumina Blok C No. 11
Taman Semanan Indah Jakarta 11850 T (021) 29030620 - 21 F (021) 29030622
Jl. Gandaria I No. 95 & 97
RT 014 RW 002, Kel. Gandaria Utara Jakarta 12140 T (021) 7207157 - 9 F (021) 7207163
Segera dibuka : Cabang Mangga Besar Jl. Mangga Besar Raya No. 121 - 123 Jakarta 10730
Ditulis oleh : Prof. Dr. Riadi Wirawan SpPK(K)
(Konsultan Laboratorium Bio Medika) C-reactive protein & high sensitive • membedakan antara infeksi dan Penilaian hsCRP pada penyakit C-reactive protein reaksi penolakan pada transplantasi jantung koroner bila pasien menunjukkan sumsum tulang. proses metabolisme di dalam tubuh yang C-reactive protein (CRP) adalah • mempunyai korelasi yang baik stabil dan harus dibandingkan dengan protein yang mengikat fraksi C polisa- dengan laju endap darah (LED). hasil pemeriksaan sebelumnya yaitu 2 karida dari dinding sel pneumokokus. minggu sekali. Protein ini adalah protein fase akut Sebagaimana disebutkan diatas, klasik yang dapat disintesis di hati. dikenal 2 macam protein fase akut Pemeriksaan hsCRP sebagai Protein ini dibentuk akibat proses infeksi, reaktif yaitu C-reactive protein (CRP) penyaring pada orang dewasa tidak peradangan, luka bakar dan keganasan. dan high sensitive C-reactive protein dianjurkan dan tidak dapat digunakan Respon fase akut diikuti dengan (hsCRP). hsCRP dipakai untuk deteksi sebagai pemeriksaan yang menentukan peningkatan aktifitas koagulasi, dini infeksi pada anak dan menilai resiko resiko penyakit kardiovaskuler. fibrinolitik, leukositosis, efek sistemik penyakit jantung koroner. Hasil beberapa dan perubahan kadar beberapa jenis penelitian menyimpulkan bahwa hsCRP Pada pemeriksaan protein fase akut protein plasma seperti CRP atau hsCRP. dipakai untuk memprediksi resiko di Laboratorium Klinik Utama Bio Medika penyakit jantung koroner pada orang dilakukan pengukuran kadar CRP dan Kadar CRP biasanya meningkat yang tampak sehat dan dapat dipakai hsCRP menggunakan prinsip turbidimetric 6 – 8 jam setelah demam dan mencapai sebagai indikator prognosis. Oleh assay. puncak 24 –48 jam. Pada orang normal karena itu peningkatan kadar hsCRP kadar CRP < 5 mg/L dan dapat meningkat tidak spesifik dan tidak dapat dinilai 30x dari nilai normal pada respon fase tanpa ada pendapat klinis (keluhan). Daftar pustaka : akut. CRP(*) dipakai untuk : • memberikan informasi seberapa The American Heart Association & • Marshall WJ, Bangert SK. Clinical Chemistry. akut dan seriusnya suatu penyakit. The Centers for Disease Control and 5th ed. Edinburgh. 2004. p241-2. • deteksi proses peradangan sistemik Prevention membuat rekomendasi • CRPHS C-reactive protein (latex) high di dalam tubuh. tentang penggunaan hsCRP untuk sensitive assay. Cobas c system. 2006-05. • membedakan antara infeksi aktif resiko penyakit kardiovaskuler. Nilai • CRPLX C-reactive protein (latex). Cobas c dan inaktif. hsCRP bermakna bila tidak terdapat system. 2006-06. • mengikuti hasil pengobatan infeksi infeksi, radang sistemik atau trauma. bakterial setelah pemberian antibiotika. Pasien dengan hsCRP menetap diatas • mendeteksi infeksi dalam kandungan 10 mg/L harus dievaluasi dan dicari karena robeknya amnion. apakah ada penyebab non kardio • untuk mengetahui adanya infeksi vaskuler seperti yang disebutkan pada pasca operasi. peningkatan CRP(*).