Bab I-2
Bab I-2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan
terdepan, kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebaai pusat
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, namun juga sebagai pusat komunikasi
masyarakat. Di samping itu, keberadaan Puskesmas di suatu wilayah dimanfaatkan
sebagai upaya-upaya pembaharuan atau inovasi baik dibidang kesehatan masyarakat
maupun upaya pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sesuai
dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu keberadaan
Puskesmas dapat diumpamakan sebagai agen perubahan di masyarakat. Hal tersebut
diharapkan mampu membuat masyarakat lebih berdaya dan timbul gerakan-gerakan
upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat.
Prinsip pertanggungjawaban wilayah menjadi salah satu prinsip yang harus
dilaksanakan oleh Puskesmas, yaitu Puskesmas menggerakkan dan bertanggung
jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Lebih lanjut Puskesmas
selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas
sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, agar
memperhatikan aspek kesehatan, yakni pembangunan yang mendukung terhadap
kesehatan. Selain itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan
dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Berkaitan
dengan pembinaan, Puskesmas melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
Puskesmas, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, dan UKBM di wilayah kerjanya.
Dalam rangka penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan, Puskesmas berkoordinasi
dengan pimpinan wilayah kecamatan, pimpinan wilayah desa, lintas program dan lintas
sektor terkait.
Hal tersebut sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat yang menjelaskan bahwa puskesmas
memiliki tugas untuk melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas juga memiliki fungsi yakni 1)
penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya dan 2) penyelenggaraan
UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Namun dalam pelaksanaannya puskesmas
masih menghadapi berbagai masalah seperti keterlibatan masyarakat yang merupakan
andalan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama belum dikembangkan
secara optimal. Sampai saat ini puskesmas kurang berhasil menumbuhkan inisiatif
masyarakat dalam pemecahan masalah dan rasa memiliki puskesmas serta belum
1
2
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan umum
Terwujudnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan
terciptanya lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
2. Tujuan khusus
a. Tersedianya pedoman mengenai kegiatan upaya promosi kesehatan di
Puskesmas dan jejaringnya;
b. Tersedianya pedoman mengenai kegiatan penyuluhan kesehatan di
Puskesmas dan jejaringnya;
c. Tersedianya pedoman mengenai pengembangan UKBM (Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat) di Wilayah Kerja Puskesmas;
d. Tersedianya pedoman mengenai Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Kerja
Puskesmas;
e. Tersedianya pedoman pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan upaya promosi kesehatan di di Puskesmas dan jejaringnya.
4
C. Sasaran Pedoman
Sasaran dari pedoman ini adalah semua pemangku kepentingan terkait untuk
bekerjasama dalam pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan atau upaya promosi kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pulung,
Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo seperti penanggung jawab Upaya Promosi
Kesehatan, Penanggung jawab lintas program dan petugas kesehatan lainnya di
Puskesmas, lintas sektor terkait dan pengambil kebijakan di Kabupaten dan Provinsi.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan atau upaya promosi kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Pulung, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo yang dirinci sebagai
berikut:
1. Standar ketenagaan
2. Standar fasilitas
3. Tatalaksana pelayanan
4. Logistik
5. Keselamatan sasaran
6. Keselamatan kerja
7. Pengendalian mutu
E. Batasan Operasional
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan
publik yangberwawasan kesehatan.Pemberdayaan Masyarakat adalah proses untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga serta
masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan yang dilaksanakan dengan
cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif dan partisipatif
serta memperhatikan kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat.
Secara operasional, upaya promosi kesehatan di puskesmas dilakukan agar
masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk
pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, baik masalah-masalah
kesehatan yang diderita yang berpotensi mengancam, secara mandiri. Disamping itu,
pemberdayaan masyarakat juga perlu untuk dikembangkan dalam upaya peningkatan
derajat kesehatan di masyarakat.
5
c. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan terhadap masyarakat (sekelompok anggota masyarakat)
yang dilakukan oleh petuas puskesmas merupakan upaya penggerakan
atau pengorganisasian masyarakat.Penggerakan atau pengorganisasian
masyarakat diawali dengan membantu kelompok masyarakat mengenai
6