Anda di halaman 1dari 22

GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT

ANALISA PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL

COCA COLA AMATIL INDONESIA

Dosen Pengampu : Didi Achjari, Dr., M.Com., Ak., CA.

Disusun oleh :
Halomoando Ezra
19/452695/PEK/25647
Executive A Angkatan 47 B Jakarta
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
JAKARTA
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………….......3
DAFTAR TABEL............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………5
1.1. Latar Belakang Masalah………………………………………………….…………….........5
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………...................................6
1.3. Tujuan Penelitian……………………………………………………………………………6
1.4. Metode Penelitian……………………………………………………………………………6
BAB II PROFIL PERUSAHAAN………………………………………………………………....7
2.1. Sejarah dan Profil Coca Cola Amatil Indonesia..........................………………………......7
2.2. Misi, Visi dan Nilai…………………………………………………………………………8
2.3. Value Proposition Coca Cola Amatil Indonesia ……………………………………...........9
BAB III ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL…………………………………………....10
3.1. Analisis Faktor Lingkungan Demografi…………………………………………………....10
3.2. Analisis Faktor Lingkungan Ekonomi……………………………………………………...11
3.3. Analisis Faktor Lingkungan Teknologi…………………………………………………….15
3.4. Analisis Faktor Lingkungan Hukum……………………………………………………….18
BAB IV KESIMPULAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN………………………………….19
4.1. Kesimpulan………………………………………………………………………………...19
4.2. Strategi Perusahaan…………………………………………………………..………….....20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………22

Page 2 of 22
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3. Value For Shareholders (Sumber : https://www.ccamatil.com/id-id/Tentang-


kami/Value-Proposition-Amatil)….................................................................................................9
Gambar 3.1. Proyeksi Penduduk Indonesia (Sumber : BPPT Outlook Energi Indonesia
2018).......................................................................................................................................5
Gambar 3.2. Pertumbuhan Ekonomi Mitra Dagang Indonesia (Sumber : Badan Pusat
Statistik)……………………………………………………………………………………11
Gambar 3.3. Ekonomi Indonesia Triwulan II - 2020 (Sumber : Badan Pusat
Statistik)……………………………………………………………….…………………...12
Gambar 3.4. Laju Pertumbuhan PDB Triwulanan (Sumber : Badan Pusat Statistik)
………………………………………………......................................................................12
Gambar 3.5. Laju Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (Sumber : Badan Pusat
Statistik)………………………………………………........................................................13
Gambar 3.6. Ecommerce Adoption (Sumber : wearesocial.com)………….…............................15
Gambar 3.7. Mobile Ecommerce Adoption (Sumber : wearesocial.com).....................................16

Page 3 of 22
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Peluang & Ancaman Lingkungan Demografi..............................................................11


Tabel 3.2. Peluang & Ancaman Lingkungan Ekonomi.................................................................14
Tabel 3.3. Peluang & Ancaman Lingkungan Teknologi...............................................................18
Tabel 3.4. Peluang & Ancaman Lingkungan Hukum....................................................................18

Page 4 of 22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Menurut Wikipedia minuman ringan merupakan minuman yang tidak mengandung alkohol. Produk
minuman ringan yang tidak mengandung alkohol adalah produk bisnis Coca Cola Amatil Indonesia yang
fokus pada produk minuman berkarbonasi.

Sejarah minuman berkarbonasi di dunia dimulai ketika minuman bersoda ditemukan tentang bagaimana
cara penggabungan karbondioksida atau CO2 dengan air yang tujuannya untuk obat terapi kesehatan pada
abad ke-16. Lalu tahun 1767, Joseph Priestley sebagai ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan jika CO2
yang ditambahkan dalam air dapat mennghasilkan rasa asam dan dapat memberikan tambahan energi agar
tetap sehat bagi para angkatan laut yang sedang berlayar. Lalu tahun 1886 ada seorang ahli farmasi yang
bernama John Smith Pemberton yang meracik biji koka, biji kola, dan anggur sehingga dikenal saat ini
sebagai Coca-Cola.

Sejarah minuman tersebut adalah bagaimana produk Coca Cola lahir sehingga menjadi cikal bakal Coca
Cola Amatil Indonesia.

Dalam korelasinya dengan Pandemi Covid 19, telah ditemukan beberapa variabel permasalahan yang
dijelaskan dalam analisis faktor lingkungan, sehingga penulis memfokuskan penulisan berdasarkan empat
analisis, yaitu :

1.1.1. Analisis Faktor Lingkungan Demografi


Analisis yang berfokus pada pertumbuhan penduduk di Indonesia yang mempengaruhi tingkat
produk Coca Cola Amatil Indonesia
1.1.2. Analisis Faktor Lingkungan Ekonomi
Analisis yang berfokus pada Produk Domestik Bruto di Indonesia yang mempengaruhi Strategi
Bisnis Coca Cola Amatil Indonesia
1.1.3. Analisis Faktor Lingkungan Teknologi
Analisis yang berfokus pada E-Commerce di Indonesia yang mempengaruhi pemasaran Coca Cola
Amatil Indonesia
1.1.4. Analisis Faktor Lingkungan Hukum
Analisis yang berfokus pada peraturan Undang-Undang di Indonesia yang mempengaruhi bagaimana
Undang-Undang mengatur kandungan produk Coca Cola Amatil Indonesia

Page 5 of 22
1.2. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini, penulis akan membahas dua rumusan masalah yang akan dijabarkan dalam setiap
analisis faktor lingkungan, yaitu:
a) Apa saja peluang dan ancaman dari faktor-faktor eksternal pada industri minuman ringan yang
dilakukan PT Coca Cola Bottling Indonesia (Coca Cola Amatil Indonesia)?
b) Strategi apa saja yang dapat dan telah dilakukan PT Coca Cola Bottling Indonesia (Coca Cola Amatil
Indonesia) untuk menghadapi ancaman dan memanfaatkan peluang dari faktor-faktor eksternal
tersebut?

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana disebutkan diatas, maka tujuan penulis melakukan penelitian
ini adalah:

a) Mengetahui peluang dan ancaman dari faktor-faktor eksternal pada industri minuman ringan yang
dilakukan Coca Cola Amatil Indonesia.
b) Mengetahui strategi apa saja yang dapat dan telah dilakukan Coca Cola Amatil Indonesia untuk
menghadapi ancaman dan memanfaatkan peluang dari faktor-faktor eksternal tersebut.

1.4. Metode Penelitian


Dalam menganalisa permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya, penulis akan menggunakan metode
pengumpulan data secara sekunder. Informasi pendukung terkait perusahaan serta informasi faktor-faktor
eksternal akan diperoleh melalui metode ini. Sumber informasi yang dipergunakan seperti situs resmi Coca
Cola Amatil Indonesia, situs-situs berita nasional dan internasional, data dari Badan Pusat Statistik (BPS),
dan website resmi lainnya.

Page 6 of 22
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah dan Profil Coca Cola Amatil Indonesia


Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan produsen dan distributor minuman non-alkohol siap
minum terkemuka yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992. Kantor pusat Coca-Cola Amatil
(CCA) terletak di Sydney, Australia, dan telah terdaftar di Bursa Efek Australia. Induk perusahaan CCAI
ini, adalah salah satu dari 20 perusahaan unggulan di Australia. CCA adalah salah satu perusahaan
pembotolan terbesar minuman non-alkohol siap minum di wilayah Asia-Pasifik dan salah satu dari
perusahaan pembotolan Coca-Cola terbesar di dunia. CCA memperkerjakan hampir 16,000 orang dan
memiliki akses ke lebih dari 270 juta konsumen melalui lebih dari 690,000 pelanggan aktif. CCA memiliki
sejarah yang kaya dan beragam karena telah beroperasi lebih dari 100 tahun.

Saat ini CCA beroperasi di enam negara, yaitu Australia, Selandia Baru, Fiji, Indonesia, Papua
Nugini, dan Samoa. CCA di Indonesia mempekerjakan lebih dari 12.000 pekerja. Sejumlah besar pihak
eksternal seperti pelanggan, pemasok, dan penyedia layanan juga memperoleh pendapatan dari hasil
berbisnis dengan CCAI.

Saat ini CCAI memiliki 8 pabrik di seluruh Indonesia, yaitu Cibitung, Cikedokan, Bandung,
Semarang, Surabaya, Bali, Medan, dan Lampung dan beroperasi dengan lebih dari 200 pusat penjualan dan
distribusi di seluruh Indonesia. Untuk sumber bahan dasar minuman, jasa dan barang yang tidak terkait
dengan produk, CCAI memiliki lebih dari 2.800 pemasok.

Coca Cola Amatil Indonesia berfokus kepada memberikan rasa aman, fleksibel, dan tempat kerja
inklusif bagi karyawan (Our People), memberikan pilihan dan informasi bagi konsumen untuk menentukan
pilihan (Wellbeing), beroperasi dengan penuh tanggung jawab untuk meminimalkan dampak terhadap
lingkungan serta meninggalkan hanya hal-hal yang bersifat positif dan berkelanjutan (Environment), serta
bermitra dengan masyarakat untuk memastikan kehadiran CCAI membawa manfaat bagi kedua belah pihak
(Community). Pada bagian wellbeing merupakan cerminan dari strategi bisnis induk Coca Cola Company
yaitu berfokus kepada apa yang ingin dibeli konsumen (wellbeing) dengan memproduksi minuman rendah
dan tanpa gula dalam mendukung rekomendasi otoritas kesehatan (WHO) untuk membatasi asupan gula
tambahan hingga tak lebih dari 10 persen dari total asupan kalori/energi harian.

Page 7 of 22
2.2. Misi, Visi dan Nilai
2.2.1. Misi

Coca Cola Amatil Indonesia memiliki misi untuk terus bertahan (sustain). Misi ini menegaskan tujuan Coca
Cola Amatil Indonesia sebagai sebuah perusahaan dan memiliki fungsi sebagai standar tolok ukur seluruh
tindakan dan keputusan Coca Cola Amatil Indonesia.

2.2.1.1. Untuk menyegarkan dunia...


2.2.1.2. Untuk menginspirasi momen penuh optimisme dan kebahagiaan...
2.2.1.3. Untuk menciptakan nilai dan membuat perbedaan.

2.2.2. Visi

Visi Coca Cola Amatil Indonesia yaitu membentuk kerangka kerja Peta Jalan CCAI dan memandu setiap
aspek dari bisnis CCAI dengan menjelaskan target yang perlu dicapai oleh CCAI untuk terus meraih
pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkualitas.

2.2.2.1. SDM: Menjadi tempat kerja yang baik dimana orang dapat terinspirasi untuk memenuhi
potensi mereka.
2.2.2.2. Portofolio: Menghadirkan portofolio merek minuman berkualitas yang mampu
mengantisipasi dan memuaskan keinginan dan kebutuhan orang ke seluruh dunia.
2.2.2.3. Mitra: Menjaga jaringan pelanggan dan pemasok yang unggul, bersama menciptakan nilai
bersama yang mampu bertahan lama.
2.2.2.4. Planet: Menjadi warga negara yang bertanggung jawab yang membuat perbedaan dengan
membantu membangun dan mendukung masyarakat yang berkelanjutan.
2.2.2.5. Keuntungan: Memaksimalkan pengembalian jangka panjang kepada pemilik saham
dengan memperhatikan tanggung jawab secara keseluruhan.
2.2.2.6. Produktivitas: Menjadi organisasi yang sangat efektif, terstruktur, dan bergerak cepat.

2.2.3. Nilai

Nilai-nilai perusahaan Coca Cola Amatil Indonesia berfungsi sebagai kompas atas tindakan CCAI dan
mengilustrasikan cara CCAI berperilaku di seluruh dunia.

2.2.3.1. Kepemimpinan: Berani untuk membentuk masa depan yang lebih baik
2.2.3.2. Kolaborasi: Memanfaatkan kecerdasan kolektif
2.2.3.3. Integritas: Jujur kepada diri sendiri dan orang lain
2.2.3.4. Akuntabilitas: Jika suatu hal terjadi, saya harus bertanggung jawab
2.2.3.5. Semangat: Berkomitmen dalam hati dan pikiran

Page 8 of 22
2.2.3.6. Keanekaragaman: Selalu bersikap inklusif seperti halnya merek kami
2.2.3.7. Kualitas: Melakukan yang terbaik dalam semua yang kami lakukan

2.3. Value Proposition Coca Cola Amatil Indonesia


Value Proposition Amatil terdiri dari lima driver (penggerak) yang penting dan terintegrasi, yaitu:

Jantung Value Proposition Coca Cola Amatil Indonesia terletak pada CUSTOMERS (pelanggan)
yang terus berkembang dan merupakan komitmen CCAI untuk memberikan kualitas, keandalan,
kenyamanan dan layanan kepada lebih dari 630.000 pelanggan di enam wilayah geografis pasar
CCAI.

CCAI menyediakan tempat kerja yang aman, terbuka, beragam, dan inklusif di
mana PEOPLE (setiap orang) mendapatkan energi yang sama seperti yang CCAI capai.

Bekerja dengan merek dan PARTNER (mitra) bisnis yang berkomitmen untuk membangun operasi,
atas dasar kolaborasi dan kepercayaan. Kesuksesan bersama CCAI bergantung pada kemampuan
CCAI bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Sebuah janji untuk melayani CONSUMERS (konsumen) dengan memproduksi merek favorit
mereka dan memberikan pilihan serta informasi dalam tiap portofolio untuk semua orang, di mana
saja, setiap hari dan bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi komunitas CCAI.

CCAI ingin meninggalkan warisan positif dan memastikan dampak minimal terhadap
ENVIRONMENT (lingkungan), termasuk upaya untuk memenuhi komitmen kami pada
pengemasan, air, energi dan pengurangan karbon.

Gambar 2.3. Value For Shareholders

Sumber : https://www.ccamatil.com/id-id/Tentang-kami/Value-Proposition-Amatil

Page 9 of 22
BAB III

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

3.1. Analisis Faktor Lingkungan Demografi


Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik, proyeksi penduduk Indonesia dengan
asumsi perubahan komponen penduduk seperti kelahiran, kematian, dan migrasi yang diproyeksikan
selama 30 tahun kedepan dari tahun 2015 hingga 2045 menunjukkan bahwa total penduduk Indonesia
pada tahun 2025 akan mencapai 280.000.000 jiwa .

Gambar 3.1. Proyeksi Penduduk Indonesia


Sumber : Badan Pusat Statistik

Semakin tinggi jumlah penduduk akan berpengaruh kepada pertumbuhan perekonomian suatu
negara, sehingga dampak dari pertumbuhan penduduk tersebut akan berpengaruh positif dalam
tingkat pembelian minuman ringan Coca Cola Amatil Indonesia. Namun, didalam kenyataan saat ini
terdapat force majeur akibat munculnya virus Covid-19, yang mengakibatkan penjualan minuman
ringan tidak bisa searah dengan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Sehingga,
berdasarkan situs Bloomberg.com dijelaskan bahwa Coca Cola Amatil Ltd. yang berbasis di Australia
sebagai induk perusahaan dari Coca Cola Amatil Indonesia menjual sahamnya sebesar 9,23 Milyar

Page 10 of 22
Dollar Australia atau mencapai US$ 6,6 Milyar atau sekitar Rp 97 Triliun (kurs Rp 14.650/US$)
kepada Coca Cola European.

Dampak dari aspek Demografi terhadap Coca Cola Amatil Indonesia adalah

Peluang Pertumbuhan penduduk cenderung naik karena situasi pandemi Covid-19 lebih banyak
menghabiskan waktu dirumah demi mendukung Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB). Jumlah penduduk yang besar merupakan pangsa pasar yang besar untuk
menjadi target konsumen.

Ancaman Pertumbuhan penduduk yang tinggi tetapi tidak diikuti dengan kemampuan pasar
dalam mendukung penjualan minuman ringan karena adanya Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB).

Tabel 3.1. Peluang & Ancaman Lingkungan Demografi

3.2. Analisis Faktor Lingkungan Ekonomi


Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik, pandemi COVID-19 ini memberikan
dampak dari sisi Produk Domestik Bruto kepada beberapa negara mitra dagang Indonesia yaitu Tiongkok
(3,2%), Amerika Serikat (-9,5%), Singapura (-12,6%), Korea Selatan (-2,9%), Vietnam (0,4%), Hongkong
(-9,0%), Uni Eropa (-14,4%).

Gambar 3.2. Pertumbuhan Ekonomi Mitra Dagang Indonesia


Sumber : Badan Pusat Statistik

PDB Indonesia pada semester I-2020 dibandingkan Semester I-2019 terkontraksi 1,26 persen, dimana PDB
Triwulan II-2020 mengalami penurunan sebesar -5,32% jika dibandingkan dengan PDB Triwulan II-2019.

Page 11 of 22
Gambar 3.3. Ekonomi Indonesia Triwulan II-2020
Sumber : Badan Pusat Statistik

Gambar 3.4. Laju Pertumbuhan PDB Triwulanan


Sumber : Badan Pusat Statistik

Lalu pertumbuhan PDB dalam hal pengeluaran konsumsi rumah tangga pada aspek makanan dan minuman
mengalami penurunan dari Quartal I 2020 sebesar 0,84 persen menjadi -3,94 persen pada Quartal II 2020
hal ini dikarenakan penjualan eceran mengalami kontraksi pada kelompok makanan dan minuman.

Page 12 of 22
Gambar 3.5. Laju Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Sumber : Badan Pusat Statistik

Lalu, berdasarkan wawancara CNBC dengan Regional Managing Director Coca-Cola Amatil Indonesia &
Papua New Guinea, Kadir Gunduz, beliau menjelaskan bahwa masyarakat mengalami kesulitan
perekonomian, sehingga CCAI memulai strategi keterjangkauan, serta menetapkan harga baru untuk
sejumlah produk kunci sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat.

CCAI dimasa Pandemi COVID-19 akan lebih fokus untuk penjualan menggunakan platform e-commerce,
karena masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah karena PSBB. CCAI melihat peluang e-
commerce dari perspektif B2B dan B2C, CCAI juga bekerja sama dengan layanan bisnis. CCAI memiliki
program komprehensif mencakup sisi B2B, B2C, dan B2B2C.

Page 13 of 22
Adanya peluang dan ancaman pada faktor lingkungan ekonomi, sebagai berikut :

Peluang Adanya peluang dari sisi E-Commerce dari sisi B2B dan B2C sebagai fokus bisnis
CCAI.
Ancaman Berdasarkan data PDB dari kategori perbandingan negara, triwulanan, dan konsumsi
rumah tangga. Maka dapat dikatakan bahwa masyarakat sedang mengalami kesulitan
perekonomian yang berpengaruh kepada daya beli akan produk Coca Cola Amatil
Indonesia.

Tabel 3.2. Peluang & Ancaman Lingkungan Ekonomi

Page 14 of 22
3.2. Analisis Faktor Lingkungan Teknologi

Berdasarkan data yang dilansir wearesocial.com pada bagan dibawah ini, dapat ditemukan bahwa
persentase pengguna E-Commerce dengan range umur 16 sampai 64 tahun di Indonesia menempati
peringkat tertinggi dalam penjualan dan pembelian online sebesar 88 % pada adopsi E-Commerce di
perangkat apapun.

Gambar 3.6. Ecommerce Adoption

Sumber : https://wearesocial.com/blog/2020/10/social-media-users-pass-the-4-billion-mark-as-global-adoption-soars

Selanjutnya Berdasarkan data yang dilansir wearesocial.com pada bagan dibawah ini, juga dapat
ditemukan bahwa persentase pengguna Mobile E-Commerce dengan range umur 16 sampai 64 tahun
di Indonesia menempati peringkat tertinggi dalam penjualan dan pembelian online melalui mobile
sebesar 79 % pada adopsi Mobile E-Commerce di perangkat apapun.

Page 15 of 22
Gambar 3.7. Mobile Ecommerce Adoption

Sumber : https://wearesocial.com/blog/2020/10/social-media-users-pass-the-4-billion-mark-as-global-adoption-soars

Dari informasi di atas maka CCAI dimasa Pandemi COVID-19 akan lebih fokus untuk penjualan
menggunakan platform e-commerce. CCAI melihat peluang e-commerce dari perspektif B2B dan
B2C. Sehingga, CCAI melakukan investasi ke beberapa layanan bisnis, seperti :

3.3.1. Cabang modal ventura CCAI, Amatil X telah berinvestasi ke Kargo Technologies sebagai
penyedia layanan logistik.

3.3.2. CCAI juga investasi ke Wahyoo sebagai platform penyuplai bahan (makanan) ke warung-
warung dan bisnis kecil.

Page 16 of 22
Sumber :
https://cms.dailysocial.id/wpcontent/uploads/2020/08/2a3506c8f93dfc58c2d2fd4ad6bbf4a0_WHY0
2459.jpg

3.3.3. CCAI juga berinvestasi ke Yummy Corp sebagai platform Cloud Kitchen di Indonesia.

Sumber : https://www.ccamatil.com/id-id/Kabar/2020/10/Amatil-X-berinvestasi-pada-start-up-
cloud-Kitchen-

Dampak dari aspek Teknologi terhadap Industri Pemasaran Coca Cola Amatil Indonesia adalah

Peluang Penggunaan internet dan telepon genggam yang besar di Indonesia memberikan
potensi pasar sangat luas untuk memanfaatkan digital marketing dalam penjualan
produk Coca Cola Amatil Indonesia.

Page 17 of 22
Ancaman Mudahnya informasi melalui media sosial bisa menyebabkan banyak berita hoax yang
bisa merugikan Coca Cola Amatil Indonesia.

Tabel 3.3. Peluang & Ancaman Lingkungan Teknologi

3.3. Analisis Faktor Lingkungan Hukum

Peraturan yang mengatur terkait kandungan minuman pada Coca Cola Amatil Indonesia di atur dalam
BPOM No 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan pada poin 13.3 alinea 10 yang menjelaskan"
Limun diet diabetes adalah minuman ringan siap minum yang mengandung pemanis alami atau
buatan yang sesuai untuk penderita diabetes dengan penambahan karbondioksida. Karakteristik
dasar : " lalu pada poin 14.1.4.1 alinea 1
yang menjelaskan " Minuman berperisa berbasis air yang ditambah karbondioksida. Mencakup
gaseosa (minuman berbasis air dengan penambahan karbondioksida, pemanis dan perisa), dan soda
seperti minuman cola, tipe pepper, root beer, lemon-lime dan tipe citrus, baik diet atau tidak.
Minuman ini boleh jernih, keruh, atau mengandung particulated matter (misalnya potongan-
potongan buah). Tidak termasuk limun diet diabetes dari kategori 13.3. ".

Dampak dari aspek Hukum terhadap Coca Cola Amatil Indonesia adalah

Peluang Adanya peraturan yang mendukung standarisasi produk Coca Cola Amatil Indonesia
dari BPOM No.21 Tahun 2016 pada Poin 13.3 Alinea 10 dan pada Poin 14.1.4.1
Alinea 1

Ancaman Standarisasi produk Coca Cola Amatil Indonesia harus sesuai dengan peraturan
BPOM tersebut, sehingga mitigasi perusahaan sangat diperlukan dalam memerhatikan
produknya.
Perubahan peraturan BPOM juga dipengaruhi oleh kondisi politik negara. Sehingga
diperlukan adaptasi secara cepat oleh Coca Cola Amatil Indonesia dalam
menghadapinya.

Tabel 3.4. Peluang & Ancaman Lingkungan Hukum

Page 18 of 22
BAB IV

KESIMPULAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa

4.1.1. Terdapat beberapa faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi Coca Cola Amatil Indonesia
dalam aspek Demografi, Ekonomi, Teknologi dan Hukum.
4.1.1.1. Demografi
Pertumbuhan penduduk cenderung naik karena situasi pandemi Covid-19 lebih banyak
menghabiskan waktu dirumah demi mendukung Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Jumlah penduduk yang besar merupakan pangsa pasar yang besar untuk menjadi target
konsumen.

4.1.1.2. Ekonomi
Adanya peluang dari sisi E-Commerce dari sisi B2B dan B2C sebagai fokus bisnis CCAI.

4.1.1.3. Teknologi
Penggunaan internet dan telepon genggam yang besar di Indonesia memberikan potensi
pasar sangat luas untuk memanfaatkan digital marketing dalam penjualan produk Coca Cola
Amatil Indonesia.

4.1.1.4. Hukum
Adanya peraturan yang mendukung standarisasi produk Coca Cola Amatil Indonesia dari
BPOM No.21 Tahun 2016 pada Poin 13.3 Alinea 10 dan pada Poin 14.1.4.1 Alinea 1.

Dengan memperhatikan faktor-faktor eksternal ini, diharapkan akan membantu Coca Cola Amatil
Indonesia dalam mempertahankan atau meningkatkan keberlangsungan bisnisnya di Indonesia.

Page 19 of 22
Potensi ancaman dari lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis Coca Cola Amatil
Indonesia adalah sebagai berikut :

4.1.1.5. Demografi
Pertumbuhan penduduk yang tinggi tetapi tidak diikuti dengan kemampuan pasar dalam
mendukung penjualan minuman ringan karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

4.1.1.6. Ekonomi
Berdasarkan data PDB dari kategori perbandingan negara, triwulanan, dan konsumsi rumah tangga.
Maka dapat dikatakan bahwa masyarakat sedang mengalami kesulitan perekonomian yang
berpengaruh kepada daya beli akan produk Coca Cola Amatil Indonesia.

4.1.1.7. Teknologi
Mudahnya informasi melalui media sosial bisa menyebabkan banyak berita hoax yang bisa
merugikan Coca Cola Amatil Indonesia.

4.1.1.8. Hukum
Perubahan peraturan BPOM juga dipengaruhi oleh kondisi politik negara. Sehingga diperlukan
adaptasi secara cepat oleh Coca Cola Amatil Indonesia dalam menghadapinya.

Ancaman yang ada tersebut harus bisa diredam dan diatasi oleh Coca Cola Amatil Indonesia sehingga
terus bisa mempertahankan atau meningkatkan keberlangsungan bisnisnya di Indonesia.

4.2. Strategi Perusahaan


Untuk menghadapi ancaman yang dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal tersebut, strategi yang dilakukan
Coca Cola Amatil Indonesia adalah sebagaimana berikut:

4.2.1. Demografi
Peningkatan jumlah penduduk di masa pandemi Covid-19 merupakan peluang bagi Coca Cola Amatil
Indonesia, sebagai pangsa pasar target konsumen Coca Cola Amatil Indonesia dengan memastikan
persediaan produk di setiap retail minimarket/supermarket di seluruh Indonesia.

4.2.2. Ekonomi

Page 20 of 22
Peluang E-Commerce dari sisi B2B dan B2C sebagai fokus bisnis CCAI harus direspons dengan cepat
oleh CCAI dengan kerja sama platform e-commerce pada aspek teknologi apalagi adanya dukungan
sumber daya dari Coca Cola European untuk akuisisi saham Coca Cola Amatil.

4.2.3. Teknologi
Investasi CCAI kepada platform E-Commerce yaitu Kargo Technologies, Wahyoo, dan Yummy Corp
hendaknya harus dijaga dan dimantain dengan baik, karena besar kesempatan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan selaku konsumen dan membantu perekonomian konsumen yang melakukan
perdagangan pada platform tersebut dimasa pandemi Covid-19 ini.

4.2.4. Hukum
Adanya peraturan yang mendukung standarisasi produk Coca Cola Amatil Indonesia dari BPOM
No.21 Tahun 2016 pada Poin 13.3 Alinea 10 dan pada Poin 14.1.4.1 Alinea 1. Sehingga Coca Cola
Amatil Indonesia harus menjaga kandungan dan kualitas produknya, karena kesalahan atau human
error sangat mungkin terjadi yang nantinya akan berpengaruh kepada respon konsumen akan
produk yang dikonsumsi. Hal itu dapat berimplikasi kepada nama baik brand perusahaan.

Lalu peraturan BPOM juga dipengaruhi oleh kondisi politik negara. Sehingga diperlukan adaptasi
secara cepat oleh Coca Cola Amatil Indonesia dalam menghadapinya, yaitu perlu adanya kepekaan
Coca Cola Amatil Indonesia dalam melihat aspek hukum di Indonesia, bahkan bila perlu mampu
memprediksi kondisi hukum di Indonesia demi sustainability bisnis perusahaan yang taat peraturan
hukum di Indonesia.

Page 21 of 22
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/08/05/1737/-ekonomi-indonesia-triwulan-ii-2020-turun-5-32-
persen.html

https://www.ccamatil.com/id-id

https://www.cocacola.co.id/perusahaan-kami/misi-visi-nilai

https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-10-25/coca-cola-european-agrees-to-buy-cc-amatil-for-
6-6-
billion#:~:text=Coca%2DCola%20European%20Goes%20Global%20With%20%246.6%20Billion%20D
eal,-
By&text=Coca%2DCola%20European%20Partners%20Plc,shift%20away%20from%20sugary%20drinks
.

https://www.cnbcindonesia.com/market/20201112094636-19-201241/inovasi-kemasan-jurus-coca-cola-
hadapi-tahun-bisnis-2021

https://cms.dailysocial.id/wpcontent/uploads/2020/08/2a3506c8f93dfc58c2d2fd4ad6bbf4a0_WHY02459.
jpg

https://www.ccamatil.com/id-id/Kabar/2020/10/Amatil-X-berinvestasi-pada-start-up-cloud-Kitchen-

https://standarpangan.pom.go.id/dokumen/peraturan/2016/PerKa_BPOM_No_21_Tahun_2016_tentang_
Kategori_Pangan.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_ringan

https://www.makanabis.com/post/article/sejarah-pertarungan-minuman-berkarbonasi

https://wearesocial.com/blog/2020/10/social-media-users-pass-the-4-billion-mark-as-global-adoption-
soars

Page 22 of 22

Anda mungkin juga menyukai