Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH INTELECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN PUBLIK

DI SUSUN OLEH

SERAFINA KLAUDIA RUMIATI 18022000097

FRANSISKA AMBING 18022000099

BEATRIS AMUS 18022000125

PRODI S1 MANAJEMEN

UNIVERSITAS MEREKA MALANG

2021

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A LATAR BELAKANG........................................................................................................1
B.RUMUSAN MASALAH....................................................................................................2
C.TUJUAN PENELITIAN.....................................................................................................2
D.MANFAAT PENELITIAN................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
ANALISIS TEORI.....................................................................................................................3
1.TEORI
STAKEHOLDER……………………………………………………………………………
……………………………………..3
2 .INTELECTUAL CAPITAL...............................................................................................4
3. KINERJA KEUANGAN....................................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................12
PEMBAHASAN......................................................................................................................12
BAB IV....................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................18
A.KESIMPULAN................................................................................................................18
B.SARAN.............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
kekayaan dan daya saing perusahaan pada masa lalu selalu didasarkan pada
kepemilikan sumberdaya yang bersifat fisik , namun era perdagangan bebas tanpa batas telah
meningkatkan mobilitas yang semula hanya terbatas pada modal dan barang, meluas kepada
tenaga kerja dan ilmu pengetahuan. Perubahan tersebut turut mengubah cara bisnis
perusahaan yang didasarkan pada tenaga kerja menuju bisnis berdasarkan pengetahuan,
dengan karateristik utama ilmu pengetahuan (Sawarjuwono & Kadir, 2003)

Ilmu pengetahuan merupakan salah satu dari beberapa unsur aset tak berwujud yang
disebut dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 19 (revisi 2010). PSAK
mendefinisikan aset takberwujud sebagai aset non moneter teridentifikasi tanpa wujud fisik.
Wujud tanpa fisik atas aset takberwujud tersebut belum memungkinkan untuk dicatat dan
diungkapkan dalam laporan keuangan tradisional. Keterbatasan pelaporan keuangan pada
akuntansi tradisional dalam menjelaskan nilai perusahaan menunjukan bahwa sumber
ekonomi tidak berupa aset fisik melainkan penciptaan intellectual capital (Suhendah, 2012)

Intellectual capital merupakan suatu aset tidak berwujud dengan kemampuan


memberi nilai kepada perusahaandan masyarakat meliputi paten , hak atas kekayaan
intellectual , hak cipta dan waralaba (Mavridis, 2005, dalam Artinah, 2011) . Pulis (1998)
mengembangkan alat ukur tidak langsung atas aset takberwujud dalam bentuk intellectual
capital dengan menggunakan metode Value Added Intellectual Capital.Metode ini di desain
untuk menyediakan informasi mengenai efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud dan aset
tak berwujud yang dimiliki perusahaan. Informasi IC merupakan salah satu informasi yang
dibutuhkan oleh investor. Hal ini disebabkan informasi IC dapat membantu investor untuk
menilai kapabilitas perusahaan dalam menciptakan kekayaan di masa datang dengan lebih
baik

Penggunaan kombinasi aset berwujud dan aset tak berwujud secara efisien diharapkan
dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Intelectual capital yang diproksikan
dengan VAIC yang dihubungkan dengan kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya
keanekaragaman hasil. Firrer & Williams (2003) menyatakan bahwa hubungan antara
efsiensi dari VAIC dan kinerja keuangan adalah terbatas dan tidak konsisiten. Chen et al.
(2005), Tan et al. (2007) dan Ulum (2008) menunjukkan bahwa intellectual capital yang
diproksikan dengan VAIC berpengaruh positif terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan.
Sedangkan Kuryanto (2008) menyatakan bahwa secara statistik tidak ada pengaruh positif
antara IC sebuah perusahaan dengan kinerjanya. Dalam penelitian ini kinerja keuangan yang
digunakan adalah rasio profitabilitas yang diukur oleh Return on asset yang mengukur
efektivitas perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan total aset yang dimiliki.

1
2
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan Latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang dapat


dikemukakan dalam ini adalah :

1. Apakah Intellectual Capital berpengaruh terhadap Return on asset ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan


yaitu ROA.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi :

1. Bagi Akedemisi
Penelitian ini diharapkan bergunsa sebagai tambahan bahan referensi bagi peneliti-
peneliti selanjutnya mengenai kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang
serta menambah ilmu pembaca.
2. Bagi Manajemen
Penelitian ini diharapkan mampu membantu pihak manajemen dalam menentukan
kebijakan-kebijakan yang akan di ambil oleh perusahaan , sehingga dapat
memaksimalkan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan dating.
3. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi tambahan bagi para investor
mengenai pengelolaan Intelectual Capital, sehingga dapat diterapkan pada perusahaan
serta memudahkan investor dalam mengambil keputusan Investasi.

3
BAB II

ANALISIS TEORI

A .INTELECTUAL CAPITAL
Teori- Teori yang dapat menjelaskan pengungkapan intelectual capital diantaranya

adalah :

1. Teori Stakeholder

Teori yang mendasari penelitian ini, yaitu stakeholder theory. Teori stakeholder lebih

mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull. Kelompok

stakeholder inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam

mengungkapkan dan/atau tidak mengungkapkan suatu informasi di dalam laporan

keuangan. Dalam pandangan teori stakeholder, perusahaan memiliki stakeholders,

bukan sekedar shareholder (RiahiBelkaoui, 2003). Kelompok-kelompok ‘stake’

tersebut, menurut Riahi-Belkaoui, meliputi pemegang saham, karyawan, pelanggan,

pemasok, kreditor, pemerintah, dan masyarakat. Konsensus yang berkembang dalam

konteks teori stakeholder adalah bahwa laba akuntansi hanyalah merupakan ukuran

return bagi pemegang saham (shareholder), sementara value added adalah ukuran

yang lebih akurat yang diciptakan oleh stakeholders dan kemudian didistribusikan

kepada stakeholders yang sama (Meek & Gray, 1988). Value added yang dianggap

memiliki akurasi lebih tinggi dihubungkan dengan return yang dianggap sebagai

ukuran bagi shareholder. Sehingga dengan demikian keduanya (value added dan

4
return) dapat menjelaskan kekuatan teori stakeholder dalam kaitannya dengan

pengukuran kinerja organisasi.

2. Intellectual Capital

a. Pengertian intellectual capital

Intelectual capital merupakan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh

perusahaan dan dapat digunakan sebagai value added bagi suatu

perusahaan untuk menghasilkan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan

perusahaan. Aset tidak berwujud yang termasuk dalam inttelectual capital

adalah informasi, intellectual propety relasi pelangan,loyalitas pelanggan

dan database. Intelectual capital memiliki peran yang sangat penting di

setiap perusahaan. Moeceriono (2012). Menurut Klein dan Prusak dalam

Ulum (2009:20) bahwa Intellectual Capital adalah materi yang telah

disusun, ditangkap, dan digunakan untuk menghasilkan nilai aset yang

lebih tinggi. Jadi IC berperan penting dalam menentukan nilai perusahaan.

Selain itu mempunyai hubungan, peran nyata dan positif baik dalam

strategi dan operasional perusahaan untuk menciptakan keunggulan

bersaing.

intellectual capital merupakan intangible asset yang tidak mudah

untuk di ukur. Berdasarkan hal tersebut diperlukan solusi untuk mengukur

dan melaporkan intellectual capital perusahaan dan bagaimana intellectual

5
capital memberikan nilai tambah pada perusahaan. Oleh karena itu muncul

konsep Value Added Intellectual Capital Coefficient (VAIC™) untuk

kondisi tersebut.

b. Komponen Intellectual Capital

Berdasarkan metode VAIC™, terdapat tiga komponen

pembentuknya,yaitu Value Added Capital Employed (VACA),Value

Added Human Capital (VAHU) dan Structural Capital Value Added

(STVA)

1) Value Added Capital Employed (VACA)

Value Added Capital Employed (VACA) adalah indikator untuk value

added yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital (modal fisik)

dan rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari

capital employed terhadap value added perusahaan (Ulum,2009:87).

Value Added Capital Employed (VACA) menunjukkan berapa banyak

VA (Value Added) yang dapat diciptakan oleh satu unit capital

employed (CE). Jika satu unit CE dapat menghasilkan return yang

lebih besar pada suatu perusahaan maka perusahaan tersebut mampu

memanfaatkan CE dengan lebih baik. Pemanfaatan CE dengan lebih

baik merupakan bagian dari Intellectual Capital perusahaan. Sehingga

6
CE menjadi indikator kemampuan intelektual perusahaan untuk

memanfaatkan Capital Employed dengan lebih baik.

VACA = VA/CE

Keterangan:
VACA = value added capital employed : rasio dari VA terhadap CE.
VA = value added.
CE = capital employed : dana yang tersedia

2) Value Added Human Capital (VAHU)

Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk

menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki

oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Human capital

akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan

yang dimiliki karyawannya.

VAHU ialah indikator berapa banyak VA dapat dihasilkan


dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini
mengindikasikan kotribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang
diinvestasikan dalam HC terhadap value added organisasi (Rismawati
dan Sanjaya, 2013).

VAHU = VA/HC

Keterangan :
VAHU= value added human capital : rasio dari VA terhadap HC.
VA = value added.
HC = human capital: beban karyawan

3) Structural Capital Value Added (STVA)

7
Menurut Fatima (2012) structural capital merupakan kemampuan

organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas

perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk

menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis

secara keseluruhan.

Menghitung Structural Capital Value Added (STVA). Rasio ini


mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah
dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam
penciptaan nilai.

STVA = SC/VA

Keterangan:

STVA = structural capital value added: rasio dari SC terhadap VA.

SC = structural capital: VA – HC.

VA = value added

C. PENGUKURAN IC

Intellectual capital adalah aset tak berwujud yang memainkan


peran penting dalam meningkatkan daya saing perusahaan dan
juga dimanfaatkan secara efektif untuk meningkatkan
keuntungan perusahaan. Kinerja IC yang diukur berdasarkan
value added (VA), yang mana VA dapat dihitung sebagai
selisih antara output dan input (Pulic, 1990 dalam Rismawati
dan Sanjaya (2013).

VA = Out - In

Keterangan:
Out = output : total penjualan dan pendapatan lain.
In = input : beban penjulan dan biaya-biaya lain.

8
Secara umum IC dikukur dengan menggunakan Model Pulic VAIC™

(value added Intellectaul coefficient). VAIC™ (value added

Intellectaul coefficient) merupakan metode yang dikembangkan oleh

Pulic (1997) untuk memberikan informasi tentang value creation

efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud

(intangable asset) yang dimiliki perusahaan. VAIC™ merupakan

penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya yaitu VACA,VAHU,dan

STVA (Ulum,2003:40). Rasio akhir perhitungan kemampuan

intelektual perusahaan merupakan kombinasi penjumlahan dari setiap

komponen yang dirumuskan sebagai berikut :

VAIC™ = VACA + VAHU + STVA

Keterangan :

VAIC™ = Koefisien Value Added Intellectual Capital

VACA = Value Added Capital Employed

VAHU = Value Added Human Capital

STVA = Structural Capital Value Added

9
B. KINERJA KEUANGAN

Kinerja keuangan merupakan suatu tolak ukur kemampuan perusahaan dalam

mengelola dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dapat

diartikan bahwa kinerja merupakan hasil pencapaian yang telah dilakukan oleh

perusahaan dalam periode tertentu.

Menurut Pranata (2007) menyatakan bahwa kinerja keuangan merupakan

salah satu faktor yang menunjukkan efektifitas dan efisien suatu organisasi dalam

rangka mencapai tujuannya. Kinerja Keuangan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah rasio profitabilitas.

Rasio Profitabilitas

Menurut Sartono (2011:114), “Rasio Profitabilitas adalah rasio yang


dapat mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba, baik dalam
hubungan dengan penjualan, asset maupun modal sendiri.”

Return on asset (ROA)

Rasio ini mengukur pengembalian atas total aktiva


setelah bunga dan pajak”. Hasil
pengembalian ini menunjukkan kinerja manajemen
dalam menggunakan aset perusahaan
untuk menghasilkan laba.

laba bersih
ROA=
total aset

10
BAB III

PEMBAHASAN

1. Dari penelitian Seprida Hanum Harahap 2020 dengan judul:

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas Pada

Perusahaan Plastik Dan Kemasan Yang Terdaftardi Bursa Efek

Indonesia, mengatakan bahwa :

1. secara parsial Value Added Human


capital, dan Value Added Capital
employed berpengaruh signifikan
terhadap Return On Asset. Sedangkan
Structural Capital Value Added tidak
berpengaruh signifikan terhadap
Return On Asset

2. Secara Simultan Value Added Human


capital, Value Added Capital
employed dan Structural Capital
Value Added berpengaruh signifikan
terhadap Return On Asset

2. Dari penelitian Raesah dengan judul : PENGARUH


INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2013, Hasil penelitian
menunjukkan;
1. variabel VACA tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return On Asset
(ROA).
2. Variabel VAHU berpengaruh
signifikan Return On Asset (ROA).
3. Variabel STVA berpengaruh
signifikan terhadap Return On Asset
(ROA).

11
3. Dari Penelitian Ramadhania Intan Cahyani , Tara Widiarti S ,
Jelita Listya Ferdiana dengan judul PENGARUH INTELLECTUAL
CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA,
hasil penelitian menunjukan :
Intellectual capital (IC) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Return on asset (ROA)

12
BAB IV

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dari jurnal-jurnal yang telah dibahas diatas diketahui bahwa pentingnya analisis rasio
keuangan utuk mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Kesimpulanyang dapat kita ambil dari pembahasan diatas yaitu kita dapat menggunakan variable
yang telah terbukti signifikan berpengaruh positif dan negatif terhadap profitabiltas diantara
variable tersebut yaitu :

1. Intellectual Capital secara signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas yaitu


ROA

B.SARAN
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengukur intellectual Capital menggunakan
indikator Profitabilitas lainnya seperti Net Profit Margin (NPM), Profit Margin on Sales, dan earning
per share (EPS).

13
DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai