Desa Rejoagung merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan semboro, kabupaten
jember. Desa Rejoagung dengan segala sumber daya alam dan kearifan local yang ada memiliki
berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Terdapat beberapa UMKM yang telah berjalan di
desa rejoagung, seperti tahu, roti, kerupuk, hidroponik, batako, dan ikan hias.
UMKM Roti YOSWIT ada sejak 2009 hingga sekarang dan dirintis oleh ibu Cicik dan
suami.
Usaha ini bermula dari pengalaman suami sebagai sales, hingga ibu Cicik dan suami
berani memulai usaha kecil pembuatan roti rumahan.
Awal dari penjualan Roti YOSWIT menggunakan gerobak dengan mengelilingi desa
rejoagung, lalu berkembang hingga memiliki tossa.
Konsumen Roti YOSWIT sudah menjangkau jember, banyuwangi, hingga lumajang.
Selama masa pandemic, penjualan sempat mengalami penurunan, tetapi penjualan untuk
3 bulan terakhir ini kembali normal
Ibu Cicik dan suami memiliki harapan kedepannya ingin memiliki outlet di daerah
semboro agar mempermudah konsumen untuk melakukan pemesanan.
Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan
air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan
hara nutrisi bagi tanaman.
Usaha hidroponik milik ibu Anys, yang merupakan salah satu bidan di desa rejoagung.
Usaha ini berawal dari saran dokter untuk kesehatan jantung ibu anys yaitu dengan
melakukan terapi tumbuhan hijau
Usaha ini mulai berkembang ketika ada salah satu pasien yang datang dan tertarik untuk
membeli
Usaha hidroponik milik ibu anys telah ada sejak 7 bulan yang lalu
Penjualan telah mencapai jember, Surabaya, Jakarta.
Di daerah Jember, hidroponik milik bu anys telah menjadi supplier di pasar tanggul,
kencong, dan semboro
Terdapat tiga jenis tanaman yang tersedia, yaitu selada, kangkung,dan pakcoy
Dari segi packaging untuk pengiriman jarak jauh, sayuran dikemas dengan menggunakan
box, dimana sayur akan terjaga kesegarannya selama akar sayur masih ada.
UMKM ikan hias dipz koi di desa rejoagung bermula dari hobi sang pemilik yaitu Mas
Dipta
Usaha ini telah berjalan 2 tahun belakangan ini
Dipz Koi sudah memiliki beberapa mitra kerja dan telah bergabung dengan komunitas
ikan koi
Adanya kebijakan Work From Home (WFH) membuat masyarakat memiliki hobi baru
untuk memelihara ikan hias, sehingga terjadi kenaikan penjualan selama masa pandemic
Mas dipta mengatakan bahwa tantangan yang diawali pada awal usaha yaitu:
Yang pertama: kesiapan modal untuk membeli bibit ikan berkualitas serta
pengembangannya menjadi induk ikan
Yang kedua: Musim pancaroba menjadi penyebab banyaknya hama pada ikan
Dan yang terakhir : ketika stok ikan tidak dapat memenuhi permintaan pasar