TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kematian
kategori, yaitu:
seperti denyut jantung, atau pulsasi tali pusat, atau kontraksi otot. Kematian
penuh
5
6
foetal death)
golongan di atas.
mati yang telah mencapai umur kehamilan 28 minggu (atau berat badan
3. Kematian perinatal dini (early neonatal death) ialah kematian bayi dalam 7
bulan.
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi pada saat bayi lahir sampai satu
hari sebelum hari ulang tahun pertama. Berdasarkan penyebabnya, kematian bayi
dibedakan oleh faktor endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen (kematian
neonatal) adaalah kejadian kematian yang terjadi pada bulan pertama sejak bayi
dilahirkan umumnya disebabkan oleh faktor yang dibawa sejak lahir, diwarisi
oleh orangtua pada saat konsepsi atau didapat dari ibunya selama kehamilan.
Kematian eksogen (kematian postnatal) adalah kematian bayi yang terjadi antara
usia satu bulan atau sampai satu tahun disebabkan oleh faktor yang berkaitan
Menurut Wandira & Indawati (2012), ada beberapa penyebab kematian bayi
sebagai berikut:
1. Umur Ibu
yang terlalu muda (≤20 tahun) atauAterlalu tua (≥35 tahun) merupakan
Stone, 2009).
tahun dan pada kelompok diatas 35 tahun adalah 3 kali lebih tinggi dari
referensi lain menyatakan bahwa kematian maternal pada waktu hamil dan
melahirkan umur <20 tahun berisiko 2 hingga 5 kali lebih tinggi dari
kematian maternal pada usia 20-30 tahun dan akan meningkat pada usia
menurun, maka kualitas sel telur pun akan menurun sehingga dapat
9
kesehatan saat hamil, seperti; tekanan darah tinggi dan diabetes yang sering
secara maksimal, jalan lahir belum bisa menyanggah bagian yang ada
belum sempurna sehingga membentuk selaput ketuban yang tipis dan tidak
diabetes melitus pada wanita lebih sering muncul. Semakin bertambah usia,
2. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan baik yang meninggal
bahwa sebagian besar jarak kelahiran kurang dari 2 tahun. Dengan jarak
kelahiran yang kurang dari 2 tahun, kesehatan fisik dan rahim ibu masih
butuh cukup istirahat dan ada kemungkinan ibu masih menyusui (Wandira
nasib ibu dan janin baik selama kehamilan maupun persalinan (Mochtar,
paritas Primipara wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup
besar untuk hidup di dunia luar. Multipara adalah adalah wanita yang
adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau
mati 9. Paritas yang paling aman di tinjau dari sudut kematian maternal dan
3. Pendidikan
intelektual seseorang.
11
sosial yang dibuat oleh teoritisi fungsionalis oleh Talcott Parsons (1977),
2009).
dari sebelumnya.
kehamilan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi. Hal ini terjadi karena
risiko kematian. Pendidikan ibu sangat erat kaitannya dengan reaksi serta
a) Pengertian ANC
b) Tujuan ANC
kebutuhan
asuhannya
c) Pelayanan ANC
a. CakupanAKunjunganAPertamaA(K1)AIbu Hamila
mencakup minimal:
2. Pengukuranatekananadarah.
kehamilan.
10. TatalaksanaAkasus.
yangAterdiri dari:
janin.
(KEK). Kurang energi kronis yang dimaksud yaitu ibu hamil yang
3. MengukurAtekanan darah
kehamilan 24 minggu.A
6. MenentukanApresentasi janin
adanyaamasalah lain.A
kontak pertama.
a. PemeriksaanAgolongan darah
di dalam kandungan.A
f. PemeriksaanAtes sifilis
pada kehamilan.
g. PemeriksaanAHIV
memiliki risiko tinggi dengan kasus HIV dan ibu hamil yang
a. Trimester I
b. Trimester II
mengenai preeklampsia.
c. Trimester III
akibat dari ibu dengan status gizi buruk, anemi, malaria, dan menderita
b. Bayi cukup bulan: bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37 minggu
c. Bayi lebih bulan: bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau
b. BBLSR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram
25
c. BBLER adalah bayi dengan berat lahir kurrang dari 1000 gram A
mempengaruhi BBLR:
a. Faktor IbuA
2. ParitasA
3. RasA
4. InfertilitasA
6. Lahir abnormalA
9. PreeklampsiaA
b. Faktor PlasentaA
1. TumorA
2. KehamilanAganda
c. FaktorAJanin
1. InfeksiAbawaan
2. KelainanAkromosom
dibagi menjadi:
a. Faktor Ibu
26
narkoba.A
Sudarti (2013) menyatakan tanda dan gejala bayi BBLR antara lain:
b. Panjang bayi < 45 cm, lingkar kepala < 33 cm, danalingkar dada < 30
cm
terbentukA
pembuluh darahA
menonjolA
kaki sedikit
masalah yaitu lemak kulit dan lemak cokelat kurang, serta kemampuan
hipotermi yang dapat menyebabkan kematian pada bayi. Masalah lain yang
Bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang baik tidak selalu lahir
dengan kondisi yang tidak sehat, ada juga BBLR dengan kondisi yang
sehat, namun karena penanganan yang tidak tepat sehingga bayi meninggal.
28
6. Kelainan Kongenital
Etiologi (1) kelainan bawaan oleh faktor genetik adalah : a) kelainan mutasi
gen tunggal (single gen mutant), terbagi dalam 4 macam antara lain
teratogen dan lainnya). (2) kelainan yang disebabkan faktor non genetik:
adalah kelainan yang disebabkan oleh obat - obatan, radiasi penyakit ibu
7. Bayi Prematur
10 besar dari 184 negara dengan angka kejadian prematur yang tinggi,
yaitu 15,5 kelahiran premature per 100 kelahiran hidup. Dilihat dari jumlah
(WHO, 2014).
masyarakat.
pelayanan, yaitu:
experiences)
penduduk.
kelas sosial, suku, umur, agama, dan lain-lain) mempunyai hak yang sama
sendiri, keluarga, dan masyarakat) mengenai jumlah anak, jarak antar anak,
dibedakan menjadi:
sebagaiAadvokator di daerahnya.
b) Dokter umum
c) Bidan
atas tanggung jawab sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan
d) Perawat
Perawat atau nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata
mengevaluasi perawatan.
b. Tenaga Non-professional
a) Dukun Bayi
dan merawat tali pusat juga merawat ibu. Selain itu, dukun bayi
sehingga memberikan rasa nyaman dan aman pada ibu yang akan
melahirkan.
9. Status Ekonomi
tangga dalam kurun waktu kehamilan sampai persalinan. Pada ibu hamil
kebutuhan zat gizi berbeda karena zat-zat gizi yang dikonsumsi selain
untuk aktivitas atau kerja zat-zat gizi tersebut juga digunakan untuk
menyatakan bahwa ibu yang pada saat hamil bekerja berisiko 2,34 kali
dan jumlah anak. Kehamilan yang masuk dalam kategori “4 terlalu” yaitu
terlalu muda atau terlalu tua untuk kehamilan (35 tahun) terlalu sering
usia tertentu atau jumlah persalinan yang membawa bahaya tambahan, dan
kematian ibu dengan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan dapat
fasilitas kesehatan berisiko dua kali lipat lebih tinggi terhadap terjadinya
Komplikasi kehamilan meliputi Hb < 11 g/dl, tekanan darah tinggi (sistol >
pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32
saluran dan hipertensi. Menurut Djaja (2003) di Indonesia, bayi yang saat
lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang ibunya tidak mengalami kedua
13. Asfiksia
bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh
hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan faktor-
faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan, atau segera setelah bayi
Pada bayi yang mengalami asfiksia perlu penanganan yang benar agar
tidak optimal. Glikogen yang dihasilkan tubuh dalam hati berkurang yang
yaitu 49-60%. Pengembangan paru bayi baru lahir terjadi pada menit-menit
janin akan terjadi asfiksia. Oleh karena itu asfiksia memerlukan intervensi
segera setelah tali pusat dijepit, bayi yang mengalami asfiksia dan tidak
penilaian APGAR skor pada satu dan lima menit kelahiran dengan nilai
jantung, usaha bernafas, tonus otot, gerakan dan warna kulit. Sedangkan
parameter yang dinilai pada penentuan skor APGAR pun sama meliputi
Asfiksia waktu lahir merupakan penyebab utama lahir mati dan kematian
neonatal menunjukkan hasil nilai OR sebesar 7,85 yang berarti bayi yang
7,85 kali lebih besar dibanding bayi yang pada waktu lahir tidak
mengalami asfiksia.
14. Hipotermia
(suhu tubuh 32°C - <32°C), tanda-tandanya antara lain: kaki teraba dingin,
rata atau disebut kutis marmorata, 2) Hipotermia berat (suhu tubuh <32°C),
tanda-tandanya antara lain wajah, ujung kaki dan tangan berwarna merah
terang, bagian tubuh lainnya pucat, kulit mengeras, merah dan timbul
2015).
1,1 kali lebih besar untuk mengalami kematian neonatal dini dibandingkan
dengan bayi dengan riwayat hipotermia dengan risiko rendah (Zulkifli et al,
2012).
39
Intake gizi pada ibu hamil adalah suatu hal yang sangat penting dalam
masa kehamilan yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung, karena
ibu hamil disamping makan untuk dirinya sendiri juga untuk janin yang ada
ibu hamil tersebut termasuk kategori kekurangan energi kronis (KEK) atau
tidak. Status gizi ibu yang buruk akan mengakibatkan berat badan bayi
lahir rendah yang akan berisiko pada kematian bayi. Dikatakan KEK
2009).
status KEK memiliki resiko yang sama terhadap kejadian BBLR yaitu
2 tahun, proporsi kematian terbanyak terjadi pada ibu dengan prioritas 1-3
anak dan jika dilihat menurut jarak kehamilan ternyata jarak kurang dari 2
Tercantum dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) bahwa salah satu faktor
risiko kematian perinatal adalah jarak antar kehamilan terakhir kurang dari