Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penempatan penduduk sebagai titik sentral pembangunan tidak saja

merupakan program nasional namun juga komitmen hampir seluruh bangsa di

dunia. Di satu sisi penduduk harus dibangun agar mampu menjadi pelaku atau

sumberdaya pembangunan. Di sisi lain penduduk memiliki persamaan hak

untuk menikmati hasil pembangunan. Untuk mencapai hal tersebut, maka

strategi pembangunan harus benar-benar memperhatikan kondisi

kependudukan sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh sebagian besar

penduduk.

Isu kependudukan haruslah menjadi perhatian kita bersama, karena ke

depan persoalan kependudukan akan semakin kompleks. Persoalan

kependudukan di Indonesia ke depan tidak saja menyangkut persoalan jumlah

dan pertumbuhan penduduk yang masih tetap memerlukan penanganan namun

juga menyangkut persoalan perubahan dinamika struktur umur dan distribusi

penduduk.

Indonesia merupakan salah satu negara berpopulasi tinggi di dunia

dengan jumlah penduduk usia produktif (15 hingga 64 tahun) yang sangat

besar. Keberhasilan program KB selama berpuluh tahun sebelumnya telah

mampu menggeser penduduk berusia di bawah 15 tahun (anak-anak dan

remaja) yang awalnya besar di bagian bwah piramida penduduk Indonesia ke

penduduk berusia lebih tua atau produktif (15 - 64 tahun). struktur piramida

yang menggembung di tengah semacam ini mengubtungkan, karena dengan

1
demikian beban ketergantungan atau dukungan ekonomi yang harus diberikan

oleh penduduk usia produktif kepada penduduk usia anak-anak (di bawah 15

tahun) dan tua (di atas 64 tahun) menjadi lebih ringan.

Kondisi ini dapat dilihat melalui rasio ketergantungan, yang dihitung

dari pembagian antara jumlah penduduk tidak produktif dengan penduduk

produktif. Bila 100 orang usia produktif hanya menanggung kurang dari 50

orang yang tidak produktif, maka dimulailah periode bonus demografi.

Dengan adanya bonus demografi ini, Indonesia diuntungkan dan

memiliki peluang untuk dapat menggenjot pertumbuhan produktifitas

masyarakatnya. Bonus demografi diartikan secara sederhana adalah

peluang (window of opportunity) yang dinikmati suatu negara sebagai akibat

dari besarnya proporsi penduduk produktif.

Secara harfiah kata Demografi merupakan istilah yang berasal dari dua

kata Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan grafein yang

berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu, demografi dapat dirtikan

sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk (dalam Adioetomo dan

Samosir, 2010).

Sejalan dengan perkembangan waktu, banyak ahli memberikan definisi

demografi, berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

ilmu demografi merupakan suatu alat untuk mempelajari

perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik

kependudukan serta perhitungan-perhitungan secara matematis dan statistik

dari data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah, persebaran, dan

komposisi/strukturnya (dalam Adioetomo dan Samosir, 2010).

2
Dengan teknik-teknik demografi kita dapat menghitung dan

mengembangkan indikator-indikator peristiwa demografi, seperti kelahiran,

kematian, pertumbuhan penduduk, perubahan struktur penduduk, angkatan

kerja, migrasi, ataupun pengangguran. Jadi indikator-indikator demografi

merupakan alat analisis yang dipakai untuk menjelaskan kejadian-kejadian

kependudukan.

Pemakaian istilah parameter kependudukan juga merupakan satu

bentuk alat analisis untuk mempelajari kejadian atau fenomena dalam

kependudukan.

1.2 Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penyusunan profil ini adalah untuk

tersedianya data dan informasi parameter kependudukan usia produktif

Kabupaten Purbalingga Tahun 2018

1.2.2. Tujuan Khusus

Adapun secara khusus, penyusunan profil ini memiliki tujuan :

a. Tersedianya data dan informasi mengenai struktur penduduk usia

produktif Kabupaten Purbalingga Tahun 2018

b. Tersedianya data dan informasi tentang karakteristik penduduk usia

produktif Kabupaten Purbalingga Tahun 2018

3
1.3 Sumber Data

1. Kabupaten Purbalingga Dalam Angka 2018

2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Purbalingga menurut

Lapangan Usaha 2013 -2017

3. Pedoman Penghitungan Proyeksi Penduduk dan Angkatan Kerja

4. Statistik Daerah Kabupaten Purbalingga 2018

5. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Purbalingga 2018

Anda mungkin juga menyukai