Pasien 1
Nama : Ny. S
Umur : 59 Tahun
Tanggal Masuk : jumat 17 April 2020
Diagnosa Medis : Asma Attack
ASUHAN OPERAN
KEPERAWAT Sift Pagi/ 17 April 2020 Sift sore/ 17 April Sift malam/ 17April 2020
AN 2020
Masalah Pola nafas tidak efektif Pola nafas tidak Pola nafas tidak efektif
keperawatan efektif
Evaluasi S: S: S:
- Pasien mengatakan
sesak berkurang Pasien mengatakan Pasien mengatakan sudah tidak
,batuk berkurang sesak berkurang, sesak lagi
batuk berkurang
O: O:
- keadaan CM O:
1. Keadaan CM
- terdapat sputum
1. Keadaan CM
- Tanda-tanda vital: 2. Tanda-tanda vital:
- TD: 120/60 mmHg 2. Terdapat sputum
- Nadi: 85x/menit - TD:120/80mmHg
- rr: 21x/menit 3. Tanda-tanda vital:
- Nadi:96x/menit
- Suhu: 36,1 C
- TD:110/80m
- rr:20x/menit
mHg
A: masalah teratasi
sebagian - Suhu:36,5C
- Nadi:96x/men
it A: masalah teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- rr:22x/menit P: intervensi dihentikan
- Suhu:36,5C PASIEN PULANG PAGI
A:masalah teratasi
sebsagian
P:intervensi
dilanjutkan
Intervensi yang 1. Posisikan pasien untuk 1. Posisikan pasien 1.Posisikan pasien untuk
sudah memaksimal-kan untuk memaksimal-kan ventilasi
dilakukan ventilasi memaksimal-kan 2. Melakukan terapi
2. Melakukan terapi
ventilasi fisioterapi dada
fisioterapi dada
3. Melakukan batuk efektif 2. Melakukan terapi 3. Melakukan batuk efektif
4. Berikan O2 3 mlt/menit fisioterapi dada 4. Berikan O2 3mlt/menit
5. Memonitoring ttv pasien 3. Melakukan batuk 5. Memonitoring ttv pasien
efektif
4. Berikan O2
3mlt/menit
5. Memonitoring ttv
pasien
Hal-hal yang
perlu
diperhatikan(la
b, obat, advice
medis)
Tanda tangan Pp pagi: Pp sore: Pp malam:
pp Pp sore: Pp malam: Pp pagi:
Karu: Karu:
Pasien 2
Nama : Tn. B
Umur : 74 tahun
Tanggal Masuk : Senin, 15 April 2020
Diagnosa Medis : TB paru
ASUHAN OPERAN
KEPERAWATA Sift Pagi/ 17 April 2020 Sift sore/ 17April 2020 Sift malam/ 17 April 2020
N
Masalah Bersihan jalan napas tidak Bersihan jalan napas tidak Bersihan jalan napas tidak
keperawatan efektif efektif efektif
Data S: Klien mengatakan S:Klien mengatakan S:Klien mengatakan
Fokus(subyektif tenggorokan terasa tenggorokan terasa panas, tenggorokan terasa panas,
dan obyektif) panas,kadang ia juga kadang ia juga mengalami kadang ia juga mengalami
mengalami sesak nafas
sesak nafas. sesak nafas.
dan nyeri dada
O: O:
O:
- Klien tampak Klien tampak batuk Klien tampak batuk
batuk berlendir, berlendir , berlendir ,
- Terdebgar suara
nafas tambahan Terdengar suara nafas Terdengar suara nafas
wheezing tambahan wheezing tambahan wheezing
- Terdapat sputum
- Tanda-tanda vital: Terdapat sputum Terdapat sputum
TD: 130/80 mmHg
Nadi: 98x/menit Tanda- tanda vital: Tanda- tanda vital:
RR: 24X/menit
Suhu: 37,5 C - TD:120/80mmHg - TD:120/80mmHg
- Suhu:36,5C - Suhu:36,5C
Karu: Karu:
GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
A. Pasien 1
Nama : Tn. A
Umur : 40 Tahun
Tanggal Masuk : Senin, 15 April 2020
Diagnosa Medis : Trauma Abdomen
ASUHAN OPERAN
KEPERAWATA Sift Pagi /17 april 2020 Sift sore/ 17 april 2020 Sift malam/ 17 april 2020
N
Masalah 1.Nyeri akut
keperawatan
DX 1 Pasien pulang PASIEN PULANG
S:
pasien mengatakan
nyeri berkurag skala 1
dari (0-10)
O: keadaan CM ,
tampak tenang , ttv
dalam batas normal
Data
Fokus(subyektif
TD : 120/80
dan obyektif)
RR: 20x/
N: 78x/
S: 36
A : masalah teratasi
P: intervensi di
hentikan (pasien
pulang)
Intervensi yang
sudah dilakukan
Interbvensi yang -
belum dilakukan
Hal-hal yang perlu
diperhatikan(lab,
obat, advice
medis)
Tanda tangan pp Pp pagi: Pp sore: Pp malam:
Pp sore: Pp malam: Pp pagi:
Karu: Karu:
B. Pasien 2
Nama : Ny. N
Umur : 66 Tahun
Tanggal Masuk : Senin, 15 April 2020
Diagnosa Medis : Fraktur Tibia Sinistra
ASUHAN OPERAN
KEPERAWATA Sift Pagi/ 17 April Sift sore/ 17 April Sift malam/ 17 April 2020
N 2020 2020
1. Nyeri akut 1. Nyeri akut 1. Nyeri akut
Masalah
2. gangguan mobilitas 2. gangguan mobilitas 2. gangguan mobilitas fisik
keperawatan
fisik fisik
Data S: DX 1 DX 1
Fokus(subyektif
dan obyektif) Klienmengatak S: S:
anmasihmerasanye
ri pada Klien mengatakan Klien mengatakan nyeri pada betis
betissebelahkiri nyeri pada betis sebelah kirinya sudah berkurang.
Klien sebelah kirinya sudah Pasien menunjuk skala nyeri 1
mengatakan nyeri berkurang. Pasien
bila menggerakkan menunjuk skala nyeri O:
kakinya 2
Klien Keadaan umum CM
mengatakan masih Skala nyeri 1
belum bisa Tanda- tanda vital:
memenuhi ADL O:
TD:120/80 mmHg
dengan mandiri.
Keadaan umum Nadi: 90x/menit
RR: 20 x/menit
O: CM
Suhu: 36,5C
Skala nyeri 2 Pasien tampak lebih rileks
Keadaan umum Tanda- tanda vital: Pasien mampu melakukan
CM teknik relaksasi mandiri .
TD:120/70 mmHg
Klien tampak Nadi: 90x/menit
lemah RR: 20 x/menit A: masalah teratasi
Skala nyeri 2 Suhu: 36,5C
Tanda- tanda vital: Pasien tampak P: intervensi dihentikan
lebih rileks
TD:120/70 mmHg
Nadi: 86x/menit Pasien mampu
RR: 17 x/menit melakukan
Suhu: 36,3C teknik
relaksasi Dx 2
- Nyeri bertambah
mandiri .
jika pada bagian
yang fraktur di A: masalah teratasi S : Keluarga klien mengatakan
gerakkan atau saat P: intervensi aktivitas klien masih dibantu oleh
pasien ingin duduk. dihentikan keluarga dan klien dan pasien
Tampak ADL sudah bias menggunakan tonkat /
kruk.
pasienmasihdibant
u oleh keluarga O : Klien tampak sudah bias
menggunakan tongkat / kruk.
A:
A : Masalah teratasi.
Masalah teratasi
sebagian P : intervensi di hentikan
Dx 2
P: PASIEN PULANG PAGI
intervensi dilanjutkan
S : Keluarga klien
mengatakan
aktivitas klien masih
dibantu oleh
keluarga dan klien
ingin menggunakan
tongkat untuk
berlatih berjalan
O : Klien masih
tampak dibantu oleh
keluarga dalam
beraktivitas
Aktivitas tampak
ditempat tidur saja
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
Intervensi yang - Pantau nyeri 1. Pantau TTV 1. Pantau TTV
sudah dilakukan - Menganjurkan 2. membantu 2. membantu mobilisasi dengan
melakukan mobilisasi kruk dan mengintruksikan
teknik distraksi dengan kruk keamanan dalam
apabila nyeri dan menggunakan alat mobilitas
datang mengintruksika 3. Pantau nyeri
- Kolaborasi n keamanan 4. Menganjurkan melakukan
dalam dalam teknik distraksi apabila nyeri
pemberian obat menggunakan dating
analgetik alat mobilitas 5. Kolaborasi dalam pemberian
- Pertahankan 3. Pantau nyeri obat analgetik
imobilisasi 4. Menganjurkan
bagian yang melakukan
sakit dengan teknik distraksi
tirah baring, apabila nyeri
dan pembidaian dating
- Membantu 5. Kolaborasi
ADL pasien dalam
- Tinggikan dan pemberian obat
dukung analgetik
eksremitas
yang terkena
- Monitor TTV
Karu: Karu: