Anda di halaman 1dari 3

Alasan Bayi Harus Masuk Ruang NICU

Perawatan kasus neonatal terdiri dari tiga level, yaitu:

 Level 1: adalah perawatan bayi risiko rendah dengan berat badan lahir (BBL)
2000-2500 gram. Pada level ini bayi tidak membutuhkan infus, oksigen, serta
perawatan dalam inkubator.
 Level 2: adalah perawatan bayi dengan BBL 1500-2500 gram, yang
membutuhkan observasi dan monitoring yang lebih intensif, biasanya ditandai
dengan kebutuhan pemberian cairan intravena dan perawatan dalam
inkubator. Observasi yang ketat dilakukan untuk mencegah ancaman gagal
napas dan atau gagal jantung.
 Level 3: adalah perawatan bayi dengan BBL <1500 gram, bayi prematur
ataupun bayi cukup bulan yang memerlukan pemberian oksigen dan
tunjangan ventilasi udara. Bantuan oksigenasi dapat dilakukan melalui
Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) maupun ventilator.

Faktor Risiko Bayi Masuk Ruang NICU

Beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko bayi masuk ke ruang NICU antara
lain:

 Faktor ibu: Ibu yang memiliki riwayat menderita penyakit Diabetes Mellitus
(DM), hipertensi, sering mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau alkohol,
serta didapati penyakit menular seksual, dengan usia kurang dari 20 tahun
atau di atas 35 tahun, memiliki kelebihan atau kekurangan cairan ketuban,
cairan ketuban pecah lebih cepat, ibu yang mengalami perdarahan, ataupun
ibu dengan infeksi dalam kehamilan, seperti keputihan yang banyak, infeksi
saluran kencing dan juga infeksi virus TORCH .
 Faktor bayi: Bayi mengalami cacat lahir, gangguan pernapasan, kejang,
hipoglikemia, membutuhkan pasokan oksigen, infus, obat-obatan, atau
transfusi darah, bayi mengalami infeksi atau bayi dengan kelahiran kembar
dengan TTTS (Twin to twin transfusion).
 Faktor persalinan: Bayi lahir sungsang, gawat janin (mengalami kekurangan
oksigen), gangguan pembuangan mekonium (bayi membuang kotoran
pertamanya di dalam cairan ketuban), atau leher bayi terlilit tali pusat.

Kondisi di dalam Ruang NICU

Ruang NICU adalah area steril yang tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang. Setiap
rumah sakit memiliki kebijakan yang berbeda mengenai jumlah dan jam kunjungan
orangtua ke ruang NICU.

Pada umumnya, kondisi ruang NICU sangat tenang karena bayi-bayi di dalamnya
sangat sensitif terhadap suara dan cahaya. Para bayi yang di ruang NICU biasanya
berada di dalam inkubator untuk menjaga agar suhu tubuhnya tetap stabil.

Ruang NICU dilengkapi dengan beberapa perangkat medis untuk membuat bayi
merasa nyaman, yaitu:

1. Inkubator NICU: Inkubator ini menyerupai tempat tidur kecil yang tertutup oleh
plastik keras. Alat ini dilengkapi dengan penghangat untuk menjaga
temperatur tubuh bayi.
2. Pengatur kelembaban: Alat ini berfungsi untuk menjaga kelembaban tubuh
bayi agar tetap stabil dan tidak terjadi dehidrasi. Sistem alat ini biasanya
menyatu dalam inkubator.
3. Selang makanan: Alat ini dimasukkan ke dalam lambung bayi melalui mulut
atau hidung untuk menyalurkan makanan, ASI, dan nutrisi lain yang
dibutuhkan bayi.
4. Fototerapi: Alat ini digunakan untuk menurunkan tingkat bilirubin yang terlalu
tinggi pada bayi yang kuning. Kondisi ini terjadi pada bayi yang aterm (cukup
bulan) dan terlebih lagi pada bayi lahir prematur.
5. Alat CPAP dan Ventilator: Alat ini berfungsi untuk membuka alveoli (balon
paru-paru) dan membantu pernapasan bayi. Alat dipasang pada bayi dengan
menggunakan selang/pipa kecil yang dimasukkan ke hidung, mulut, ataupun
langsung ke dalam lubang tenggorokan..
6. Bedside Monitor: Seluruh bayi yang berada di ruang NICU terhubung dengan
monitor untuk memantau kondisinya. Tanda-tanda medis dan klinis akan
muncul melalui monitor ini.
Dokter dan Staf Medis di Ruang NICU

Sejumlah perangkat medis yang berada di ruang NICU hanya digunakan sesuai dengan
kebutuhan setiap bayi. Perangkat medis itu dioperasikan oleh para petugas yang
bertanggung jawab di ruang NICU.

Para petugas itu meliputi:

 Dokter anak ahli N eonatologi yang memiliki keahlian menangani bayi yang
baru lahir.
 Perawat khusus yang bertugas memantau kondisi bayi 24 jam penuh dengan
perbandingan tenaga 1: 1-2
 Staf tambahan, misalnya radiographer, petugas lab, maupun petugas
rehabilitasi medik.
 Dokter dengan spesialisasi terkait untuk membantu perawatan sesuai
kebutuhan bayi di NICU.
Keberadaan ruang NICU sangat penting untuk membantu bayi baru lahir yang
mengalami kegawatdaruratan. Tindakan yang dilakukan oleh dokter dan perawat RS
Royal Taruma yang bertugas di dalam ruang NICU sangat mempengaruhi
kelangsungan hidup serta tumbuh kembang bayi tersebut.n

Anda mungkin juga menyukai