Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

REAKSI ALKOHOL

Disusun Oleh:

Nama : Odityo Kurniawan

NIM : 20331019

Semester : III

Dosen Pengampu : Eni Kartika sari. S,Si.M.Sci

LABORATORIUM KIMIA

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AKBIDYO

2022
PERTEMUAN 12

REAKSI ALKOHOL

A. TUJUAN
Mengetahui reaksi alcohol dan esterifikasi dari alcohol

B. DASAR TEORI
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai
atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih yang tinggi
dibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara
molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol R – OH, dengan R
adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin banyak cabang
semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol mudah
larut dan hanya butanol yang sedikit larut. Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah
bercampur dengan air dalam segala perbandingan (Brady, 1999).
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada
rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol
sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak
pada C primer yang terikat langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya :
CH3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak
pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yang lain. Alkohol tersier adalah
alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga
atom C yang lain (Fessenden, 1997).
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada
rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol
sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak
pada C primer yang terikat langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya :
CH3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak
pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yang lain. Alkohol tersier adalah
alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga
atom C yang lain (kartika,2004).
Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan
hidrogen. Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang polar
terhadap sifat molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya
sifatnya lebih seperti hidrokarbon. Akibatnya alkohol dengan bobot molekul rendah
cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol berbobot molekul tinggi tidak demikian.
Alkohol mendidih pada temperatur yang cukup tinggi. Sebagai suatu kelompok senyawa,
fenol memiliki titik didih dan kelarutan yang sangat bervariasi, tergantung pada sifat
subtituen yang menempel pada cincin benzena (Petrucci, 1987).
Reaksi-reaksi yang terjadi dalm alkohol antara lain reaksi substitusi, reaksi
eliminasi, reaksi oksidasi dan esterifikasi. Dalam suatu alkohol, semakin panjang rantai
hidrokarbon maka semakin rendah kelarutannya. Bahkan jika cukup panjang sifat
hidrofob ini mengalahkan sifat hidrofil dari gugus hidroksil. Banyaknya gugus hidroksil
dapat memperbesar kelarutan dalam air (Hart, 1990).Suatu alkohol primer dapat
dioksidasi menjadi aldehid atau asam karboksilat. Alkohol sekunder dapat dioksidasi
menjadi keton saja. Sedangkan pada alkohol tersier menolak oksidasi dengan larutan basa,
dalam larutan asam, alkohol mengalami dehidrsi menghasilkan alkena yang kemudian
dioksidasi (mardzuki,1990).
C. ALAT DAN BAHAN Alat
- Tabung reaksi
- Gelas ukur
- Pipet tetes
- Bunsen
- Sendok
- Batang pengaduk
- Penjepit tabung reaksi
Bahan
- Alcohol 50%
- Etanol 96%
- Asam sulfat pekat
- CuSO4
- K2CO3
- Asam asetat
- Akuades

D. CARA KERJA
a. Uji alcohol
Diambil masing
-masing 5mL alcohol 50% masukkan kedalam beberapa
tabung reaksi

Tambahkan 2 gram CuSO4 aduk lalu amati perubahannya

Tambahkan 2 gram K2CO3 aduk lalu amati perubahannya

b. Reaksi Esterifikasi

Diambil 2 mL etanol 96% masukkan


alamke
tabung
d reaksi

Ditambahkan beberapa ml asetat, kemudian ditambahkan mL asam sulfat


pekat lalu tutup dengan
kapas

Panaskan campuran diatas Bunsen,


-goyangkan
goyang supaya
bercampur
merata

Buka pelan
-pelan
kapas

Campuran dituangkan
kedalam gelas beker

Selanjutnya baui larutan yang terbentuk


E. HASIL

F. PEMBAHASAN
Alkohol merupakan persenyawaan organic yang mempunyai satu atau lebih gugus
hidroksil karena ikatan hidroksil bersifat kovalen, maka sifat alcohol tidak serupa dengan
hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat air.
OksidasiAlkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap
air.Oleh karena itu, etanol digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus). Reaksi
pembakaran etanol, berlangsung sebagai berikut: dengan zat-zat pengoksidasi sedang,
seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut:
1. Alkohol primer membentuk aldehida dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam
karboksilat.
2. Alkohol sekunder membentuk keton.
3. Alkohol tersier tidak teroksidasi.
Reaksi oksidasi etanol dapat dianggap berlangsung sebagai berikut:

Etanal yang dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat.Hal
ini terjadi karena oksidasi aldehida lebih mudah daripada oksidasi alkohol.

Pembentukan Ester (Esterifikasi)

Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air. Untuk membedakan
suatu alkohol termasuk alkohol primer, sekunder atau tersier dapat dilakukan
menggunakan pereaksiLucas.Pereaksi Lucas dibuat dengan dengan mereaksikan asam
klorida pekat dan seng klorida. Pengamatan yang terjadi ketika ditambah pereaksi Lucas
adalah:
1. Untuk alkohol primer ketika ditembahkan pereaksi Lucas tidak terjadi perubahan karena
tidak terjadi reaksi kimia.
2. Pada alkohol sekunder ketika ditambah pereaksi Lucas terjadi reaksi kimia namun sangat
lambat. Untuk mempercepat reaksi yang terjadi yaitu dilakukan pemanasan, setelah
pemanasan sekitar 10 menit akan terbentuk 2 lapisan.
3. Sedangkan alkohol tersier ketika ditambahkan pereaksi Lucas akan bereaksi denga cepat
membentuk alkil klorida yang tak larut dalam larutan

Reaksi-reaksi yang terjadi dalm alkohol antara lain reaksi substitusi, reaksi eliminasi, reaksi
oksidasi dan esterifikasi. Dalam suatu alkohol, semakin panjang rantai hidrokarbon maka
semakin rendah kelarutannya. Bahkan jika cukup panjang sifat hidrofob ini mengalahkan sifat
hidrofil dari gugus hidroksil. Banyaknya gugus hidroksil dapat memperbesar kelarutan dalam air
(Hart, 1990).Suatu alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehid atau asam karboksilat.
Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton saja. Sedangkan pada alkohol tersier menolak
oksidasi dengan larutan basa, dalam larutan asam, alkohol mengalami dehidrsi menghasilkan
alkena yang kemudian dioksidasi.
E. KESIMPULAN

Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa

1. Hasil dari reaksi antara alkohol dengan kn2co3 menghasilkan warna biru dengan
endapan
2. Hasil dri reaksi alkohol dengan Cuso4 menghasilkan warna putih dengan endapan
serta bau seperti balon

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasatr Kimia Organik. Bina

Aksara. Jakarta kartika,2004, Kimia Anorganik, USU Press: Medan

Petrucci, 1987.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 3.

brady.1999 Kimia Organik Dasar I. Yogyakarta: UGM-Press.

mardzuki,1990,Kimia Organik Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai