SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS IKATAN APOTEKER INDONESIA DAERAH JAWA BARAT
Nomor : Kep.018/PD IAI-JBR/V/2021
Tentang
MEMUTUSKAN :
Menetapkan Keputusan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Nomor
Kep.018/PD IAI-JBR/V/2021 Tentang Standar Naskah Akta
Perjanjian Kerjasama Apoteker Dengan Pelaku Usaha Apotek
Ketujuh : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan ditinjau sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 04 Mei 2021
PENGURUS DAERAH
IKATAN APOTEKER INDONESIA JAWA BARAT
Ketua, Sekretaris,
Surat Perjanjian
Penggunaan Modal Usaha Apotek
Pada hari ini, ……., tanggal ….., bulan …………, tahun ………, kami yang
bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ………………………….. (Pemilik Modal)
No. KTP : ……………..
Alamat : ……………………..
Telepon : …………………………
e-mail : …………………………
Dalam hal ini bertindak selaku atas nama diri sendiri, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA.
Nama :............................................(Apoteker)
No. KTP : …………………...
No. STRA : …………………… berlaku s/d ……………………………
No. Serkom : …………………… berlaku s/d ……………………………
Alamat : ……………..……………..……………..……………..………
Telepon : …………………
e-mail : …………………………
Dalam hal ini bertindak selaku atas nama diri sendiri, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA.
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
1. Pihak Pertama selaku pemilik modal :
a. Menyerahkan sarana-prasarana gedung Apotek, sediaan farmasi dan
perbekalan Kesehatan lainnya, yang setara dengan nilai uang tertentu
kepada Pihak Kedua untuk dipergunakan sebagai modal pengelolaan
sebuah Apotek.
b. Dalam operasional Apotek akan berperan sebagai pengelola keuangan
dan administrasinya sebagaimana diatur dalam Pasal 4.
2. Pihak Kedua selaku Apoteker Pengelola Apotek (APA) :
a. Menerima sarana-prasarana gedung Apotek, sediaan farmasi dan
perbekalan Kesehatan lainnya, yang setara dengan nilai uang tertentu
dari Pihak Pertama yang diserahkan pada saat perjanjian ini disepakati
dan ditandatangani.
b. Menggunakan modal dari Pihak Pertama dalam bentuk sarana-
prasarana gedung Apotek, sediaan farmasi dan perbekalan Kesehatan
lainnya, bertanggungjawab untuk mengelola praktik kefarmasian di
Apotek sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Ayat 1.
3. Para Pihak memiliki andil dalam pengelolaan Apotek ini, baik modal
maupun tenaga yang besar maupun pembagiannya sesuai kompetensi dan
kewenangannya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
sebagaimana tercantum dalam Pasal 2, 3, dan 4.
Pasal 2
MODAL USAHA
Modal Pihak Pertama dalam bentuk sarana-prasarana gedung Apotek, sediaan
farmasi dan perbekalan Kesehatan lainnya diserahkan kepada Pihak Kedua
setelah akad ini ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Pasal 3
JASA PRAKTIK KEFARMASIAN
1. Pihak Kedua berhak menerima imbalan dari Pihak Pertama atas jasa
pengelolaan Apotek, sebagai berikut:
1) Jasa Praktik Pengelolaan Kefarmasian (SK Standar Minimal Jasa Profesi
Apoteker di Apotek Kep. 007/PD IAI-JBR/XI/2019) :
Pasal 4
MASA BERLAKU
1. Masa berlaku yang tersebut pada Pasal 1 adalah 5 (lima) tahun terhitung
sejak perjanjian ini disepakati dan ditandatangani.
2. Atas kesepakatan Para Pihak, Kontrak dapat diperpanjang waktunya
dan/atau ditambahkan nilai uang pokok investasi yang diatur dalam
Kontrak Baru dan/atau addendum Kontrak.
3. Khusus menyangkut ketentuan yang berkaitan dengan Pasal 3 dapat ditinjau
Kembali paling cepat 1 (satu) tahun sekali yang dituangkan dalam
Addendum tanpa merubah Perjanjian ini.
Pasal 5
PENGEMBALIAN MODAL APOTEK
Pihak kedua berkewajiban menyerahkan kembali modal apotek yang berbentuk
sarana-prasarana dalam sebuah gedung Apotek, termasuk sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan lainnya kepada Pihak pertama sebagaimana disebut
dalam pasal 2 ayat (1) ketika Pihak Kedua memutuskan mundur dari
ketentuan- ketentuan perjanjian ini sebagaimana terdapat pada Pasal 6 dalam
pengawasan Dinas Kesehatan Kab/Kota.
Pasal 6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. Selama masa Kontrak, Pihak Pertama maupun Pihak Kedua tidak dapat merubah atau
membatalkan atau memutus kontrak ini secara sepihak, kecuali ada kesepakatan
bersama yang diatur dalam addendum Kontrak.
2. Para Pihak yang akan membatalkan perjanjian ini sebagian atau seluruhnya
sebelum habis masa berlaku Kontrak ini, berkewajiban paling lambat 6 (enam)
bulan sudah memberitahukan kepada para pihak.
3. Para Pihak secara bersama – sama mencari pengganti Apoteker Pengelola Apotek
(APA).
Pasal 7
1. Apabila Pihak Pertama sebagai pemilik modal dari sarana-prasarana gedung
Apotek, sediaan farmasi dan perbekalan Kesehatan lainnya, dalam masa
Kontrak mengalami halangan tetap atau meninggal dunia sehingga tidak
bisa melanjutkan atau mengelola keuangan administrasi Apotek ini, maka
segala urusan yang mengikat dalam Kontrak ini akan dilanjutkan oleh ahli
waris atau kuasa yang ditunjuk (secara tertulis) berdasarkan kesepakatan
dari Pihak Kedua.
2. Apabila Pihak Kedua dalam masa kontrak mengalami halangan tetap atau
meninggal dunia, maka segala urusan yang mengikat dalam kontrak ini,
Pihak Pertama melapor kepada Dinas Kesehatan terkait kelanjutan
pengelolaan Apotek ini.
Pasal 8
LAIN-LAIN
1. Setiap dan semua perselisihan, perbedaan penafsiran dan/atau sengketa di
antara para pihak yang terbit dari Kerjasama ini, pada dasarnya akan
diselesaiakan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat dan
didasarkan pada prinsip itikad baik dan keadilan;
Apabila semua perselihian, perbedaan penafsiran dan/atau sengketa antara
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA tidak mencapai mufakat, maka
perselisihan tersebut dapat diselesaikan oleh Badan Arbitase, Badan Arbitase
ini terdiri dari : 3 (tiga) arbiter yaitu masing - masing pihak mengangkat
seorang arbiter dan dua orang arbiter yang dipilih memilihi seorang Arbiter.
Satu Arbiter yang ditunjuk bersama (Arbiter Tunggal) yaitu (Notaris atau
Pejabat Ikatan Apoteker Indonesia Cabang atau Pejabat Ikatan Apoteker
Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat.
2. Bahwa hal-hal yang tidak dan/atau belum cukup diatur dalam Kontrak ini
akan diputuskan bersama oleh Para Pihak secara Musyawarah serta dengan
berpedoman pada ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, dan dituangkan secara tertulis dalam Addendum Kontrak yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini atau menjadi satu
kesatuan dengan kontrak ini.
Pasal 9
STATUS HUKUM
Bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan Kontrak ini dengan segala
akibatnya, maka Para Pihak sepakat memilih tempat kediaman hukum
(domisili) yang umum dan tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Kab/Kota.
Demikian Kontrak ini dibuat dan diselesaikan pada hari dan tanggal seperti
tersebut pada bagian awal Kontrak ini. Segera, setelah Kontrak kejasama ini
dibuat dan disetujui para pihak, lalu menandatanganinya diatas materai yang
cukup, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tanpa adanya unsur
paksaan dari pihak manapun serta dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum.
Dibuat di : ……………………..
Pada tanggal : …………… 202….
Saksi: