Anda di halaman 1dari 18

Aplikasi potensiometri

1. Penetapan pH secara potensiometri


Menggunakan elektroda gelas yang dihubungkan ke
pembanding elektroda kalomel oleh suatu jembatan kalium
klorida. Jangkauan pH sekitar 2-12
2. Titrasi Potensiometri
- Dideteksi dengan menetapkan volume dimana terjadi
perubahan potensial yang relatif besar ketika ditambahkan
titran.
- Untuk titrasi redoks, asam basa, pengendapan dan
pembentukan kompleks.
• Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan
elektroda indikator dan elektroda pembanding yang sesuai.
• kurva titrasi yang diperoleh dengan menggambarkan grafik
potensial terhadap volume pentiter yang ditambahkan,
mempunyai kenaikan yang tajam di sekitar titik kesetaraan.
• Dari grafik itu dapat diperkirakan titik akhir titrasi. Cara
potensiometri ini bermanfaat bila:
• 1. tidak ada indikator yang cocok untuk menentukan titik
akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh
• 2. bila daerah kesetaran sangat pendek dan tidak cocok untuk
penetapan titik akhir titrasi dengan indikator
Latihan
1.Hitung molaritas larutan yang mengandung 6 g NaCl dalam
200 mL larutan?
2.Buat larutan 0,1 N NaOH sebanyak 100 mL.
3. HCl pekat 37 % (BM 36.5) mempunyai kerapatan 1,19 kg/L .
Hitung berapa mL HCl pekat untuk membuat 100 ml larutan HCl 2
M.
• HCl 37% memiliki densitas ----> 1,19 kg/L = 1,19 x 1000 g/L
MR HCl ----> 36,5

maka,
mol HCL 37% = (0,37 x 1,19 x 1000) / 36,5
= 12,06 mol

M HCl 37% per L = 12,06mol / 1 L


= 12,06 M

untuk membuat HCl 2M sebanyak 100 mL, maka:


M1 x V1 = M2 x V2
12,06 M x V1 mL = 2 M x 100 mL
V1 = 16,58 mL
REAKSI REAKSI
• reaksi pembentukan kompleks
• reaksi netralisasi
• Pengendapan
• Reaksi redoks
Reaksi pembentukan kompleks
dan pengendapan
• elektroda Ag dan Hg, sehingga berbagai logam dapat dititrasi
dengan EDTA
Reaksi netralisasi
• elektroda indikator dapat berupa elektroda hidrogen atau
sesuatu elektroda lain yang peka akan ion hidrogen,
• terjadi pada titrasi asam basa dapat diikuti dengan elektroda
indikatornya elektroda gelas.
• Tetapan ionisasi harus kurang dari 10-8
Reaksi redoks
• dengan elektroda Pt atau elektroda inert
• Oksidator kuat (KMnO4, K2Cr2O7, Co(NO3)3) membentuk
lapisan logam-oksida yang harus dibebaskan dengan reduksi
secara katoda dalam larutan encer
Persamaan Nernst
 memberikan hubungan antara potensial relatif suatu
elektroda dan konsentrasi spesies ioniknya yang sesuai dalam
larutan.
 Potensiometri merupakan aplikasi langsung dari persaman
Nernst dengan cara pengukuran potensial dua elektroda tidak
terpolarisasi pada kondisi arus nol.
 Dengan pengukuran pengukuran potensial reversibel suatu
elektroda, maka perhitungan aktivitas atau konsentrasi suatu
komponen dapat dilakukan
Penentuan titik akhir
1. Titrasi tak automatik
Potensi diukur setelah penambahan tiap tetes berturutan dari
titran dan dialurkan ke grafik terhadap volume.
2. Perekaman automatik kurva titrasi
Menggunakan perekam
Buret dengan aliran konstan
Pengadukan yang seragam
3. Menghentikan titran secara automatik
Pengukuran secara digital.
Dilakukan dengan buret tertutup secara
automatik.
Diagram Titrasi
• Titrasi Langsung

• Titrasi langsung dengan blanko

Sampel mek Sampel

A B

Blanko B
• Titrasi kembali

C pelarut yang lain


menitrasi kelebihan A
A berlebih

C
• Titrasi kembali dengan penetapan blanko

Sampel A berlebih
Titrasi kembali
A berlebih B C
Blanko Titrasi blanko
B D
Soal
1. 0.8168 g baku primer K Biftalat (BM 204,2) dititrasi terhadap
indikator fenolftalein membutuhkan 41,03 ml larutan NaOH.
Berapakah normalitas NaOH?
2. 0,2212 g KHCO3 (BM 100,1) dititrasi dengan 20,23 ml larutan HCl
0,1091 N. Hitunglah % kemurnian KHCO3
3. 0,2261 g sampel basa lemah dititrasi dengan 18.03 ml larutan
HClO4 0,1026 N. Berapakah bobot ekivalen basa tersebut.
Sebagai Farmasis di Lab BPOM anda diminta mengukur kadar asetosal per
tablet yang diduga merupakan obat palsu dengan cara titrasi Asam Basa.
1. 10 tablet ditimbang dan diperoleh bobot total 7500 mg. Gerus seluruh tablet
hingga halus dan homogen, timbang sekitar 1000 mg serbuk dan masukkan ke
dalam Erlenmeyer 250 ml, tambahkan pelarut kemudian tambahkan 20 ml
larutan NaOH 0,5 N , didihkan hati-hati selama 10 menit. Titrasi dengan HCl 0,5
N menggunakan potensiometri membutuhkan 5 ml: 5.2 ml dan 5,1 ml. Titrasi
blangko dari penambahan berlebih 20 ml NaOH 0,5 N membutuhkan 19,99 ml
HCl 0,5 N). Hitung kadar asetosal per tablet.
1 ml NaOH 0,5 N setara dengan 45,04 mg C9H8O4
2. Data pembakuan NaOH
2,075 g baku primer K Biftalat (BM 204,2)
dititrasi terhadap indikator fenolftalein membutuhkan 20,5 dan 20,4 dan 20,6
ml larutan NaOH.
3. Data Pembakuan HCl
10 ml HCl ditirasi dengan NaOH 0,5 N hasil pembakuan dibutuhkan 9,8; 9,9 dan
9,7 ml NaOH

Anda mungkin juga menyukai