Anda di halaman 1dari 32

Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Ekonomi

Digital tahun 2O2O-2O24


REPUBLIK
Outline
INDONESIA

Perkembangan Ekonomi Digital

Tantangan dan Peluang Ekonomi Digital

Ekonomi Digital untuk Kesejahteraan


Masyarakat
Strategi dan Kebijakan

2
REPUBLIK
INDONESIA

Perkembangan
Ekonomi Digital
Lebih Cepat dan Lebih Baik:
REPUBLIK
Adopsi Teknologi Mengikuti Rute Non-Tradisional
Tren global:
• Perusahaan teknologi mendominasi dalam kurun
Dunia Usaha.
• Waktu yang dibutuhkan perangkat
elektronik untuk mencapai adopsi
massal semakin cepat, dan hanya
kurang dari 5 tahun bagi media
sosial untuk menjadi fenomena
global.
• Teknologi juga membawa
persaingan lainnya ke pasar – usia
rata-rata perusahaan S&P 500
secara signifikan menurun kurang
dari 20 tahun dalam 5 dekade.
Sumber: World Bank, ycharts, CB
Insights, iabaustralia.com.au

Usia Rata-rata Perusahaan S&P 500 (tahun)


Sumber:
CB
Insights,
2017
4
REPUBLIK
Jumlah Usaha di Sektor Ekonomi Digital di Indonesia
INDONESIA

992 STARTUP INDONESIA

Sumber: Mikti dan Bekraf, 2018

5
Unicorns: Perusahaan Startup Bernilai Tinggi
REPUBLIK
INDONESIA

Secara Global, hingga Maret 2019, nilai pasar Asia Tenggara adalah wilayah yang memiliki unicorn paling
kumulatif seluruh unicorns sekitar USD 1.038
miliar — kira-kira setara dengan keseluruhan
banyak (startup dengan penilaian lebih dari US $ 1 miliar) di
perekonomian Indonesia. wilayah Asia setelah China dan India
Laju pertumbuhan unicorns tidak menunjukkan
50 Unicorns Masa Depan

tanda-tanda menurun. Sedikitnya 50 atau lebih


startup diproyeksikan mencapai nilai USD 1
miliar.

Sumber: thesoutheastasia.com, “Evolving Southeast Asia”, 2018

6
Ekonomi Digital Memberikan Dampak Signifikan ke
REPUBLIK
INDONESIA Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
12%
9.63% • Sektor Informasi dan Komunikasi masih
10% 8.49% 8.88%
7.45%
melanjutkan tren pertumbuhan di atas 7%, jauh di
8% 7.01% 7.04%
atas pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini menjadi
6%
indikasi peningkatan peran ekonomi digital.
4%
• Pertumbuhan tenaga kerja sektor TIK juga meningkat
2%
pesat. Tahun 2018 meningkat 9,21%.
0%
Transportasi dan Pergudangan Informasi dan Komunikasi
2013 2014 2015 2016 2017 2018
30%
Pertumbuhan Pekerja
26.26%
25%
19.85%
• Sektor transportasi dan pergudangan juga 20%

tumbuh lebih dari 7%. Pertumbuhan yang tinggi 15%


9.21%
ini salah satunya didorong pertumbuhan e- 10% 7.55% 6.60%
commerce dan transportasi on-demand seperti 5% 1.89%
Gojek dan Grab. 0%
Transportasi dan Pergudangan Informasi dan Komunikasi
-5%
-10%
Sumber: BPS 2013 2014 2015 2016 2017 2018
7
REPUBLIK
INDONESIA

Tantangan dan Peluang


Ekonomi Digital
Perkembangan Digitalisasi melalui Industri 4.0 Menciptakan
REPUBLIK
INDONESIA
Tantangan Berbeda Antar Negara

Negara-negara maju
o Resiko sistemik
o Governance
o Permasalahan koordinasi
dengan sektor swasta
P
Ne k o Menghubungkan daerah terpencil dengan kepadatan penduduk o Kesulitan menciptakan
gar rendah: Cost of Connectivity kesempatan kerja baru
a- i (dampak adanya
neg m transformasi)
ara p Sumber: Global Uncertainties in Digital Era: Issues, Challenges, and Policies, Dean, School of Management and Administrative Sciences
ber l Chair, Department of Economics, 2018 dikuti dari website Bank Indonesia
9
ke e
mb m
ang e
n
B t
i a
a s
y i
a
i
t n
i d
n u
g s
g t
i r
i
u
n 4
t .
u 0
Tantangan Pengembangan Ekonomi Digital di Indonesia:
REPUBLIK
INDONESIA
e-Commerce

SDM
LOGISTIK Peringkat Indonesia di Global Entrepreneur Index
Terbatasnya 2017: 90 dari 137 negara  pendidikan
konektivitas masih lebih banyak menghasilkan
desa ke kota programmer kelas “hacker”, belum
AKSES INTERNET programmer yang bisa mendukung
Disparitas kecepatan layanan jasa (internet of things) serta
akses internet memahami manajemen dan bisnis
 Jakarta – Kawasan Timur Indonesia = 20 – 25 x
[Jakarta rata-rata 7 Mbps, Papua rata-rata sekitar PAJAK
e- 300 Kbps] Perlakuan pajak yang tidak
Commerc  Indonesia – Internasional sama antara pelaku
e [Indonesia rata-rata 4,5 Mbps, global rata-rata 5,6 lokal dengan OTT
Mbps]
PERLINDUNG (over-the-top) asing
AN (“Google Tax”)
KEAMANAN KONSUMEN PENDANAAN
CYBER Keamanan Belum adanya Keterbatasan skema
transaksi online: perlindungan pendanaan untuk
persepsi masyarakat data pribadi start-up (aset
vs realita
intangible, risiko
[Survei APJII (2016): 30% pengguna internet
kegagalan tinggi)
(+30,4 juta pengguna) merasa transaksi online
tidak aman]
F CEPAT DAN P GU LAKU USAHA (UMKM,
P TEPAT E AT START-UP) SEBAGAI
N AN BACKBONE E-
PE COMMERCE
Sumber:
10 Kemenko Perekonomian, 2017, dimutakhirkan
Tantangan Pekerjaan Masa Depan: Teknologi Digital
REPUBLIK
INDONESIA dan
Otomatisasi Menciptakan Timbulnya Pekerjaan Baru

C
h
Digital i Japan
U 55,7%
isasi 4 n
Market a
Malaysi
place 5
a
1,
51,4
2
% Australia
%
44,9%

Digital
isasi Singa
Pariwi pore
sata 4
4,
2
%

Indon
esia
51
,8
%
D P ns o o atisasi r kan sektor
P i t m berdasa
5 AGRICULTURE MANUFACTU
RE
RETA
IL
TRA
CONSTRUCTI TRANSPORTATION
ON AND WAREHOUSING

3 DE

4
5
%
PETUGAS GUDANG, DAN LAINNYA
D 11
P

K
NEL K
O
N
AYA
N, S
T
R
U
K
A
S
D
IIN
M
IS
T
R
A
S
I,

D
ME
A
EA
S N
u KP
m
A
b
N
e PD
r: EA
E TI
M U
B
S G
E
I; A
S
O S
I
x
f T
o I
r K
d E
E T
c
o
n
o
m
ic
F
o
r
e
c
a
REPUBLIK
INDONESIA

Ekonomi Digital untuk


Kesejahteraan Masyarakat
Diperlukan Upaya Kolektif untuk Menciptakan Inklusi,
REPUBLIK
INDONESIA
Efisiensi, dan Inovasi di Era Digital

Pendekatan Komprehensif untuk Mendapat


Manfaat dari Digitalisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi, Kesejahteraan Sosial dan
Lingkungan Berkelanjutan

Internet ofArtificial Kebijakan yang ada


Things Intelligence
Augmented Reality Simulati • UU No. 11/2008: Informasi dan
Transaksi Elektronik
on
System Big Data Cloud
Computing
• PP 82/2012: Penyelenggaraan
Integration
Additive Autonomous Sistem dan Transaksi Elektronik
• Perpres 74/2017: Roadmap E-
Manufacturing Robotics
GOVERN DIGITAL CY Capital
MENT TECNOLOGI
INCLUSION ES Utilization Labor

BUSINES Trade EFFI Productivity

SES Job Opportunities CIEN Public Sector Capability

PEOPLE Participation
• Sumber: World Development Report (2016), dimutakhirkan
• 13
I
V
ce
REPUBLIK
Pemanfaatan TIK untuk Pemerataan Pembangunan
INDONESIA

Penetrasi Internet dan Telepon Seluler Fasilitas Kesehatan Fasilitas Pendidikan


di Indonesia Dengan Internet Tanpa Internet
Rumah Sakit (2,758)
Pengguna Internet pada SMP
2017: 143.26 Juta orang
(54.7%) 1,599 (58%)
1,159 (42%) 81% 19%

Rumah Sakit dengan Akses Internet


Kepemilikan telepon SMA
Rumah Sakit tanpa Akses Internet
pintar/gawai tablet: 50.1%

Puskesmas (9,754)
Distribusi Program Kesejahteraan
Sosial 83% 17%
3,636 (37.3%)
Distribusi Bantuan Non-Tunai 6,118 (62.7%) SMK
menjadi lebih tepat waktu dan tepat
sasaran (dalam konteks jumlah yang Puskesmas dengan Akses Internet
diterima): Puskesmas tanpa Akses Internet
• Distribusi Bantuan Pangan Non-
87% 13%
Tunai (BNPT): 4.8 juta penerima TIK mendukung pelaporan pemanfaatan BPJS Kesehatan
di 44 kabupaten/kota (2018) yang lebih cepat dan akurat, pelaporan mengenai
kondisi
• Program Keluarga Harapan Peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer
fasilitas dan infrastruktur kesehatan, serta
(PKH): 10 juta keluarga (UNBK) pada semua tingkat pendidikan
terbukanya kesempatan pada kesetaraan akses
penerima di 511 kab/kota (SMP, SMA, SMK) pada tahun 2018: 6.3 juta
kesehatan melalui teknologi tele-medisin dan
(2018) siswa (meningkat 70% dari tahun 2017).
pelacakan lokasi fasilitas kesehatan.

Source : APJII, Ministry of Education, Ministry of Health, Ministry of Social Welfare 14


REPUBLIK
Infrastruktur Digital di Indonesia
INDONESIA

Pembangunan Membangun
jaringan 4G 82.3% Proyek Palapa 93 %
melalui proses Cakupan 4G di Ring untuk Seluruh kota
seluruh kota di terhubung
refarming Indonesia menghubungka
spektrum yang n serat optik ke
sudah ada setiap kota

Menyediakan 1,086
Base Transceiver Stations di 150 Gbps
akses Membangun
perbatasan atau daerah High Throughput Satellite
infrastruktur tertinggal satelit nasional
bagi mereka untuk akses
yang berada di
4,111 internet di
Akses internet untuk sekolah, 140,000
area non fasilitas kesehatan, daerah terpencil Layanan di seluruh negeri
komersial perkantoran

Sumber: Ministry of Commucation and IT, 2019

15
Mempercepat Akses Pemangku Kepentingan pada
REPUBLIK
INDONESIA
Pemanfaatan Ekonomi Digital

Usaha Mikro, The Next


Kecil, dan Indonesia
M n
e U
n n
e i
n c
g o
a r
h n

Mendorong UMKM untuk Mempercepat pertumbuhan


memasuki usaha start-up menengah-atas untuk
o berinteraksi dengan investor
n besar di level global
l
i
n
e
Membantu petani dan nelayan Menerapkan peta jalan e-
menghadapi dan commerce bersama dengan
Nel e memanfaatkan teknologi seluruh pemangku kepentingan
Pet digital untuk meningkatkan yang relevan
produktivitas serta
meningkatkan dan
memperluas penjualan
REPUBLIK
INDONESIA

Sasaran dan Kebijakan


Tahun 2020-2024
Kebijakan Pembangunan Digitalisasi
REPUBLIK
INDONESIA Tahun 2020-2024
Bidang Ekonomi

Isu Strategis Arah Kebijakan Strategi Indikator Manfaat


Mengoptimalkan  Jumlah pelaku  Jumlah perusahaan
Penguatan pilar
pemanfaatan kreatif yang dengan nilai Indonesia
pertumbuhan Industry 4.0 Readiness
teknologi digital difasilitasi
dan daya saing infrastruktur TIK Index (INDI 4.0) > 3.0
Transformasi ekonomi dan industri 4.0 Perluasan adaptasi
 15.000 orang  60 perusahaan
Struktural berjalan dan pemanfaatan
(tahun 2024) (tahun 2024)
lambat: industri 4.0 untuk
• Pertumbuhan nilai Penguatan Meningkatkan meningkatkan
tambah industri
rendah kewirausahaan dan penciptaan  Penumbuhan start-up
produktivitas,
• Ekspor rendah dan Usaha Mikro, Kecil peluang usaha  3.500 unit (tahun 2024)
efisiensi, kontribusi
didominasi komoditas dan Menengah dan start-up nilai tambah, daya
• Kualitas investasi (UMKM) saing dan
rendah keberlanjutan
Peningkatan nilai Meningkatkan  Kontribusi  Nilai transaksi e-
tambah, lapangan nilai tambah dan ekonomi commerce industri nasional
Revolusi Industry 4.0 dan kerja, dan investasi  Rp 600 trilun
daya saing produk digital
Ekonomi Digital di sektor riil, dan dan usaha kreatif  4,66 % (tahun 2024)
• Adaptasi dan integrasi industrialisasi dan digital (tahun 2024)
teknologi informasi
rendah Peningkatan ekspor Peningkatan akses  Pertumbuhan ekspor barang
• Kesiapan regulasi dan dan penguatan dan pendalaman dan saja 6-8,6% (2024)
infrastruktur TKDN pasar ekspor,
• Kesiapan SDM marketplace UMKM 18
Kebijakan Pembangunan Digitalisasi
REPUBLIK
INDONESIA Tahun 2020-2024
Bidang SDM

Isu Strategis Arah Kebijakan Strategi Indikator Manfaat

Penguatan Mengembangkan Melalui Kartu Sembako


digitalisasi dan Murah integrasi
pelaksanaan • Meningkatkan
perlindungan integrasi penyaluran pemberian bantuan
• Perlindungan sosial yang ketepatan dan
sosial bantuan sosial dan pangan dan energi (listrik
belum responsive efektivitas program
subsidi tepat sasaran dan tabung gas 3 kg) ke
terhadap bencana dan sesuai Perpres tentang
dalam satu kartu
pola adaptif belum Penyaluran Bantuan
berkembang Sosial Non-Tunai
• Produktivitas tenaga • Mensukseskan
kerja Indonesia masih Gerakan Nasional Non-
 Lulusan pendidikan Tunai mendukung
rendah, peringkat 65 dan pelatihan vokasi
dari 130 negara (Gobal industry 4.0
Peningkatan Pendidikan dan bersertifikat • Meningkatkan
Human Capital Index, kompetensi
produktivitas dan pelatihan vokasi produktivitas naker
WEF 2017) (2.000.000 orang)
daya saing berbasis untuk Industri 4.0
kerjasama industri • Meningkatkan
 Proporsi pekerja keterampilan, keahlian
berkeahlian dan daya saing tenaga
menengah dan tinggi kerja
(50 persen)
19
REPUBLIK

Bidang Pertahanan dan Keamanan

Isu Strategis Arah Kebijakan Strategi Indikator Manfaat

Maraknya serangan Menjaga stabilitas Penguatan Skor Global Meningkatkan kemampuan


siber berbasis malware keamanan nasional ketahanan dan Cyber Security dalam menghadapi
Index serangan siber
keamanan siber
 0,85 (tahun Integrasi penanggulangan
2024) serangan siber

Pelayanan publik yang Sistem Pemanfaatan Tik Indeks pelayanan Meningkatkan kualitas
berkualitas Pemerintahan dalam pelayanan publik layanan publik dan
Berbasis Elektronik public dan  3,25 (rata- manajemen institusi
manajemen rata) pemerintah
institusi  Kualitas
manajemen 20
REPUBLIK

Bidang Infrastruktur

Isu Strategis Arah Kebijakan Strategi Indikator Manfaat

 Cakupan jaringan  Analog switch off


 Masih terdapat lebih serat optik (Palapa  100% siaran • Jaringan komunikasi
dari 4.400 desa Penuntasan Ring) digital
broadband di seluruh
blankspot infrastruktur TIK  75% kecamatan desa/kelurahan, KI,
 Persentase pengguna Transformasi digital  Kecepatan internet  Peningkatan ICT KEK, dan destinasi
internet rendah FIXED  25 mbps Development Index pariwisata
(54,7%) MOBILE  20 mbps  5,0 - 5,3 • Efisiensi & efektivitas
 Rendahnya tingkat pelayanan
kecepatan jaringan pemerintah pada
fixed broadband 14 Pemanfaatan  3 Start up  Layanan Online
Unicorn baru Untuk masyarakat & dunia
Mbps (rata-rata dunia infrastruktur TIK usaha
Petani/Nelayan
42,71 Mbps) dan  Implementasi
mobile broadband 10 sistem  Smart Cities
Mbps (rata-rata dunia pemerintahan  Digital Talent
22,16 Mbps) berbasis elektronik Schoolarship
 Industri TIK dalam
negeri masih rendah Fasilitas pendukung  Satu Data Indonesia
 Terbatasnya kuantitas
dan kualitas sumber transformasi digital
 Jaringan Intra Pemerintah
daya manusia TIK
 Pusat Data Nasional
21
REPUBLIK

Bidang Kewilayahan

Isu Strategis Arah Kebijakan Strategi Indikator Manfaat

• Akses dan kualitas Penyediaan tanah bagi Pengembangan Jumlah Kantor Wilayah ATR/BPN Meningkatkan
pelayanan dasar yang pembangunan untuk ekonomi wilayah dan Kantor Pertanahan yang kemudahan perizinan
terbatas kepentingan umum melalui penyediaan menerapkan pelayanan dan agar tercapainya
• Proses perizinan yang melalui pembentukan sarana prasarana pertanahan modern berbasis pemenuhan standar
lama dan berbiaya tinggi bank tanah; serta perekonomian, digital pelayanan minimum
(118 Hari Papua) peningkatan pelayanan termasuk  34 Kantor Wilayah ATR/ BPN
• Kepastian hukum hak pertanahan melalui pemanfaatan dan 508 Kantor Pertanahan
atas tanah pelayanan modern teknologi komunikasi
• Sengketa, konflik dan berbasis digital digital
perkara pertanahan
yang terselesaikan baru
4.031 kasus dari total
10.802 kasus yang
ditangani

22
Strategi Pembangunan Transformasi Digital tahun 2020-
REPUBLIK
INDONESIA 2024
Perluasan
Broadband: Sasaran Pengembangan Ekonomi Kreatif
Penyediaan BTS Last
mile, Akses Internet,
dan Digital
Satelit multifungsi

Integrasi Ekonomi Kreatif dan Digital


Layanan dan sebagai
Infrast Sumber Pertumbuhan
ruktur 2025
SPBE:
Pusat Data Nasional, Satu
Data Indonesia, Jaringan
Intra Pemerintah, integrasi
aplikasi

Pemanfaatan Lite pengurangan


infrastruktur TIK Talent perangkat ilegal
(pendidikan,
kesehatan, sosial,
pertanian, e-
Pen
commerce, platform Indu
industri 4.0, serta kota TIK
cerdas) dal
neg
Pengu
Penguatan TKD
SDM Digital:
K reatif dan Digital sebagai donesia sebagai Salah
Penggerak Ekonomi Satu Pusat Ekonomi
Berbasis Inovasi I Kreatif dan Digital Kelas
n Dunia
2
Adopsi teknologi:
Big Data, Internet of Things (IoT)
23

2
�,A
-"11 Kementerian PPN/
� Bappenas

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai