Anda di halaman 1dari 3

Tugas Ekonomi APBN

Nama: Raihan Adhika Prasetyo


Kelas: XI IPS 2
No. Absen: 30
 Soal
1. Undang-undang tentang APBN tahun 2019
2. Mekanisme dan kronologi penyusunan APBN
3. Apa itu keseimbangan primer?
4. Asumsi dasar/pokok dalam penyusunan APBN

 Jawab
1. APBN tahun 2019 disusun pada UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
NEGARA TAHUN ANGGARAN 2019
Undang-Undang Nomor 12 tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2018 ditandatangani Presiden Joko Widodo pada tanggal 23
November 2018, Rancangan Undang-undang APBN tahun 2019 telah resmi disahkan dan
diundangkan menjadi Undang-undang Nomor 12 tahun 2018 tentang APBN Tahun
Anggaran 2019.
Pertimbangan dalam UU No. 12 tahun 2018 tentang APBN 2019 adalah:
a. Bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara merupakan wujud dari pengelolaan
keuangan negara yang dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
b. Bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 termuat
dalam Undang Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 20l9 yang disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan negara dan kemampuan dalam menghimpun pendapatan negara dalam
rangka mendukung terwujudnya perekonomian nasional berdasarkan demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,
serta melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik lndonesia Tahun 1945, perlu membentuk Undang-Undang tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 20l9;
Dasar hukum UU No. 12 tahun 2018 tentang APBN 2019 adalah:
a. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 23 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 31 ayat (4), dan Pasal
33 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO3 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor a2861;
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO4 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor lO4,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa2ll;
d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OI4 tentang Majelis Permusyawaratan Ralgrat,
Dewan Perwakilan Ralgrat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Ralryat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OI4 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2Ol8 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2Ol4 tentang Majelis
Permusyawaratan Ralryat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
dan Dewan Perwakilan Ralryat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OI8 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 61871;

2.
3. Keseimbangan primer merupakan selisih dari total pendapatan negara dikurangi
berlanja negara di luar pembayaran bunga utang. Apabila total pendapatan negara lebih
besar dibandingkan belanja negara di luar pembayaran bunga utang, maka keseimbangan
primer akan positif.
Keseimbangan primer adalah total pendapatan negara dikurangi belanja tanpa
menghitung pembayaran bunga utang. Jika berada dalam kondisi defisit, berarti
pendapatan negara tidak bisa menutupi pengeluaran sehingga membayar bunga utang
dengan menggunakan pokok utang baru.

4.

Anda mungkin juga menyukai