Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

KELOMPOK 1 KELAS TK. 1.1


SISTEM PEREDARAN DARAH SISTEMIK DAN JANTUNG PARU

DISUSUN OLEH :
1. GEDE PIO ADITYA
2. KETUT DIAH PUSPITA
3. PUTU PRATIWI ARSIANI
4. WAYAN LEONITA ARISANTI
5. IDA AYU PUTRI RAMASWARI
6. NI WAYAN SASTRAYANTI
7. NI KADEK BUDI FEBRIYANTI
8. NI PUTU VANIA ARSYTA SRUJI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem peredaran darah manusia merupakan suatu sistem pemindahan nutrisi dan
zat-zat tertentu melalui sistem peredaran darah dari jantung ke seluruh sel-sel organ
dalam tubuh dan begitu pula sebaliknya. Bagian dari sistem sirkulasi yang
mengangkut darah ke seluruh tubuh adalah pembuluh darah (Ratna, 2016).
Pembuluh darah terdiri atas pembuluh nadi dan pembuluh balik. Pembuluh darah
yang bercabang membentuk pembuluh yang lebih halus yang disebut pembuluh
kapiler. Percabangan antara pembuluh darah besar dengan pembuluh darah kecil
membentuk sebuah sudut. Sudut yang terbentuk pada percabangan pembuluh darah
akan mempengaruhi aliran darah pada tubuh. Selain sudut, percabangan pada
pembuluh darah mengakibatkan jari-jari pada masing-masing pembuluh berbeda.
Sistem peredaran darah juga dikenal dengan sistem transportasi. Darah dialirkan
dari organ primer ke komponen selanjutnya sehingga mencapai setiap sel- sel tubuh.
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup.
Fungsi dari sistem peredaran darah pada manusia diantaranya yaitu menyuplai
oksigen dan sari makanan ke seluruh jaringan tubuh, membawa gas sisa berupa
karbondioksida ke paru-paru daan mengembalikan sisa metabolisme ke ginjal untuk
disekresikan atau dibuang (Kartono, 2011).
Sistem peredaran darah pada manusia terbagi menjadi beberapa siklus,
diantaranya yaitu siklus sistemik dan siklus pulmonal. Sistem peredaran darah besar
disebut juga peredaran darah sistemik. Sistem peredaran darah ini dimulai ketika bilik
kiri jantung memompa darah yang mengandung oksigen dan nutrisi melalui aorta
(arteri atau pembuluh darah utama) ke seluruh tubuh. Sedangkan, sistem peredaran
darah kecil disebut juga peredaran darah pulmonal. Sistem peredaran darah kecil ini
dimulai ketika darah di bilik kanan jantung yang rendah oksigen dipompa oleh arteri
pulmonalis menuju paru-paru.
Di sinilah karbondioksida yang ada dalam darah dilepaskan ke saluran paru, dan akan
meninggalkan tubuh ketika kita bernapas. Sementara, oksigen yang baru akan masuk
ke aliran darah. Lalu, mengalir melalui vena paru-paru (vena pulmonalis) dan serambi
kiri jantung menuju bilik kiri jantung. Selanjutnya, dimulai kembali sistem perderan
darah besar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sistem peredaran darah?
2. Apa fungsi sistem peredaran darah?
3. Bagaimana siklus sistem peredaran darah besar atau sistemik?
4. Bagaimana siklus sistem peredaran darah kecil atau pulmonal?
5. Apa gangguan pada sistem peredaran darah?
1.3 Batasan Masalah
Makalah ini memiliki batasan masalah yang dikaji yaitu hanya pada sistem
peredaran darah sistemik dan pulmonal.
1.4 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian sistem peredaran darah.
2. Menjelaskan fungsi peredaran darah.
3. Menjelaskan siklus sistem peredaran darah besar atau sistemik.
4. Menjelaskan siklus peredaran darah kecil atau pulmonal.
5. Menjelaskan gangguan pada sistem peredaran darah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah manusia merupakan suatu sistem pemindahan nutrisi dan
zat-zat tertentu melalui sistem peredaran darah dari jantung ke seluruh sel-sel organ
dalam tubuh dan begitu pula sebaliknya. Bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut
darah ke seluruh tubuh adalah pembuluh darah. Dalam sistem peredaran darah, ada tiga
komponen dalam tubuh yang terlibat, yaitu darah, pembuluh darah, dan jantung.
Ketiganya saling berkaitan dan bekerja sama untuk mengedarkan darah ke setiap sel-sel
di seluruh tubuh. Fungsi masing-masing komponen yaitu sebagai berikut.
1. Darah
Darah adalah komponen yang sangat vital. Peranan darah sangat banyak, mulai
dari membawa oksigen, hormon, nutrisi, hingga antibodi ke seluruh tubuh. Darah
terdiri dari cairan dan padatan. Bagian cair disebut plasma yang terbuat dari air,
garam, dan protein. Lebih dari separuh darah dalam tubuh adalah plasma darah.
Bagian padat dalam darah mengandung sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit. Sel darah merah mengirimkan oksigen dari paru-paru ke jaringan dan
organ tubuh lainnya. Sementara itu, sel darah putih berfungsi melawan infeksi dan
merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sedangkan trombosit membantu
darah membeku saat tubuh mengalami luka atau luka.
2. Pembuluh Darah
Darah dalam tubuh akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh
darah. Pembuluh darah ini bertugas membawa darah yang kaya oksigen dari
jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali pembuluh arteri
pulmonalis. Sementara itu, vena bertugas membawa darah dari seluruh jaringan
dan organ tubuh untuk kembali ke jantung. Pembuluh darah vena dibagi lagi
menjadi dua, yaitu vena besar (vena cava) dan vena pulmonalis (vena paru). Vena
besar bertugas membawa darah kotor dari seluruh tubuh yang nantinya dialirkan
ke paru-paru untuk ditukar dengan oksigen lewat pernapasan. Sedangkan vena
paru membawa darah bersih yang banyak mengandung oksigen dari paru-paru
menuju jantung. 
3. Jantung
Jantung adalah organ dalam tubuh yang kerjanya non-stop, dari awal hingga akhir
kehidupan. Jantung terus berdetak sepanjang hidup untuk memompa darah ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Organ ini terletak di tengah rongga dada,
tepatnya di belakang sisi kiri tulang dada. Jantung memiliki empat ruangan yang
terbagi menjadi dua bilik (ventrikel) dan dua serambi (atrium). Dalam serambi dan
bilik kiri jantung berisi darah bersih, sementara darah kotor terdapat di bilik dan
serambi kanan. 

2.2 Fungsi Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah memiliki fungsi lain yaitu sebagai berikut.
a. Memiliki peran sebagai pengangkut sari-sari makanan yang ada dari usus ke ke
semua bagian tubuh manusia.
b. Sebagai penyalur oksigen dari organ pernafasan paru-paru kemudian
mendistribusikannya ke semua tubuh.
c. Sebagai pengangkut karbondioksida dari tubuh ke paru-paru.
d. Sebagai pengangkut hormon dari tempat produksinya ke bagian tubuh yang
membutuhkan.
e. Berperan sebagai pengangkut zat sisa hasil dari metabolisme sel ke ginjal.
f. Menjaga kestabilan temperatur tubuh supaya tetap berada pada suhu 36 hingga 37
derajat celcius.
g. Sebagai pembunuh kuman yang telah masuk ke dalam tubuh manusia.
h. Bagi orang dewasa memiliki darah kisaran 4,5-5,5 liter dalam tubuhnya. Darah
yang dimiliki berperan sebagai nutrisi, mengalirkan oksigen, hormon dan berbagai
Komponen penting yang bisa menjaga kesehatan tubuh manusia. Ini nantinya
akan terus mengalir dari jantung ke semua tubuh lalu kembali ke jantung lagi
untuk diperbarui. Jalannya sirkulasi pada darah telah diatur pada sistem
kardiovaskuler.

2.3 Siklus Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)


Peredaran darah besar dikenal juga dengan nama peredaran darah sistemik. Peredaran
darah besar bekerja dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung.
Sistem peredaran darah besar dimulai saat otot bilik kiri/ventrikel sinister memompakan
darah yang mengandung banyak O2 ke seluruh tubuh melalui aorta. Selanjutnya, darah
dari seluruh tubuh yang mengandung banyak CO2 masuk ke serambi kanan atau atrium
dekster melalui pembuluh vena kava (Endang, 2017).
Pada sistem peredaran darah besar ada 2 pembuluh darah yang bekerja yaitu vena
kava superior yang bertugas untuk membawa darah yang mengandung CO2 dari tubuh
bagian atas ke serambi kanan atau atrium dekster dan vena kava inferior yang bertugas
membawa darah yang mengandung CO2 dari tubuh bagian bawah ke serambi
kanan/atrium dekster.
Ketika darah telah rendah oksigen atau hanya tersisa karbondioksida, maka darah
akan terkumpul di pembuluh darah dan kembali ke bilik kanan jantung. Darah mengalir
dari arteri utama ke arteri yang lebih besar dan lebih kecil lalu masuk ke jaringan kapiler.
Di dalam jaringan kapiler, darah melepaskan oksigen, nutrisi dan zat-zat penting lainnya.
Dalam tahap ini, darah juga mengambil karbon dioksida dan zat-zat hasil metabolisme
dalam tubuh. Setelah mengambil zat-zat tersebut, darah mengalir kembali ke jantung
melalui serambi kanan. Proses ini dilakukan pembuluh darah dengan tujuan untuk
membersihkan darah.

Berikut Siklus Peredaran Darah Besar (Sistemik) :


Peredarah Darah Besar >> jantung (ventrikel sinister) >> aorta >> seuruh tubuh >>
vena kava superior dan inferior >> jantung (atrium dekster).

Struktur Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik) :


1. Aorta berfungsi membawa darah yang banyak mengandung O2 dari bilik kiri
menuju ke seluruh tubuh.
2. Arteri pembuluh darah yang berfungsi membawa darah keluar dari jantung.
3. Ventrikel Sinister erfungsi untuk memompa darah yang banyak mengandung O2
dari jantung ke seluruh tubuh melalui aorta.
4. Vena Kava Superior berfungsi membawa darah yang mengandung CO2 dari
seluruh tubuh bagian atas ke serambi kanan jantung.
5. Vena Kava Inferior berfungsi membawa darah yang mengandung CO2 dari
seluruh tubuh bagian bawah ke serambi kanan jantung.

2.4 Siklus Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)


Sistem peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang mencakup paru-paru.
Sistem peredaran darah kecil bekerja dari jantung ke paru-paru. Peredaran darah kecil
dimulai dari bilik kanan/ventrikel deskter yang memompa darah yang mengandung
banyak CO2 ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Selanjutnya, di paru-paru terjadi
pertukaran antara CO2 dengan O2. Oksigen yang masuk melalui sistem respirasi dan
CO2 akan dibuang ke luar tubuh. O2 yang masuk akan terikat oleh darah (dalam bentuk
HbO) yang terjadi di dalam alveolus. Selanjutnya darah dari paru-paru yang mengandung
banyak oksigen masuk ke serambi kiri/atrium sinister melalui vena pulmonalis.

Siklus peredaran darah kecil (Pulmonal) :


Bilik kanan jantung >> arteri pulmonalis >> paru-paru >> vena pulmonalis >>
serambi kiri jantung.

Struktur Peredaran Darah Kecil


1. Pulmonlis berfungsi untuk membawa darah yang mengandung oksigen dari paru-
paru ke serambi kiri.
2. Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah yang banyak mengandung CO2 ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis.
3. Arteri Pulmonali berfungsi membawa darah yang banyak mengandung CO2 ke
paru-paru

2.5 Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah


Ada berbagai gangguan yang bisa terjadi pada sistem peredaran darah, yaitu sebagai
berikut.
a. Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah adalah pengukuran seberapa banyak kekuatan yang digunakan
untuk memompa darah melalui pembuluh arteri. Jika memiliki tekanan darah
tinggi, disebut juga hipertensi, itu berarti kekuatannya lebih tinggi dari yang
seharusnya.
b. Arterosklerosis dan Penyakit Arteri Koroner
Aterosklerosis, atau dikenal sebagai pengerasan arteri, terjadi ketika plak
menumpuk di dinding arteri dan akhirnya menghalangi aliran darah. Plak itu
terbentuk dari kolesterol, lemak, dan kalsium. Penyakit arteri koroner
menunjukkan bahwa penumpukan plak di arteri telah menyebabkan arteri
menyempit dan mengeras.
c. Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup pasokan darah,
misalnya karena penyumbatan pada arteri. Kondisi ini dapat merusak otot jantung
dan merupakan keadaan darurat medis. Segera cari bantuan medis jika mengalami
gejala serangan jantung, seperti nyeri di bagian tengah atau kiri dada, nyeri yang
menyebar dari rahang, bahu, lengan, atau di punggung, sesak napas, berkeringat,
mual, dan detak jantung tak teratur.

d. Gagal Jantung
Gagal jantung terjadi saat otot jantung melemah atau rusak, sehingga tidak bisa
lagi memompa volume darah yang dibutuhkan ke seluruh tubuh. Gagal jantung
biasanya terjadi ketika ada masalah jantung lainnya, seperti serangan jantung atau
penyakit arteri koroner.
e. Stroke
Stroke sering terjadi ketika gumpalan darah menyumbat arteri di otak dan
mengurangi suplai darah. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi ketika pembuluh
darah di otak pecah. Kedua kondisi tersebut mencegah darah dan oksigen
mencapai otak. Akibatnya, bagian otak kemungkinan besar akan rusak.
f. Aneurisma Aorta
Aneurisma aorta adalah gangguan sistem peredaran darah yang memengaruhi
arteri utama di tubuh. Artinya, dinding arteri telah melemah, sehingga
memungkinkannya melebar atau “menggelembung”. Arteri yang membesar bisa
pecah dan menjadi keadaan darurat medis.
g. Arteri Perifer
Penyakit arteri perifer adalah aterosklerosis yang terjadi di ekstremitas, biasanya
di kaki. Kondisi ini dapat mengurangi aliran darah ke kaki, jantung, dan otak. Jika
mengidap penyakit arteri perifer, seseorang berisiko lebih besar terkena penyakit
sistem peredaran darah lainnya.
Untuk menurunkan risiko berbagai gangguan tersebut, penting untuk senantiasa menjalani
pola hidup sehat, seperti :
 Pertahankan berat badan yang sehat.
 Tidak merokok.
 Berolahraga minimal 30 menit sehari.
 Atur pola makan yang sehat
 Batasi asupan garam dan alkohol.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penulisan makalah mengenai Sistem Peredaran Darah Sistemik,
Jantung dan Paru dapat disimpulkan yaitu, sebagai berikut.
1. Sistem peredaran darah manusia merupakan suatu sistem pemindahan nutrisi dan
zat-zat tertentu melalui sistem peredaran darah dari jantung ke seluruh sel-sel
organ dalam tubuh dan begitu pula sebaliknya.
2. Sistem peredaran darah memiliki fungsi lain yaitu sebagai berikut.
a. Memiliki peran sebagai pengangkut sari-sari makanan yang ada dari usus ke
ke semua bagian tubuh manusia.
b. Sebagai penyalur oksigen dari organ pernafasan paru-paru kemudian
mendistribusikannya ke semua tubuh.
c. Sebagai pengangkut karbondioksida dari tubuh ke paru-paru.
d. Sebagai pengangkut hormon dari tempat produksinya ke bagian tubuh yang
membutuhkan.
3. Siklus Peredaran Darah Besar (Sistemik) :
Peredarah Darah Besar >> jantung (ventrikel sinister) >> aorta >> seuruh tubuh
>> vena kava superior dan inferior >> jantung (atrium dekster).
4. Siklus peredaran darah kecil (Pulmonal) :
Bilik kanan jantung >> arteri pulmonalis >> paru-paru >> vena pulmonalis >>
serambi kiri jantung.
5. Gangguan yang bisa terjadi pada sistem peredaran darah, yaitu sebagai berikut.
a. Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah adalah pengukuran seberapa banyak kekuatan yang digunakan
untuk memompa darah melalui pembuluh arteri. Jika memiliki tekanan darah
tinggi, disebut juga hipertensi, itu berarti kekuatannya lebih tinggi dari yang
seharusnya.
b. Arterosklerosis dan Penyakit Arteri Koroner
Aterosklerosis, atau dikenal sebagai pengerasan arteri, terjadi ketika plak
menumpuk di dinding arteri dan akhirnya menghalangi aliran darah. Plak itu
terbentuk dari kolesterol, lemak, dan kalsium. Penyakit arteri koroner
menunjukkan bahwa penumpukan plak di arteri telah menyebabkan arteri
menyempit dan mengeras.

c. Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup pasokan
darah, misalnya karena penyumbatan pada arteri. Kondisi ini dapat merusak
otot jantung dan merupakan keadaan darurat medis. Segera cari bantuan medis
jika mengalami gejala serangan jantung, seperti nyeri di bagian tengah atau
kiri dada, nyeri yang menyebar dari rahang, bahu, lengan, atau di punggung,
sesak napas, berkeringat, mual, dan detak jantung tak teratur.
d. Gagal Jantung
Gagal jantung terjadi saat otot jantung melemah atau rusak, sehingga tidak
bisa lagi memompa volume darah yang dibutuhkan ke seluruh tubuh. Gagal
jantung biasanya terjadi ketika ada masalah jantung lainnya, seperti serangan
jantung atau penyakit arteri koroner.
e. Stroke
Stroke sering terjadi ketika gumpalan darah menyumbat arteri di otak dan
mengurangi suplai darah. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi ketika
pembuluh darah di otak pecah. Kedua kondisi tersebut mencegah darah dan
oksigen mencapai otak. Akibatnya, bagian otak kemungkinan besar akan
rusak.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Endang. 2017. Siklus Sistem Peredaran Darah Sistemik. Universitas Brawijaya, Malang.
Kartono. 2011. MENGENAL KONSEP DASAR SISTEM PEREDARAN DARAH.
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Ratna. 2016. SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA. Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai