Anda di halaman 1dari 10

HUKUM KIRCHOFF

Rani Lucky Putri Simanjuntak (18010034), Teknik Tekstil, Politeknik STT Tekstil Bandung
E-Mail: raniluckyputrisimanjuntak@gmail.com
Phone:082316014062

Abstrak
Resistor merupakan komponen elektronika yang yang mempunyai dua kutub dan lingkaran
cincin berwarna pada bagian resistornya. Dirancang untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik.
Resistor memiliki input dan output maka untuk resistor berlaku hukum kirchhoff yang pertama yang
menyatakan bahwa “jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar dan hukum
kirchhof yang kedua menyatakan “jumlah tegangan pada rangkaian tertutup adalah nol’.
PENDAHULUAN aliran listrik yang mengalir dalam satu
rangkaian elektronika. Satuan dari resistor
Penggunaan resistor pada rangkaian adalah ohm (Ω) maka pada resistor berguna
elektronika sangatlah diperlukan untuk
hukum ohm yang berbunyi resistansi
mengatur tegangan yang masuk sehingga
dengan bantuan dari resistor komponen yang berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
lain akan bekerja sesuai dengan tegangan yang mengalir melaluinya.
telah ditentukan. Resistor mempunyai batasan nilai
Dalam resistor terdapat ring cin-cin yang tersendiri tergantung kepada warna cin-cin yag
berwarna warni dan biasanya terdapat empat terdapat pada resistor yang menunjukan beda
ring cin-cin pada setiap resistor, ke empat warna berarti beda nilai, resistor mempunyai
warna tersebut mempunyai kapasitas tertentu bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan
dan tiap warna mempunyai arti sehingga untuk kebutuhan ada resistor yang terbuat dari
memasangkan resistor baiknya menghitung kawat, karbon, dan logam yang kebanyakan
tegangan dari warna resistor dahulu sebelum digunakan adalah resistor yang berbahan dasar
digunakan sehingga resistor tidak terbakar karbon.
oleh kelebihan tegangan yang diinputkan.
Dari proses masuk dan keluarnya arus
Resistor dapat dirangkai seri maupun pararel,
pada resistor maka terdapat metode hukum
untuk rangkaian seri resistor disambung
dengan resistor lainnya sehingga kaki dari kirchoff yang berbunyi “jumlah arus yang
resistor tersebut tersambung, dan untuk masuk sama dengan jumlah arus yang keluar”
rangkaian pararel resistor pertama disambung yang dirumuskan dengan ∑ 𝐼 = 0 dan hukum
seri dengan resistor yang kedua lalu diserikan kirchoff yang kedua menyatakan “jumlah
dengan resistor ke tiga dan ke empat sehingga besar tegangan pada rangkaian tertutup sama
akan diketahui tegangan yang ada di resistor dengan nol.
ke empat.
Rangkaian seri tersusun atas tiga buah
TUJUAN resistor yang sebelumnya telah diketahui
resistansinya maka untuk mengetahui
1. Mampu membuat dan memahami
rangkaian dengan menggunakan resistor resistansi dari resistor selain dengan
2. Membuktikan hukum Kirchoff secara menggunakan voltmeter bias dengan
teori dan eksperimen menggunakan cara menghitung warna cin-cin
pada badan resistor.
Rangkaian pararel tersusun dari empat
DASAR TEORI resistor yang pertama dan kedua resistor di
Resistor adalah komponen elektronika yang rangkai seri lalu selanjutnya resistor dirangkai
berfungsi untuk menghambat atau membatasi pararel untuk mengetahui tegangan dari
resistor keempat bias menggunakan alat “total tegangan (beda potensial) pada suatu
osiloskop, dan khusus untuk untuk rangkaian rangkaian tersebut adalah nol”
parerel untuk mencari tegangan teori dari
resistor keempat maka harus dicari satu
persatu loop dari satu rangkaian resistor sesuai
dengan hokum kirchoff.
Hukum kirchoff
Hukum kirchoff merupakan salah satu ilmu
dari elektronika yang berfungsi untuk
manganalisis arus dan tegangan dalam
rangkaian, hukum kirchoff terbagi menjadi dua
hukum yaitu:
A. Hukum kirchoff pertama
Berdasarkan rangkaian diatas dapat
Hukum kirchoff pertama yang berkaitan dirumuskan bahwa:
dengan arah arus dalam menghadapi titik
percabangan yang berbunyi “arus total yang Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0
masuk melalui suatu titik percabangan dalam Hukum ohm (Ω)
suatu rangkaian listrik sama dengan arus total
yang keluar dan titik percabangan tersebut”. Bunyi hukum ohm berbunyi “besar arus listrik
I yang mengalir melelui sebuah penghantar
Seperti pada skema gambar disini atau konduktor akan berbanding lurus dengan
beda potensial atau tegangan V yang
2 4
diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik
1 dengan hambatannya R”
6
Dengan rumusan matematika

3 5 V= I x R
Berdasarkan dari skema rangkaian diatas, 𝑉 𝑉
I= dan 𝑅 =
dapat disimpulkan bahwa: 𝑅 𝐼

I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6
Identifikasi Resistor empat pita
Arus yang keluar adalah
Identifikasi empat pita adalah skema
I1 + I4 = 5 + I4 kode warna yang paling sering digunakan. Ini
3 = 5 + I4 terdiri dari empat pita warna yang dicetak
mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama
I4 = 3 – 5 = -2 merupakan informasi dua digit harga
resistansi, pita ketiga merupakan faktor
Karena arus pada keluaran adalah negatif pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah
maka arus yang sebenarnya adalah arus dua digit resistansi) dan pita keempat
masuk. merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-
kadang terdapat pita kelima yang
B. Hukum kirchoff kedua menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus
dibedakan dengan sistem lima warna sejati
Hukum kirchoff yang kedua merupakan
yang menggunakan tiga digit resistansi.
hukum kirchoff yang digunakan untuk
menganalisis tegangan komponen=komponen Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-
elektronika pada suatu rangkaia tertutup merah adalah 56 x 4Ω = 560 kΩ ± 2%.
dengan hukum kirchoff yang kedua berbunyi Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita
pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita METODE EKSPERIMEN
kedua, biru, mempunyai harga 6, dan
keduanya dihitung sebagai 56. Pita ALAT DAN BAHAN
ketiga,kuning, mempunyai harga 4, yang 1. Baseboard
menambahkan empat nol di belakang 56, 2. Resistor
sedangkan pita keempat, merah, merupakan 3. Kabel
kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 4. Multimeter
560.000Ω pada keakuratan ± 2%. 5. Sumber Tegangan (12 V)
Pita
Pita Pita SKEMA PERCOBAAN
Pita Pita kelima
Warna ketiga keempat
pertama kedua (koefisien
(pengali) (toleransi)
suhu) RANGKAIAN SERI
Hitam 0 0 ×0 1. dihitung 3 resistor yang akan digunakan
2. dirangkai resistor menjadi rangkaian seri
Cokelat 1 1 ×1 ± 1% (F) 0 ppm pada baseboard
3. diukkur secara eksperimen rangkaian seri
Merah 2 2 ×2 ± 2% (G) 50 ppm
dari keempat resistor dengan
Oranye 3 3 ×3 15 ppm menggunakan Multimeter
4. dihitung secara teori dan bandingkan
Kuning 4 4 ×4 25 ppm dengan hasi pengukuran secara
eksperimen
± 0.5%
Hijau 5 5 ×5
(D) RANGKAIAN PARALEL

Biru 6 6 ×6
± 0.25% 1. dihitung 3 resistor yang akan digunakan
(C) 2. dirangkailah resistor menjadi rangkaian
paralel pada baseboard
± 0.1%
Ungu 7 7 ×7 3. diukurlah secara eksperimen rangkaian
(B)
Paralel dari keempat resistor dengan
Abu-
8 8 ×8
± 0.05% menggunakan Multimeter
abu (A)
4. dihitung secara teori dan bandingkan
Putih 9 9 ×9
dengan hasi pengukuran secara
eksperimen
Emas × -1 ± 5% (J)
RANGKAIAN SERI-PARALEL
-2
Perak × ± % (K)
1. dihitung 3 resistor yang akan digunakan
2. dirangkailah resistor menjadi rangkaian
± 20%
Kosong seri paralel pada baseboard
(M)
3. diukurlah secara eksperimen rangkaian
Seri Paralel dari keempat resistor dengan
menggunakan Multimeter
4. dihitung secara teori dan bandingkan
dengan hasi pengukuran secara
eksperimen
HASIL DAN PEMBAHASAN 1 1 1 1
= + 𝑅2 + 𝑅3
𝑅𝑝 𝑅1
Teori 1 1 1
= 150 + 510 + 1,5
Diketahui : R1 = 150 kΩ = 150000 Ω
R2 = 510 kΩ = 510000 Ω 765+225+76500
R3 = 1,5 kΩ = 1500 Ω =
114750
Vsumber = 5 V
77490
=
Rangkaian Seri 114750
R2
77490
b c Rp = 114750

=0,67 kΩ
= 670 Ω
R1 R3
Itotal= V/R
= 4,77 /670 = 7,1 x 10-3 A
a d I1 = 4,77/150000 = 3,18 x 10-5 A
Rs = R1 + R2 + R3 12 = 4,77 /510000 =9,3 x 10-6 A
= 150 + 510 + 1,5
I3 = 4,77 /1500 = 3,18 x 10-3 A
= 661,5 kΩ = 661500 Ω
ITotal = I1+I2+I3 = 3,2 x 10-3 A
It= V/ Rt
∑E + ∑I.R = 0
= 5,17 / 661500
4,77 + I(670)=0
= 7,8 x 10-6 A I=4,77/670
V1 = I.R1 = 4,84 V =7,1 x 10-3A
V2 = I.R2= 164 mv = 0,16 V
V3 =I.R3= 171 mv = 0,17 V V1= 3,18 x 10-5 X 150000 = 4,77 volt
Vtotal= 5,17 V V2 = 9,3 x 10-6 X 510000 = 4,77 Volt
I1 = 4,84 /150000 = 7,8 X 10-6 A
I2 = 0,16 /510000 =7,8 X 10-6 A V3= 3,18 x 10-3 X 1500 = 4,77 Volt
I3 = 0.17 /1500 =7,8 X 10-6 A
∑E + ∑I.R = 0 Vt=V1=V2=V3=4,77 V
5,17 + I(661500)=0
I=5,17/661500
=7,8 X 10-6A

Rangkaian Paralel

Dik : R = 4,77
R1
a b
R2

R3

9
Rangkaian Seri-Paralel 8,62
= . 4,93
5100+8,62
V = 4,93 = 0,0083 V
R2
b c - Rangkaian Pararel
R1
a 𝑅3
R3 V p= .𝑉
𝑅3+𝑅 𝑝
1500
= . 4,77
1500+8,62

= 4,7 V

1 1 1
= + 𝑅2
𝑅𝑝 𝑅1
1 1
= 150 + 510 Diketahui : R1 = 150 kΩ = 150000 Ω
R2 = 510 kΩ = 510000 Ω
510+150 R3 = 1,5 kΩ = 15000 Ω
= Vsumber = 5 V
76500

660
Rangkaian Seri
=
76500

660
Rp = 76500

= 0,00862 kΩ
= 8,62 Ω
Rt = RP + RS = 8,62 + 150000= 150008,62 Ω
Itotal= V/Rt
= 4,93/150008,62 = 3,2 x 10-5A
- Rangkaian Seri
It=I3=Ip= 3,2 x 10-5A

- Rangkaian Pararel
Ip = I1 + I2
𝑅2
I1 = . 𝐼𝑡
𝑅1+𝑅 2
510000
= . 3,2 x 10-5A
150000+510000

= 2,4 x 10-5 A
𝑅1
I2 = . 𝐼𝑡
𝑅1+𝑅 3
150000
= . 3,2 x 10-5A
150000+1500

= 3,1 x 10-5 A
- Rangkaian Seri
𝑅𝑝
V s= .𝑉
𝑅3+𝑅 𝑝
Rangkaian Paralel

Diketahui : R1 = 150 kΩ = 150000 Ω


R2 = 510 kΩ = 510000 Ω
R3 = 1,5 kΩ = 1500 Ω
V = 5,17

Rs = R1 + R2 + R3
= 150 + 510 + 1,5
= 661,5 kΩ = 661500 Ω

V1=3,91 V

V2= 164 Mv = 0,16 V

V3= 171 mv = 0,17 V


Diketahui : R1 = 150 kΩ = 150000 Ω
It= V/ Rt R2 = 510 kΩ = 510000 Ω
= 5,17 / 661500 R3 = 1,5 kΩ = 1500 Ω
1 1 1 1
-6 = + 𝑅2 + 𝑅3
= 7,8 x 10 A 𝑅𝑝 𝑅1
1 1 1
I1 = V1.R1 = 150 + 510 + 1,5
=3,91 /150000=7,5 x 10-6 A
765+225+76500
I2 =V2.R2 =
114750
-7
= 0,16/510000= 3,1 x 10 A 77490
=
I3 = V3.R3 114750

= 0,17 /1500= 1,1 x 10-4 A 774150


Rp = 114750

= 0,67 kΩ
= 670 Ω
V1= 4,77 V
V2= 4,77 V
V3= 4,77 V
Itotal= V/R
= 4,77/670 Diketahui : R1 = 150 kΩ = 150000 Ω
R2 = 510 kΩ = 510000 Ω
= 7,1 x 10-3 A R3 = 1,5 kΩ = 1500 Ω

1 1 1
I1 = 4,77/150000 = 3,18 x 10-5 A = 𝑅1 + 𝑅2
𝑅𝑝
1 1
12 = 4,77/510000 =9,3x 10-6 A = 150 + 510
I3 = 4,77/1500 = 3,1 x 10-3 A
510+150
=
76500

660
=
76500

660
Rangkaian Seri-Paralel Rp = 76500

= 0,0086 kΩ
= 8,6 Ω
Rt = RP + RS = 8,6 + 150000= 150008,6 Ω
Itotal= V/Rt
= 4,93 /150000
= 3,2 x 10-5A
- Rangkaian Seri
It=I3=Ip= 3,2 x 10-5A

- Rangkaian Pararel
Ip = I1 + I2
𝑅2
I1 = . 𝐼𝑡
𝑅1+𝑅 2
510000
= . 3,2 x 10-5A
150000+510000

= 2,4 x 10-5 A
𝑅1
I2 = . 𝐼𝑡
𝑅1+𝑅 3
150000
= . 6,4 x 10-4A
150000+1500

= 3,1 x 10-5 A
Tegangan
Vp= 4,77 V
Vs = 5,17 V

PEMBAHASAN
Hasil eksperimen dengan teori menunjukan
ketidaksamaan satu sama lain ini dikarenakan
kurang teliti praktikan dalam melaksanakan
praktikum serta ujung ujung resistor kurang
menancapkan.
KESIMPULAN
Terdapat perbedaan tegangan dari hasil
eksperimen dengan teori dan matlab.
Kemungkinan perbedaan itu terjadi karena ada
kesalahan dalam melakukan eksperimen.
Kemungkinan ujung-ujung resistor dan ujung-
ujung kabel tidak terhubung atau tidak rapat
pada baseboard sehingga tegangannya pun
tidak seluruhnya mengalir dan tidak
seluruhnya terbaca oleh alat ukur (multimeter).
DAFTAR PUSTAKA
1. Zahra.”Laporan Hukum
Kirchoff”.2011.www.academia.edu
Diakses pada : 10 : 38 WIB, 25 – 02-
2018
2. Modul Praktikum Fisika Dasar 2.
2017/2018.Politeknik STTT Bandung

Anda mungkin juga menyukai