Anda di halaman 1dari 4

Pelajaran : patofisiologi

Kelompok 7

SYOK ANAFILATIK

Syok anafilaktik atau anafilaksis

 Syok anafilaktik adalah suatu reaksi alergi yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau
bahkan kematian. Kondisi ini terjadi apabila pasien alergi terhadap makanan, obat-obatan, bisa
serangga, dan lateks. Reaksi ini dapat terjadi dalam hitungan detik atau menit dari paparan agen
alergi, di mana tekanan darah pasien turun secara tiba-tiba dan saluran udara terhambat dan
mengganggu pernapasan.

Patofisiologi

Syok anafilaktik terjadi setelah pajanan antigen terhadap sistem imun yang menghasilkan
dreganulasi sel mast dan pelepasan mediator. Aktivasi sel mast dapat terjadi baik oleh jalur
yang dimediasi imunoglobulin E (IgE) (anafilaktik) maupun yang tidak dimediasi IgE (anafilaktoid
). Pencetus syok anafilaktik meliputi gigitan atau sengatan serangga, obat-obatan dan makanan;
anafilaksis dapat juga bersifat idiopatik. Mediator gadar meliputi histamine, leukotriene,
triptase, dan prostaglandin. Bila dilepaskan, mediator menyebabkan peningkatan sekresi
mucus, peningkatan tonus otot polos bronkus, edema saluran napas, penurunan tonus
vascular, dan kebocoran kapiler. Konstelasi mekanisme tersebut menyebabkan gangguan
pernapasan dan kolaps kardiovaskular.

Penyebab Syok Anafilaktik


Syok anafilaktik disebabkan oleh reaksi hipersitenfitas atau reaksi alergi yang parah. Reaksi
hipersensitivitas akan menyebabkan sistem imun (sistem kekebalan) bereaksi tidak normal atau
berlebihan terhadap bahan atau zat tertentu (alergen). Reaksi sistem imun yang berlebihan pada
syok anakfilaksis akan menyebabkan gangguan aliran darah dan penyerapan oksigen pada
seluruh organ tubuh. Akibatnya, akan muncul sejumlah gejala dan keluhan.
Syok anafilaksis bisa dipicu oleh berbagai macam alergen. Beberapa alergen yang sering
memicu syok anafilaktik adalah:
 Obat-obatan tertentu, seperti obat antibiotik obat antiinflamasi nonsteroid( OAINS )obat
pelemas otot, atau obat anti kejang
 Makanan, seperti makanan laut, telur, susu, gandum, kacang, atau buah
 Sengatan serangga, seperti semut merah, lebah lipan atau tawon
 Bahan pengawet makanan
 Tanaman, seperti rumput atau serbuk sari bunga
 Bahan lain misalnya debu lateks yang terhirup

Meskipun jarang terjadi, terkadang syok anafilaktik dapat dipicu oleh olahraga,udara kotor dan
ada juga syok anafilaktik yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik).

Faktor risiko syok anafilaktik


Setiap orang bisa mengalami syok anafilaktik. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa
meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami syok anafilaktik, yaitu:

 Menderita asma atau alergi


 Pernah mengalami syok anafilaktik sebelumnya
 Memiliki anggota keluarga dengan riwayat alergi atau syok anafilaktik

Gejala Syok Anafilaktik


Gejala syok anafilaktik bisa timbul dalam beberapa menit atau jam setelah penderita
mengonsumsi, menghirup, atau terpapar dengan alergen.
Gejala awal syok anafilaksis bisa terlihat seperti gejala alergi. Gejalanya berupa bersin-bersin
dan munculnya ruam pada kulit. Namun, gejalanya akan bertambah parah dengan cepat.
Beberapa gejala yang muncul saat seseorang mengalami syok anafilaktik adalah:

 Muncul ruam seperti biduran yang terasa gatal


 Kesulitan bernapas, sesak napas, atau napas berbungi “ngik” (mengi)
 Denyut nadi lebih cepat namun terasa lemah
 Tekanan darah yang turun drastis, bisa menyebabkan lemas, pusing, dan terasa ingin
pingsan
 Kram atau nyeri perut
 Mual, muntah, atau diare
 Sensasi kesemutan di kulit kepala, mulut, tangan, dan kaki
 Tampak bingung, gelisah, atau sampai kesadaran menurun
 Jantung berdebar-debar
 Kesulitan menelan
 Pembengkakan di kelopak mata, bibir, lidah, dan tenggorokan
Manifestasi klinis

Gejala dan tanda anafilaksis berdasarkan organ sasaran:


- Umum : Lesu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan
- Prodormal : rasa tak enak di dada, dan perut, rasa gatal di hidung dan Palatum.
- Pernapasan :
- Hidung : hidung gatal, bersin, dan tersumbat
-Laring : rasa tercekik, suara serak, sesak napas, stridor, edema.
-Lidah : edema
-Bronkus : batuk, sesak, mengi, spasme.
- Kardiovaskuler : pingsan, sinkop, palpitasi, takikardia, hipotensi sampai syok,
aritmia.Kelainan EKG : gelombang T datar, terbalik, atau tanda-tanda infark miokard
- Gastrointestinal : disfagia, mual, muntah, kolik,diare yang sertai darah, peristaltik usus
meninggi.
- Kulit : urtika, angiodema di bibir, muka, atau ekstermitas.
- Mata : gatal, lakrimasi
- Susunan saraf pusat : gelisah, kejang

Pengobatan Syok Anafilaktik


Beberapa pertolongan awal yang bisa dilakukan adalah:

 Membebaskan jalan napas (airway)


 Pemberian oksigen tambahan (breathing)
 Pemberian cairan infus (sirkulasi)
 Pemberian obat ephineprin atau adrenalin
 Melakukan evaluasi berkala kepada pasien

Obat-obatan dapat diberikan pada keadaan darurat, seperti:


 Epinefrin (adrenalin): mengurangi respon alergi tubuh
 Oksigen: membantu pernapasan
 Antihistamin dan cortisone yang disuntikkan melalui vena: mengurangi peradangan
saluran udara dan meningkatkan pernapasan
 Beta-agonist (sebagai contoh albuterol): meringankan gejala pernapasan

pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi syok anafilaktik:


 Hindari pemicu alergi sebisa mungkin
 Bawa epinefrin yang dapat digunakan sendiri, jika memungkinkan
 Minum prednisone atau antihistamin
 Berhati-hati terhadap serangga yang menyengat
 Membaca label pada kemasan makanan yang Anda beli dan konsumsi.

Beberapa obat tambahan yang juga akan diberikan, seperti antihistamin, kortikosteroid,


obat agonis beta ntuk meredakan gejala dan mencegah kambuhnya syok anafilaktik. Selanjutnya,
pasien akan mendapatkan perawatan dan pemantauan berkala. Jika pasien syok anafilaktik
datang dengan henti napas dan henti jantung, dokter akan melakukan resusxitas jantung paru.

Komplikasi Syok Anafilaktik


Jika terlambat ditangani, syok anafilaktik dapat menyebabkan kematian. Komplikasi yang dapat
timbul dari syok anafilaktik antara lain:

 Gagal ginjal
 Aritmia
 Serangan jantung
 Kerusakan otak
 Syok kardiogenik

Pencegahan Syok Anafilaktik


Reaksi alergi dan anafilaksis sulit untuk dicegah, terutama bila Anda tidak mengetahui bahwa
Anda memiliki alergi terhadap zat tertentu. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menurunkan risiko terjadinya reaksi alergi dan syok anafilaktik, antara lain:

 Melakukan tes alergi di rumah sakit atau klinik


 Membaca label keterangan pada kemasan makanan, terutama jika Anda memiliki riwayat
alergi dengan bahan tertentu
 Menggunakan penangkal serangga terutama ketika berada di luar ruangan
 Menggunakan alas kaki saat berjalan ke luar rumah
 Memberitahukan dokter tentang riwayat kesehatan, termasuk riwayat alergi Anda
sebelumnya

mendiagnosis syok anafilaktik

Syok anafilaktik didiagnosis dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai:


 Sejarah makanan yang dikonsumsi
 Obat-obatan yang dikonsumsi
 Sejarah alergi di mana kulit Anda terekspos dengan lateks
 Sengatan dari jenis serangga tertentu

Anda mungkin juga menyukai