Anda di halaman 1dari 11

TUGAS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

DENGAN GANGGUAN
HALUSINASI

DOSEN PENGAMPU:
Ns. Sulastri, M.Kep., Sp. J

KELOMPOK 5:

1.FAJRI BAHTIAR

2.FAHRUL ROZI

3.FEBYLA PUTRI ANDINI

4.FIFIN INDRIANI

5.FIRLY MARHANDA

6.FUJI ANTIKA

7.GALUH RAMADHAN

8.GEMA ADELIA FITRI

9.HAMAS UGI PRAYOGI

10.HANI GUSNIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


PRODI KEPERAWATAN KOTABUMI
TAHUN AJARAN 2022/2023
TINJAUAN KASUS

1. Idintitas Klien
Inisial :Ny. S
Ruang rawat : R. Melati
Umur :26 Tahun
Agama :Islam
Informan :Keluarga dan klien
2. Alasan masuk
Klien suka marah marah,suka menyendiri dan suka mendengarkan suara
suara tanpa wujud.
3. Faktor predisposisi
Klien sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa± 3 Tahun yang lalu
tepatnya pada tahun 2018 dan di rawat . Klien suka marah-marah,suka menyendiri dan suka
mendengarkan suara – suara tanpa wujud, akhirnya keluarga membawa klien ke rumah sakit
jiwa.
Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran
4. Fisik
Klien tidak memiliki keluhan fisik, saat dilakukan pemeriksaan tandatanda vital, didapatkan
hasil TD : 120/80 mmHg ; N : 82x/i ; S : 36,5oC
; P : 20x/i. Klien memiliki tinggi badan 160 cm dan berat badan 67 Kg.

5. Psikososial
a. Genogram

Penjelasan :
Klien merupakan anak ketujuh dari 7 bersaudara ,klien memiliki 4 saudara
laki-laki. Dan 2 saudara perempuan, klien belum menikah.
b. Konsep diri
1. Penampilan
Klien tampak rapi dalam berpakaian

2. Pembicaraan
Klien masih mampu menjawab pertanyaan perawat dengan lambat namun dapat dipahami

3. Aktivitas Motorik
Klien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari – hari.
4. Suasana perasaan
Klien sedih karena tinggal di rumah sakit jiwa
Masalah keperawatan :Halusinasi
5. Afek
Afek wajah sesuai dengan topic pembicaraan

6. Interaksi selama wawancara


Klien kooperatif saat wawancara

7. Persepsi
Klien mengatakan bahwa ia mendengar ada suara-suara menyuruh membunuh
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori : halusinasi

8. Proses Pikir
Klien mampu menjawab apa yang ditanya dengan baik.

9. Isi pikir
Klien dapat mengontrol isi pikirnya,klien tidak mengalami gangguan isi pikir dan tidak ada
waham. Klien tidak mengalami fobia, obsesi ataupun depersonalisasi.

10. Tingkat kesadaran


Klien tidak mengalami gangguan orientasi, klien mengenali waktu, orang dan tempat.

11. Memori
Klien mampu menceritakan kejadian di masa lalu dan yang baru terjadi.

12. Tingkat konsentrasi berhitung


Klien mampu berkonsentrasi dalam perhitungan sederhana tanpa bantuan orang lain.

13. Kemampuan penilaian


Klien dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk (mampu melakukan penilaian)

14. Daya tilik diri


Klien tidak mengingkari penyakit yang diderita, klien mengetahui bahwa dia sedang sakit dan
dirawat di rumah sakit jiwa.

6. Mekanisme Koping
Klien mengalami mekanisme koping adaptif yaitu klien dapat berbicara
baik dengan orang lain.

7. Masalah Psikososial dan Lingkungan


Klien mengatakan sulit berteman dengan orang lain karena klien selalu ingin menyendiri.

8. Pengetahuan Kurang Tentang Gangguan Jiwa


Klien tidak mengetahui tentang gangguan jiwa yang di alaminya dan obat yang
dikonsumsinya.
9. Aspek Medik
Diagnosa medis : Skizofrenia Paranoid
Terapi medis yang diberikan:
a. Resperidon tablet 2 mg 2x1
b. Chlozapine tablet 25 mg 1x1 (Saat tidak bisa tidur )
c. THP (trihexyphenidyl) 2mg 2X1

10. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH KEPERAWATAN


1. DS:
- klien sering di bully oleh temannya Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
- Klien merasa tidak berguna karena tidak kronis
dapat membantu
keluarga.
- Klien merasa minder karena penyakit yang
di alaminya
- Klien sedih berada di yayasan
DO:
- klien tampak murung
- lebih banyak diam
- nada bicara pelan
2. DS:
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
sering berteriak – teriak Pendengaran
di rumah
- Klien sering mendengarkan suara – suara
tanpa wajah yang
menyuruhnya untuk membunuh
- S:
-Melihat bayangan-bayangan yang
menyerupai tetangganya
-Mendengar bisikan-bisikan untuk
menghidupkan suara tv dan radio secara
terus-menuerus
- Klien mengatakan sering marah-marah
- Mengatakan sering berbicara kasar

O:
-Klien tampak gelisah
-Klien tampak labil

A:
Gangguan Persepsi Sensori (Halusinasi)

P:
Pertemuan 1, SP 1 Halusinasi

DO:
- Klien sering mondar-mandir, berbicara
sendiri, berbicara
ngawur, sering senyum-senyum sendiri
3. DS :
- Klen jarang mengikuti kegiatan di Isolasi sosial : Menarik diri
keleompok di masyarakat
- Kilen mengatakan mempunyai hambatan
dengan orang lain
- Klien mengatakan lebih suka menyendiri
DO :
- Klien menyendiri
- Klen Tidak mau berintraksi dengan orang
lain
- Klen jarang berkumpul dengan orang lain

11. Masalah Keperawatan


1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
2. Isolasi sosial
3. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah kronis.

12. Pohon Masalah


13. Prioritas Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi Sensorik : Halusinasi pendengaran

14. Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSA INTERVENSI
1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi SP 1:
Pendengaran 1.Identifikasi isi, waktu terjadi, situasi pencetus,
dan respon terhadap
DO: Halusinasi
- Klien sering, mondar – mandir, 2. Jelaskan dan Latih teknik menghardik
berbicara sendiri, berbicara
ngawur, sering senyum-senyum sendiri. SP 2:
Kontrol Halusinasi klien dengan minum obat
DS: secara teratur
-klien mengatakan bahwa klien sering
berteriak – SP 3:
teriak di yayasan Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan
- Klien sering mendengarkan suara – bercakap – cakap dengan
suara tanpa wajah yang orang lain
menyuruhnya untuk membunuh
- Klien mengatakan suara – suara SP 4:
tersebut muncul pada saat Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan
malam hari, dan pada saat klien sedang melakukan kegiatan
menyendiri Terjadwal
- Klien merasa gelisah dan takut jika
mendengar suara tersebut.
2. Isolasi Sosial: Menarik Diri SP 1 :
Menjelaskan keuntungan dan kerugian
DS : mempunyai teman
- Klen jarang mengikuti kegiatan di
keleompok di masyarakat SP 2 :
- Kilen mengatakan mempunyai Melatih klen berkenalam dengan 2 orang atau
hambatan dengan orang lain lebih
- Klien mengatakan lebih suka
menyendiri
SP 3 :
DO : Melatih bercakap cakap sembil melakukan
- Klien menyendiri kegiatan harian
- Klen Tidak mau berintraksi dengan SP 4 :
orang lain Melatih berbicara sosial, meminta sesuatu dengan
- Klen jarang berkumpul dengan orang baik.
lain
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)

Tgl/jam Profesi Hasil asessement pasien Intruksi PPA Verifikasi


pemberi dan pemberi pelayanan termasuk pasca DPJP
bedah
15/03/2022 Perawat S:
15:00 -Klien
mengatakan
Mendengar suara suara
bisikan tanpa wujud dan
menyuruh membunuh
- Klien mengatakan sering
marah-marah
-Mengatakan
sering berbicara kasar .
-Klien mengatakan suara –
suara tersebut muncul pada
saat
malam hari, dan pada saat
klien sedang menyendiri.
O:
-Klien tampak gelisah -Kaji isi, waktu,
-Klien tampak labil frekuensi,
A: situasi, prasaan
Gangguan Persepsi Sensori dan respon saat
(Halusinasi) halusinasi
P: muncul
Pertemuan 1, -Latihan
SP 1 Halusinasi menghardik

16/03/20222 Perawat S:
15:00 -Klien
Mengatakan
masih mendengar suara suara
bisikan tanpa wujud dan
menyuruh membunuh
- Klien mengatakan
kebiasaan ingin
marah-marah
sedikit berkurang
- Klien mengatakan suara –
suara masih sering muncul
pada saat klien
sedang menyendiri.
L
O: Latihan
-Klien tampak gelisah mengontrol
A: halusinasi
Gangguan Persepsi Sensori dengan obat
(Halusinasi) (jelaskan 6
P: benar,
Pertemuan 2, jenis,
SP 2 Halusinasi guna,
dosis, frekuensi,
kontiunitas
minum obat)
17/03/2022 Perawat S:
15:00 -Klien
Mengatakan
masihmendengar suara suara
bisikan tanpa wujud.
-Klien mengatakan suara –
suaraterkadang
masih muncul .

O:
-Klien relatiftenang Latihan cara
A: mengintrol
Gangguan Persepsi Sensori halusinasi
(Halusinasi) dengan
P: bercakap-cakap
Pertemuan 3, saat terjadi
SP 3 Halusinasi halusinasi

18/03/2022 Perawat
15:00 S:
-Klien mengatakan masih
mendengar suara bisikan
O:
-Pasien masih tampak
berbicara saat sendiri
A: Mengontrol
-Gangguan halusinasi
Persepsi dengan
Sensori (Halusinasi) melakukan
P: kegiatan
Pertemuan 4, terjadwal
SP 4 Halusinasi

Anda mungkin juga menyukai