1 Pengkajian
A. Identitas Pasien
Inisial : Ny.F
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 56 Tahun
Agama : Kristen
Status : Lajang
Tanggal pengkajian : Maret 2021
Informan : Pasien dan pengawas yayasan
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
Ny. F : Klien
: Meninggal
b) Konsep Diri
1. Gambaran diri : Pasien menyukai seluruh tubuhnya dan tidak ada
yang cacat
2. Identitas : Pasien anak ke 3 dari 4 bersaudara, Pasien lulusan
SMA yang saat ini tidak memiliki pekerjaan
3. Peran : Pasien berperan sebagai istri dan ibu dari anak
anaknya, tetapi tidak lagi selama gangguan jiwa
4. Ideal diri : Pasien ingin cepat sembuh
5. Harga diri : Pasien merasa tidak berarti lagi dalam menjalani
kehidupannya
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah kronis
c) Hubungan Sosial
1. Orang yang berarti : orang yang berarti saat ini dalam kehidupan Pasien
adalah pemilik yayasan serta staf pegawai yayasan dikarenakan mereka yang
menjaga dan merawat pasien tersebut
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Pasien bersifat apatis,
ketika tidak ada yang mengarahkannya untuk melakukan suatu kegiatan.
Pasien selalu mengikuti kegiatan kelompok di yayasan seperti beribadah,
bergotong royong (memberikan halaman rumah, membakar sampah). Akan
tetapi harus selalu diarahkan terlebih dahulu.
3. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : Pasien hanya berbicara
seperlunya saja. Ketika di tanya, pasien hanya sebatas menjawab pertanyaan
kita, lalu kebanyakan diam
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
d) Spiritual
1. Nilai dan Keyakinan : Pasien beragama Kristen
2. Kegiatan Ibadah : Pasien selalu mengikuti ibadah yang dilakukan di yayasan
e) Status Mental
1. Penampilan
Pasien berpenampilan bersih, dan rapi.
2. Pembicaraan
Pasien mampu menjawab pertanyaan dengan jelas tetapi tidak dapat cepat
memahami pertanyaan yang diberikan.
3. Aktivitas Motorik
Pasien terlihat duduk dengan keadaan tenang.
4. Suasana perasaan
Pasien merasa tidak dianggap ada lagi oleh keluarganya karena Cuma satu
kali saja di jenguk selama 7 tahun telah di rawat di yayasan pemenang jiwa.
dan merasa minder dengan orang lain karena tidak dapat melakukan kegiatan
apapun lagi. Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis.
5. Afek
Afek pasien labil, dan sering menunduk
Masalah keperawatan : Isolasi sosial.
6. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif, tidak ada kontak mata pada lawan bicara, sering menunduk
dan tidak banyak bicara.
7. Persepsi
Pasien merasa tidak pernah dihargai.
8. Proses Pikir
Pasien mampu menjawab apa yang ditanya dengan baik.
9. Isi pikir
Pasien dapat mengontrol isi pikirnya
10. Tingkat kesadaran
Pasien mengalami gangguan orientasi, pasien mengenali waktu, orang dan
tempat sesaat.
11. Memori
15 Pasien mampu menceritakan kejadian di masa lalu
12. Tingkat konsentrasi berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi dalam perhitungan sederhana tanpa bantuan
orang lain.
13. Kemampuan penilaian
Pasien dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk.
14. Daya tilik diri
Pasien tidak mengingkari penyakit yang diderita, pasien mengetahui bahwa
dia memiliki harga diri rendah, karena selalu merasa dirinya tidak ada
gunanya lagi hidup di dunia ini.
3.2.2 Diagnosis
A. Analisis Data
DO :
- Pasien tampak tidak dapat
memandang orang lain dan
sering
menunduk
3. DS :
- Klien mengatakan sering
mendengar suara - suara yang
memanggil namanya namun
orangnya tidak terlihat
- Klien merasa takut dan gelisah jika
Gangguan Persepsi
mendengar suara itu muncul
Sensori : Halusinasi
- Klien sering mendengar suara itu
Pendengaran
jika klien sendirian
DO :
- Klien menutup telinganya saat suara
itu datang memanggil namanya
- Klien berbicara ngawur dan senyum
– senyum sendiri
B. Masalah Keperawatan
1. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah kronis
2. Isolasi sosial
3. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3.2.3 Rencana Tindakan
4. RTL
4. RTL
Harga diri rendah kronis : Follow
up dan evaluasi SP 1-4 Harga diri
rendah kronis
Selasa 16 1. Data S : Senang
Maret 2021 - Klien tampak murung O:
10.30 wib
- Berbicara hanya ketika - Pasien mampu mengenali
ditanya
Mengidentifikasi kemampuan
- Nada bicara pelan
dan aspek positif yang dimiliki
2.Diagnosa Keperawatan pasien
Gangguan konsep diri : Harga
Diri Rendah Kronis A : harga diri rendah (+)
3.Tindakan Keperawatan P:
Sp1: Mengidentifikasi kemampuan - Latihan mengidentifikasi
dan aspek positif yang dimiliki kemampuan dan aspek positif
pasien yang dimiliki pasien harga diri
Sp2 : - menilai kemampuan yang rendah 3x/hari
dapat digunakan - Latihan kegiatan yang di pilih 1
- Menetapkan/memilih - Latihan kegiatan yang di pilih 2
Latihan kegiatan yang di pilih 3
kegiatan sesuai kemampuan
- Melatih kegiatan sesuai
kemampuan yang dipilih 1
Sp3: Melatih kegiatan sesuai
kemampuan yang dipilih 2
Sp4: Melatih kegiatan sesuai
kemampuan yang dipilih 2
Jum’at, 19 1. Data S : Senang
Maret 2021 Tanda dan gejala : O:
10.30 WIB Klien mengeluh merasa terikat - Pasien mampu mengenali
bagian hidungnya dan sulit menelan halusinasi yang dialaminya; isi,
frekuensi, waktu terjadi, sruasi
2. Diagnosa Keperawatan pencetus, perasaan, respon
Gangguan persepsi sendori : dengan mandiri
halusinasi pendengaran - Pasiem mampu mengontrol
3. Tindakan Keperawatan halusinasinya dengan cara
Sp1: halusinasi menghardik dengan bantuan
- Melatih pasien A: Halusinasi (+)
mengidentifikasi P:
halusinasinya; isi, frekuensi, - Latihan mengidentifikasi
waktu terjadi, sruasi pencetus, halusinasinya; isi, frekuensi,
perasaan dan respon halusinasi waktu terjadi, sruasi pencetus,
- Mengontrol halusinasi dengan perasaan dan respon halusinasi
cara menghardik 3x/hari
4. RTL - Latihan menghardik halusinasi
Sp2: mengontrol halusinasi dengan 3x/hari
cara minum obat
Sp3: mengontrol halusinasi dengan
cara bercakap-cakap
Jumat , 23 1. Data S : Klien Senang dan Antusias
Maret 2021. Tanda dan gejala : klien O:
10.30 WIB. mengeluh merasa terikat bagian - klien mampu mengontrol
hidungnya dan sulit menelan. halusinasi dengan minum obat
2. Diagnosa Keperawatan secara teratur dengan bantuan
Gangguan persepsi sensori : pengawas yayasan.
Halusinasi pendengaran - Klien mampu melakukan
3. Tindakan Keperawatan komunikasi secara verbal :
asertif/bicara baik-baik dengan
Sp2: Memberikan informasi
motivasi.
tentang cara pengunaan obat
A : Halusinasi (+).
minum obat
Sp3 : memberikan informasi dampak P :
positif mengontol halusinasi - Latihan mengidentifikasi
dengan cara bercakap – cakap halusinasinya; isi, frekuensi, watu
4. RTL terjadi, sruasi pencetus, perasaan
Sp4 : mengontrol halusinasi dengan dan respon halusinasi 3x/hari
cara melakukan aktivitas - Latihan menghardik halusinasi 3x/
hari
- Latihan minum obat dengan
prinsip 6 benar 2x/ hari
- Latihan komunikasi secara verbal :
asertif/bicara baik-baik 3x/ hari.
Kamis, 25 1. Data S : Senang
Maret 2021. O:
Tanda dan gejala :
11.30 Wib - Pasien mampu mengenali
klien mengeluh merasa terikat
halusinasi yang dialami nya; isi,
bagian hidungnya dan sulit
frekuensi, watu terjadi, sruasi
menelan
pencetus,perasaan, respon dengan
2. Diagnosa Keperawatan
mandiri
Gangguan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran
- Pasien mampu Mengontrol
3. Tindakan Keperawatan
halusinasinya dengan cara
Sp1: halusinasi menghardik dengan bantuan
- Melatih pasien
mengidentifikasi A : Halusinasi (+)
halusinasinya; isi, frekuensi,P :
watu terjadi, sruasi pencetus,
- Latihan mengidentifikasi
perasaan dan respon halusinasi
halusinasinya; isi, frekuensi, watu
- Mengontrol halusinasi dengan terjadi, sruasi pencetus, perasaan
cara menghardik
dan respon halusinasi 3x/hari
Sp2: Memberikan informasi
- Latihan menghardik halusinasi 3x/
tentang cara pengunaan obat hari
minum obat - Minum obat secara teratur
Sp3: memberikan informasi - Latihan bercakap-cakap dengan
dampak positif mengontol orang lain
halusinasi dengan cara
- Latihan kegiatan terjadwal
bercakap – cakap
Sp4: Mengontrol halusinasi dengan
cara melakukan aktivitas
4. RTL
Halusinasi : Follow up dan
evaluasi SP 1-4 Halusinasi