Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN Ny.

M DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN UTAMA ISOLASI SOSIAL DI RUMAH SINGGAH
DOSARASO KEBUMEN

NAMA : Dea Ika Purwantiningrum


NIM : A02020022
Tingkat 2A D3 Keperawatan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022
TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Alamat : Petanahan
Umur : 30 tahun
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Cerai hidup
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal masuk : Juli 2019
Tanggal Pengkajian : 23 April 2022
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. S
Alamat : Petanahan
Hubungan dengan klien : Ibu
c. Alasan masuk
Pasien mengatakan 2 tahun yang lalu mendengar suara bisikan “ayo
ngamuk” sejak bekerja di Malaysia, dikarenakan di paksa cerai oleh
suaminya tapi pasien menolak keras sehingga emosi pasien meningkat,
pasien mengikuti suara tersebut dan sering mengamuk di rumahnya. Saat
dikaji pasien mengatakan tidak mau berinteraksi dengan temannya dan
senang menyendiri di dalam kamar, suara “ayo ngamuk” terkadang masih
terdengar dan pasien merasa pusing tetapi pasien dapat mengatasinya dan
tidak mengikuti suara suara tersebut.
d. Faktor Presipitasi dan Predisposisi
1. Faktor predisposisi
- Riwayat gangguan jiwa
Pasien tidak memiliki riwayat gangguan jiwa di masa lalu
- Riwayat Pengobatan Sebelumnya
Pasien tidak pernah dirawat selain di rumah singgah dosaraso
- Riwayat keluarga dengan gangguan jiwa
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
- Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan pernah di paksa tinggal di kampung dan
dikurung di rumahnya. Pasien mengatakan di paksa cerai oleh
suaminya
- Riwayat aniaya fisik
Pasien tidak pernah mengalami penganiayaan fisik oleh keluarga
- Riwayat aniaya seksual
Pasien tidak pernah mengalami penganiayaan seksual terhadap
keluarga
- Riwayat penolakan kekerasan dalam keluarga
Pasien mengalami penolakan dari suaminya karena bekerja di luar
negri dan sudah lama tidak pulang

2. Faktor presipitasi
Pasien mengatakan tidak mau berinteraksi dengan temannya dan senang
menyendiri di dalam kamar, terkadang pasien masih mendengar suara
suara dan pasien merasa pusing tetapi pasien dapat mengatasinya dan
tidak mengikuti suara suara tersebut.

e. Pengkajian fisik
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
2. Vital Sign
TD : 120/70 mmHg S : 36,5 0C
N : 80x/menit BB : 74 Kg TB : 150 cm
RR : 20x/menit SPO : 98 %
3. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Mesochepal, tidak ada lesi
- Leher : tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid
- Kulit : kulit kering, tidak lesi atau jejas
- Ekstremitas Atas : tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak terdapat
cedera
- Ekstremitas Bawah : tidak ada lesi, tidak ada edema
f. Pengkajian Psikososial
1. Genogram

Ket :

: Garis Hubungan

: Laki – laki

: Meninggal

: Tinggal serumah

: Perempuan

: Klien

2. Konsep Diri
- Gambaran diri : normal tidak ada cacat anggota tubuh, anggota
tubuh yang disukai rambut dan yang tidak sukai perut
- Identitas : bangga sebagai perempuan
- Peran : sebagai ibu, saat di rumah singgah suka bermain
bekel
- Ideal diri : pasien mengatakan ingin kembali bekerja di
Malaysia
- Harga diri :-
3. Hubungan sosial
- Orang yang berarti
Orang yang berarti bagi klien adalah suaminya
- Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien tidak ada peran serta kegiatan dalam masyarakat
- Hambatan
Klien mengalami hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
karena penyakit yang diderita
4. Nilai, Keyakinan dan Spiritual
- Nilai dan Keyakinan
Klien beragama islam
- Kegiatan ibadah
Klien beribadah rutin
g. Status Mental
1. Penampilan umum : Penampilan klien terlihat rapih
2. Pembicaraan : Klien tidak mampu memulai
pembicaraan
3. Aktivitas motorik : Klien terlihat normal
4. Alam perasaan : Alam perasaan klien sedih
5. Afek : Afek klien terlihat datar
6. Interaksi selama wawancara : Klien kooperatif
7. Persepsi : Halusinasi Pendengaran
8. Proses Pikir : Proses pikir klien blocking
9. Isi pikir :-
10. Tingkat kesadaran dan orientasi : Kesadaran pasien CM
11. Memori : Gangguan daya ingat : Panjang
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
: Pasien mampu
berkonsentrasi dan berhitung
13. Kemampuan penilaian :
Klien mengalami gangguan
penilaian ringan
14. Daya tarik diri : Klien tidak menyangkal penyakit
yang diderita

h. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan : Klien melakukan mandiri
2. BAB/BAK : Klien melakukan mandiri
3. Mandi : Klien melakukan mandiri
4. Berpakaian : Klien melakukan mandiri
5. Istirahat dan tidur : Klien melakukan mandiri
6. Penggunaan obat : Klien melakukan mandiri
7. Pemeliharaan kesehatan : Klien memerlukan perawatan lanjutan
8. Aktivitas di dalam dan di luar rumah
- Di dalam rumah : Mempersiapkan makanan, menjaga kerapihan
rumah
- Di luar rumah : Klien melakukan kegiatan di sawah
i. Mekanisme koping
1. Adatif : Klien memendam masalahnha sendiri
2. Maladatif : Reaksi lambat/berlebihan

j. Aspek Medis
1. Diagnosa Medis : F.20 (Skizofrenia tipe paranoid)
2. Terapi Obat

Nama Obat Dosis Indikasi

Resperidone 2 mg (oral) Mengatasi gangguan


mental/mood tertentu

Haloperidol 2 mg (oral) Mengatasi gejala skizofrenia

Trifluoperazine 5 mg (oral) Mengobati gangguan mental

2. ANALISA DATA

Tgl/ Jam Data Fokus Masalah Keperawatan Paraf


23 April DS: Isolasi Sosial Dea
2022 - Klien mengatakan tidak tahu
apa yang harus dikatakan
DO:
- Klien tidak tahan terhadap
interaksi
- Intonasi bicara pelan dan
lambat
- Klien tampak tidak bisa
memulai pembicaraan
- Kilen tidak bisa
mengembangkan pembicaraan
- Klien banyak menyendiri
- Klien malas berinteraksi
dalam kelompok
23 April DS: Gangguan persepsi Dea
2022 - Klien mengatakan terkadang sensori : Halusinasi
mendengar suara-suara Pendengaran
bisikan seperti “ayo ngamuk”
DO:
- Klien terkadang duduk
melamun dan asik sendiri
- Klien tampak malas
melakukan kegiatan harian.

3. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Isolasi Sosial
2. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran

4. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Tgl/ Diagnosis Rencana Keperawatan
Jam Tujuan Tindakan Rasional

23 Isolasi TUM: 1.Memberikan - Hubungan


interaksi
April Sosial: - Kien dapat tindakan strategi
selanjutnya.
2022 Menarik berinteraksi pelaksanaan (SP 1): - Klien harus
dengan orang dicoba
Diri lain Mengenal masalah
berinteraksi
isolasi sosial (tanda secara bertahap
TUK 1: agar terbiasa
dan gejala,
membina
- Klien dapat penyebab dan akibat hubungan
membina saliang percaya
hubungan isolasi sosial) dan
yang sehat
saling percaya menjelaskan ,mende dengan orang
lain.
monstrasikan dan
- Mengevaluasi
melatih cara manfaat yang
dirasakan klien
berkenalan.
sehingga timbul
motivasi untuk
berinteraksi
TUK 2: 2. Ajak klien untuk
- Kien dapat melakukan kegiatan
mengenal
kelompok: senam
isolasi sosial
pagi, jalan-jalan
pagi, TAK, Diskusi.

TUK 3: 3. Kolaborasi

- Klien mampu pemberian obat


melaksanakan
hubungan
sosial secara
bertahap

5. CATATAN KEPERAWATAN
Tgl/ Jam Diagnosis Implementasi Evaluasi Paraf

23 April Isolasi Memberikan Tindaakan S: Dea


2022 Sosial: Strategi Pelaksanaan - Klien mengatakan
menarik (SP 1): Mengenal sudah tau cara
10.00 diri masalah isolasi sosial berkenalan.
(tanda dan gejala, - Klien mengatakan
penyebab dan akibat sudah tau tentang
isolasi sosial) dan isolasi sosial
menjelaskan, - Klien mengatakan
mendemonstrasikan cara berkenalan
dan melatih cara dengan menyebutkan
berkenalan. nama, alamat dan
hobby.
O:
- Kien kurang
kooperatif, mudah
berpaling, kontak
mata mudah beralih.
- Klien tidak tahan
selama berinterksi
- Klien hanya
mengeluarkan
jawaban pendek
(ya/tidak)
- Klien mampu
mendemonstrasikan
cara berkenalan
A:
Masalah isolasi
sosial menarik diri
belum teratasi (klien
belum bisa mengatsi
isolasi sosial)
P:
- Motivasi klien untuk
berlatih cara
berkenalan
- Evaliasi cara
berkenalan dengan
orang lain.
- Evaluasi tindakan SP
1

Anda mungkin juga menyukai