Anda di halaman 1dari 21

PANDUAN PELAYANAN UNIT

LABORATORIUM

TAHUN 2017

RUMAH SAKIT MEDIROSSA 2 CIBARUSAH

JL.Raya Cibarusah, No.05, Des. Sindangmulya,

Kec. Cibarusah – Kab. Bekasi

Telp. (021)89955555, Fax(021)89952355 kode Pos 17340


PANDUAN ASESSMEN PASIEN
NOMOR : 02l/03/03

Disusun oleh:

(Wahyu Eka Putra,S.KEP)

Disetujui Oleh :

(dr. Ongko Priyatn)

Ditetapkan Oleh:

(dr. Fauzi Andiwinata)

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 1


TIM PENYUSUN

1. Wahyu Eka Putra, S.KEP

KONTRIBUTOR
1. dr. Fauzi Andiwinata
2. dr. Ongko Priyanto

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 2


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan
inayahNya sehingga penyusunan Panduan Pelayanan Unit Laboratorium ini dapat
terselesaikan.

Undang-Undang RI No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 29 menyebutkan


bahwa Rumah Sakit berkewajiban untuk memenuhi hak pasien dan mengedepankan
kepuasanpasien. sebab itu disusunlah Panduan Pelayanan Unit Laboratorium yang bertujuan
untuk menetapkan alur pelaksanaan pelayanan laboratorium RS. Medirossa 2 Cibarusah

Keberhasilan pelayanan unit laboratorium menurunkan angka kegagalan atau


kompalin pasien karna kesalahan ataupun keterlambatan pelayanan yang dapat mengganggu
pelayanan pasien.di RS. Medirossa 2 Cibarusah dengan standar baku yang telah ditetapkan
oleh manajemen rumah sakit, dimana prosedur ini harus dipatuhi oleh unit pelayanan
dilingkungan RS. Medirossa 2 Cibarusah. Panduan ini bertujuan meningkatkan mutu
pelayanan pasien.

Panduan ini disusun bersama antara bidang Pelayanan Medik dengan beberapa
instalasi terkait dan perwakilan Pokja AP (Asesmen Pasien) yang merupakan bagian dari
panitia Akreditasi RS. medirossa 2 Cibarusah.

Akhir kata semoga Panduan ini dapat bermanfaat bagi seluruh tenaga medis dan
penunjang dalam memberikan pelayanan yang aman dan bermutu menuju kepuasan pasien.
Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan sehingga akan
menambah kesempurnaan penyusunan panduan dimasa mendatang.

Cibarusah, Agustus 2017

Editor

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 3


KATA SAMBUTAN DIREKTUR

Assalamuallaikum Wr. Wb

RS. MEDIROSSA 2 Cibarusah merupakan rumah sakit tipe C, akan selalu menjaga
dan meningkatkan mutu pelayanan. Oleh karenanya kita sambut dengan hangat penerbitan
"Panduan Pelayanan Unit Laboratorium " tahun 2017 yang telah disusun oleh Bidang
Pelayanan Medik RS. Medirossa 2 Cibarusah.

Panduan Pelayanan Unit Laboratorium ini disusun berdasarkan Undang -


Undang yang berlaku dan telah diterapkan pada proses pelayanan di RS. Medirossa 2
Cibarusah. Proses penyempurnaan Panduan ini terus menerus dilakukan, sehingga diharapkan
akan lebih dapat memenuhi kebutuhan untuk pelayanan pasien mengenai laboratorium yang
seragam diseluruh rumah sakit serta sesuai dengan perkembangan ilmu terkini Panduan ini
menjadi pegangan bagi seluruh komponen pelayanan di RS. Medirossa 2 Cibarusah yaitu,
dokter Spesialis, Perawat, dokter umum serta seluruh karyawan di lingkungan RS. Medirossa
2 Cibarusah.

Semoga Panduan ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik, sehingga tujuan
untuk mencapai keamanan dan mutu tinggi dalam menjalankan pelayanan secara selaras,
serasi, dan seimbang di RS. Medirossa 2 Cibarusah akan semakin cepat terwujud.

RS. MEDIROSSA 2 Cibarusah

dr. FAUZI ANDIWINATA

Direktur

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 4


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan....................................................................................... i
Tim Penyusun dan Kontributor...................................................................... ii
Kata Sambutan Direktur Rumah Sakit Medirossa 2 Cibarusah..................... iii
Kata Pengantar............................................................................................... iV
Daftar isi......................................................................................................... V
BAB I Definisi........................................................................................... 1
BAB II Ruang Lingkup............................................................................... 3
BAB III Tata Laksanan................................................................................ 8
BAB IV Dokumentasi.................................................................................. 33

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 5


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
RS. Medirossa 2 Cibarusah merupakan rumah sakit tipe c yang memberikan
pelayanan kepada pasien rawat jalan (poli internis, syaraf, bedah, anak, jantung, THT,
gigi, mata, fisioterapi), rawat inap (rawat inap lantai II, lantai III, HCU, ICU,
kebidanan, perinatologi) dan IGD.
Dalam rangka peningkatan pelayanan laboratorium di RS. Medirossa 2
Cibarusah berbagai upaya telah dilakukan dimulai dengan penambahan sarana,
prasana, peralatan kerja sesuai dengan kemampuan kerja serta peningkatan kesadaran,
kemampuan dan minat kerja tenaga kerja kesehatan.
Perlu disadari bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan
masyarakat, tuntutan masyarakat akan suatu pelayanan pun meningkat, di lain pihak
pelayanan rumah sakit yang memadai baik di bidang diagnostik maupun pengobatan
akan semakin dibutuhkan.

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan unit laboratorium RS. Medirossa 2 Cibarusah meliputi :
1. Pasien instalasi rawat jalan
2. Pasien unit rawat inap
3. Pasien unit gawat darurat
4. Pasien luar
C. Batasan Operasional
1. Pemeriksaan Hematologi
2. Pemeriksaan Kimia Klinik
3. Pemeriksaan Urinalisa
4. Pemeriksaan Faeces
5. Pemeriksaan Serologi/Imunologi
6. Pemeriksaan Hemostasis
7. Pemeriksaan Bakteriologi

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 6


D. Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 7


BAB II
RUANG LINGKUP

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

No Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah Tenaga


1 dr. Penanggung Jawab Dokter SpPK 1
2 Kepala Unit D-III Analys Kesehatan 1
3 Analis pelaksana SMK Analys Kesehatan 6

B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan unit laboratorium meliputi :
1. Dinas Pagi
Yang bertugas 2 orang :
- 1 orang koordinator
- 1 orang pelaksana sampling pelaksana pemeriksaan Hematologi, Kimia
Klinik, Urinalisa, Serologi/Imunologi, Faeces, Hemostasis
Jam dinas dari jam 07.00 – 14.00 WIB

2. Dinas Siang
Yang bertugas 2 orang :
- 1 ornag penanggung jawab shift
- 1 orang pelaksana sampling pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik,
Urinalisa, Serologi/Imunologi, Faeces, Hemostasis.

Jam dinas dari jam 14.00 – 21.00 WIB

3. Dinas Malam
Yang bertugas orang :
- 1 orang penanggung jawab shift, pelaksana sampling
- 1 orang pelaksana pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik, Urinalisa,
Serologi/Imunologi, Faeces, Hemostasis.

Jam dinas jam 21.00 – 07.00 WIB

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 8


C. Pengaturan Jaga Pelaksana Analis
1. Pengaturan jadwal dinas pelaksana Analis dibuat oleh koordinator
laboratorium yang disetujui oleh Penanggung jawab laboratorium dan
Manager pununjang medis.
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu 1 bulan dan direalisasikan ke Analis
pelaksana laboratorium setiap bulan.
3. Untuk Analis yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka
Analis tersebut dapat mengajukan permintaan, permintaan akan disesuaikan
dengan kebutuhan tenaga yang ada.
4. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, siang, malam, libur dan cuti, apabila ada
tenaga Analis jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai jadwal
yang telah ditetapkan (terencana), maka Analis yang bersangkutan harus
memberitahu koordinator laboratorium 2 jam sebelum dinas pagi, siang
5. dan malam. Sebelum memberitahu koordinator, diharapkan Analis yang
bersangkutan sudah mencari Analis pengganti.
6. Apabila ada tenaga Analis tiba- tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah
ditetapkan maka koordinator laboratorium akan mencari Analis pengganti
yang hari itu libur.

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 9


D. Uraian tugas petugas Unit Laboratorium

Nama Jabatan Tugas dan tanggung jawab

- Bertanggung jawab terhadap hasil-hasil laboratorium.


- Sebagai konsultan hasil selama 24 jam.
- Mengkoordinir kegiatan pemantapan mutu,
Penanggung pencatatan dan pelaporan.
dr. Patologi Klinik
Jawab - Monitoring mutu pelayanan laboratorium.
- Monitoring jadwal dinas analis.
- Memutuskan penambahan pemeriksaan.

- Membuat jadwal dinas


- Mengawasi kualitas perkerjaan analis.
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Mengajukan jenis pemeriksaan baru.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
Fitriyani, A.Md.AK Koordinator laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja
laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

- Penanggung jawab alat elektrolit


- Membuat laporan QC elektrolit
- Membuat laporan hasil kultur
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
Maulidar Rohmi Analis Pelaksana laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja
laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

- Penanggung jawab alat analisa gas darah


- Membuat laporan QC analisa gas darah
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
Dian Safitri Analis Pelaksana laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja
laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 10


- Penanggung jawab alat hematologi
- Membuat laporan QC hematologi
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
Novianti Analis Pelaksana
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja
laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

- Penanggung jawab stock opname


- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
Siti Nurhasanah Analis Pelaksana - Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja
laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

- Penanggung jawab alat urinalisa


- Membuat laporan QC urinalisa
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
Marsyal Trisetiawan Analis Pelaksana
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja
laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

- Penanggung jawab stock opname


- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
Eka Yusinta Analis Pelaksana - Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja
laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 11


BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah ruang

BTA WC

R. Pemeriksaan

R. Sampling

B. Standar fasilitas
1. Ruangan laboratorium :
a. Tersedia ruangan yang nyaman, sejuk dan seluruh ruangan mudah dibersihkan
b. Tersedia ruang penerimaan ( ruang tunggu, ruang sampling, ruang) dan ruang
analisis spesimen
c. Terdapat ventilasi udara
d. Penerangan cukup
e. Terdapat meja kerja dan lemari
f. Tersedia air bersih mengalir
g. Tersedia daya listrik
2. Fasilitas pelayanan :
a. Pemeriksaan hematologi
b. Pemeriksaan kimia darah
c. Pemeriksaan hemostasis
d. Pemeriksaan imunologi/serologi
e. Pemeriksaan urinalisa

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 12


BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Pendaftaran dan pencatatan


1. Pasien menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium kepada petugas
laboratorium.
2. Petugas laboratorium mengecek identitas pasien, diagnosa dan jenis pemeriksaan
laboratorium yang diminta.
3. Petugas laboratorium mengentri permintaan pemeriksaan dalam sistem dan mencatat
dalam buku laporan pemeriksaan laboratorium.
4. Bila Pasien Umum rawat jalan, Maka berkas entri pemeriksaan diserahkan pada
pasien / keluarga untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu, bukti pembayaran
diserahkan kembali pada petugas laboratorium, lapu sampling dilakukan
B. Pengelolaan spesimen
1. Sampel darah
a. Darah harus dimasukkan dalam tabung setelah sampling.
b. Untuk pemeriksaan kultur dan sensitivitas, pemindahan sampel ke dalam media
dilakukan dengan cara aseptik.
c. Pastikan jenis anti koagulan dan volume darah yang ditambahkan tidak keliru.
2. Sampel Urin
a. Urin ditampung dalam wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh
bahan apapun, mudah dibuka, mudah ditutup dan bermulut lebar.
b. Urin yang mula-mula keluar dibuang, selanjutnya ditampung.
3. Sampel tinja
a. Sampel tinja sebaiknya berasal dari defekasi spontan.
b. Tinja dimasukkan dalam wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh
bahan apapun, mudah dibuka dan bermulut lebar.
4. Sampel dahak
a. Sampel dahak ditampung dalam wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi
oleh bahan apapun, mudah dibuka, mudah ditutup dan bermulut lebar.
C. Pemeriksaan laboratorium
Setelah proses administrasi dan pengambilan sampel, petugas laboratorium melakukan
pemeriksaan sesuai dengan permintaan pemeriksaan laboratorium. Adapun pemeriksaan
yang dapat dilakukan meliputi :

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 13


1. Pemeriksaan hematologi
2. Pemeriksaan kimia darah
3. Pemeriksaan hemostasis
4. Pemeriksaan imunologi/serologi
5. Pemeriksaan urinalisa
6. Untuk pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan di RS. Medirossa 2 Cibarusah
dirujuk di laboratorium luar.
D. Pengelolaan limbah
1. Untuk limbah infeksius padat tajam (spuit, blood lancet) dimasukkan ke sharp
container berupa jerigen. Dan untuk limbah tidak tajam (tabung darah, pot
feses/urine) dan limbah lainnya (tissue, masker, sarung tangan) dimasukkan kedalam
kantong plastik kuning.
2. Untuk limbah tidak infeksius (sampah rumah tangga berupa makanan, sisa alat tulis
kantor) dimasukkan kedalam kantong plastik hitam.
3. Limbah cair infeksius (sisa bahan pemeriksaan dan campuran antara bahan
pemeriksaan dengan reagen) ditampung di container berupa jerigen.
4. Semua limbah infeksius dikumpulkan di tempat limbah, selanjutnya dibawa ke
insenerator dr luar rumah sakit. Untuk limbah tidak infeksius dibawa ke tempat
pembuangan sampah RS. Medirossa 2 Cibarusah.
E. Laporan hasil dan arsip
1. Hasil pemeriksaan dalam formulir pemeriksaan laboratorium dicatat di buku dan
dimasukkan dalam sistem komputer. Selanjutnya dicetak dan diberikan kepada
pasien /perwakilan pasien.
2. Yang dicatat dalam buku dan sistem komputer :
a. Tanggal penerimaan
b. Nomor formulir
c. Identitas pasien
d. Poli/ruangan/rujukan
e. Nomor medical record
f. Nama dokter pengirim
g. Diagnosis pasien
h. Hasil pemeriksaan

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 14


3. Simpan formulir pemeriksaan selama 1 tahun.
4. Simpan hasil pemeriksaan dalam sistem komputer selama 1 tahun, selanjutnya
disimpan dalam flasdisk dan CD untuk 5 tahun.
F. Pemeliharaan dan kalibrasi
1. Pemeliharaan alat dilakukan sesuai petunjuk alat, setiap hari pada awal penggunaan
alat atau sebelum pemeriksaan dimulai. Dan setelah selesai digunakan dipelihara
sesuai petunjuk alat.
2. Alat yang perlu dilakukan kalibrasi harus dilakukan secara berkala sesuai standar.
Dan selesai dilakukan kalibrasi dicatat dan bukti kalibrasi disimpan dam map atau
folder.
G. Trouble shooting
1. Bila alat menunjukkan error code, lakukan tindakan sesuai buku manual atau
standar prosedur yang tersedia.
2. Bila tidak berhasil, hubungi teknisi yang berwenang.
3. Setiap kali selesai diperbaiki, bukti perbaikan dicatat dan disimpan dalam map atau
folder.

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 15


BAB V
LOGISTIK

A. Pengadaan Reagen Perbulan


1. Petugas stock opname melakukan stock opname setiap akhir bulan,dan hasilnya
dimasukkan dalam buku stock.
2. Petugas stock opname membuat form amprahan permintaan reagen ke bagian
logistic.
3. Bagian logistic membuatkan PO reagen kepada perusahaan yang pemesanannya
harus dengan PO, kemudian di fax dan bagian logistic melakukan pemesanan reagen
via telpon ke perusahaan reagen.
B. Pengadaan Alat Kesehatan
1. Petugas laboratorium membuat daftar permintaan alat kesehatan dalam formulir
amprahan.
2. Formulir amprahan tersebut ditandatangani koordinator laboratorium dan kepala
penunjang medis.
3. Selanjutnya diberikan ke instalasi logistic farmasi.
4. Alat kesehatan yang diterima petugas laboratorium datanya dimasukkan dalam buku
permintaan.
C. Penyimpanan Reagen
1. Reagen disimpan dalam ruang khusus sesuai dengan kondisi yang diisyaratkan.
2. Khusus untuk reagen yang harus disimpan dalam suhu 2-8˚C akan disimpan dalam
kulkas reagen yang suhunya dipantau setiap hari.
D. Penyimpanan Alat Kesehatan
Alat kesehatan disimpan dalam ruang penyimpanan khusus sesuai dengan kondisi yang
diisyaratkan.

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 16


BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana Rumah Sakit membuat asuhan pasien
lebih aman untuk mencegah cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat menjalankan
suatu tindakan yang seharusnya dilakukan.

B. Tujuan
Bertujuan untuk mencegah jangan terjadi dampak negatif / merugikan bagi pasien, baik
fisik atau psikis akibat ketidak siapan secara teknis di lingkungan kerja Unit
Laboratorium terintegrasi ataupun kecerobohan petugas saat memberikan pelayanan.

C. Tata Laksana Keselamatan Pasien


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses plebotomi :
1. Identifikasi pasien secara benar.
2. Meningkatkan komunikasi antara petugas dan pasien.
3. Torniquet dipasang < 1 menit.
4. Teknik cleansing spiral.
5. Urutan tabung harus tepat.
6. Teknik pencampuran sampel.

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 17


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Pengertian
Pedoman kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya-upaya untuk mencegah
terjadinya dampak negatif dan merugikan bagi kesehatan pekerja, baik fisik atau psikis
akibat dari lungkungan kerja. Pedoman kesehatan dan keselamatan kerja antara lain
meliputi ; K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja) nosokomial, K3 Cairan Limbah Kimia dan
K3 Penanggulangan Kabakaran.

B. Tujuan
Bertujuan untuk mencegah jangan sampai terjadi dampak negatif dan merugikan bagi
kesehatan pekerja di unit laboratorium, baik fisik atau psikis akibat dari lingkungan kerja

C. Tata laksana
Tata laksana keselamatan kerja adalah proses teknis mengenai tata cara dan upaya-upaya
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan dampak negatif
dan merugikan bagi kesehatan pekerja, baik fisik atau psikis. Sehingga diharapkan tidak
terjadinya kecelakaan kerja yang merugikan petugas selama memberikan pelayanan di
unit laboratorium.
Hal-hal yang dilakukan petugas laboratorium sebelum bekerja :
1. Tangan dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air mengalir.
2. Memakai jas laboratorium, masker, sarung tangan dan sepatu.
3. Bila terdapat luka pada tubuh yang tidak tertutup pakaian, tutuplah luka dengan
plester sebelum bekerja.

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 18


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. Pra Analitik
Proses pra analitik dibagi menjadi 2 kelompok yaitu pra analitik ekstra laboratorium
dan pra analitik intra laboratorium. Proses – proses tersebut meliputi :
1. Identifikasi atau persiapan pasien
2. Pengambilan sampel
3. Pengiriman sampel
4. Penanganan sampel
5. Penyimpanan sampel
B. Tahap Analitik
Validasi data hasil laboratorium menyangkut 5 aspek yang terlibat dalam tahap ini :
1. Kualitas sampel atau material
2. Bahan kontrol dan kalibrator atau standar
3. Reagensia
4. Peralatan yang berkaitan dengan metode pemeriksaan
5. Personal atau pelaksana pemeriksaan
C. Pasca Analitik
Interpretasi hasil pemeriksaan tidak terlepas dari tingkat ketepatan (accurasy) dan
ketelitian (presisi). Konferensi akhir hasil :
1. Kebenaran identitas pasien
2. Kelengkapan hasil pemeriksaan
3. Keabsahan hasil pemeriksaan
4. Interpretasi dan nilai rujukan pemeriksaan
5. Kejelasan dan kebersihan hasil pemeriksaan
D. Pemantapan mutu
1. Pemantapan mutu internal
a. Quality control harian
b. IQAS setiap 3 bulan untuk alat hematologi

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 19


BAB IX
PENUTUP

1. Pelayanan unit laboratorium meliputi pelayanan pasien unit rawat jalan, unit rawat
inap, instalasi gawat darurat dan pasien luar.
2. Kegiatan laboratorium dilakukan oleh petugas yang memiliki kualifikasi pendidikan
D3/SMAK, yang pelaksanaannya diatur dengan jadwal dinas.
3. Standar fasilitas ruang dan pelayanan di unit laboratorium ditujukan agar
terselenggaranya kegiatan pelayanan laboratorium yang aman, efektif dan efisien serta
memungkinkan petugas laboratorium bekerja dengan nyaman dan tertib.
4. Tata laksana pelayanan di unit laboratorium meliputi pendaftaran, pengambilan
spesimen, pemeriksaan spesimen, penyimpanan arsip hasil pemeriksaan dan
penyerahan hasil pemeriksaan.
5. Pengadaan reagen dan alat kesehatatan dilakukan oleh petugas stock opname ke
bagian logistik dan farmasi, serta penyimpanannya dilakukan sesuai dengan kondisi
yang diisyaratkan.
6. Proses Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di unit laboratorium meliputi K3 bagi
pasien dan petugas laboratorium.
7. Pengendalian mutu di unit laboratorium merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk
menghasilkan pemeriksaan yang tepat dan akurasi, yang meliputi tahap pre analitik,
analitik dan pasca analitik.

Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium 20

Anda mungkin juga menyukai