Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Tentang Pembuatan Tape Singkong

Disusun Oleh :
QORNY FITRIYA RAHMAHDANI
2161201002

PRODI MANAJEMEN

STIE AL-RIFA’IE MALANG

2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 22 Januari 2022


Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................2
1.3 Tujuan penulisan..................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Bioteknologi...........................................................................................3
2.2 Pengertian Fermentasi...............................................................................................3
2.3 Pengertian Tape Singkong........................................................................................3
2.4 Manfaat Tape Singkong.............................................................................................4
2.5 Pembuatan Tape Singkong.......................................................................................7
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................................................10
4.2 Saran....................................................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang
dapat digunakan oleh manusia.Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi
konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.Bioteknologi konvensional biasanya
menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern
biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses
pengkloningan, kultur jaringan.
Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan makanan yang
cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya
akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tape.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari
beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan
fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe
atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor
sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia
burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan
Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana proses fermentasi tape singkong?

1.3 Tujuan Praktikum


Untuk mengetahui proses pembuatan tape.
Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi.
Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan) dan logos
(ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan
rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme maupun
menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan juga,Bioteknologi adalah
penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara terpadu untuk menghasilkan
barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.
2.2 Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari
fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan
dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor
elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
2.3 Pengertian Tape Singkong
Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi.Makanan ini populer
di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat,
tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).
Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces
cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan
yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan
dapat digantung tanpa mengalami kerusakan

Manfaat Tape Singkong untuk Kesehatan

1. Menghangatkan Tubuh
Khasiat tape singkong yang bisa kamu rasakan saat mengonsumsinya adalah menghangatkan
tubuh. Berkat adanya kadar alkoholnya yang rendah, tape singkong baik untuk dikonsumsi saat
tubuh terasa lemah dan sedikit demam.
Dengan mengonsumsi kudapan ini akan membantu menghangatkan darah dan merangsang kulit
agar lebih hangat. Rasa hangat akan menjalar pada bagian dada juga perut.

2. Sumber Energi
Bahan dasar dari tape singkong adalah singkong, sehingga tak heran jika mengandung tinggi
karbohidrat. Mengonsumsi tape singkong sensasinya sama seperti saat makan nasi atau sumber
karbohidrat lainnya.
Artinya, dengan mengonsumsi tape singkong maka tubuh akan memiliki energi yang akan
membantu memecah protein, sehingga tubuh akan lebih terasa segar dan bugar.

3. Menu Diet
Seperti yang diketahui, bahwa tape singkong merupakan makanan olahan yang mengandung
lemak rendah. Selain itu, tape juga mengandung serat larut yang dapat merangsang organ
pencernaan agar bekerja lebih baik.
Dengan begitu, manfaat tape singkong untuk diet ini bisa menjadi pilihan bagi kamu yang
sedang melakukan program penurunan berat badan. Tentunya dengan cara yang sehat dan alami,
tanpa pengobatan kimia atau operasi.

4. Sumber Probiotik
Manfaat tape singkong berikutnya adalah sebagai sumber probiotik. Proses fermentasi yang
melibatkan berbagai jenis mikroorganisme, ternyata justru membentu sari pati probiotik yang
baik.
Ditambah lagi, kandungan air yang ada pada tape singkong mampu menangkal bakteri dan virus
yang ada di dalam sistem pencernaan.

5. Mengatasi Jerawat
Mengonsumsi tape singkong bisa menjadi salah satu cara efektif untuk menyembuhkan jerawat.
Makanan ini dapat membantu tubuh untuk menetralisir racun yang menumpuk di pori-pori.
Pori-pori yang mengandung kotoran dan racun akan memicu risiko kulit terkena jerawat. Oleh
karena itu, kamu bisa mengganti cemilan gorengan dengan tape singkong agar kulit lebih segar,
bersih, dan terbebas dari jerawat.

6. Superfood untuk Pencernaan
Tape singkong bisa menjadi superfood untuk sistem pencernaan. Melalui proses fermentasi
dapat meningkatkan produksi probiotik dan asam laktat.
Hal tersebut bermanfaat untuk meningkatkan sistem kerja pencernaan dalam membunuh bakteri
jahat dan meningkatkan performa bakteri baik dalam sistem pencernaan.
Selain itu, mengonsumsi tape singkong secara teratur dalam porsi cukup akan membantu proses
sekresi dan mencegah sembelit.

7. Mencegah Anemia
Penyakit anemia disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah, sehingga tubuh menjadi
terasa lebih lemah dan tak bertenaga.
Adanya kandungan vitamin B12 pada tape, berperan penting untuk mendukung produksi sel
darah merah meningkat. Dengan begitu, akan terhindar dari penyakit anemia.
8. Menjaga Otot dan Saraf
Tak hanya persoalan darah, tape singkong juga memiliki khasiat dalam menjaga otot dan saraf
dalam tubuh. Hal ini karena kandungan vitamin B1 atau tiamin yang diperoleh selama proses
fermentasi.
Vitamin tersebut berfungsi untuk meningkatkan fungsi otot dan sistem saraf manusia, seperti
kognitif otak, mencegah stres, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan begitu, tubuh akan
langsung terasa segar dan lebih berenergi setelah mengonsumsi tape singkong.

9. Meningkatkan Gairah Seksual


Di beberapa daerah di Indonesia, tape singkong dikonsumsi sebagai makanan super untuk
meningkatkan fungsi gairah seksual.
Makanan ini biasanya dikonsumsi oleh suami dan istri yang memiliki gangguan seksual sebagai
terapi makanan, sebab dinilai jauh lebih efektif dibandingkan obat kimia.
Selain itu, kandungan karbohidrat dan protein yang berperan sebagai sumber energi juga bekerja
untuk merangsang fungsi seksual secara perlahan, tapi pasti.
10. Membuang Racun dalam Tubuh
Gaya hidup yang tidak sehat dan polusi memang kerap menjadi pemicu perkembangan racun di
dalam tubuh. Tape singkong dianggap mampu mengikat dan menghilangkan racun yang
biasanya berasal dari aflotoksin.
Adanya aflatoksin dalam tubuh bisa menyebabkan berbagai hal, salah satunya adalah karena
mengonsumsi makaan fermentasi lain yang mungkin mengandung aflatoksin.

11. Mengatasi Nyeri Sendi


Peradangan sendi atau rematik biasanya disebabkan karena sistem kekebalan tubuh menyerang
jaringannya sendiri. Gejala umum yang dirasakan adalah timbulnya rasa nyeri sendi, kaku,
hingga bengkak.
Jika kondisi ini tak segera diatasi, maka dapat menimbulkan gangguan pada kulit, paru-paru,
hingga jantung. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mengonsumsi tape singkong.
Tape singkong memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mengatasi peradangan, serta meredakan
rematik atau peradangan sendi.
2.4 Pembuatan Tape Singkong
Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong dapat
menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur
yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan
bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang
berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi.
Air yang digunakan juga harus bersih.
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa
dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam
organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda – beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan
produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling
sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5O H).
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi
umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik
pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang
dihasilkan.
 Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia, terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3
hari, dengan bantuan bakteri saccharomyces cerivisiae. Mucor chlamidosporus dan
Endomycopsis fibuligera.
 Cara kerja:
 Siapkan alat dan bahan
 Kupas singkong terlebih dahulu berikut membuang getahnya
 Cuci singkong sampai bersih
 Masukan singkong kedalam panci yang sudah berisi air
 Rebus/kukus singkong setengah matang
 Masukan singkong yg sudah direbus kedalam baskom lalu tiriskan
 Taburi ragi secukupnya, hingga merata
 Selajutnya masukan singkong tersebut kedalam wadah anyaman (pipiti) yang sudah di
alasi daun pisang
 Tutup dan biarkan selama beberapa har
Alat dan bahan:
Alat :
 Pipiti / wadah anyaman                       =Rp.2.500
 Pisau                                                    =Rp 5.000
 Panci                                                   = Rp 15.000
 Air                                                       = Rp -
 Tali                                                      = Rp 1.500
 Baskom                                               = Rp 15.000
Jumlah                                                       = Rp 24.000
           
Bahan:
 Singkong                                             = Rp 3.000/Kg menghasilkan 30 buah tape
 Ragi                                                     = Rp 2.000/buah
 Daun pisang                                        = Rp –
Jumlah                                                 = Rp 5.000
Penjualan satu buah tape 1500/buah (1500x35=45.000) tape singkong   =Rp 45.000
Perhitugan pendapatan
1.Biaya Variabel biaya yang abis sekali pakai .
a.       Singkong
b.      Ragi
c.       Daun pisang 
Jumlah                   =Rp5.000
2.biaya tetap biaya yang hanya sekali beli
a.       Baskom
b.      Pisau
c.       Panci
d.      Tali
e.       Pepiti/wada anyaman
Jumlah                   =Rp24.000

keuntungan           .V=TR-TC


                              V=Penerimaan – Total Biaya
                              V=Rp45.000-Rp29.000
                              V=Rp16.000
Jadi keuntungan yang di dapat jika berjualan tape ialah Rp16.000
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil uji coba pembuatan tape singkong dapat disimpulkan bahwa, Pembuatan tape
termasuk kedalam bioteknologi konvensional atau tradisional, karena masih menggunakan cara-
cara yang terbatas. Pada proses pembuatan tape singkong jamur ragi (saccharomyces
cereviceae)memakan glukosa yang ada didalam singkong sebagai makanan untuk
pertumbuhanya, sehingga singkong akan menjadi lunak jamur tersebut akan merubah glukosa
menjadi alkohol. Jamur tersebut akan mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat dari
singkong menjadi gula yang lebih sederhana,oleh karena itu tape terasa manis setelah matang
meskipun tidak di tambahkan gula sebelumnya.
3.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya yaitu diharapkan
kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana pembuatan tape tersebut
supaya pembuatan tape tersebut berlangsung sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
 google.com
 wikipedia.com
 http://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-bioteknologi-proses.html
 http://zevalova.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-biologi-bioteknologi.html
 http://almaizarnetagh.blogspot.com/2013/04/makalah-cara-pembuatan-tape_2862.html
BIODATA DIRI

NAMA : Qorny Fitriya Rahmahdani


TTL : Muara Teweh, 18 Nopember 2002
JENIS KELAMIN : Perempuan
ALAMAT : Jl. Kencana komp. Rina Karya
AGAMA : Islam
EMAIL : riyariyot3@gmail.com
HOBI : Hobi saya mendengarkan lagu dan bermain game

Anda mungkin juga menyukai