Anda di halaman 1dari 37

Gambaran Tren Kasus COVID- 19

Saat Ini dan Kemungkinan


Timbulnya Varian Baru COVID-19
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid
DIREKTUR P2 PENYAKIT MENULAR LANGSUNG (P2PML)
JUBIR VAKSIN C 19, KEMENKES

SEMINAR ONLINE SERI 50


FKM UI
3 Desember 2021
• 2 DESEMBER 2021
RANGKUMAN
KASUS KONFIRMASI 4.256.998 SPESIMEN DIPERIKSA 55.038.077

56000
Harian 291.460 300000
Harian 311 7DMA 276.101
7DMA 364
(↑ 2,02%)*
(↓- 10,19 %)*
150000
28000 7DMA Pos-Rate 0,17%

NAAT Antigen
0
0 Harian 55.473 235.987

1-May
1-Mar

1-Oct
1-Jun

1-Nov
1-Jul
1-Aug
1-Apr

1-Dec
1-Feb

1-Sep
1-Jan
1-Mar

1-Oct
1-May

1-Jul

1-Nov
1-Jun

1-Aug
1-Apr
1-Feb

1-Sep
1-Jan

7DMA 51.308 224.793

KEMATIAN 143.850 RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT

Harian 10 2000
Harian 2.549 100000
7DMA 10 7DMA 2.605
(↓ 6,85%)* (↓ -1,96%)*
1000
50000
CFR 3,38% BOR 7DMA 3%
Isolasi Intensif
0
Harian 2.167 382 0
1-Mar

1-Oct
1-May

1-Jul

1-Nov
1-Jun

1-Aug
1-Apr

1-Dec
1-Feb

1-Sep
1-Jan

1-May
1-Mar

1-Jul

1-Oct
1-Jun

1-Nov
1-Aug
1-Apr

1-Dec
1-Feb

1-Sep
1-Jan
7DMA 2.197 408

* Keterangan: tren dihitung dengan membandingkan 7DMA seminggu terakhir dengan 7DMA seminggu sebelumnya..
konfirmasi harian

0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
6-Mar
18-Mar
30-Mar
11-Apr
• 2 DESEMBER 2021

23-Apr
5-May

Kasus Aktif
17-May Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri

Konfirmasi harian
29-May
10-Jun
22-Jun
4-Jul
16-Jul

7 per. Mov. Avg. (Konfirmasi harian)


28-Jul
9-Aug Libur 17 Agustus dan 1 Muharram
21-Aug
2-Sep
14-Sep
PSBB 2
26-Sep
8-Oct
20-Oct Libur Maulid Nabi
1-Nov
13-Nov
25-Nov
7-Dec
19-Dec Cuti Bersama dan Hari Raya Natal
31-Dec
Libur Tahun Baru
12-Jan
24-Jan
5-Feb Tahun Baru Imlek
17-Feb
1-Mar
13-Mar
25-Mar
Wafat Isa Al Masih
6-Apr
18-Apr
30-Apr
12-May Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri
24-May
5-Jun
17-Jun
29-Jun
11-Jul
23-Jul
4-Aug
16-Aug
28-Aug
9-Sep
21-Sep
3-Oct
TREN KASUS KONFIRMASI & KASUS AKTIF NASIONAL

15-Oct
27-Oct
8-Nov
20-Nov
2-Dec
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000

kasus aktif
ASESMEN SITUASI COVID-19
Situasi bergantung kepada kesesuaian laju penularan dengan kapasitas respon

Indikator Laju Penularan Indikator Kapasitas Respon


Dinilai per 100.000 penduduk per minggu pada satuan wilayah Testing – Positivity Rate
epidemiologi terkecil kabupaten/kota.
Positivity rate yang tinggi > 5% menggambarkan
transmisi luas dan kurangnya testing.

Kasus Konfirmasi *Rasio testing minimal 1/1000 penduduk/minggu harus


Jumlah kasus konfirmasi dinilai dengan hasil terpenuhi
pemeriksaan NAAT atau antigen.

Tracing – Kontak Erat per Kasus Konfirmasi


Perawatan RS Untuk menurunkan laju penularan, kontak erat perlu
diidentifikasi dengan cepat.
Jumlah perawatan pasien COVID-19 sedang-berat
di RS.
Target kontak erat minimal 15 orang per kasus
konfirmasi diidentifikasi dalam 72 jam.

Kematian Treatment – Bed Occupancy Rate


Jumlah kematian pada kasus konfirmasi COVID-19. BOR menunjukan kesiapan RS dalam menangani
kasus sedang-berat. BOR dibawah 60% menunjukan
kapasitas memadai.

Asesmen situasi dan penentuan indikator diadaptasi dari panduan WHO November 2020. Dianalisis oleh Farmalkes
Penentuan Level PPKM Ditambahkan Cakupan Total Vaksinasi Dosis 1
dan Vaksinasi Dosis 1 untuk Lansia
SYARAT CAKUPAN VAKSINASI PENURUNAN LEVEL 3 MENJADI 2 SYARAT CAKUPAN VAKSINASI PENURUNAN LEVEL 2 MENJADI 1

50% Total Vaksinasi Dosis 1 70% Total Vaksinasi Dosis 1

40% Vaksinasi Dosis 1 untuk Lansia 60% Vaksinasi Dosis 1 untuk Lansia

PENENTUAN LEVEL WILAYAH AGLOMERASI:


Penilaian terhadap cakupan vaksinasi wilayah aglomerasi akan mengikuti kabupaten/kota dengan capaian vaksinasi terendah;

7
Waspada titik
lengah!!!

Foto bersama
Makan bersama lepas masker
Acara pemakaman Olahraga bersama
Rapat tatap muka

Mengunjungi Mall dan


Acara pernikahan Kunjungan rumah Transportasi umum tempat umum lainnya
Capaian rasio tracing cenderung % kasus konfirmasi yang dilacak
stabil dan tetap perlu ditingkatkan juga meningkat
DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
100.00 95.11
95.11
17.00
11.83
7.61

-Oct-21 8-Nov-21 -Oct-21 8-Nov-21 -Oct-21 8-Nov-21 -Oct-21 8-Nov-21 -Oct-21 8-Nov-21 -Oct-21 8-Nov-21

DI Yogyakarta Jawa Timur Jawa Barat DI Yogyakarta Jawa Timur Banten


94.11
19.10 93.01
81.63

7.01 7.61

-Oct-21 8-Nov-21 -Oct-21 8-Nov-21 -Oct-21 8-Nov-21 -Oct-21 8-Nov-21 -Oct-21 8-Nov-21 -Oct-21 8-Nov-21

Bali Bali
100.00

5.61

-Oct-21 8-Nov-21 -Oct-21 8-Nov-21

Silacak 2 Oktober – 30 November 2021 16


Namun, kontak erat yang dites masih sangat rendah
DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
100.00 100.00 100.00
80.00 80.00 80.00
60.00 60.00 60.00
40.00 40.00 40.00
20.00 8.36 20.00 8.66 20.00
6.84
0.00 0.00 0.00
8-Oct-21 8-Nov-21 8-Oct-21 8-Nov-21 8-Oct-21 8-Nov-21
Semua kontak erat
DI Yogyakarta Bali Banten teridentfikasi
100.00
80.00
100.00
80.00
100.00
80.00
harus entry dan
60.00
40.00
60.00
40.00 28.21
60.00
13.86
exit tes dan
melakukan
24.21 40.00
20.00
20.00 20.00
0.00
8-Oct-21 8-Nov-21
0.00
8-Oct-21 8-Nov-21
0.00
8-Oct-21 8-Nov-21
karantina
Jawa Timur
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00 3.31

0.00
Silacak 2 Oktober – 30 November 2021 8-Oct-21 8-Nov-21
17
Untuk mencegah lonjakan kasus, mobilitas harus dijaga
agar tidak meningkat sampai 10% seperti saat libur
Nataru dan Idul Fitri

30
ASESMEN SITUASI COVID-19 PER 1 DESEMBER 2021

TK Kasus TK Rawat Inap Transmisi Kapasitas Vaksinasi 1


Provinsi TK Kematian TK Testing TK Tracing TK Treatment Vaksinasi 1 Level Situasi
Konfirmasi RS Komunitas Respon Lansia
DKI Jakarta 1 1 1 1 MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI 1
Kepulauan Riau 1 1 1 1 MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI 1
Nusa Tenggara Barat 1 1 1 1 MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI SEDANG 1
Sumatera Utara 1 1 1 1 MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI SEDANG SEDANG 1
Jambi 1 1 1 1 MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI SEDANG SEDANG 1
Gorontalo 1 1 1 1 MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI SEDANG TERBATAS 1
Lampung 1 1 1 1 MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI SEDANG SEDANG 1
Sumatera Selatan 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG SEDANG TERBATAS 2
Jawa Tengah 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG MEMADAI MEMADAI 2
Bengkulu 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS SEDANG SEDANG 2
Kalimantan Tengah 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG SEDANG SEDANG 2
Kalimantan Selatan 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG TERBATAS TERBATAS 2
Nusa Tenggara Timur 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG SEDANG TERBATAS 2
Kep. Bangka Belitung 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS MEMADAI MEMADAI 2
DI Yogyakarta 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG MEMADAI MEMADAI 2
Bali 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG MEMADAI MEMADAI 2
Sulawesi Utara 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG SEDANG SEDANG 2
Sulawesi Selatan 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG TERBATAS TERBATAS 2
Kalimantan Utara 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG SEDANG SEDANG 2
Kalimantan Timur 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG 2
Kalimantan Barat 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG SEDANG TERBATAS 2
Jawa Barat 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG SEDANG SEDANG 2
Banten 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG SEDANG SEDANG 2
Jawa Timur 1 1 1 1 MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI SEDANG 2
Sumatera Barat 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS SEDANG TERBATAS 2
Riau 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG TERBATAS TERBATAS 2
Sulawesi Barat 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS TERBATAS TERBATAS 2
Sulawesi Tengah 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS TERBATAS TERBATAS 2
Maluku Utara 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS TERBATAS TERBATAS 2
Papua Barat 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG TERBATAS TERBATAS 2
Sulawesi Tenggara 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS TERBATAS TERBATAS 2
Maluku 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS TERBATAS TERBATAS 2
Aceh 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG TERBATAS TERBATAS 3
Papua 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG TERBATAS TERBATAS 3
• Satgas di Aktifkan
• Pengetatan & pengawasan prokes Saat
Natal, tempat perbelanjaan dan pariwisata
• Tidak Ada cuti atau menunda cuti
• Himbaun pada institusi Pendidikan
• PPKM level 3 pada acara pernikahan atau
sejenisnya
• Tidak ada pawai atau arakan saat tahun baru
• pengaturan PPKM level 3 (tiga) khusus untuk
daerah- daerah sebagai destinasi pariwisata
favorit, antara lain: Bali, Bandung, Bogor,
Yogyakarta, Malang, Surabaya, Medan, dan
lain-lain
• Kapasitas hanya 50%
JENIS VAKSIn yang Sudah mendapat EUA
• Vaksin CoronaVac (Sinovac),
• Vaksin Covid-19 Bio Farma,
• Vaksin AstraZeneca,
• Vaksin Sinopharm,
• Vaksin Moderna,
• Vaksin Comirnaty (Pfizer and BioNTech),
• Vaksin Sputnik-V,
• Vaksin Janssen Covid-19,
• Vaksin Convidecia, dan
• Vaksin Zifivax.
• Vaksin Covovax
PERKEMBANGAN VAKSINASI NASIONAL
DATA DIAMBIL PUKUL 18.00 WIB

Poin Penting
300.000.000
238.823.953 • Sasaran lansia dan petugas publik
jauh lebih besar daripada sasaran
SDM Kesehatan
250.000.000
• Kapasitas vaksinasi bisa mencapai
2.504.195 per hari
200.000.000 • Total divaksin harian menurun pada
hari Sabtu dan Minggu
141.000.000 67.70%
• Total vaksinasi pada 1 Desember
150.000.000
2021 hingga pukul 18.00 adalah
sebanyak 901.712 orang
Sasaran Vaksinasi
100.000.000
97.628.048 46.88% 208.265.720

50.000.000 Total Vaksinasi


238.823.953

0
Total Dilayani • Divaksin
4/7/2021

5/5/2021

6/2/2021

9/8/2021

10/20/2021

11/17/2021
1/13/2021

1/27/2021

2/10/2021

2/24/2021

3/10/2021

3/24/2021

4/21/2021

5/19/2021

6/16/2021

6/30/2021

7/14/2021

7/28/2021

8/11/2021

8/25/2021

9/22/2021

10/6/2021

11/3/2021

12/1/2021
141.168.938 (67.78%) • Tunda

Batal & Tunda


Kumulatif Dosis 1&2 Kumulatif Dosis 1 Kumulatif Dosis 2 Kumulatif Tunda 180.981 (0.09%)
SITUASI VAKSINASI COVID-19 DI INDONESIA
Update: 1 Desember 2021
Pukul 18.00

TOTAL VAKSINASI 1 TOTAL VAKSINASI 2


TOTAL SASARAN
(1+2+3+4+5) 141.000.000 97.628.048
208.265.720 (67.70%) (46.88%)

SDM VAKSINASI 1 VAKSINASI 2 VAKSINASI


VAKSINASI 1 1 VAKSINASI 2
MASYARAKAT
KESEHATAN UMUM
2.039.663 1.943.069 81.811.052
1.692.016 51.263.071
(138.87%) (132.29%) (57.94%) (36.30%)
1 1.468.764 4 141.211.181
(115.20%)

PETUGAS VAKSINASI 1 1
VAKSINASI VAKSINASI 2 VAKSINASI
VAKSINASI 1 1 VAKSINASI 2
PUBLIK REMAJA
24.024.258
1.692.016 21.007.000 20.396.966 14.741.287
(138.65%) (121.24%)
1.692.016
(76.38%)
(115.20%) (55.20%)
2 17.327.167 5 26.705.490
(115.20%)

VAKSINASI
VAKSINASI 1 1 VAKSINASI 2 GOTONG VAKSINASI
VAKSINASI 1 1 VAKSINASI 2
LANSIA
ROYONG
11.658.905
1.692.016 7.512.709 1.265.061
1.692.016 1.160.912
(54.09%) (34.86%)
(115.20%) (115.20%)
3 21.553.118 6
Terjadi tren penurunan laju vaksinasi selama 4 minggu terakhir
Dukungan TNI/POLRI dan lintas sektor untuk percepatan vaksinasi menggunakan berbagai jenis platform vaksin
3.000.000 22-Sep 23-Sep 29-Sep 30-Sep 07-Oct 13-Oct 14-Oct 16-Oct 18-Oct 21-Oct 25-Oct 26-Oct 27-Oct 28-Oct
2.108.549 2.087.677 2.052.820 2.095.113 2.050.119 2.154.823 2.412.480 2.016.449 2.025.185 2.479.656 2.227.903 2.123.341 2.247.342 2.396.116
Penurunan dalam 4
2.500.000 minggu terakhir

2.000.000

1.500.000

1.000.000

500.000

-
1/13/2021 2/13/2021 3/13/2021 4/13/2021 5/13/2021 6/13/2021 7/13/2021 8/13/2021 9/13/2021 10/13/2021 11/13/2021

Estimasi hingga Desember 2021


Total Suntikan*: 271.094.484 dosis
Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3
Proyeksi Dosis 1: 158.538.969 (76,1%)
Proyeksi Dosis 2: 112.555.515 (54,0%)
19
Sumber: KPCPEN 29 November 2021, pukul 07.00 WIB
*) Menggunakan rerata laju dosis 1 dan dosis 2 dari M3 – M4 November: 1.157.322/hari
Seluruh kabupaten/kota perlu
mempercepat penggunaan vaksin
non-Sinovac

Hanya 13 Kabupaten/Kota
Dimana dosis 1 non-Sinovac >50%

74% (~100.8 juta dosis)


Suplai vaksin selama November-
Desember adalah Non-Sinovac

1,31 KIPI serius per 1


juta dosis untuk non-Sinovac
Pfizer: 0,20 | Sinopharm: 0,36 | Moderna: 1,52
| Sinovac: 1,79 | AstraZeneca: 1,82

Sumber: KPCPEN 26 Desember 2021 02.00 WIB 15


Baru 5 provinsi yang telah mencapai >60% 20 kabupaten/kota dengan sasaran
vaksinasi pada Lansia vaksinasi Lansia terbanyak dan capaian
dosis 1 ≤60%
DKI Jakarta 101.54% No Provinsi Kab/Kota Sasaran Dosis 1 Capaian
Bali 82.21% Vaksinasi Dosis 1
Yogyakarta 77.95%
74.42% Lansia
Kepulauan Riau
Jawa Tengah 61.30% 1 Jawa Timur Kab. Jember 279.954 92.000 32,86%
Kepulauan Bangka Belitung 59.82% 2 Jawa Barat Kab. Bogor 277.614 120.881 43,54%
Banten 58.01%
56.51% 3 Jawa Timur Kab. Malang 259.848 145.907 56,15%
Sulawesi Utara
Jawa Barat 55.84% 4 Jawa Barat Kab. Bandung 230.997 92.724 40,14%
Nusa Tenggara Barat 54.32%
5 Sumatera Utara Kota Medan 204.235 101.035 49,47%
Jawa Timur 51.89%
Kalimantan Utara 51.38% 6 Jawa Tengah Kab. Cilacap 189.174 110.755 58,55%
Bengkulu 50.59% 7 Jawa Timur Kab. Kediri 173.221 91.488 52,82%
Kalimantan Timur 48.76%
Jambi 48.73% 8 Jawa Barat Kab. Cianjur 168.914 98.735 58,45%
Kalimantan Tengah 45.97% 9 Jawa Barat Kab. Garut 167.731 97.005 57,83%
Lampung 43.64% Dosis 1
10 Jawa Barat Kab. Tasikmalaya 163.913 88.470 53,97%
Sumatera Utara 43.60%
Dosis 2
Sumatera Selatan 37.35% 11 Jawa Barat Kota Bekasi 156.149 86.812 55,60%
Gorontalo 33.95% 12 Jawa Timur Kab. Bojonegoro 155.974 65.324 41,88%
Nusa Tenggara Timur 31.59%
13 Jawa Barat Kab. Cirebon 154.777 57.756 37,32%
Riau 29.17%
Kalimantan Barat 27.16% 14 Jawa Barat Kab. Karawang 153.437 77.427 50,46%
Kalimantan Selatan 27.06% 15 Jawa Tengah Kab. Brebes 152.822 85.659 56,05%
Sumatera Barat 26.90%
Sulawesi Barat 24.77% 16 Jawa Barat Kab. Ciamis 152.341 87.809 57,64%
Maluku 24.60% 17 Jawa Timur Kab. Blitar 149.398 62.485 41,82%
Sulawesi Selatan 24.36% Sasaran Lansia: 21.553.118
23.69% 18 Jawa Tengah Kab. Magelang 141.361 84.663 59,89%
Sulawesi Tengah
Maluku Utara 20.92% 19 Jawa Timur Kab. Ponorogo 140.696 39.520 28,09%
Aceh 20.27% Dosis 1: Dosis 2: 20 Jawa Barat Kab. Subang 140.682 80.912 57,51%
Papua Barat 19.55% 11.096.814 7.004.394
Sulawesi Tenggara 17.46% (51,49%) (32,50%)
Papua 11.91%

Sumber Data: KPCPEN, 25 November 2021, pukul 22.30 WIB Sumber Data: KPCPEN, 24 November 2021, pukul 18.00WIB 10
Mutasi Virus: SARS-CoV-2 Variants of Concern (VOC)

• Seiring berjalannya waktu, mutasi pada virus


adalah kejadian normal à terjadi variasi
baru
• Ketika variasi yang terbentuk meningkatkan
risiko terhadap manusia, baik mengenai
transmisi, virulensi, dan efektivitas
tatalaksana serta vaksin; maka disebut
variants of concern
• Perlu diperhatikan bahwa semakin banyak
infeksi pada suatu populasi, kemungkinan
mutasi virus semakin meningkat

WHO, EPI-Win, infodemic. An update on SARS-CoV-2 virus mutations & variants. WHO EPI-Win Update, Jan 25 2021 [Accessed April 8 2021]. Available from: https://www.who.int/docs/default-
source/coronaviruse/risk-comms-updates/update47-sars-cov-2-variants.pdf?sfvrsn=f2180835_4
OMICRON
Tren kasus konfirmasi di Afrika Selatan,
B.1.1.529 mulai mendominasi

20
No Negara Kasus Kasus
Konfirmasi Probable
1 Afrika 128 990
Selatan
2 Botswana 19 -
3 Belanda 16 -
4 Inggris 22 200
5 Israel 4 12
6 Kanada 6 2
7 Hongkong 5 -
8 Australia 6 -
9 Denmark 2 9
10 Austria 4 -
11 Italia 4 -
12 Belgia 1 -
13 Republik 1 -
Ceko
14 Jerman 10 1
15 Perancis - 8
16 Swiss 2 -
17 Portugal 13 -
18 Brazil 2 -
19 Jepang 1 -
20 Reunion 1 -
(France)
21 Swedia 1 -
22 Spanyol 1 -
23 Finlandia - 2
249 1224
OMICRON (B1.1.529)
• Negara yang melaporkan awal adalah negara Afrika Selatan tanggal 24 November
dari kasus yang diambil pada tanggal 9 November 2021

• Pada 24 November, B.1.1.529 dikategorikan sebagai Variants Being Monitored


oleh WHO3

• Pada 26 November B.1.1.529 dikategorikan sebagai Variants of Concern oleh


WHO
• Yang saat ini kita ketahui tentang OMICRON,
• Diduga memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi
• Menghindar dari sistem kekebalan tubuh (immune escape)
• WHO Asia Tenggara – Risiko Sangat Tinggi
• Upaya yang harus dilakukan,
• Perkuat penemuan kasus dan investigasi klaster
• Sekuensing untuk mengetahui varian yang beredar di nasional dan dari pelaku
perjalanan internasional
• Pelacakan kontak erat
• PROTOKOL KESEHATAN
• Vaksinasi COVID-19
• Walau Demikian Sampai Saat ini masih dapat di deteksi dengan pemeriksaan
PCR yang ada
• Menutup sementara masuknya Warga Negara Asing (WNA), baik
secara langsung maupun transit di negara asing, yang pernah
tinggal dan/atau mengunjungi dalam kurun waktu 14 (empat
belas) hari dari negara/wilayah dengan kriteria sebagai berikut:
• Telah mengonfirmasi adanya transmisi komunitas varian baru SARS-CoV- 2
B.1.1.529: Afrika Selatan, Botswana, dan Hong Kong; dan
• Negara/wilayah yang secara geografis berdekatan dengan negara transmisi
komunitas kasus varian baru B.1.1.529 secara signifikan: Angola, Zambia,
Zimbabwe, Malawi, Mozambique, Namibia, Eswatini, dan Lesotho.
• WNI dan WNA Menunjukkan hasil negatif melalui tes RT-PCR di
negara/wilayah asal yang sampelnya diambil dalam kurun waktu
maksimal 3 x 24 jam sebelum jam keberangkatan dan dilampirkan
pada saat pemeriksaan kesehatan atau e- HAC Internasional
Indonesia
• Seluruh Pelaku Perjalanan Internasional, baik yang berstatus
Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing
(WNA) menjalani karantina selama 10 x 24 jam;
• WNI yang berasal dari negara/wilayah (poin1) tetap dapat
memasuki wilayah Indonesia dengan dilakukan tes ulang RT-PCR
saat kedatangan dan diwajibkan menjalani karantina 14 x 24 jam;
AY.4.2 merupakan salah satu sub varian Delta yang dominan Varian Delta di
dunia, namun belum ditemukan di Indonesia Indonesia ( 2021)
AY.4.2 dilaporkan paling banyak dari United Kingdom, sementara Indonesia masih didominasi oleh AY.23 Total
Rank Lineage
sekuens
Awal Total 1 AY.23 3.050
Rank Lineage Dominasi di negara 2 AY.24 963
dilaporkan sekuens
3 B.1.617.2 205
United States of America 41.0%, United Kingdom 12.0%, Germany 7.0%, 4 AY.4 71
1 B.1.617.2 15/04/2020 791879
Turkey 5.0%, Denmark 4.0%
5 AY.39 18
United Kingdom 90.0%, Denmark 2.0%, Ireland 2.0%, Germany 1.0%, 6 AY.26 10
2 AY.4 Netherlands 1.0%
14/04/2020 579530
7 AY.33 10

United States of America 81.0%, Canada 17.0%, Chile 1.0%, Aruba 8 AY.16 5
3 AY.25 14/07/2020 118780
0.0%, United Kingdom 0.0% 9 AY.11 4

United States of America 97.0%, United Kingdom 1.0%, Mexico 1.0%, 10 AY.29 3
4 AY.3 16/07/2020 73096
Puerto_Rico 1.0%, Denmark 0.0% 11 AY.37 3
United States of America 69.0%, United Kingdom 5.0%, Germany 5.0%, 12 AY.17 2
5 AY.39 19/04/2020 56272
Denmark 4.0%, France 3.0% 13 AY.3 2
United Kingdom 56.0%, United States of America 9.0%, Portugal 5.0%, 14 AY.32 2
6 AY.5 15/04/2020 47892
Germany 4.0%, France 4.0% 15 AY.7.1 2

7 United Kingdom 30.0%, Netherlands 12.0%, Germany 11.0%, Sweden 16 AY.1 1


AY.9 8.0%, Denmark 7.0%
15/04/2020 42380
17 AY.10 1
Japan 99.0%, United States of America 0.0%, United Kingdom 0.0%, 18 AY.15 1
8 AY.29 09/02/2021 38885
Germany 0.0%, India 0.0% 19 AY.20 1
United States of America 78.0%, Mexico 12.0%, Turkey 3.0%, Bahrain 20 AY.23.1 1
9 AY.26 22/04/2020 31790
1.0%, Germany 1.0%
21 AY.34 1
United Kingdom 96.0%, Denmark 1.0%, Germany 1.0%, Poland 0.0%, 22 AY.39.1 1
10 AY.4.2 15/04/2020 25222
Ireland 0.0%
23 AY.5 1
Singapore 32.0%, Indonesia 28.0%, Malaysia 8.0%, Germany 6.0%,
16 AY.23 20/04/2020 10708 TOTAL 4.358
Switzerland 4.0%

Catatan: Ada 56 lineage yang termasuk dalam kelompok Delta, data yang ditampilkan hanya 10 terbesar + AY.23 karena merupakan dominan di Singapura dan
Indonesia:. Lineage AY.x merupakan sublineage dari B.1.617.2. Data diambil dan dimodifikasi dari Cov-lineages.org dan GISAID yang diakses pada 25 Oktober
6
2021 08.00 WIB. Data dapat berubah sewaktu-waktu seiring dengan bertambahnya sekuens yang disubmit dan update pengklasifikasian
Vaksinasi ketiga untuk kelompokrentan
(keadaandarurat)
• Setiap negara mempunyai masalah berbeda dan perlu menentukan
rencana mengenai pemberian vaksinasi ketiga ini.
• The Joint Committee on Vaccination and Immunization (JCVI-UK)
menganjurkan pemberian suntikan ketiga pada musim dingin
kepada kelompok rentan yaitu,
– Dewasa berumur ³ 18 tahun yang menderita imunokompromais atau secara
klinis sangat rentan tertular
– Lansia berumur ³ 70 tahun, termasuk mereka yang tinggal di panti wreda
– Front-line health (garda terdepan, nakes) yang berhubungan dengan
pasien Covid-19 dan pekerja sosial yang merawat kelompok rentan
Negara-negara yang sudah memberikan booster adalah negara
yang telah mencapai cakupan vaksinasi lengkap di atas 50%**
Mayoritas diberikan pada kelompok lansia dan immunocompromised serta interval 6 bulan pasca vaksin dasar lengkap (primary series)

Interval % Populasi
(Pasca Tanggal mulai Tervaksinasi
Negara Populasi Direkomendasi Booster Platform vaksin Lengkap saat
booster
lengkap) booster dimulai

Lansia dan populasi berisiko tinggi (immunocompromised, 22 September


USA Pfizer-BioNTech 6 bulan 54.2 %
nakes, LTCFR*) 2021 (Diputuskan)
Pfizer, Moderna, atau beberapa
>50 tahun, populasi immunocompromised , dan nakes, >16
akan ditawarkan AZ jika tidak 16 September
UK tahun ke atas yang hidup dengan atau merawat kelompok 6 bulan 65.0%
memungkinkan mendapat Pfizer 2021
berisiko tinggi
atau Moderna
France Lansia dan populasi immunocompromised mRNA 4 minggu 1 September 2021 60.2%
Lansia, populasi immunocompromised, Nakes, penerima
Germany mRNA 5 bulan 1 September 2021 60.4%
vaksin vector, LTCFR*
Israel Lansia dan berisiko tinggi (termasuk Nakes) Pfizer-BioNTech 5 bulan 30 Juli 2021 61.2%
Chile Lansia AstraZeneca 6 bulan 11 Agustus 2021 67.2%
14 September
Singapore Lansia, populasi immunocompromised, LTCFR* mRNA 6 bulan 76.0%
2021
WHO Kelompok berisiko tinggi dan immunocompromised

*LTCFR: Long-term Care Facility Resident


**Turki mulai booster saat cakupan vaksinasi lengkap masih 18%. Namun per 29 September, Turki telah mengejar dan mencapai cakupan vaksinasi lengkap 50% di September
Catatan: WHO mencatat setidaknya 20 negara sudah memberikan booster COVID-19
Sumber: OurWorldinData, berbagai media, CDC, ECDC, WHO, NHS-UK 29
Vaksin booster diekspektasikan dimulai pada Tahun2022

Rekomendasi ITAGI
▪ Saat ini Indonesia perlu memprioritaskan pemenuhan cakupan
50% sasaran vaksinasi dosis 2
vaksinasi lengkap COVID-19 pada populasi umum.
diproyeksikan dicapai pada
▪ Booster dapat dilakukan setelah >50% sasaran tervaksinasi Desember 2021
lengkap (terbentuk herd protection).

▪ Booster dimulai dengan prioritisasi pada orang lanjut usia booster dapat dimulai

▪ Pemberian vaksin booster dapat dilakukan menggunakan platform


2022
homologus atau heterologus.

31
Faktor yang Berkontribusi terhadap
Peningkatan Kasus
P r e v a le n s i A n t ib o d i P o s it if S A R S C o V -2 m e n u r u t J e n is K e la m in
D K I Jakarta, M are t 2 0 2 1

Semua penduduk* Laki-laki Perempuan

• Varian Baru
• Cakupan Vaksinasi yang
50.3
46.5
43.8
45.5
42.5
38.4

44.5 41.0 47.9 rendah


• Social Mixing
Estimasi tengah (%) 95% CI

• Inkonsisten Penyesuaian
Upaya Kesehatan &
Pembatasan Sosial
• HOAX
Rt sebagai ukuran terkendalinya epidemi
Angka reproduksi efektif (Rt) = rata-rata jumlah orang yang ditularkan dari satu
kasus COVID-19 selama masa infeksiusnya pada waktu tertentu.

Setiap kasus menularkan ke rata-rata lebih dari satu orang. Jumlah


Rt > 1 kasus bertambah secara eskponensial. Epidemi belum terkendali.

Setiap kasus menularkan ke rata-rata satu orang. Jumlah kasus tetap.


Rt = 1 Epidemi mulai terkendali.

Setiap kasus menularkan ke rata-rata kurang dari satu orang. Jumlah


Rt < 1 kasus berkurang. Epidemi terkendali.
Rt Pulau Jawa naik
24 November 2021: 0.97
18 November 2021: 0.96
11 November 2021: 0.95
5 November 2021: 0.93

Setiap kasus COVID-19 secara


rata-rata menularkan ke 0.97
orang, atau jumlah kasus baru
berkurang.

Pandemi COVID-19 di Pulau


Jawa telah terkendali, namun
risiko peningkatan kasus masih
tinggi.
Provinsi dengan transmisi COVID-19 tinggi, mobilitas penduduk tinggi dan
cakupan vaksinasi rendah lebih berisiko untuk mengalami peningkatan
kasus COVID-19

Nusatenggara Timur, Maluku Utara dan


Maluku kasus konfirmasi rendah tetapi
mobilitas penduduk tinggi dan cakupan
vaksinasi rendah.
Kalimantan Utara kasus konfirmasi paling
tinggi, monilitas penduduk sedang dan
cakupan vaksinasi sedang.
Menahan atau Mencegah Gelombang Baru Pandemi
Covid-19
Multiwave pandemic dynamics explained: how to tame the Indonesia
next wave of infectious diseases Kasus Konfirmasi
60.000
Giacomo Cacciapaglia, Corentin Cot & Francesco Sannino
Scientific Reports volume 11, Article number: 6638 (2021)
50.000 Indonesia saat ini berada
Temuan Studi: dalam masa strolling.
Jumlah kasus harus
• Gelombang baru tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan 40.000 dipertahankan serendah
adalah memperlambat waktu terjadinya dan memberi waktu mungkin dalam waktu
bagi peningkatan intervensi farmasi seperti peningkatan vaksin. yang lama
30.000
• Kunci menahan gelombang baru adalah mengendalikan jumlah
kasus pada masa strolling (ketika kasus sedang rendah) à jumlah
20.000
kasus maksimal pada tingkat 10 kasus per juta penduduk per hari
atau dalam kasus Indonesia di sekitar 2700 kasus.
10.000
• Pengendalian jumlah kasus dilakukan melalui langkah pembatasan
sosial dan penguatan 3T, 3M untuk mengidentifikasi dengan cepat
potensi penyebaran kasus baru. Kuncinya adalah 3T, 3M, serta 0
Penggunaan Peduli Lindungi yang kuat

1-Jun-21
4-Jun-21
7-Jun-21
10-Jun-21
13-Jun-21
16-Jun-21
19-Jun-21
22-Jun-21
25-Jun-21
28-Jun-21
1-Jul-21
4-Jul-21
7-Jul-21
10-Jul-21
13-Jul-21
16-Jul-21
19-Jul-21
22-Jul-21
25-Jul-21
28-Jul-21
31-Jul-21
3-Aug-21
6-Aug-21
9-Aug-21
12-Aug-21
15-Aug-21
18-Aug-21
21-Aug-21
24-Aug-21
27-Aug-21
30-Aug-21
2-Sep-21
5-Sep-21
8-Sep-21
11-Sep-21
14-Sep-21
17-Sep-21
Kasus Konfirmasi - Baru 7DMA - Kasus Konfirmasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai