MODUL PERKULIAHAN 11
STRATEGIC
HUMAN
RESOURCE
MANAGEMENT
LABOR AND INDUSTRIAL
RELATIONSHIP
Abstract Kompetensi
Materi ini mengangkat SHRM Mahasiswa diharapkan dapat
memahami secara umum SHRM yang
seharusnya di jalankan
11
PASCA SARJANA MAGISTER Dr. AHMAD BADAWI SALUY
MANAGEMENT
Bagian Isi
A. DEFINISI HUBUNGAN INDUSTRIAL
Salah satu teori dari hubungan industrial diajukan oleh John Dunlop pada tahun
1950. Menurut Dunlop: “industrial relations system consists of three agents –
management organizations, workers and formal/informal ways they are organized and
government agencies. These actors and their organizations are located within an
environment. Within this environment, actors interact with each other, negotiate and use
economic/political power in process of determining rules that constitute the output of the
industrial relations system”
Secara singkat, Payaman Simanjuntak (2009) mengemukakan bahwa
hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak yang berkepentingan
atau pihak yang saling terkait atas proses produksi dan pelayanan jasa pada
suatu perusahaan.
Senada dengan itu, hubungan industrial di Indonesia dalam UU no. 13
tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 1 nomor 16 disebutkan bahwa
“hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para
pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur
pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”.
Hubungan industrial antara para pihak terkait tersebut pada prinsipnya
didasarkan pada kepentingan bersama, sehingga mengandung prinsip:
- Pengusaha dan pekerja, pemerintah dan masyarakat pada umumnya, sama-
sama mempunyai kepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan
perusahaan.
- Perusahaan merupakan sumber penghasilan bagi banyak orang.
- Pengusaha dan pekerja mempunyai hubungan fungsional dan masing-
masing mempunyai fungsi yang berbeda dalam pembagian kerja atau
pembagian tugas.
- Pengusaha dan pekerja merupakan anggota keluarga perusahaan.
- Tujuan pembinaan hubungan industrial adalah menciptakan ketenangan
berusaha dan ketentraman bekerja supaya dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan.
STRATEGIC HUMAN RESOURCE
2021
2 MANAGEMENT Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
Dr. AHAMD BADAWI SALUY http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Peningkatan produktivitas perusahaan harus dapat meningkatkan
kesejahteraan bersama, yaitu kesejahteraan pengusaha dan kesejahteraan
pekerja.
B. RUANG LINGKUP INDUSTRIAL
1. Ruang Lingkup Cakupan
Pada dasarnya hubungan industrial mencakup seluruh tempat ‐tempat
kerja dimana para pekerja dan pengusaha bekerjasama dalam hubungan
kerja untuk mencapai tujuan usaha. Yang dimaksud hubungan kerja adalah
hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian
kerja yang mempunyai unsur upah, perintah dan pekerjaan.
d) Organisasi Pengusaha
Organisasi pengusaha berhak dibentuk oleh para pengusaha, seperti
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). Visi APINDO yaitu terciptanya
iklim usaha yang baik bagi dunia usaha dan misinya adalah meningkatkan
hubungan industrial yang harmonis terutama ditingkat perusahaan,
merepresentasikan dunia usaha Indonesia di lembaga ketenagakerjaan,
dan melindungi, membela dan memberdayakan seluruh pelaku usaha
khususnya anggota. Untuk menjadi anggota APINDO perusahaan dapat
mendaftar di Dewan Pengurus Kota/Kabupaten (DPK) atau di Dewan
Pengurus Privinsi (DPP) atau di Dewan Pengurus Nasional (DPN).
f) Peraturan Perusahaan
Peraturan Perusahaan adalah suatu peraturan yang dibuat secara
tertulis yang memuat ketentuanketentuan tentang syarat ‐syarat kerja serta
tata tertib perusahaan.
E. PERSELISIHAN INDUSTRIAL
Dalam kehidupan organisasi yang semakin besar dan semakin kompleks,
konflik merupakan fenomena umum yang ada dalam setiap organisasi. Dengan
organisasi yang semakin besar dan kompleks, jumlah individu dan kelompok
akan semakin banyak dibanding sebelumnya. Mereka mempunyai kepentingan
dan keinginan yang berbeda-beda. Perusahaan-perusahaan yang tidak
berhasil dalam mengupayakan adanya kerja sama akan menyebabkan
operasinya menjadi tidak lancar dan seringkali timbul konflik.
Konflik adalah terbangunnya hubungan-hubungan beberapa pihak dalam
arena dan struktur sosial tertentu akibat adanya perbedaan kepentingan dan
tujuan sebagai bentuk penerjemahan kebutuhan yang diperjuangkan secara
individual dan maupun kolektif. Konflik hadir dalam masyarakat dan konteks
wilayah sosial (social field) yang mana ada hubungan-hubungan sosial khusus
seperti arena sosial pertentanggaan, arena sosial sekolah, arena sosial
perkantoran, dan arena sosial industri. Dahrendorf menyebutnya sebagai
“integrated into a common frame of reference“. Berbagai dimensi konflik
tersebut memiliki karakter sosiologis dan dinamika yang unik. Pada level praktis
seperti pada usaha pemecahan masalah, setiap konteks dimensi konflik
membutuhkan model pengelolaan konflik yang spesifik juga (Dahrendorf dalam
Susan, 2009).
Konflik merupakan suatu proses yang dihasilkan dari tindakan kelompok
atau individu yang dipandang oleh kelompok/individu lain akan mempunyai
akibat yang negatif terhadap kepentingan mereka (Greenberg & Baron dalam
Wardiningsih). Dari pengertian ini konflik mencakup empat elemen kunci yaitu :
a. kepentingan yang berlawanan/berbeda antar individu atau kelompok;
b. menyadari adanya kepentingan yangberlawanan;
STRATEGIC HUMAN RESOURCE
2021
11 MANAGEMENT Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
Dr. AHAMD BADAWI SALUY http://pbael.mercubuana.ac.id/
c. keyakinan bahwa individu atau kelompoklain akan menghalangi
kepentingannya;
d. tindakan yang menghalangi kepentingan pihak lain.
Gambar 1. Bentuk Konflik Organisasi
Untuk lebih menjamin terciptanya rasa keadilan bagi pihak yang beperkara,
menurut UU No 2 Tahun 2004, penyelesaian sengketa diutamakan melalui
perundingan guna mencarimusyawarah mufakat di luar pengadilan Ada empat
cara yang dapat dilakukan dalam perundingan atau penyelesaian perselisihan
di luar pengadilan, yaitu melalui bipartit, konsiliasi, arbitrase, dan mediasi.
1. Bipartit
Penyelesaian perselisihan atau perundingan antara pengusaha dan
pekerja atau kuasa pekerja (serikat pekerja) di tingkat perusahaan.
Bilamana dalam perundingan ini terjadi kesepakatan, maka dibuat
Perjanjian Bersama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak beperkara.
2. Konsiliasi
Konsoliasi adalah lembaga perorangan atau swasta mandiri yang
diangkat dan diberhentikan dalam periode tertentu melalui Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Konsiliasi mencakup
penyelesaian perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan
kerja (PHK), dan perselisihan antarserikat pekerja dalam satu perusahaan
yang dilakukan melalui musyawarah yang ditengahi oleh seorang atau
lebih konsiliator yang netral. Berbeda dengan mediasi yang dapat
menyelesaikan segala jenis perselisihan, dalam konsiliasi ada
pengecualian, yaitu perselisihan hak. Perselisihan hak hanya dapat
diselesaikan melalui lembaga mediasi.
Apabila dalam perundingan di tingkat konsiliasi ini terjadi kesepakatan
para pihak, maka dibuat Perjanjian Bersama yang ditandatangani kedua
belah pihak beperkara. Selanjutnya didaftarkan di PHI untuk mendapatkan
Akta Bukti Pendaftaran. Sebaliknya apabila tidak terjadi kesepakatan,
maka pihak yang merasa kurang puas atau dapat mengajukan surat
gugatan ke PHI.
4. Mediasi
Mediasi adalah penyelesaian perselisihan antara pengusaha dan
pekerja atau kuasa pekerja yang diperantarai mediator atau Pegawai
Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI. Dulu, disebut Tingkat Tripartit atau Tingkat Perantaraan.
Lembaga ini merupakan penyelesaian terakhir di luar pengadilan, apabila
salah satu atau para pihak beperkara tidak dapat menetapkan pilihan
konsiliasi atau arbitrase, atau menolak penyelesaian perselisihan melalui
konsiliasi atau arbitrase.
Anjuran tertulis
Tidak berhasil
Berhasil damai
mendamaikan
MEDIASI Pembatan o/ MA
pihak
BIPARTIT
Perselisihan
Boston.
http://www.easy360.nl/en/expertise-2/1-competency-management/1-1-competency-
managementobjectives http://hrcs.rbl.net
Ivancevich, J. M. and Hoon L.S. 2002. Human Resource Management in Asia. McGraw−Hill.
Singapore
Noe, Hollenbeck, Gerhart, and Wright. 2010. Human Resource Management, Gaining a
www.consultseven.com/case/pdf/Competency_Profiling