Anda di halaman 1dari 5

PENGKLASIFIKASIAN PASIEN DALAM MANAJEMEN

KEPERAWATAN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliaah Manajemen Keperawatan

DISUSUN OLEH
AFRILLYA SANDOVA PO72201201633
NUR ANNISA PO72201201651
MUHAMMAD KRISNA PO72201201646
SRI MARDIAH PO72201201660
FRENGKY HARDIANSYAH PO72201201641

DOSEN PEMBIMBING
INDAH DWI ASTUTI, S.Kep., Ners., M.Kep

KEMETERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
2021
Pengklasifikasian Pasien

A. Definisi sistem klasifikasi pasien


Klasifikasi pasien adalah metode pengelompokan pasien menurut jumlah dan
kompleksitas persyaratan perawatan mereka. dalam banyak sistem klasifikasi, pasien
dikelompokkan sesuai dengan ketergantungan mereka pada pemberi perawatan dan
kemampuan yang diperlukan untuk memberikan perawatan.
Dalam menentukan kebutuhan tenaga di ruang rawat, perawat perlu memantau
klasifikasi klien. Sistem klasifikusi pasien adalah pengelompokan pasien berdasarkan
kebutuhan perawatan yang secara klinis dapat diobservasikan oleh perawat. Pada
dasarnya sistem klasifikasi pasien ini mengelompokkan pasien sesuai dengan
ketergantungannya dengan perawat atau waktu dan kemampuan yang dibutuhkan untuk
memberi asuhan keperawatan yang dibutuhkan.

B. Tujuan sistem klasifikasi pasien


Tujuan dari suatu sistem klasifikasi adalah untuk membantu para pasien,
mengelompokkan mereka dengan para pasien yang memiliki kebutuhan kebutuhan yang
sama, dan menempatkan para pasien dalam setiap kelompok.
Tujuan klasifikasi pasien menurut Gillies, 1994 adalah untuk mengkaji pasien dan
pemberian nilai untuk mengukur jumlah usaha yang diperlukan untuk memenuhi
perawatan yang dibutuhkan pasien.
Menurut Swanburg, tujuan klasifikasi pasien adalah untuk menentukan jumlah dan
jenis tenaga yang dibutuhkan dan menentukan nilai produktivitas. Setiap kategori
descriptor 4 perawatan (aktivitas sehari-hari, kesehatan umum, dukungan pengajar serta
emosional, dan perlakuan sekitar pengobatan) dipakai untuk menunjukkan karakteristik
dan tingkat perawat yang dibutuhkan pasien di dalam klasifikasi tersebut. Klasifikasi
pasien sangat menentukan perkiraan kebutuhan tenaga titik Hal ini dilakukan untuk
menetapkan jumlah tenaga keperawatan sesuai dengan kategori yang dibutuhkan untuk
asuhan keperawatan klien di setiap unit.

C. Klasifikasi Pasien
Metode yang sering digunakan di Rumah Sakit adalah metode menurut Donglas (1984),
yang mengklasifikasi derajat ketergantungan pasien dalam tiga kate gori, yaitu perawatan
miniaml, perawatan intermediate, dan perawatan maksimal atau total.
1. Perawatan Minamal
Perawatan ini memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi ini
adalah klien masih dapat melakukan sendiri kebersihan diri, pasien bisa mandiri/
hampir tidak memerlukan bantuan. Meskipun demikian klien perlu diawasi ketika
melakukan ambulasi atau gerakan. Ciri-ciri lain pada klien dengan klasifikasi ini
yaitu :
a. Mampu naik- turun tempat tidur
b. Mampu ambulasi dan berjalan sendiri dengan pengawasan
c. Observasi tanda-tanda vital setiap pergantian shift
d. Mampu makan dan minum sendiri
e. Mampu mandi sendiri mandi sebagian dengan bantuan
f. Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
g. Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan
h. Pengobatan minimal dengan status psikologi stabil
i. Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik
j. Operasi ringan
k. perawatan luka sederhana
2. Perawatan Intermediate
Perawatan ini memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi ini
adalah pasien memerlukan bantuan perawat sebagian, klien masih perlu bantuan
dalam memenuhi kebersihan diri, makan dan minum. Disamping itu klien dalam
klasifikasi ini memerlukan pengobatan lebih dari sekali. Ciri-ciri lain pada klien
dengan klasifikasi ini yaitu :
a. Membutuhkan batuan 1 orang untuk naik- turun tempat tidur
b. Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/ berjalan
c. Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan
d. Membutuhkan bantuan untuk makan/ disuap
e. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
f. Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
g. Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/ kamar mandi)
h. Post operasi minor 24 jam
i. Melewati fase akut dari post operasi mayor
j. Fase awal dari penyembuhan
k. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
l. Gangguan emosional ringan
m. pengobatan dengan injeksi
n. klien dengan kateter urin, pemasukan dan pengeluaran dicatat
o. klien dengan infus, dan klien dengan pleura pungsi.
3. Perawatan Maksimal Atau Total
Perawat ini memerlukan waktu 5-6jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi ini
adalah pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu
perawat yang lebih lama, klien harus dibantu tentang segala sesuatunya. Ciri-ciri lain
pada klien dengan klasifikasi ini yaitu
a. Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kereta
dorong atau kursi roda
b. Membutuhkan latihan pasif
c. Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intravena (infus) atau NGT
(Naso Gastrik Tube)
d. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut, pemakaian alat penghisap
(suction)
e. Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
f. Dimandikan perawat
g. Dalam keadaan inkontinensia
h. 24 jam post operasi mayor
i. Pasien tidak sadar
j. Keadaan pasien tidak stabil
k. Observasi TTV setip kurang dari 2 jam
l. Perawatan luka bakar
m. Perawatan kolostomi
n. Menggunakan alat bantu nafas (ventilator)
o. Menggunakan WSD
p. Irigasi kandung secara terus menerus
q. Menggunakan alat traksi (skeletal traksi)
r. Fraktur dan atau pasca operasi tulang belakang/ leher
s. Gangguan emosional berat, bingung dan disorientasi
D. Penerapan Sistem Klasifikasi Pasien Dalam Tatanan Pelayanan Kesehatan
Pasien diklasifikasikan berdasarkan sistem klasifikasi yang dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan tingkat ketergantungan klien:
a. Perawatan Total: klien memerlukan 7 jam perawatan langsung per 24 jam.
b. Perawatan Parsial klien memerlukan 4 jam perawatan langsung per 24 jam.
c. Perawatan Mandiri: klien memerlukan perawatan langsung per 2 jam per 24 jam.
Penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori di atas adalah sebagai berikut:
a. Kategori I : Perawatan mandiri/self care
Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri, penampilan secara umum baik, tidak
ada reaksi emosional, pasien memerlukan orientasi waktu, tempat dan pergantian
shift, tindakan pengobatan biasanya. ringan dan sederhana.
b. Kategori II: Perawatan sedang partial/intermediate care
Kegiatan sehari-hari untuk makan dibantu, mengatur posisi waktu: makan, memberi
dorongan agar mau makan, eliminasi dan kebutuhan diri juga dibantu atau
menyiapkan alat untuk ke kamar mandi. Penampilan pasien sakit sedang Tindakan
perawatan pada pasien ini monitor tanda-tanda vital, periksa urin reduksi, fungsi
fisiologis, status emosional, kelancaran drainase atau infus. Pasien memerlukan
bantuan pendidikan kesehatan untuk mendukung emosi 5-10 menit/shift. Tindakan
dan pengobatan 20-30 menit/shift atau 30-60 menit shift dengan mengobservasi efek
samping obat atau reaksi alergi.
c. Kategori III: Perawatan total/intensive care
Kebutuhan sehari-hari tidak bisa dilakukan sendiri, semua dibantu oleh perawat,
penampilan sakit berat. Pasien memerlukan observasi terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai