A. PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa :-
NIM :-
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. J
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Serabutan
Nama : Ny. H
Umur : 63 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
3. Faktor Presipitasi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mau berinteraksi dengan orang lain karena
pasien merasa tidak cocok dengan orang lain. Keluarga pasien mengatakan teman teman
teman pasien sudah banyak yang bekerja menjadi pegawai negeri dan pasien hanya
bekerja serabutan karena pendidikannya hanya SD. Pasien juga tidak mau berinteraksi
menikah. Pasien menjadi marah apabila ada yang bicara masalah pendidikannya dan
4. Faktor Predisposisi
Pasien sudah pernah masuk RSUD Cilacap pada umur 30 tahunan selama setengah
bulan karena perubahan tingkah laku emosi labil dan tidak suka bergaul dengan orang
menyebabkan cedera otak. Selain itu pasien juga mengalami penolakan dari
bulan sekali, tetapi sudah satu bulan tidak kontrol karena terkendala biaya dan akhir-
5. Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan fisik Tn. J pada tanggal 9 Maret 2020 sebagai berikut:
a) Keadaan umum : Baik
c) Tanda-tanda vital
TD : 130/90 mmHg
N : 94 x/menit
RR : 21 x/menit
S : 37,50C.
6. Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
= Laki-laki = Pasien
= Perempuan = Menikah
Pasien adalah anak pertama dari sembilan bersaudara. Pasien tinggal bersama ibunya.
Saat ini pasien belum menikah. Keluarga pasien mengatakan di keluarganya tidak ada
b. Konsep Diri
Pasien mensyukuri dan menerima kondisi fisiknya saat ini. Pasien tidak
membenci anggota tubuhnya dan tidak ada masalah atau gangguan pada
2) Identitas Diri
3) Peran
4) Ideal Diri
5) Harga Diri
temannya yang dulu dan orang lain karena kondisinya yang belum menikah
dan hanya bekerja serabutan. Nada bicara pasien rendah dan kontak mata
pasien kurang dan tatapan mata pasien kosong. Pasien suka melamun dan
6) Hubungan sosial
dengan pasien adalah ibunya yaitu Ny. H. Pasien jarang bicara, tidak mau
belum menikah dan lebih suka untuk tinggal di rumah dan tidak
tersenyum saat ditanya dan lebih sering diam. Keluarga pasien mengatakan
pasien tidak suka menceritakan masalahnya kepada orang lain dan lebih
7) Spiritual
b) Kegiatan Ibadah
7. Status Mental
a. Penampilan
Pasien terlihat cukup rapi, rambut hitam dan sedikit beruban serta pendek.
b. Pembicaraan
Pasien lebih sering diam dan melamun, pasien tidak mampu memulai
berbicara dengan nada pelan. Pasien tampak lebih banyak diam saat dilakukan
wawancara. Pasien tampak asyik dengan pikirannya sendiri. Kontak mata pasien
kurang. Terkadang pasien menundukkan kepala saat berbicara dan tidak menatap
lawan bicara.
c. Aktivitas Motorik
Pada saat pengkajian pasien terlihat tenang dan merespon dengan baik. Namun
pada saat tidak berinteraksi dengan pengkaji pasien melamun dan pandangan
mata kosong.
d. Alam Perasaan
temannya.
e. Afek
Afek pasien datar karena tidak ada perubahan ekspresi wajah pada stimulus
Selama wawancara kontak mata pasien kurang. Pasien tertutup dan tidak mau
percaya dengan pengkaji namun seiring berjalannya waktu pasien mulai percaya,
g. Persepsi
h. Proses Pikir
i. Isi Pikir
Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir seperti waham dan pikiran magis.
j. Tingkat Kesadaran
Kesadaran pasien cukup baik, tidak mengalami disorientasi (tempat dan orang),
keluarga dan tempat saat ini ia berada tetapi pasien tidak mampu menyebutkan
k. Memori
1) Jangka Panjang
2) Jangka Pendek
3) Saat Ini
m. Kemampuan Penilaian
Pasien mampu melakukan penilaian secara ringan seperti mampu meminum obat
agar cepat sembuh dengan motivasi dari diri sendiri dan bantuan motivasi dari
orang lain.
8. Kebutuhan Sehari-hari
a. Makan
b. BAB/BAK
Pasien mampu BAB dan BAK secara mandiri. Frekuensi BAB pasien 1 kali sehari
c. Mandi
Pasien mampu mandi secara mandiri dengan frekuensi mandi 1 kali sehari pada
d. Berpakaian
Pasien mampu berpakaian secara mandiri dengan frekuensi 1 kali sehari dan
Pasien tidak tidur siang dan pasien tidur malam ± 8 jam sehari.
f. Penggunaan Obat
Pasien mampu minum obat secara mandiri dengan bantuan motivasi diri sendiri
g. Pemeliharaan Kesehatan
Keluarga pasien mengatakan pasien sudah satu bulan ini tidak kontrol karena
terkendala biaya.
karena pasien tidak suka berinteraksi dengan orang lain. Pasien tampak tidak
memiliki teman dekat. Keluarga pasien mengatakan pasien hanya melakukan kerja
j. Mekanisme Koping
Keluarrga pasien mengatakan apabila pasien banyak masalah pasien lebih suka
diam dan tidak menceritakan masalahnya pada orang lain. Pasien berusaha
Hubungan pasien dengan masyarakat sekitar rumahnya kurang baik karena pasien lebih
Keluarga pasien mengatakan pasien malu dengan kondisinya karena bekerja serabutan
10. Pengetahuan
Pasien mengetahui tentang penyakitnya, tetapi pasien tidak tahu tentang koping untuk
terkendala biaya
B. ANALISA DATA
C. POHON MASALAH
Isolasi Sosial
Effect
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Harga Diri Rendah
E. INTERVENSI
1. Tindakan keperawatan pada pasien:
(1)Tujuan:
d) Pasien dapat melatih sesuai kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan.
e) Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dipilih.
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien Tn. J
(1) Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
(2) Beri pujian kepada Tn. J yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali
ini.
(3) Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif.
(1) Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dan
(2) Bantu pasien menentukan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan
kegiatan yang dilakukan pasien. Susun bersama pasien dan buat daftar
(3) Beri dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan
pasien.
(2) Beri pujian atas kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari.
Terapi Hortikultura diharapkan mampu mengatasi pasien dengan harga diri rendah
1) Tujuan
kegiatan sehari-hari.
2) Tindakan keperawatan
pembimbing.
dengan jumlah tidak terlalu banyak agar mudah dalam pemeliharaan dan
pengawasan.
f) Isi setengah polybag dengan tanah setelah itu memasukan bibit yang ingin
h) Beri dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dilakukan pasien
Keluarga diharapkan dapat merawat pasien dengan harga diri rendah di rumah
1) Tujuan:
pasien
b) Keluarga memfasilitasi pelaksanaan kemampuan yang masih dimiliki
pasien
2) Tindakan keperawatan:
b) Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang ada pada pasien
atas kemampuannya
pasien dengan harga diri rendah seperti yang telah perawat demonstrasikan
sebelumnya
F. IMPLEMENTASI
Tabel 1.6 Implementasi Asuhan Keperawatan pada Pasien Harga Diri Rendah dengan Terapi
Hortikultura
G. EVALUASI
Tabel 1.7 Evaluasi Asuhan Keperawatan pada Pasien Harga Diri Rendah dengan Terapi
Hortikultura