Anda di halaman 1dari 3

Nama : Septi Mutiara

Nim : 2019205202023

Prodi : D3 Kebidanan

HIDRAMNION
PENGERTIAN
Hidramnion atau poli hidramnion adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan dimana jumlah air
ketuban melebihi dari batas normal. Untuk keadaan normal air ketuban berjumlah sebanyak antara 1-2
liter, sedangkan kasus hidramnion melebihi batas dari 2 liter yaitu antara 4-5 liter. Hidramnion ini adalah
kebalikan dari oligo hidramnion yaitu kekurangan air ketuban

Hidramnion disebut juga sebagai polihidramnion merupakan suatu kondisi di mana jumlah air
ketuban melebihi dari batas normal. Hidramnion dibagi menjadi dua, yaitu:

Hidramnion akut
Dikatakan hidramnion akut karena penambahan air ketuban terjadi dalam beberapa hari secara
mendadak. Umumnya hal ini dialami oleh Ibu yang hamil kembar.
Hidramnion kronis Dikatakan hidramnion kronis karena peningkatan jumlah air ketuban terjadi
pada usia kehamilan tua dan terjadi secara perlahan. Hidramnion kronis paling sering terjadi
dibandingkan dengan hidramnion akut.

Sumber: https://bidanku.com/hidramnion-kelebihan-air-ketuban | Bidanku.com

GEJALA SUBJEKTIF

Selama masa kehamilan, tubuh ibu akan mengalami berbagai perubahan, sehingga
polihidramnion pun sulit dideteksi. Terutama polihidramnion ringan yang berkembang
secara bertahap, sehingga gejalanya tidak bisa terlihat secara jelas.
Polihidramnion dapat menimbulkan gejala jika kondisi sudah semakin parah hingga
rahim atau organ sekitarnya terdesak oleh tekanan air ketuban. Gejala biasanya
ditunjukkan dengan:

 Kesulitan bernapas, misalnya tersengal-sengal atau napas pendek.


 Dinding perut yang membesar, terkadang perut bisa jauh lebih besar hingga ibu
tidak bisa merasakan gerakan janin.
 Rahim terasa tidak nyaman atau terjadi kontraksi.
 Janin berada dalam posisi yang tidak baik, seperti sungsang.

Sumbernya : https://www.alodokter.com/polihidramnion

DATA OBJEKTIF
1. Anamnase
Ibu hamil dengan polyhidramnion dapat memiliki keluhan fundus naik dengan cepat dan
kadang ibu merasa uterus tegang dan sulit meraba janin. Keluhan sesak atau gangguan
nafas lainnya bisa dirasakan ibu pada kasus polyhidramnion yang berat. Pada
anamnesis perlu ditanyakan riwayat diabetes mellitus, diabetes insipidus, kemungkinan
isoimmunisation rhesus, dan riwayat kehamilan kembar pada keluarga.

2. Pemeriksaan Fisik
Pada pasien polyhidramnion, pemeriksaan inspeksi terlihat fundus uterus yang meninggi
dengan cepat dan uterus berukuran lebih besar dari usia kehamilan ibu. Pemeriksaan fisik
akan teraba uterus yang tegang dan sulitnya mempalpasi bagian fetus. Kehamilan kembar
yang diperiksa melalui palpasi juga dapat mengindikasikan adanya polyhidramnion.

Sumber :
https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/polyhidramnion/diagnosis

3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang terpercaya untuk menegakkan diagnosis polyhidramnion
adalah ultrasonografi untuk mengukur volume cairan amnion.  Setelah diagnosis
ditegakkan, pemeriksaan selanjutnya adalah mencari etiologi dengan pemeriksaan
laboratorium dan amniosentesis untuk test karyotype untuk mencari kelainan kromosom

DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING


Diagnosis dengan anamnesis atau wawancara medis. Di sini dokter akan menanyakan
gejala yang dialami pengidapnya. Setelah itu, barulah doker akan melakukan pemeriksaan
fisik dan penunjang. Pemeriksaan penunjang berupa USG bisa membantu dokter untuk
menegakkan diagnosis polihidramnion.
Sumber ; https://www.halodoc.com/kesehatan/polihidramnion

Diagnosis banding pada ibu hamil dengan tinggi fundus lebih besar daripada usia kehamilan di
antaranya makrosomia, gemeli, kehamilan dengan mioma atau janin sungsang. Dengan
pemeriksaan USG antenatal rutin, maka diagnosis polyhidramnion dapat mudah dinilai.
Sumberv : https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/polyhidramnion/
diagnosis

MASALAH POTENSIAL

Biasanya masalah yang terjadi pada kehamilan gemelli hidramnion pada ibu bisa
menyebabkan kelahiran prematur, ketuban pecah lebih awal, solsio placenta Dan untuk bayi
biasanya mengalami kematian didalam kandungan (stillbirth)
Sumber : Nugroho,Taufan.2012 Patologi Kebidanan Jakarta: Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai