Oleh : Kelompok 4
Nazahah M.F.
Putri Tsaqil A. A.
Reza Iga Sahara
Robiah Siti Hanifah
Syifa Sulton
Syarifah Rohmanilah
KELAS IV-B
PENDAHULUAN
2 simpul
π 3* LUMO HOMO
baru
E
1 simpul HOMO
π2
tidak ada
simpul π1
sikloadisi [2 + 2]
sikloadisi [4 + 2]
Diels-Alder
a. Reaksi Sikloadisi [2+2]
● Mudah terjadi reaksi dengan adanya cahaya dengan panjang gelombang
yang sesuai tetapi tidak mudah terjadi apabila campuran reaksi itu
dipanaskan.
● Electron-elektron “mengalir” dari HOMO ke LUMO molekul lain.
• Dalam suatu reaksi sikloadisi, HOMO dari molekul pertama harus bertumpang
tindih dengan LUMO dari molekul lain. Bila etilena dipanaskan, electron π nya
tidak dipromosikan, tetapi tetap dalam keadaan dasar π1.
b. Reaksi Sikloadisi [4+2]
● Reaksi sikloadisi yang paling dikenal adalah reaksi Diels-Alder.
Reaksi ini memerlukan cahaya berbeda dengan reaksi sikloadisi
[2+2]. Contohnya yaitu siklodisi 1,3-butadiena (dienanya) dan etil
(dienofilnya).
cis trans
π1 π2 π3 π 4* π 5* π 6*
HOMO LUMO
SIKLISASI SISTEM [4n+2]
Konrotasi
Orbital yang digunakan adalah π∗4 , keadaan Humo baru (Hasil eksitasi dari π3 )
Soal
Ramalkan prosuk elektrosiklik dan stereokimianya dari senyawa
berikut :
Konrota
si
Trans-4-etil-2-metilsiklobute (2E,4E)-heptadie
na na
PENATAAN-ULANG SIGMATROPIK
Penataan-ulang
Cope
Penataan-ulang
Claisen
KLASIFIKASI PENATAAN-ULANG SIGMATROPIK
Produk pemaksapisahan
π 3* LUMO hipotesis berupa sebuah
atom hidrogen dan
E π2 HOMO sebuah radikal alil yang
mengandung tiga
elektron π. Orbital
π1 molekul π dari radikal alil
dapat dilihat berikut: