Anda di halaman 1dari 4

Zaman Logam

Pengertian Zaman Logam


Zaman logam merupakan Masa dimana kehidupan masyarakatnya udah semakin maju
dan masyarakat tersebut udah mengenal teknik – teknik pengolahan logam.
Mereka sudah mampu membuat alat – alat dari logam dan menjadi sangat terampil.
Perkembangan ini tentu menunjukkan, kalo taraf kehidupan udah meningkat.
Kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, tentunya membutuhkan orang –
orang yang terampil di bidangnya masing – masing.
Selain itu, pada dasarnya proses pembuatan alat – alat dari logam juga terbilang lebih
mudah dari pada membuatnya dari batu.
Caranya, kamu cukup meleburkan logam tersebut lalu cairan logam itu dimasukkan ke
dalam cetakan alat yang akan dibuat.
Sejalan dengan kemajuan zaman dan juga pola pikir masyarakatnya, maka dibutuhkan
juga keterampilan – keterampilan yang sepadan atau sama.

Ciri – Ciri Zaman Logam


Dibawah ini, merupakan beberapa ciri – ciri dari zaman logam tersebut, diantaranya
sebagai berikut:
1. Kemajuan teknologi bisa begitu meningkat dengan sangat cepat.
2. Dalam adanya sebuah aktivitas perdagangan bisa berkembang begitu sangat pesat.
3. Pada zaman ini, dalam penguburan jenazah dibagi menjadi dua bagian yaitu langsung
sebagai jenazah yang dikubur langsung di tanah, atau dengan memakai peti mati dalam
penguburannya dan secara gak langsung.
4. Budaya Zaman Logam terus berkembang lebih baik.
5. Alat buat mendukung kehidupan mereka jadi lebih baik dan lebih canggih.
6. Pertanian udah mulai bergerak maju dan mulai berlaku.

Pembagian Zaman Logam


Zaman logam ini terdiri atas 3 zaman yaitu zaman tembaga, perunggu, dan juga besi.
1. Zaman Tembaga
Zaman tembaga yaitu zaman yang jadi awal manusia mengenal logam, dimana
pada zaman ini manusia memakai tembaga sebagai bahan dasar untuk membuat
peralatan.
Para ahli mengatakan, kalo Indonesia gak terpengaruh dengan zaman tembaga dan
gak juga mengalaminya, karena sampai  sampai saat ini, belum ada ditemukan
peninggalan – peninggalan sejarah dari zaman tembaga di Indonesia.
Cuma negara – negara diluar Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam dan
Kamboja aja yang terpengaruh dengan zaman tembaga ini.

2. Zaman Besi
Zaman besi adalah dimana manusia udah mampu membuat peralatan dari besi,
yang lebih sempurna daripada tembaga atau perunggu.
Caranya, kamu meleburkan besi dari bijihnya, kemudian menuangkan cairan besi
itu kedalam cetakan yang udah disediakan.
Ada beberapa hasil peninggalan dari zaman besi yang ditemukkan di Indonesia
seperti di daerah Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung
(Jawa Timur). Contoh bendanya seperti: Mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata
pedang, cangkul, dan lain sebagainya.

3. Zaman Perunggu
Zaman Perunggu merupakan sebuah era saat orang akan membangun alat
perunggu.
Cuma di wilayah Indonesia ada beberapa jenis peninggalan Zaman Perunggu
bersejarah, diantaranya yaitu:
a. Nekara
Nekara yaitu sebuah drum besar fungsinya sebagai upacara ritual, khususnya sebagai
pendamping dalam upacara hujan, kematian, dan drum perang dengan pinggang yang
begitu sempit.
Nekara atau “The Moon of Pejeng” merupakan nekara bagian terbesar di wilayah
Nusantara, tepatnya di daerah Bali.
b. Bejana Perunggu
Bejana perunggu yaitu mempunyai bentuk seperti piring, tapi bentuknya tipis dan
datar.
Di Indonesia, ada kapal – kapal dalam perunggu di tepi Danau Madura dan Danau
Kerinci (Sumatra). Dua kapal ini mempunyai sebuah ornamen yang sama dan sangat
indah dalam string geometris dan bentuk pola, mengingatkan terdapat huruf J.
c. Kapak Corong
Kapak Corong atau Kapak Sepatu merupakan sebuah alat dalam adanya upacara
tradisional dalam bentuk corong.
Kapak corong bisa kalian temukan di wilayah Bali, Selatan Sulawesi, dan di Pusat
Sulawesi.
d. Arca atau Patung Perunggu
Ada patung – patung perunggu dalam bentuk seperti manusia atau dalam bentuk
binatang.
Patung perunggu ini biasanya berukuran kecil dan mempunyai sebuah cincin di
bagian atasnya. Dimana, cincin tersebut bisa dipakai buat menggantungkan alat
terhadap patung, patung itu juga dipakai buat liontin.
Di Indonesia ada patung – patung perunggu di daerah Sumatra Selatan, Bangkinang,
Palembang, Riau, Limbangan, dan Bogor.
e. Candrasa
Candrasa merupakan sejenis kapak yang udah menyerupai senjata, tapi gak cocok
sebagai alat sebagai perang dan pertanian karena gak kokoh dan kuat.
Candrasa ini ditemukan di wilayah Bandung, yang dipakai sebagai keperluan dalam
upacara.
f. Moko
Moko merupakan sebuah jenis Nekara yang mempunyai ukaran lebih kecil dan
fungsinya sebagai peninggalan kepala suku, sebagai benda yang diberikan kepada
putra kepala suku, dan sebagai mahar.
Moko paling sering dijumpai atau ditemukkan di pulau Manggarai dan Alor, Pulau
Flores.
Itulah sedikit penjelasan tentang zaman logam yang perlu kalian semua ketahui dan
juga pelajari. Semoga bisa menambah wawasan kalian dalam belajar sejarah

Teknik Pembuatan Alat-Alat Perunggu Pada Zaman Prasejarah


Terdapat dua cara manusia pada zaman dahulu untuk membuat alat-alat perunggu,
yaitu teknik Bivalve atau bisa disebut juga cetakan setangkup dan teknik A Cire Perdue atau
diartikan sebagai cetakan lilin. Kedua teknik ini tentu berbeda cara kerjanya, masing-masing
memiliki kelebihan dan kelemahan.
1. Teknik Bivalve
Teknik Bivalve adalah teknik pembuatan alat dari bahan perunggu dengan
menggunakan cetakan yang dapat ditangkupkan atau dirapatkan. Dalam pembuatan
cetakan, di bagian atas diberi lubang. Jadi, setelah cetakan ditangkupkan atau disatukan
maka langkah selanjutnya adalah menungkan cairan logam yang telah dipanaskan ke
dalam cetakan tersebut melalui lubang bagian atas.
Setelah perunggu dingin barulah cetakan dibuka. Maka hasil perunggu sudah jadi.
Apabila akan membuat benda yang memiliki lobang di dalamnya, maka dapat
menggunakan tanah liat sebagai intinya. 
Cetakan Bivalve dapat digunakan berkali-kali, benda atau barang yang dihasilkan
bisa berlipat ganda sama persis bentuknya dengan cepat. Hal ini karena cetakan masih bisa
dipakai setelah sebelumnya digunakan. 
Teknik pembuatan alat-alat perunggu pada zaman prasejarah ini biasanya digunakan
untuk membuat benda-benda yang tidak berongga atau bisa disebut beda pejal.

2. A Cire Perdue
Teknik A Cire Perdue adalah teknik mengolah atau membuat logam dengan model
benda dari lilin. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat benda dari bahan perunggu
yang berukuran kecil, seperti arca kecil dan nekara kecil (moko). 
Cara pembuatan alat-alat dengan cetakan lilin : pertama membuat model beda dari
bahan lilin. Setelah itu, lilin dibungkus dengan tanah liat. Di bagian atas tanah liat diberi
lubang. Langkah selanjutnya membakar tanah tersebut agar lilin mencair.
Maka rongga di dalam tanah telah terbentuk seperti benda yang diinginkan.
Kemudian logam cair yang telah dipanaskan dimasukkan kedalam tanah tersebut. Setelah
dingin, tanah pembungkus kemudian dihancurkan. Maka jadilah alat-alat perunggu yang
diinginkan. 
Cetakan ini memiliki kelemahan, yaitu hanya bisa digunakan sekali saja. Berbeda
dengan teknik pembuatan alat-alat perunggu sebelumnya, yakni teknik Bivalve yang dapat
digunakan berkali-kali.

Itulah penjelasan secara singkat mengenai 2 Teknik Pembuatan Alat-Alat Perunggu


Pada Zaman Prasejarah.

Anda mungkin juga menyukai