Z ENI
SURAT PERJANJIAN
Nomor SP / /Zidam III/Siliwangi/ / 2020
ANTARA
ZIDAM III/SILIWANGI
DENGAN
CV/PT…………………….
TENTANG
PEKERJAAN ……………………………….
Pada hari ini ……… tanggal ……… bulan ……. tahun ..............., yang
bertanda tangan dibawah ini :
II Nama : ………….
Alamat : ...................
Jabatan : Direktur CV/PT ……
Berdasarkan Akte ....... bertindak untuk
dan atas nama CV/PT……… selanjutnya
kedudukannya sebagai Pihak Kedua.
Atas dasar :
1. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad / 70-02 / XII / 2013
tanggal 27 Desember 2013 petunjuk administrasi tentang Pengadaan Barang /
Materiil dan Jasa dilingkungan Angkatan Darat;
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
2
5. Surat Berita Acara Hasil Pemilihan Nomor ..... Tanggal …… tentang pekerjaan
……………..;
Maka oleh Karena itu, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dengan ini
bersepakat untuk membuat Surat perjanjian pelaksanaan paket dengan
syarat – syarat atau ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal – 1
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
3
Pasal 2
2.1.3 Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
PIHAK KEDUA untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
kontrak;
2.1.4 Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak
yang telah ditetapkan kepada PIHAK KEDUA; dan
2.2.2 Meminta fasilitas – fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari
PIHAK KESATU untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak;
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
4
Pasal - 3
3.1. Perbuatan atau tindakan peserta pemilihan yang dikenakan sanksi dalam
pelaksanaan pemilihan Penyedia adalah :
3.1.4 Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh
Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan.
3.2 Perbuatan atau tindakan Pemenang pemilihan yang telah menerima SPPBJ
yang dapat dikenakan sanksi adalah pemenang pemilihan mengundurkan diri
sebelum Penandatanganan kontrak.
3.3 Perbuatan atau tindakan Penyedia jasa yang dikenakan sanki adalah :
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
5
3.4 Perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 3.1), ayat ( 3.2)
dan ayat ( 3.3) dikenakan :
Pasal 4
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
6
Pasal 5
5.3. Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut diatas dapat dijatuhi sanksi berupa
pencabutan izin usaha dan atau kegiatan penyedia jasa konstruksi.
Pasal 6
6.1. Pekerjaan Pemb. Rumds Dandenhub, Kasiren Progar, Kasi dan Prasarana di
Korem 063/Sgj Cirebon harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA menurut :
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
7
Pasal 7
JAMINAN
7.1. Jaminan pelaksanaan:
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
8
Pasal 8
MASA PELAKSANAAN
( JANGKA WAKTU PELAKSANAAN ) PEKERJAAN
8.1. Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan Surat Perjanjian
oleh Para Pihak dalam jangka waktu pelaksanaan selama … ( …. ) hari
kalender terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja pada tanggal
…… dan diserahkan untuk pertama kalinya paling lambat pada tanggal
……………;
8.2. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam
syarat- syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang
tercantum dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ;
8.6. Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% bila kemajuan fisik telah mencapai
100% dan berfungsi sebagaimana mestinya dengan diikuti laporan kemajuan
fisik yang dibuat PIHAK KEDUA dan telah mendapat persetujuan dari
pengawas lapangan dan selanjutnya dilaksanakan pemeriksaan oleh Tim
Direksi dan dituangkan dalam Berita acara pemeriksaan pekerjaan 100%.
Pasal 9
9.1. Masa pemeliharaan dilaksanakan dalam jangka waktu 180 hari kalender
terhitung setelah pekerjaan ini diserahkan untuk pertama kalinya;
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
9
9.3. Apabila dalam tenggang waktu masa pemeliharaan PIHAK KEDUA tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan perbaikan dan penyempurnaan yang
disebabkan kerusakan tersebut, maka PIHAK KESATU berhak memutus
secara sepihak Surat Perjanjian Pekerjaan Pemb. Rumds Dandenhub,
Kasiren Progar, Kasi dan Prasarana di Korem 063/Sgj Cirebon kepada
PIHAK KEDUA. Dan selanjutnya PIHAK KESATU berhak mengajukan klaim
pencairan jaminan pemeliharaan kepada Bank penjamin yang selanjutnya
PIHAK KESATU mengambil alih pekerjaan tersebut dengan menunjuk
PIHAK KETIGA untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan dan
penyempurnaan Pekerjaan Pemb. Rumds Dandenhub, Kasiren Progar, Kasi
dan Prasarana di Korem 063/Sgj Cirebon, dengan semua beban biaya
dibebankan kepada PIHAK KEDUA;
Pasal 10
HARGA BORONGAN
10.1. Jumlah harga borongan untuk pekerjaan tersebut dalam pasal 6 adalah
s e besar Rp. ……… ( ……………. ) terdiri dari :
………………………
………………………..
……………………
.
.
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
10
Pasal 11
CARA PEMBAYARAN
11.1. Pembayaran total harga kontrak seperti tersebut dalam pasal 10 kontrak ini
akan dilaksanakan dalam mata uang rupiah oleh PIHAK KESATU
kepada PIHAK KEDUA melalui pembayaran langsung sebesar
Rp. ………. ( ……………….. )
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
11
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
12
Pasal 12
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
13
12.1.4 Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PIHAK KESATU atas
keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan
yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat
diberikan kompensasi;
Pasal 13
13.1. Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi di lapangan pada saat
pelaksanaan, dengan gambar dan/atau bestek yang ditentukan dalam
dokumen kontrak, PIHAK KEDUA memberitahukan tentang terjadinya
Keadaan Kahar kepada PIHAK KESATU dapat melakukan perubahan
kontrak yang meliputi:
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
14
13.2.1. Tidak melebihi 10% (sepuluh per seratus) dari harga yang
tercantum dalam perjanjian/kontrak awal; dan
13.3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PIHAK KESATU secara tertulis
kepada PIHAK KEDUA ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam
perjanjian/kontrak;
Pasal 14
14.1. Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para
pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
14.2. Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi namun tidak terbatas pada:
14.2.4. Pemogokan;
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
15
14.4. Jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak untuk pemenuhan kewajiban
Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang paling kurang sama
dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar;
14.6. Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan
sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan, PIHAK
KEDUA berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau
kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama masa
Keadaan Kahar PIHAK KESATU memerintahkan secara tertulis kepada
PIHAK KEDUA untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka
PIHAK KEDUA berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan
dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai
dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian.
Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.
Pasal 15
15.2. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan atau tidak boleh menyerahkan kepada pihak
lain (PIHAK KETIGA) sebagian atau seluruh pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini, kecuali setelah diketahui dan
diizinkan secara tertulis oleh PIHAK KESATU; dan
15.3. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan adanya sub penyedia
jasa pelaksanaan konstruksi, PIHAK KEDUA wajib menggunakan sub
penyedia jasa pelaksanaan konstruksi sedapat mungkin dari usaha kecil dan
Koperasi kecil.
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
16
Pasal 16
16.1.1. Dalam waktu 15 (lima belas) hari kalender terhitung mulai tanggal
berlakunya kontrak kerja konstruksi ini, tidak atau belum memulai
dengan pekerjaan secara fisik dilapangan;
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
17
Pasal 17
17.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau
terjadi Kahar;
17.2. Dalam hal kontrak dihentikan, maka PIHAK KESATU wajib membayar
kepada Penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai;
17.4. Dalam hal Pemutusan kontrak dilakukan karena kesalahan PIHAK KEDUA
maka:
17.4.2. Sisa uang muka harus dilunasi oleh PIHAK KEDUA atau jaminan
uang muka dicairkan oleh PIHAK KESATU ( apabila uang
muka telah diberikan);
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
18
Pasal 18
DIREKSI PEKERJAAN
18.1. Selama pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 Surat Perjanjian ini
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU menunjuk pengawas
teknis yang dapat dibantu oleh satu kelompok tenaga ahli
pembantu untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan sehari-hari di
lapangan;
18.2. Atas permintaan PIHAK KESATU melalui pengawas teknis, PIHAK KEDUA
wajib memberi penjelasan-penjelasan tentang segala sesuatu mengenai
jalannya pelaksanaan pekerjaan yang telah dan atau sedang berlangsung;
Pasal 19
19.1. Di tempat pekerjaan harus selalu ada penanggung jawab pekerjaan sebagai
wakil PIHAK KEDUA (Site Manager) yang ditunjuk sebagai pelaksana dan
mempunyai wewenang atau kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA,
yang dapat menerima dan menyelesaikan segala perintah dan petunjuk dari
direksi. Penunjukan pelaksana ini sebelumnya harus ada persetujuan tertulis
dari PIHAK KESATU; dan
19.2. Apabila wakil PIHAK KEDUA dinilai tidak mampu oleh PIHAK KESATU
dalam melaksanakan pekerjaan maka PIHAK KEDUA harus mengganti wakil
PIHAK KEDUA tersebut sesuai ketentuan/kemampuannya.
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
19
Pasal 20
BEA METERAI
20.1. Bea meterai dalam Surat Perjanjian dan pengeluaran biaya yang
berhubungan dengan pembuatan Surat Perjanjian ini menjadi beban
PIHAK KEDUA sesuai peraturan yang berlaku.
Pasal 21
PENGAMANAN PELAKSANAAN
21.1. PIHAK KEDUA diwajibkan menghindarkan segala bahaya yang dapat timbul
atas pekerja-pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya dan apabila
terjadi kecelakaan, maka segala akibatnya menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA;
21.2. Untuk menyimpan bahan bangunan dan alat kerja yang dibutuhkan
dalam pekerjaan, maka PIHAK KEDUA harus membuat gudang yang
baik/memenuhi syarat;
Pasal 22
Pasal 23
KEGAGALAN KONSTRUKSI/BANGUNAN
23.1. Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik
sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan PIHAK KESATU
atau PIHAK KEDUA dalam periode pelaksanaan kontrak;
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
20
23.3. Apabila terjadi kegagalan konstruksi pada pelaksanaan pekerjaan dan masa
pemeliharaan, maka PIHAK KESATU dan/atau PIHAK KEDUA
bertanggungjawab atas kegagalan konstruksi sesuai dengan kesalahan
masing-masing selama umur konstruksi yang tercantum dalam kontrak tetapi
tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun, dan dalam kontrak pada umur konstruksi
agar dicantumkan lama pertanggungan terhadap kegagalan bangunan yang
ditetapkan apabila rencana umur konstruksi kurang dari 10 (sepuluh) tahun;
23.5. Apabila terjadi kegagalan bangunan disebabkan oleh PIHAK KEDUA dan hal
tersebut terbukti menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka PIHAK
KEDUA wajib bertanggung- jawab sesuai dengan bidang usaha dan
dikenakan ganti rugi.
Pasal 24
TATA LINGKUNGAN
24.1. PIHAK KEDUA harus membatasi daerah operasi sekitar tempat pekerjaan
dan harus mencegah para pekerjanya melanggar wilayah orang lain yang
berdekatan;
24.2. PIHAK KEDUA harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan pemakai
jalan bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya
serta memelihara kelancaran lalu lintas baik kendaraan maupun pejalan kaki
selama Kontrak berlangsung;
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
21
24.4. Pada penyerahan pertama, bangunan dan seluruh halaman harus bersih dan
rapi.
Pasal 25
PENYELESAIAN PERSELISIHAN/SENGKETA
25.2. Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam kontrak
dapat dilakukan melalui musyawarah, arbitrase, mediasi, konsiliasi atau
pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyelesaian perselisihan atau sengketa yang dipilih ditetapkan dalam
kontrak.
Pasal 26
26.3. Semua temuan / atensi yang ditemukan oleh Pejabat yang terkait pada saat
kunjungan ke lokasi pekerjaan agar segera ditindak lanjuti oleh PIHAK
KEDUA dan selanjutnya dilaporkan kepada PIHAK KESATU.
PIHAK PIHAK
KESATU KEDUA
22
Pasal 27
PENUTUP
Tembusan :
1. Kasdam III/Siliwangi
2. Irdam III/Siliwangi
3. Asrendam III/Siliwangi
4. Aslog Kasdam III/Siliwangi
5. Kakudam III/Siliwangi
6. Dandenzibang 1,2,3/III Zidam III/Siliwangi
7. Paku Mazidam III/Siliwangi NA. 2.05.07
8. Direktur CV/PT. .