Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi
Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi
Laju Reaksi
Oleh:
Kelas XI IPA 4
A. Dasar Teori
Laju reaksi menyatakan laju berkurangnya jumlah reaktan atau laju bertambahnya jumlah
produk dalam satuan waktu. Satuan jumlah zat bermacam- macam, misalnya gram, mol, atau
konsentrasi. Sedangkan satuan waktu digunakan detik, menit, jam, hari, ataupun tahun. Dalam
reaksi kimia banyak digunakan zat kimia yang berupa larutan atau berupa gas dalam keadaan
tertutup, sehingga dalam laju reaksi digunakan satuan konsentrasi (molaritas). Dan untuk
mengetahui lebih jelasnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi maka kita
lakukan sebuah praktikum tentang laju reaksi.
B. Tujuan Praktikum
-Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
BAB II
Tinjauan Pustaka
·Konsentrasi
Pada umumnya, reaksi akan berlangsung lebih cepat jika konsentrasi pereaksi diperbesar. Zat yang
konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya
tersusun lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat,
akan lebih sering bertumbukan dibanding dengan partikel yang susunannya renggang, sehingga
kemungkinan terjadinya reaksi makin besar.
· Temperatur
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur, energi gerak atau energi kinetik partikel
bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar,
maka kemungkinan terjadinya tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin
besar. Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu zat. Zat-zat yang energi
potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar menghasilkan tumbukan efektif. Hal ini terjadi karena
zat-zat tersebut tidak mampu melampaui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka hal ini
akan memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan reaksi.
· Katalis
Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya reaksi, tetapi pada akhir reaksi dapat
diperoleh kembali. Fungsi katalis adalah menurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi
ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi. Hal ini disebabkan karena zat-zat yang
bereaksi akan lebih mudah melampaui energi aktivasi.
BAB III
Metode
Alat : Bahan :
1) Bekker glass
2) Tabung reaksi 1) Larutan HCl 3M, 100ml
3) Corong 2) Larutan HCl 1,5M, 100ml
4) Thermometer 3) Larutan HCl 0,75M, 100ml
5) Gelas ukur 4) Larutan FeCl3 0,1M, 100ml
6) Pipet tetes 5) Pualam (gerusan dan
7) Spatula bongkahan)
8) Labu reaksi 6) Larutan Na2S2O3
9) Balon 7) Larutan H2O5
10) Alat penggerus
11) Botol penyimpanan
12) Kaki tiga
13) Korek api
14) Spritus
15) Stopwatch
16) Neraca digital
17) Kaca arloji
18) Pengaduk
19) Kertas
B. Cara Kerja:
a. Menentukan faktor R
Langkah kerja:
1. Buatlah larutan HCl dengan 3 konsentrasi berbeda (encerkan dari larutan yang telah kalian buat
pada eksperimen sebelumnya), yaitu 3 M, 1.5 M, dan 0.75 M.
2. Ambil masing-masing 3ml larutan HCl tersebut dan masukkan kedalam tabung reaksi.
3. Timbang 0.5 gram pualam, masukkan kedalam tabung reaksi.
4. Segera tutup tabung reaksi dengan balon.
5. Catat waktu yang dibutuhkan agar balon bisa berdiri, dan amati kondisi balon untuk setiap
konsentrasi yang berbeda.
b. Menentukan faktor S
Langkah kerja:
c. Menentukan Faktor T
Langkah Kerja:
d. Menentukan Faktor U
Langkah kerja :
1. Masukkan 20 ml larutan H2O2 5 % ke dalam dua gelas kimia. Amati kecepatan gelembung
gas pada kedua gelas itu dan catat
2. Tambahkan 20 tetes NaCl 0,1 M ke dalam beker gelas 1 dan 20 tetes FeCl3 0,1 M ( yang
anda buat pada percobaan sebelumnya ) ke dalam beker gelas 2. Bagaimana kecepatan
timbulnya gelembung gas pada kedua gelas kimia tersebut ? amati dan catat.
BAB IV
Pembahasan
Sebelum melakukan percobaan, kita harus mengencerkan larutan terlebih dahulu. Pertama kita
harus mengencerkan NaOH, HCl, dan FeCl3 yang berbentuk padatan .
Setelah itu masukkan 0,4 gram NaOH kedalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah
diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai
volumenya 100 mL kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan NaOH kedalam botol yang
sudah diberi label NaOH dan tanggal pembuatan.
b. Pengenceran HCl
M=mol
V
mol=3 x 0,1
=0,3 mol
Massa=mol x Mm
=0,3 x 36,5
=10,95 gram
Setelah itu masukkan 10,95 gram HCl ke dalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah
diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai
volumenya 100 mL kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan HCl kedalam botol yang
sudah diberi label HCl dan tanggal pembuatan.
c. Pengenceran FeCl3
M=mol
V
mol=0,1 x 0,1
=0,01 mol
Massa=mol x Mm
=0,01x 55+3(35,5)
=0,01 x 161,5
=1,615 gram
Setelah itu masukkan 1,615 gram FeCl3 ke dalam glass bekker dan encerkan dengan aquades.
Setelah diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades
sampai volumenya 100 mL kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan FeCl 3 kedalam botol
yang sudah diberi label FeCl3 dan tanggal pembuatan.
Untuk percobaan yang selanjutnya kita harus mengencerkan HCl dengan konsentrasi 3 M menjadi
1,5 M dan 0,75 M.
Setelah itu masukkan 50 mL HCl ke dalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah
diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai
volumenya 100 mL kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan HCl kedalam botol yang
sudah diberi label HCl dan tanggal pembuatan.
Setelah itu masukkan 25 mL HCl ke dalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah
diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai
volumenya 100 mL kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan HCl kedalam botol yang
sudah diberi label HCl dan tanggal pembuatan.
Data Percobaan:
No [HCl] (M) Massa Pualam Waktu (detik) Massa Pualam Waktu (detik)
(bongkahan) (gerus halus)
1. 0,75 0,5 gram 1,33 menit 0,5 gram 6 detik
2. 0,75 0,5 gram >300 menit 0,5 gram 3 detik
3. 0,75 0,5 gram >300 menit 0,5 gram 2 detik
Waktu rata-rata Waktu rata-rata
Dari pengamatan diatas kita dapat merumuskan bahwa:
1. Reaksi yang terjadi adalah balon akan lebih cepat mengembang ketika HCl berkonsentrasi dengan
1,5 M yang tercampur dengan pualam berbentuk serbuk. Sedangkan balon akan mengembang
lebih lambat ketika HCl berkonsentrasi dengan 1,5 M yang tercampur dengan pualam berbentuk
bongkahan.
2. Faktor yang berpengaruh dari percobaan diatas adalah Luas Permukaan.
3. Reaksi dengan pualam yang digerus halus. Karena dalam bentuk gerusan halus, ukurannya
menjadi lebih kecil tetapi jumlahnya banyak sehingga luas permukaan bidang tumbukan antara
zat pereaksi akan semakin besar.
a. Kesimpulan
Dari semua percobaan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi Laju Reaksi.
Faktor tersebut adalah:
1. Kemolaran : Semakin tinggi kosentrasi, semakin banyak tumbukan antar molekul yang terjadi
sehingga reaksi berlangsung dengan cepat.
2. Suhu: Bila ada kenaikkan suhu molekul-molekul yang bereaksi akan bergerak lebih cepat
sehingga energy kinetiknya tinggi.
3. Luas permukaan: Semakin luas permukaan zat padat semakin banyak terjadinya tumbukan
antara partikel zat yang bereaksi sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
4. Katalis : Larutan zat yang berbeda akan mempengaruhi laju reaksi tersebut.
Daftar Pustaka