Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 6

Bekerja Sama dalam


Menegakkan Prinsip-Prinsip
dan Praktik Ekonomi Sesuai
Syariat Islam
BAB EKONOMI ISLAM
Anggota Kelompok :
Anindya Puteri Dewi Fortuna (04)
&
Suhaila Khairunnisa (26)
SYIRKAH

01 Satu
Pengertian Syirkah
02 Dua
Syarat dan Rukun Syirkah

03 Tiga
Bentuk-Bentuk Syirkah
04 Empat
Hikmah Syirkah
01
Pengertian
Syirkah
Pengertian Syirkah
Kata syirkah dalam bahasa Arab berasal dari kata syarika (fi’il
mâdhi), yasyraku (fi’il mudhâri’), syarikan/syirkatan/syarikatan
(mashdar/kata dasar); artinya menjadi sekutu atau temannya.

Secara etimologi, syirkah adalah bercampur. Secara terminologi


syirkah adalah syirkah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih
dalam suatu usaha perjanjian guna melakukan usaha secara
bersama-sama serta keuntungan dan kerugian juga ditentukan sesuai
dengan perjanjian.
Definisi-Definisi Syirkah Lainnya
1. Menurut mazhab Maliki adalah suatu izin bertasharruf (pengelolaan harta) bagi
masing-masing pihak yang bersertifikat.
2. Menurut mazhab Hambali, syirkah adalah persekutuan dalam hal hak dan tasharruf
(pengelolaan harta).
3. Menurut Syafi'i, syirkah adalah berlakunya hak atas sesuatu bagi dua pihak atau lebih
dengan tujuan persekutuan.
4. Sayyid Sabiq mengatakan bahwa syirkah adalah akad antara orang Arab yang
berserikat dalam hal modal dan keuntungan.
5. M. Ali Hasan mengatakan bahwa syirkah adalah suatu perkumpulan atau organisasi
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang bekerja sama dengan penuh
kesadaran untuk meningkatkan kesejahteraan anggota atas dasar sukarela secara
kekeluargaan.
02
Syarat dan
Hukum
Syirkah
Syarat Syirkah
1. Modal harus jelas ukurannya baik timbangannya maupun hitungannya.
2. Bila modal itu terdapat dua jenis, maka harus terdiri dari sesuatu yang dapat di
campur sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan lagi setelah dicampur.
3. Orang yang bersyirkah itu harus terdiri dari orang yang sudah baliqh dan berakal.
4. Peraturannya harus jelas, sehingga keuntungan dan kerugian sama-sama
dirasakan.
5. Sedangkan mengenai barang modal disertakan dalam serikat, hendaklah berupa:
 Barang modal yang dapat dihargai (lazimnya selalu disebutkan dalam bentuk
uang.
 Modal yang disertakan oleh masing-masing persero dijadikan satu, yaitu menjadi
harta perseroan, dan tidak dipersoalkan lagi dari mana asal-usul modal itu.
Rukun Syirkah
Rukun syirkah ada 3, yaitu :
a. Adanya orang yang bersyirkah
Yaitu sedikitnya terdiri dari dua orang, sedang banyaknya tidak terbatas.
b. Adanya sesuatu yang disyirkahkan
Yaitu harus terdiri dari sesuatu yang jelas dan merupakan sesuatu yang menjadi
kemauan mereka serta yang dapat dilakukan atau dikerjakan oleh masing-
masing.
c. Adanya Shighat
Yaitu kalimat akad yang diucapkan oleh orang-orang yang sama bersyirkah
sebagai pernyataan persetujuan adanya syirkah itu sehingga terdapat rasa saling
percaya mempercayai.
03
Bentuk-Bentuk
Syirkah
Bentuk-Bentuk Syirkah
Ulama fiqih membagi syirkah dalam dua bentuk, yaitu syirkah amlak dan syirkah uqud.
1. Syirkah Amlak (perserikatan dalam kepemilikan)
Syirkah Amlak adalah pemilikan suatu jenis barang oleh lebih dari satu orang. Syirkah ini
terjadi pada harta warisan, atau hibah kepada lebih dari satu orang. Harta ini menjadi milik
mereka bersama dan diusahakan bersama. Syirkah dalam kategori terbagi menjadi dua bentuk :
a. Syirkah Ikhtiari
bahwa dua orang dihibahkan atau diwasiatkan sesuatu, lalu mereka berdua. Demikian pula
halnya jika mereka memberi sesuatu yang mereka bayar berdua, maka barang yang mereka beli
itu sebagai syirkah milik.
b. Syirkah jabari
adalah sesuatu yang berstatus sebagai milik lebih dari satu orang, karena mau tak mau harus
demikian, artinya tanpa adanya usaha mereka dalam proses pemilikan barang tersebut,
misalnya harta warisan tanpa adanya usaha dari pemilik, barang menjadi mereka berdua.
Bentuk-Bentuk Syirkah
2. Syirkah Uqud
Syirkah uqud yaitu, bahwa dua orang atau lebih melakukan akad untuk bergabung dalam
suatu kepentingan harta dan hasilnya berupa keuntungan. Ulama fiqih berbeda pendapat
tentang bentuk-bentuk serikat yang termasuk dalam syirkah uqud ini.
 An-Nabhani berpendapat bahwa semua itu adalah syirkah yang dibenarkan syariah
Islam, sepanjang memenuhi syarat-syaratnya.
 Menurut ulama Hanafiyah, yang sah hanya empat macam, yaitu: syirkah inân, abdan,
mudhârabah, dan wujûh.
 Menurut ulama Malikiyah, yang sah hanya tiga macam, yaitu: syirkah inân, abdan,
dan mudhârabah.
 Menurut ulama Syafi’iyah, Zahiriyah, dan Imamiyah, yang sah hanya syirkah inân dan
mudhârabah.
Macam-Macam Syirkah Uqud
a) Syirkah Inân
adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing-masing memberi konstribusi kerja
(‘amal) dan modal (mâl). Syirkah ini hukumnya boleh berdasarkan dalil as-Sunnah dan Ijma
Sahabat.
b) Syirkah ‘Abdan
adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing-masing hanya memberikan
konstribusi kerja (‘amal), tanpa konstribusi modal (mâl). Konstribusi kerja itu dapat berupa
kerja pikiran (seperti pekerjaan arsitek atau penulis) ataupun kerja fisik (seperti pekerjaan
tukang kayu, tukang batu, sopir dan sebagainya). Syirkah ini disebut juga syirkah ‘amal.
c) Syirkah Mudhârabah
adalah syirkah antara dua pihak atau lebih dengan ketentuan, satu pihak memberikan
konstribusi kerja (‘amal), sedangkan pihak lain memberikan konstribusi modal (mâl). Istilah
mudhârabah dipakai oleh ulama Irak, sedangkan ulama Hijaz menyebutnya qirâdh.
Macam-Macam Syirkah Uqud
d) Syirkah Wujûh
adalah syirkah antara dua pihak (misal A dan B) yang sama-sama memberikan
konstribusi kerja (‘amal), dengan pihak ketiga (misalnya C) yang memberikan
konstribusi modal (mâl). Dalam hal ini, pihak A dan B adalah tokoh masyarakat. Syirkah
semacam ini hakikatnya termasuk dalam syirkah mudhârabah sehingga berlaku
ketentuan-ketentuan syirkah mudhârabah padanya.
e) Syirkah Mufâwadhah
adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang menggabungkan semua jenis syirkah di
atas (syirkah inân, ‘abdan, mudhârabah, dan wujûh). Syirkah mufâwadhah dalam
pengertian ini, menurut An-Nabhani adalah boleh. Sebab, setiap jenis syirkah yang sah
ketika berdiri sendiri, maka sah pula ketika digabungkan dengan jenis syirkah lainnya.
04
Hikmah
Syirkah
Hikmah Syirkah
1. Terciptanya kekuatan dan kemajuan khususnya di bidang ekonomi.
2. Meningkatkan kesejahteraan bersama, terutama para anggota syirkah.
3. Pemikiran untuk kemajuan perusahaan bias lebih mantap karena hasil
pemikiran dari banyak orang.
4. Semakin terjalinnya rasa persaudaraan dan brasa solidaritas untuk
kemajuan bersama.
5. Jika usahanya berkembang dengan baik berarti jangkauan
operasionalnya semakin meluas maka membutuhkan tenaga kerja
yang banyak sehingga menambah lapangan usaha atau kerja.
6. Menumbuhkan solidaritas antara sesama, dan mempererat tali
persaudaraan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai