Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEPERAWATAN KRITIS “ANALISIS JURNAL

KEPERAWATAN KRITIS PADA PASIEN END OF LIFE DI ICU ”

Helzyah Nurrohimin (M18010017)

PROGRAM S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI
YOGYAKARTA
TA 2021/2022
ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN KRITIS

Judul Jurnal : PENGALAMAN PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN


FASE END OF LIFE DI RUANG ICU
Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian adalah menggali pengalaman perawat dalam merawat
pasien fase end of life ruang ICU di Rumah Sakit Baptis Batu.
Metodologi : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dalam
merawat pasien fase end of life di ruang ICU Rumah Sakit Baptis Batu.
Penelitian ini menggunakan teknik wawancara in-depth interview.
Penelitian ini menggunakan jenis wawancara semiterstruktur,
menggunakan panduan yang telah disusun. Lama wawancara 45-50
menit untuk masing-masing responden. Hasil wawancara direkam
dengan alat perekam suara atas izin responden. Setiap responden
dilakukan wawancara sebanyak dua sampai tiga kali, sehingga
mendapatkan data yang diinginkan sesuai tujuan penelitian. Hasil data
wawancara dianalisa menggunakan content analysis. Penelitian ini
telah mendapatkan ethical clearance yang didapatkan dari komite etik
Stikes Maharani Malang. Partisipan dalam penelitian ini adalah
perawat yang bekerja di ruang ICU dan mempunyai pengalaman
merawat pasien menjelang ajal, sampel diambil dengan teknik
purposive sampling.
Hasil : Perawat memfokuskan perawatan pada spiritual pasien fase end of
life
Perawat juga berperan sebagai pembimbing spiritual pasien maupun
keluarga diperkuat dengan pernyataan dari responden yaitu:
“kalau dia Muslim saya suruh nuntun kalau dia Kristen mari kita sama
sama berdoa” (R1),
“karena ada petugasnya sendiri kita ya cuman apa ya dek sekedar ya
sekedar mendoakan aja gitu ndak mesti ke keluarga ya” (R2), “kita
sudah menawarkan misalkan apakah saya boleh berdoa untuk ibu…”
(R3), “biasanya kita panggil pemuka agama sesuai dengan agama
masing masing…” (R4), “kita harus bantu doakan dan kita bareng
bareng bantu mendoakan …” (R5).

Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perawat melakukan


bimbingan spiritual dengan diajak berdoa bersama sesuai keyakinan
yang dianut atau memfasilitasi pasien maupun keluarga pasien yaitu
memanggil petugas khusus atau menghadirkan pemuka agama yang
dibutuh pasien dan keluarga pasien sehingga kebutuhan spiritual pasien
terpenuhi. Hal tersebut berkaitan dengan pendampingan spiritual oleh
tim khusus yaitu tim pastoral diperkuat dengan pernyataan responden
yaitu:
“… saya pasti langsung telpon pastoral minta tolong dampingi” (R1),
“kalau spiritualnya sih kita ada ee petugas sendiri yah …” (R2),
“Disini kan ada pastoralnya tawari dulu keluarga …” (R4), “…
kadang kita lihat petugas pastoral pagi kadang kan juga ditanyakan
mau didoakan atau apa gitu jadi ya nggak papa” (R5).

Maka pada pemenuhan kebutuhan spiritual pasien fase end of life


sebagian besar dilibatkan tim spiritual khusus yaitu tim pastoral yang
bertugas mendampingi dan membimbing dalam hal spiritual maupun
penguatan emosial pasien maupun keluarga. Pemenuhan kebutuhan
spiritual pasien fase end of life sebagian besar dilibatkan tim spiritual
khusus yaitu tim pastoral yang bertugas mendampingi dan
membimbing dalam hal spiritual maupun penguatan emosial pasien
maupun keluarga dengan pernyataan responden yaitu:
“saya nggak sungkan meluk keluarga pasien…” (R1), “kita
menguatkan aja sih, menguatkan …” (R2).

Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perawat melakukan


bimbingan spiritual dengan diajak berdoa bersama sesuai keyakinan
yang dianut atau memfasilitasi pasien maupun keluarga pasien yaitu
memanggil petugas khusus atau menghadirkan pemuka agama yang
dibutuh pasien dan keluarga pasien sehingga kebutuhan spiritual pasien
terpenuhi. Hal tersebut berkaitan dengan pendampingan spiritual oleh
tim khusus yaitu tim pastoral diperkuat dengan pernyataan responden
yaitu:
“… saya pasti langsung telpon pastoral minta tolong dampingi” (R1),
“kalau spiritualnya sih kita ada ee petugas sendiri yah …” (R2),
“Disini kan ada pastoralnya tawari dulu keluarga …” (R4), “…
kadang kita lihat petugas pastoral pagi kadang kan juga ditanyakan
mau didoakan atau apa gitu jadi ya nggak papa” (R5).

Maka pada pemenuhan kebutuhan spiritual pasien fase end of life


sebagian besar dilibatkan tim spiritual khusus yaitu tim pastoral yang
bertugas mendampingi dan membimbing dalam hal spiritual maupun
penguatan emosial pasien maupun keluarga. Pemenuhan kebutuhan
spiritual pasien fase end of life sebagian besar dilibatkan tim spiritual
khusus yaitu tim pastoral yang bertugas mendampingi dan
membimbing dalam hal spiritual maupun penguatan emosial pasien
maupun keluarga dengan pernyataan responden yaitu:
“saya nggak sungkan meluk keluarga pasien…” (R1), “kita
menguatkan aja sih, menguatkan …” (R2).

Manfaat : Manfaat bagi Perawat dan pasien dapat menciptakan hubungan saling
percayah.
Bagi pasien, pasien akan merasa lebih tenang dan nyaman karena
aktivitas dalam Kebutuhan spritualnya dapat terpenuhi dan di fasilitasi
oleh perawat dan rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai