Anda di halaman 1dari 9

Tugas Psikologi Abnormal

“Critical Journal Review”

Anggi Theresia Sirait

188600351

Reg B 1

UNIVERSITAS MEDAN AREA

FAKULTAS PSIKOLOGI

2021
Jurnal I

Judul PENGEMBANGAN MODEL MODIFIKASI PERILAKU


TERINTEGRASI PROGRAM PEMBELAJARAN UNTUK
ANAK DENGAN MASALAH PERILAKU
Penulis Edi Purwanta, Pujaningsih, Aini Mahabbati, dan Heri Purwanta

Reviewer Anggi Theresia Sirait

Tanggal 17 Desember 2021

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan perilaku


yang banyak ditemukan di SLB E, mengetahui kebutuhan guru
terkait penanganan permasalahan perilaku, dan mengembangkan
model modifikasi perilaku terintegrasi pembelajaran untuk anak
gangguan perilaku.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 19 orang guru SLB E Bina Putera
yang masing-masing guru memiliki siswa dengan perilaku
bermasalah yang sulit untuk ditangani. Subjek terdiri dari 12 orang
guru perempuan dan 7 orang guru laki-laki. Usia subjek
bervariasai dengan rentang 29 tahun sampai 60 tahun. Adapun
latar belakang akademik subjek kebanyakan adalah sarjana
pendidikan, satu orang subjek bergelar magister, dan satu orang
subjek sarjana psikologi. Masa kerja subjek paling lama adalah 32
tahun (2 orang subjek)
Latar Belakang Permasalahan dalam menangani anak dengan masalah perilaku
tidak hanya dijumpai disekolah reguler, namun juga sekolah
khusus. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan kunjungan
lapangan mahasiswa PLB di SLB Bina Putra Solo. Sekolah
tersebut memiliki murid sebanyak 80 orang dengan tenaga
pengajar berjumlah 18 orang. Permasalahan mendasar yang
menjadi keluhan bagi guru adalah pengelolaan perilaku anak yang
masih banyak menggunakan strategi punishment ternyata tidak
kunjung menunjukkan hasil yang diharapkan. Penguasaan guru
yang minim mengenai strategi pengelolaan perilaku merupakan
salah satu sebab dari munculnya situasi tersebut.
Sebagai sekolah khusus yang menangani anak dengan
permasalahan perilaku dan emosi, maka program bina perilaku dan
sosial banyak didasarkan pada penguasaan strategi pengelolaan
perilaku. Bila keterampilan tersebut tidak dikuasai oleh guru,
kebutuhan anak dengan masalah perilaku tidak akan terpenuhi. Hal
tersebut dapat mengarah pada akumulasi permasalahan yang
semakin kompleks.
Berdasarkan persoalan di atas, penting bagi guru anak dengan
masalah perilaku untuk menguasai metode dan teknik-teknik
modifikasi perilaku. Modifikasi perilaku merupakan cara yang
tersistem dan prosedural untuk mengelola perilaku bermasalah.
Namun, strategi modifikasi perilaku yang banyak dipaparkan
dalam pedoman maupun buku cetak masih sulit dipahami oleh
guru karena dilakukan secara klinis. Dalam konteks sekolah,
strategi tersebut perlu diintegrasi dengan pembelajaran sehingga
mudah dalam implementasi. Modifikasi perilaku yang diterapkan
secara tepat dan terintegrasi dalam pembelajaran di kelas akan
membantu guru untuk mengelola perilaku anak dan meningkatkan
kualitas pembelajaran. Hasil penelitian Mahabbati (2012:xvii)
menyatakan bahwa anak dengan gangguan perilaku (conduct
disorders) mengalami peningkatan keterampilan sosial dalam
konteks pembelajaran di sekolah rata-rata sebesar 15,19% setelah
diterapkan Program Dukungan Perilaku Positif sebagai salah satu
pendekatan modifikasi perilaku. Salah satu faktor yang
berpengaruh pada peningkatan tersebut adalah keterlibatan aktif
guru untuk menerapkan metode dan teknik modifikasi perilaku
yang sesuai dengan karakter siswanya. Oleh karena itu, model
modifikasi perilaku yang terintegrasi dalam pembelajaran perlu
dikembangkan untuk membantu guru menangani anak dengan
permasalahan perilaku. Model ini diharapkan akan dapat menjadi
dasar pengembangan modul penanganan anak gangguan perilaku
untuk guru di SLB maupun di sekolah inklusi.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan
(Research and Development/ R & D) yang didefinisikan oleh Gall,
dkk. (2003: 570) sebagai “a process used to develop and validate
educational product”. Produk yang dihasilkan berupa model
modifikasi perilaku terintegrasi program pembelajaran untuk anak
dengan masalah perilaku di SLB E. Penelitian ini diselesaikan
dalam dua tahap penelitian yang masing-masing dalam
diselesaikan dalam satu tahun. Pendekatan dan metode tiap
tahunnya berbeda sesuai tujuan. Tahap pertama menggunakan
metode deskriptif untuk mendapat data awal yang menjadi studi
pendahuluan (pilot research) dan penelitian tindakan kelas pada
tahap ujicoba awal. Tahap kedua menggunakan model workshop,
uji lapangan diperluas, dan uji keterbacaan. Metode yang
digunakan adalah evaluatif untuk mengevaluasi hasil workshop,
proses uji keterbacaan, dan uji coba pengembangan model.
Hasil Penelitian  Permasalah perilaku siswa yang banyak ditemukan di SLB
E Bina Putera Surakarta adalah perilaku tidak mau
mengerjakan tugas pembelajaran (internal), dan
mengganggu teman (eksternal) dengan berlatar belakang
menghindar (escape).
 Kebutuhan guru dalam penanganan permasalahan perilaku
di SLB E Bina Putera berupa pengetahuan dan
keterampilan asesmen perilaku dalam pembelajaran,
pengetahuan dan keterampilan merancang Program
Pembelajaran Individual (PPI) yang sesuai dengan
karakteristik individual siswa yang memasukkan unsur
pengelolaan perilaku bermasalah dalam pembelajaran,
menentukan teknik-teknik modifikasi perilaku yang
integratif dengan pembelajaran.
 Model modifikasi terintegrasi pembelajaran dimulai dari
temuan motif perilaku bermasalah yakni menghindar.
Modifikasi perilaku diawali dengan asesmen mendalam
mengenai ancedentent dan consequence dari perilaku, dan
menerapkan perbaikan perilaku sesuai jenis dan motiv
perilaku bermasalah. Rancangan intervensi meliputi
komunikasi efektif siswa, revisi pembelajaran, dan
extinction perilaku bermasalah. Intervensi dilakukan
sebagai strategi antecendent dan strategi consequence.
Hasil yang diharapkan adalah perbaikan perilaku dan
peningkatan sikap dan capaian belajar.
Tanggapan Sebaiknya sekolah memberikan program assessment perilaku
bermasalah trauma pada siswa agar sekolah secara berkala
mengetaahui perkembangan perilaku. Assessment perilaku
menjadi dasar pijakan intervensi pendidikan pada siswa yang
memiliki masalah. Pada program assessment tentunya melibatkan
peran guru, sehingga pengetahuan dan keterampilan guru
mengenai praktik assessment dan intervensi pada perilaku perlu
ditingkatkan

Jurnal II
Judul MODIFIKASI PERILAKU ANAK: IMPLEMENTASI TEKNIK
PENGELOLAAN DIRI DAN KETERAMPILAN SOSIAL DI
NGAWI JAWA TIMRUR
Penulis Aziz Nuri Satriyawan dan Ahmad Shofiyuddin Ichsan

Reviewer Anggi Theresia Sirait

Tanggal 17 Desember 2021

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana teknik


modifikasi perilaku anak dapat diubah, yakni mengubah perilaku
maladaptif menuju perilaku adaptif.
Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan orang yang dijadikan informan yang
berfungsi sebagai pemberi informasi terkait situasi dan kondisi
selama penelitian berlangsung. Adapun informan utama yang
dijadikan sebagai subjek penelitian adalah: anak, orang tuanya,
dan tetangga terdekat. Sedangkan objek penelitian ini adalah di
Dusun Kenteng, Desa Sumberejo. Kecamatan Sine. Kabupaten
Ngawi, Provinsi Jawa Timur dengan durasi penelitian satu bulan,
yakni Februari 2020.
Latar Belakang Anak di kelas awal Sekolah Dasar (SD) merupakan anak yang
berada pada rentang usia dini. Usia ini merupakan masa usia yang
pendek, tetapi justru menjadi masa terpenting bagi kehidupan
manusia. Pada masa usia dini ini, seluruh potensi yang dimiliki
anak perlu dilatih dan didorong secara benar dan tepat, sehingga
anak akan tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang utuh.
Tentu dalam konteks ini, yang terbaik adalah menanamkan sedini
mungkin pada pendidikan karakter dalam dirinya.
Perilaku merupakan segala sesuatu yang dilakukan manusia.
Perilaku memiliki satu atau lebih dimensi yang dapat diukur, baik
durasi maupun intensinya. Perilaku juga dapat digambarkan,
dicatat, dan diukur oleh siapapun. Setiap perilaku manusia
memiliki dampak terhadap lingkungan sosialnya. Ia akan
mengikuti hukum dalam prinsip belajar. Dalam pandangan
behavioral, diasumsikan bahwa perilaku, baik itu baik maupun
buruk, merupakan hasil belajar. Dalam konteks yang lain, perilaku
yang tidak baik (maladaptif) merupakan hasil belajar yang keliru
dan ia dapat diubah dan diarahkan ke arah proses belajar yang
benar. Perilaku maladaptif adalah perilaku tidak baik yang
ditampilkan seseorang yang tidak sesuai dengan lingkungan
masyarakat. Hal ini terjadi dikarenakan ketidakmampuan
seseorang dalam mengartikan sesuatu yang terjadi pada dirinya
sehingga akan merugikan perkembangan orang itu sendiri. Salah
satu cara untuk penanganan perilaku maladaptif pada anak adalah
dengan melakukan modifikasi perilaku. Modifikasi perilaku
merupakan salah satu teknik perubahan tingkah laku seseorang.
Teknik ini sering digunakan karena keberhasilannya mudah
dilihat serya mudah diimplementasikan ke perilaku lainnya dalam
kehidupan sehari-hari. Modifikasi perilaku mempunyai dua
tujuan. Pertama, mendukung dan mempromosikan perilaku anak
yang adaptif. Kedua, modifikasi perilaku bertujuan menekan atau
meniadakan munculnya perilaku anak yang tidak adaptif
(Purwanta, 2013:3). Modifikasi perilaku ini digunakan secara
sistematis dalam konteks teknik kondisioning (memposisikan)
manusia dalam menghasilkan perubahan perilaku tertentu.
Menurut Eysenck, modifikasi perilaku merupakan usaha sadar
yang bertujuan mengubah perilaku manusia dan emosinya dengan
cara menguntungkan, karena berdasarkan pada teori modern
proses belajar. Di sini, modifikasi perilaku sebagai sebuah
penerapan prinsip belajar yang telah diuji secara eksperimen
dalam rangka mengubah perilaku manusia yang tidak adaptif
(maladaptif). Penerapannya dilakukan dengan cara kebiasaan
perilaku maladaptif seseorang dilemahkan dan perilaku adaptif
ditampakkan dan dikukuhkan. Dalam realitas kehidupan,
khususnya di Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi, banyak anak
yang memiliki kebiasaan yang buruk dari lingkungannya, yakni
kebiasaan tidur malam, sehingga akan kesiangan dalam bangun
paginya, kebiasaan berkata kotor kepada orang lain, dan
kebiasaan-kebiasan buruk lainnya. Hal ini mencerminkan bahwa
kehidupan keseharian ini telah terjadi maladaptif sehingga perlu
dilakukan perbaikan-perbaikan dalam diri untuk mengembalikan
anak ke ranah kehidupan adaptif. Maka dari itu, melihat realitas
tersebut, diperlukan modifikasi perilaku sebagai solusi untuk
memperbaiki moral dan karakter diri anak-anak tersebut
Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang memiliki tujuan
untuk mendeskripsikan perubahan perilaku pada anak.
Teknik analisis data dalam penelitian ini merujuk pada Miles dan
Hubberman, yakni aktivitas analisis data dilakukan secara terus
menerus, sehingga datanya jenuh. Analisis data tersebut yaitu
reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),
penarikan kesimpulan (conclusion drawing/Verification)
(Sugiyono, 2018:334). Adapun teknik pemeriksaan keabsahan
data, peneliti menggunakan uji kredibilitas dengan triangulasi
sumber, yakni sumber yang digunakan untuk membandingkan dan
mengecek kembali derajat kepercayaan suatu data informasi yang
diambil melalui alat dan waktu yang berbeda dalam sebuah
penelitian (Moelong, 2011:330).
Hasil Penelitian Hasil penelitian penelitian menunjukkan bagaimana hasil
perubahan perilaku anak selama tindakan modifikasi perilaku
dilakukan. Oleh karenanya, peneliti akan menguraikan secara
lebih detail dari satu observasi ke observasi lainnya, yakni
observasi satu anak ke anakanak lainnya. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan dalam memahami tindakan modifikasi perilaku
pada anak-anak usia Sekolah Dasar. Hasil perubahan dari
modifikasi perilaku ini juga tidak terlepas dari tanggung jawab
orang tua anak dengan berbagai cara, yakni: 1). Adanya kesadaran
orang tua dalam mendidik dan membina anak secara terus
menerus, 2). Orang tua memahami pentingnya tata cara mendidik
anak, dan 3). Orang tua juga meningkatkan kemampuan
pengetahuan dan keterampilan sebagai pendidik pertama untuk
anak-anaknya secara kontinyu (Sulistyoko, 2018:182).
Tanggapan Perubahan tingkah laku dari perilaku maladaptif menuju perilaku
adaptif dengan melakukan modifikasi perilaku, yakni
menggunakan teknik pengelolaan diri dan keterampilan sosial
akan mengubah pribadi anak dalam konteks mengantisipasi
mereka supaya tidak berperilaku negatif. Modifikasi perilaku
tersebut telah menghilangkan perilaku-perilaku yang negatif serta
menumbuh-kembangkan perilaku yang positif. Karena pada
dasarnya hal ini merupakan pengaturan segala hal yang
mencangkup pikiran, waktu, tempat, dan sumber daya lainnya.
Demi terwujudnya modifikasi perilaku yang baik, maka harus ada
komunikasi dan kerja sama antar anggota keluarga. Pemberian
motivasi, pengertian, dan pengawasan yang dilaksanakan secara
kontinyu akan mampu mengubah perilaku anak menjadi pribadi
yang lebih adaptif dan produktif ke depannya.

Anda mungkin juga menyukai