Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“PERAN BIDAN : PELAKSANA, PENGELOLAH, PENDIDIK, PELATIH,


KONSELOR “

Oleh :

LESTARI

DIPLOMA KEBIDANAN INSTITUT KESAHATAN


DAN BISNIS SITI FATIMAH MAMUJU
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat
hidayah dan kasih sayangnya dalam bentuk Kesehatan dan Waktu serta
kemudahan saya dalam menyelasaikan Tugas Mata kuliah. yang kemudian akan
akan menjadi salah satu tolak ukur dosen pembimbing dalam memberikan nilai
kepada kelompok maupun individu, inilah hasil kerja saya semoga bisa menjadi
bahan pembelajaran dan menambah ilmu pengetahuan bagi rekan-rekan
Mahasiswa maupun Dosen Pembimbing adapun bila ada kesalahan dalam
penulisan Makalah kami semoga akan menjadi pelajaran kami kedepannya.

Penulis

Mamuju, 22 Januari 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGENTAR .................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................


A. Pengertian Peran Bidan............................................................................
B. Pengertian Bidan......................................................................................
C. Filosofi Kebidanan...................................................................................
D. Macam-Macam Peran Bidan....................................................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................


A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidan dalam bahasa Inggris berasal dari kata MIDWIFE yang artinya
Pendamping wanita, sedangkan dalam bahasa Sanksekerta “Wirdhan” yang
artinya Wanita Bijaksana . Bidan merupakan profesi yang diakui secara
nasional maupun internasional dengan sejumlah praktisi di seluruh dunia.
Pengertian bidan dan bidang praktiknya secara internasional telah diakui oleh
Internasional Confederation of Midwives ( ICM) tahun 1972 dan Internasional
Federation of International Gynaecologist and Obstetritian ( FIGO) tahun 1973,
WHO dan badan lainnya. Pengertian bidan adalah seseorang yang telah
menyelesaikan program Pendidikan Bidan yang diakui oleh negara serta
memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktik kebidanan,
bidan harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat
yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca
persalinan ( post partum period ), memimpin persalinan atas tanggung
jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini
termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi,
dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan
gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. Bidan
mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya untuk wanita tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan
itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan
meluas ke daerah tertentu dari ginekologi, keluarga berencana dan asuhan
anak. Bidan bisa berpraktik di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah
perawatan atau tempat-tempat lainnya.

Dalam beberapa terakhir ini angka kematian ibu dan bayi di desa
semakin meningkat. Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi didesa
disebabkan karena kurangnya pengetahun masyarakat desa tentang pentingnya
menjaga kesehatan. Upayah yang dilakukan untuk mengurangi peningdatan
kematian ibu dan bayi adalah dengan menempatkan bidan disetiap desa.
Penempatan bidan disetiap desa diharapkan dapat menurunkan angka kematian
ibu dan bayi pada saat proses persalinan, memberikan wawasan kepada
masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan penelitian
terapan dalam bidang kesehatan sesuai dengan peran dan fungsi bidan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana?

2. Apa peran dan fungsi bidan sebagai pengelola?

3. Apa peran dan fungsi bidan sebagai pendidik?

4. Apa peran dan fungsi bidan sebagai pelatih?

5. Apa peran dan fungsi bidan sebagai konselor?

C. Tujuan

Untuk mengetahui tentang peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana,


pengelola,pendidik,pelatih, konselor
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Peran Bidan

Peran adalah perilaku individu yang diharapkan sesuai dengan posisi


yang dimiliki. Peran yaitu suatu pola tingkah laku, kepercayaan, nilai dan sikap
yang diharapkan dapat menggambarkan perilaku yang seharusnya
diperlihatkan oleh individu pemegang peran tersebut dalam situasi yang
umumnya terjadi . Peran merupakan suatu kegiatan yang bermanfaat untuk
mempelajari interaksi anatara individu sebagai pelaku (actors) yang
menjalankan berbagai macam peranan di dalam hidupnya, seperti dokter,
perawat bidan dan petugas kesehatan lainnya yang mempunyai kewajiban
untuk menjalankan tugas atau kegiatan yang sesuai dengan peranannya
masing-masing. Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan
persyaratan yang telah berlaku, dicatat (registrasi), diberi izin secara sah untuk
menjalankan praktek. Bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan
pendidikan kesehatan baik bagi wanita sebagai pusat keluarga maupun
masyarakat umumnya, tugas ini meliputi antenatal, intranatal,postnatal, asuhan
bayi baru lahir, persiapan menjadi orang tua, gangguan kehamilan dan
reproduksi serta keluarga berencana. Bidan juga dapat melakukan praktek
kebidanan pada Puskesmas, Rumah sakit, klinik bersalin dan unit-unit
kesehatan lainnya di masyarakat .

Tenaga kesehatan berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia


Tentang Kesehatan No 36 tahun 2014 merupakan setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan untuk jenis tertentu yang
memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Tenaga
kesehatan juga memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat
mampu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
sehingga mampu mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
sebagai investasi bagi pembangaunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomi. tenaga kesehatan memiliki beberapa petugas yang
dalam kerjanya saling barkaitan yaitu dokter, dokter gigi, perawat, bidan dan
tenaga kesehatan medis lainnya. Perilaku tenaga kesehatan mempengaruhi
kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe Kepatuhan ibu hamil dapat lebih
ditingkatkan lagi apabila petugas kesehatan mampu memberikan penyuluhan,
khususnya mengenai manfaat tablet besi dan kesehatan ibu selama kehamilan.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Putri, dengan hasil terdapat hubungan
bermakna antara faktor pelayanan petugas kesehatan (seperti pemeriksaan
khusus anemia, konseling dan pemberian tablet Fe) dengan kepatuhan
konsumsi tablet Fe.

B. Pengertian Bidan

Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan


pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.
Bidan telah diakui sebagai sebuah profesi dan untuk dapat dikatakan sebagai
seseorang yang bekerja profesional, maka bidan harus dapat memahami sejauh
mana peran dan fungsinya sebagai seorang bidan. Bidan dalam menjalankan
profesinya mempunyai peran dan fungsi yaitu pelaksana, pengelola, pendidik
dan peneliti.

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah


seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah
dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.

Praktek profesional bidan yaitu suatu pelayanan kebidanan yang


diberikan secara profesional dan menyeluruh di pelayanan kesehatan diberikan
kepada ibu dalam kurun waktu masa reproduksi dan bayi baru lahir.

C. Filosofi Kebidanan

Keyakinaain atau paradigma hidup bidan yang digunakan sebagai


kerangka pikiran dalam memberikan asuhan kebidanan, dalam filosofi asuhan
kebidanan dijelaskan beberapa keyakinan yang mewarnai asuhan kebidanan :

1. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan

2. Keyakinan tentang perempuan

3. Keyakinan mengenai fungsi dan profesi juga pengaruhnya

4. Keyakinan tentang pemberdayaan dan pengambilan keputusan

5. Keyakinan tentang asuhan

6. Keyakinan tentang koloborasi

D. Macam-macam peran bidan

1. Sebagai pelaksana

a. Tugas Mandiri/ Primer

Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab


bidan sesuai kewenangannya, meliputi:

1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


yang diberikan.

2) Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan


mereka sebagai klien.
3) Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.

4) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan


dengan melibatkan klien /keluarga.

5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.

6) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan


melibatkan klien /keluarga.

7) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang


membutuhkan pelayanan KB.

8) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan system


reproduksi dan wanita dalam masa klimakretium dan menopause.

9) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan


keluarga.

b. Tugas Kolaborasi

Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim


yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu
urutan dari proses kegiatan pelayanan kesehatan, meliputi :

1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga

2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi


dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.

3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan


dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan
klien dan keluarganya.

4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan


resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien
dan keluarga.

5) Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang


mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan
klien atau ibudari bayi dan keluarga.

6) Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan


yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

c. Tugas Ketergantungan / Merujuk

Ini adalah tugas yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan
ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan
yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang
menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan
ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisintal maupun
vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya, seperti :

1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga

2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada


hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan.

3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada


masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan
keluarga.

4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada


ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan
kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga

5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan


tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasidan
rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga.

6) Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan


tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan
rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga.

Langkah yang diperlukan dalam melakukan peran sebagai pelaksana:

1) Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien

2) Menentukan diagnosa / masalah

3) Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi

4) Melaksanakan tindakan sesuai renmana yang telah disusun

5) Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan

6) Membuat renmana tindak lanjut tindakan

7) Membuat dokumentasi kegiatan klien dan keluarga.

2. Sebagai pengelola

Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas pengembangan


pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.

a. Mengembangkan Pelayanan Dasar Kesehatan

Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan


terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga kelompok khusus
dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/ klien
meliputi :

1) Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan


ibu dan anak untuk meningkatkan serta mengembangkan program
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan
pemuka masyarakat.

2) Menyusun renmana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama


masyarakat.
3) Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIA/KB sesuai
dengan renmana.

4) Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau


petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/ kegiatan
pelayanan KIA/KB.

5) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat


khususnya KIA KB termasuk pemanfaatan sumber yang ada pada
program dan sektor terkait.

6) Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta


memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi yang ada.

7) Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik


profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan
dalam kelompok profesi.

8) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

b. Berpartisipasi Dalam Tim

Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan


dan sektor lain melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan
tenaga kesehatan lain yang berada di wilayah kerjanya, meliputi :

1) Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim


dalam memberi asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan &
tindak lanjut.

2) Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB


dan masyarakat.

3) Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan


petugas kesehatan lain.

4) Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.

5) Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan


kesehatan.

3. Sebagai Pendidik

Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas yaitu sebagai pendidik


dan penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader :

a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu,


keluarga dan masyarakat tentang penanggulanagan masalah kesehatan
khususnya KIA/KB.

b. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan/keperawatan serta


membina dukun di wilayah kerjanya.

Langkah-langkah dalam memberikan pendidikan dan penyuluhan yaitu :

a. Mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan.

b. Menyusun rencana j angka pendek dan j angka panj ang untuk


penyuluhan.

c. Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan.

d. Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan.

e. Mengevaluasi hasil pendidikan dan penyuluhan.

f. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.

g. Mendokumentasikan kegiatan.

4. Sebagai Pelatih

a. Mengkaji kebutuhan dan bimbingan bagi kader, dukun bayi, serta peserta
didik

b. Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil


pengkajian

c. Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visualaids, AVA) dan bahan


untuk keperluan pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang
telah disusun

d. Melaksanakan pelatihan untuk dukunbayi dan kader sesuai dengan


rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait

e. Membimbing peserta didik kebidanan dalam lingkup kerjanya

f. Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan

g. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan

h. Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelayanan


serta bimbingan secara sistematis

5. Sebagai Konselor

Konselor adalah orang yang memberikan bantuan kepada orang lain


dalam membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui
pemahaman tehadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan
klien. Proses dari pemberian bantuan tersebut disebut juga konseling.
Tujuan umum dari pelaksanaan konseling adalah membantu ibu hamil agar
mencapai perkembangan yang optimal dalam menentukan batasan-batasan
potensi yang dimiliki, sedangkan secara khusus konseling bertujuan untuk
mengarahkan perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat, membimbing ibu
hamil belajar membuat keputusan dan membimbingn ibu hamil mencegah
timbulnya masalah selama proses kehamilan. Konselor yang baik harus
memiliki sifat peduli dan mau mengajarkan melalui pengalaman, mampu
menerima orang lain, mau mendengarkan dengan sabar, optimis, terbuka
terhadap pandangan interaksi yang berbeda, tidak menghakimi, dan
menyimpan rahasia, mendorong pengambilan keputusan, memberikan
dukungan, membentuk dukungan atas dasar kepecayaan, mampu
berkomunikasi, mengerti perasaan dan kekhawatiran klien, serta mengerti
keterbatasan yang dimiliki oleh klien Konseling yang dilakukan antara
tenaga kesehatan dan ibu hamil memiliki beberapa unsur. Proses dari
konseling terdiri dari empat unsur kegiatan yaitu pembinaan hubungan baik
antara tenaga kesehatan dengan ibu hamil, penggalian informasi
(identifikasi masalah, kebutuhan, perasaan, kekuatan diri, dan sebagainya)
dan pemberian informasi mengenai kesehatan ibu dan anak, pengambilan
keputusan mengenai perencanaan persalinan, pemecahan masalah yang
mungkin nantinya akan dialami, serta perencanaan dalam menindak lanjuti
pertemuan yang telah dilakukan sebelumnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran bidan memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat besar dalam
kesehatan masyarakat,karena bidan tidak hanya membantu persalinan, ibu
hamil,anak bayi, balita dan KB. Tetapi juga kesehatan reproduksi dan remaja,
masalah lingkungan sekitar juga ikut berperan serta dalam menjaganya. Semua
aspek dalam kesehatan disekitar juga ikut berperan adanya bidan komunitas
menandakan bahwa bidan dekat dengan masyarakat, semua kegiatan peran,
fungsi bidan serta tanggung jawab dan semua harus sesuai dengan kewenangan
dansesuai dengan standar kebidanan dan tidak keluar dari ketentuan dan
peraturanyang ada Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka
menurunkan angka-angka kematian ibu, angka kematian bayi meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup sehat baik dalam hal
memberikan penyuluhan kepada individu, keluarga kebidanan diruang lingkup
kesehatan dan KB, serta memberikan bimbingan para mahasiswa bidan, dukun,
kader desa didalam bidang pelayanan kebidanan.

B. Saran

Sebagai seorang Bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang


maksimal. Tuntutan seorang bidan sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama
pada ibu dan anak. Maka dari itu seorang bidan wajib menjalankan tugas sesuai
prosedur yang sudah ditentukan baik itu , penyuluhan dan lainnya sesuai
profesi kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/152153596/makalah-peran-dan-fungsi-bidan-3

http-//seho1ar iinand ae id/51 808/2/hah%201 pdf

http://repository.helvetia.ac.id/1007/2/BAB%20I%20-%20BAB%20III.pdf

https://docp1ayer.info/61429198-Bab-i-pendahu1uan-a-1atar-be1akang.htm1

https://www.goog1e.com/search?

q=maka1ah+1engkap+peran+bidan&oq=maka1ah+1engkap+peran+bidan&aqs=c
hr

ome..69i57j33.19832j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai