Anda di halaman 1dari 10

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

MATA KULIAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

Dr. Lusila Andriani Purwastuti, M.Hum.

Evi Rovikoh Indah Saputri, M.Pd.

Dibuat Oleh :

Yudea Sofia 20110244013

PROGRAM SARJANA KEBIJAKAN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
ANALISIS UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
PEMBELAJARAN PADA TAMAN KANAK-KANAK DI MASA PANDEMI

Yudea Sofia

Program Studi Kebijakan Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri


Yogyakarta (UNY)

e-mail : yudeasofia.2020@student.uny.ac.id

ABSTRAK

Pandemi COVID-19 yang menyerang Indonesia mendesak pemerintah untuk


mengeluarkan kebijakan daring pada tiap jenjang pendidikan, termasuk Taman Kanak.
Padahal, anak usia dini yang duduk di bangku TK sangat mudah terdistraksi dan merasa jenuh
dengan metode pembelajaran daring yang memiliki keterbatasan untuk bermain dan
berinteraksi langsung. Oleh karena itu, kepala sekolah taman kanak sebagai pemimpin
pendidikan perlu melakukan gebrakan baru dalam menjalankan tugas pokok seperti tugas
memimpin, manajer, administrator, dan pengawas untuk meningkatkan kualitas pendidikan
taman kanak di masa pandemi. Dalam artikel ini, penulis akan melakukan analisis terkait
bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada taman
kanak-kanak di masa pandemi, dengan mengambil data sekunder berupa studi kasus yang
pernah dilakukan penelitian sebelumnya terkait kepemimpinan kepala taman kanak di masa
pandemi.

Kata kunci : Kepemimpinan Pendidikan, Kepala Taman Kanak-Kanak, Pandemi

PENDAHULUAN

Semua negara tentunya memiliki tujuan pendidikan yang ingin direalisasikan, begitu pula
Indonesia, sebagai negara yang berpopulasi 272.229.372 penduduk, Indonesia memiliki tujuan
pendidikan yang sesuai dengan karakter bangsa dan tertuang dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Sepanjang perjalanan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, Indonesia menghadapi


beragam tantangan dan masalah. Pada tahun ini, tantangan yang harus dihadapi yaitu fakta
bahwa Indonesia masih terpuruk pandemi COVID-19 dengan menempati peringkat pertama
pada daftar 10 besar penyumbang kasus kematian COVID-19 di dunia dengan 1.348 kasus
(dilansir dari nasional.sindonews.com, Juli 2021). Data statistik juga menunjukan bahwa
terdapat 4.026.837 populasi Indonesia yang terkonfirmasi kasus COVID-19.

Hal ini tentunya mendesak pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) atau daring pada semua tingkatan pendidikan, termasuk tingkat taman kanak-kanak.
Meskipun masing-masing tingkatan pendidikan memiliki masalah tersendiri, namun anak usia
dini memerlukan rangsangan atau stimulus melalui metode pembelajaran yang menarik seperti
metode bercerita dan bernyanyi, serta media bermain untuk membuat mereka memahami dan
mengulangi materi pembelajaran tanpa rasa jenuh dan tidak terdistraksi hal lain. Suyadi
(2010:16) mengatakan bahwa pembelajaran anak usia dini seharusnya dilakukan melalui
kegiatan bermain yang telah dipersiapkan dengan matang oleh pendidik.

Anak menyukai pembelajaran yang dilakukan dengan metode yang bervariasi. Melalui
variasi metode tersebut anak akan merasa penasaran dan tertarik untuk mendengarkan dan
mengikuti pembelajaran. berdasarkan hasil penelitian, metode yang digunakan guru bervariasi
yaitu video pembelajaran, demonstrasi, pemberian tugas, bercakap-cakap, bercerita, diskusi,
tanya jawab. Hasil penelitian (Utami, 2020) adanya perbedaan hasil pembelajaran menulis
yang dilakukan dengan menggunakan metode dengan anak yang tidak diberi perlakuan.

Penelitian yang mengobservasi dampak pembelajaran daring terhadap anak usia taman
kanak menyatakan bahwa mereka cenderung kurang bersemangat dalam mengikutinya, apalagi
ditambah dengan gangguan dari luar yang semakin membuat anak jenuh dan lelah dengan
pembelajaran daring (Atiqoh, 2020; Cahyati & Kusumah, 2020). Polemik pembelajaran daring
pada jenjang taman kanak semakin diperkuat dengan penelitian terdahulunya yang menyatakan
bahwa terdapat banyak kelemahan seperti kesiapan guru dalam menyajikan materi
pembelajaran dan orangtua yang kurang ‘kompeten’ melakukan proses pembelajaran mandiri.

Padahal, hasil penelitian yang dilakukan oleh Nasution dan Sutapa (2021) menyatakan
proses pembelajaran di masa pandemi mengandalkan media yang menunjang pembelajaran
daring dan melakukan kunjungan rumah. Lalu penelitian yang dilakukan oleh Nurdin dan
Anhusadar (2020) menyatakan bahwa pemberian tugas merupakan metode yang paling banyak
diterapkan pada masa pandemi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepala sekolah sebagai
pemimpin pendidikan tentunya perlu menciptakan langkah solutif dan cara pembelajaran yang
strategist untuk menghapus sekat kualitas proses pendidikan di jenjang TK, baik sesudah
maupun sebelum pandemi. Di dalam sekolah, yang memegang peran sebagai pemimpin ialah
kepala sekolah. Kepala sekolah merupakan pemimpin dalam lembaga atau sekolah yang
dipimpinya, tugas kepala sekolah merupakan tugas yang tidak mudah karena perannya sangat
menentukan berlangsungnya pendidikan disekolah tersebut baik buruknya proses pembelajaran
ditentukan oleh kinerja kepala sekolah dalam manajemennya.

Kepala sekolah perannya yakni mengatur, mengontrol setiap kegiatan yang akan
dilakukan oleh warga sekolahnya. Meskipun penelitian yang dilakukan oleh Supriadi (2020)
menunjukkan bahwa kepala sekolah taman kanak-kanak menempati skor tertinggi untuk
menjalankan peran administrator daripada peran lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan, tetapi penulis tetap akan menganalisis peran kepala sekolah taman kanak
dalam melakukan semua tugas pokok kepemimpinan (pemimpin, manajer, administrator, dan
pengawas) pada masa pandemi.

PEMBAHASAN

Peran Kepala Sekolah Taman Kanak Sebagai Pemimpin di Masa Pandemi

Sebagai pemimpin, upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah adalah bertanggung
jawab dengan pembelajaran yang diterapkan selama pandemi melalui cara melakukan
perencanaan, dan menciptakan regulasi sesuai dengan keputusan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Kemampuan perencanaan yang efektif merupakan salah satu faktor untuk
memenuhi kepemimpinan strategis di taman kanak (Chan, 2018). Pada aspek perencanaan,
kepala sekolah taman kanak dapat menyeleksi beberapa macam cara atau strategi apa yang
harus dilakukan demi mencapai tujuan taman kanak.

Menurut Purwanto, kepala sekolah dengan kemampuan management yang baik akan
membuat perencanaan (baik perencanaan strategis maupun operasional) dalam program
pembelajaran, guru, kepegawaian, kesiswaan, keuangan maupun perlengkapan. Penelitian
yang telah dilakukan oleh Nurul Zahriani, dkk pada Taman Kanak-Kanak Swasta Tunas
Bangsa, Medan Timur menunjukkan bahwa kepala sekolah memfokuskan aspek perencanaan
pada penguasaan IT. Hasil wawancara yang dilakukan terhadap kepala sekolah TK Swasta
Tunas Bangsa menunjukkan bahwa perencanaan yang paling penting adalah melatih tenaga
pendidik untuk menguasai IT pada proses pembelajaran semester utama (Wan. Suryani, 6 Juli
2021). Mengingat pembelajaran daring mengharuskan tenaga pendidik melakukan metode
pengajaran secara daring, teknologi merupakan satu-satunya media pengantara sehingga tenaga
pendidik harus menguasai teknologi demi memberikan pengajaran yang menarik.
Penelitian dengan temuan yang serupa juga pernah dilakukan oleh Safitri, dkk (2020)
dan Nasir, dkk (2020) yang menyatakan bahwa fungsi media pembelajaran sebagai sarana
penyampaian materi berbasis aplikasi seperti Zoom Meeting, Whatsapp, dan Microsoft Team,
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan pada masa pandemi. Kepala sekolah dalam
melakukan perencanaan dapat membuat regulasi terkait pendanaan untuk menunjang
perencanaan. Sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 19 Tahun 2020 terkait perubahan petunjuk teknis penggunaan dana BOP
PAUD (Bantuan Operasional Penyelanggaran) dan Kesetaraan di masa darurat COVID-19.
Kepala taman kanak dapat menggunakan dana tersebut untuk menunjang fasilitas pembelajaran
di rumah seperti pembelian paket data, pulsa, atau layanan pendidikan daring bagi tenaga
pendidik dan peserta didik. Jika kepala taman kanak mampu melakukan tugas pokok pemimpin
untuk melaksanakan proses perencanaan dan pembuatan regulasi, maka secara perlahan,
kualitas pendidikan di jenjang taman kanak mampu meningkat.

Peran Kepala Sekolah Taman Kanak Sebagai Manajer dan Administrator di Masa
Pandemi

Dalam perannya sebagai manajer, kepala taman kanak akan mengambil keputusan dan
mengatur sistem pembelajaran yang nantinya digunakan untuk dapat beradaptasi pada masa
pandemi. Kemampuan manajemen efektif akan membuat pemimpin semakin kompeten dalam
melihat keterkaitan masalah dan dampak jangka panjangnya sehingga dapat mengambil
keputusan dengan tepat (Chan, 2018). Sebagai manajer, kepala taman kanak juga akan
memfasilitasi guru dengan menyediakan perlengkapan mengajar, memasang wifi di sekolah,
menyediakan kuota internet untuk guru, dan jika diperlukan memberikan fasilitas untuk
shooting/live streaming video pembelajaran.

Meskipun kepala taman kanak harus menghadapi permasalahan dimana proses


pengajaran dan manajemen dilakukan secara daring, tetapi kepala sekolah memiliki
kesempatan untuk berpikir lebih sistematis dan menjalankan kepemimpinannya berdasarkan
alur proses manajemen sehingga sekaligus melatih kompetensi manajerialnya. Kompetensi
manajerial merupakan aneka ragam kualifikasi yang dipandang sebagai hal positif dalam arti
memperbanyak pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam terkait apa saja yang harus
dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer agar kemampuan taman kanak mampu
mencapai tujuan dan meningkatkan target atau sasaran (Imsuha, 2016).
Penelitian yang telah dilakukan oleh Cucu Jajat, dkk pada Kota Cimahi menunjukkan
bahwa strategi kepemimpinan kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan ternilai
baik karena menerapkan pendekatan proses (Process Approach) untuk memperkuat
manajemen sekolah, taman kanak-kanak pada kota cimahi juga melakukan analisis potensi
keunggulan sekolah yang dapat dikembangkan berdasarkan fakta (factual approach) untuk
meningkatkan mutu pendidikan, melakukan kolaborasi dengan semua pihak baik internal
maupun eksternal demi meningkatkan mutu pendidikan, mengikutsertakan pendidik dan tenaga
kependidikan dalam peningkatan mutu serta mempercayakan proses peningkatan mutu
pendidikan taman kanak-kanak pada tim (involvement of the people), kepala sekolah sebagai
pemimpin harus mampu menciptakan perubahan, inovasi dan kreativitas untuk merealisasikan
mutu pendidikan taman kanak-kanak, intinya mayoritas kepala taman kanak-kanak di Kota
Cimahi melakukan langkah-langkah yang sistematis dalam pembuatan keputusan demi
meningkatkan mutu pendidikan.

Kepala taman kanak sebagai administrator (pelaksana teknis administrasi) harus


melakukan kegiatan administrasi seperti mengoreksi RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran),
memberikan evaluasi pada pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan membuat laporan
kegiatan yang nantinya ditujukan pada dinas pendidikan.

Tugas kepala TK dalam bidang manajerial berkaitan dengan pengelolaan TK, sehingga
semua sumber daya dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan TK secara
efektif dan efisien. Tugas manajerial ini meliputi aktivitas sebagai berikut: 1) Menyusun
perencanaan, 2) Mengelola program pembelajaran, 3) Mengelola kesiswaan, 4) Mengelola
sarana dan prasarana, 5) Mengelola personal, 6) Mengelola keuangan, 7) Mengelola hubungan
degan masyarakat, 8) Mengelola administrasi, 9) Mengelola sistem informasi, 10)
Mengevaluasi program, 11) Memimpin

Selain itu, kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan erat dengan berbagai
aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyususnan, dan pendokumenan
seluruh program sekolah secara spesifik, kepala sekolah perlu memiliki kemampuan untuk
mengelola kurikulum, mengelola administrasi kearsipan dan administrasi keungan. Kegiatan
tersebut perlu dilakukan secara efektif dan efesien agar dapat menunjang produktifitas sekolah.
Untuk itu, kepala sekolah harus mampu mengkoordinasikan penyelenggaraan administrasi
sekolah dan menciptakan administrasi yang tertib, lancar dan tepat waktu.
Peran Kepala Sekolah Taman Kanak Sebagai Supervisor di Masa Pandemi

Peran kepala taman kanak sebagai supervisor adalah melakukan pengawasan pada
kegiatan pembelajaran seperti mensupervisi guru untuk melihat bagaimana cara guru mengajar,
media seperti apa yang digunakan, dan sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. Seperti
yang tertuang pada Permendikbud No. 137 Tahun 2014, mengenai standar Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), kepala sekolah memiliki tanggungjawab/tugas untuk merencanakan
program pengawasan akademik dalam rangka menjaga profesionalisme tenaga pendidik,
melakukan supervisi akademik pada tenaga pendidik dengan melakukan pendekatan dan teknik
supervisi yang tepat, serta menindaklanjuti hasil supervisi akademik dalam rangka
meningkatkan profesionalisme guru.

Supervisi akademik adalah tugas pokok kepala sekolah pada masing-masing unit yang
dipimpinnya agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas satuan pendidikan yang berkelanjutan
(Kurniawan dkk., 2018). Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap
tenaga pendidik akan membawa keuntungan dan pengaruh positif berupa peningkatan
kompetensi, memperbaiki metode pengajaran sehingga dapat membuat guru masuk ke dalam
kategori ideal di sekolah (Kusumawati, 2016). Pentingnya peran supervisi untuk dilakukan
oleh kepala sekolah juga dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasanah dan
Kristiawan (2019) didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hartono (2019), yang
menyatakan bahwa terdapat relasi yang kuat dan signifikan antara pelaksanaan supervisi
akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap kinerja tenaga pendidik pada satuan
Taman Kanak.

Pemaparan di atas menyimpulkan bahwa peran supervisi merupakan peran yang vital
yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah taman kanak, namun kondisi pandemi tentunya
membuat kepala sekolah untuk menemukan cara efektif lain yang beradaptasi dengan kondisi
pandemi dalam proses supervisi. Studi kasus pada Taman Kanak-Kanak Samba Taruma
Kabupaten Bekasi membuktikan bahwa kepala sekolah tetap dapat melakukan tugas supervisi
dengan baik, meskipun terhalang jarak.

Hasil wawancara dengan Kepala TK Samba Taruma Kabupaten Bekasi menyebutkan


bahwa terdapat empat cara supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah. Pertama, melakukan
diskusi harian secara daring. Kegiatan ini dilaksanakan tiap pagi sebelum guru memulai untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dengan orangtua dan anak untuk memberikan pembelajaran
secara daring. Kepala sekolah bertugas untuk memastikan pemberian tugas harian memiliki
panduan yang jelas agar orangtua dapat dengan mudah mengajarkan materi pada anak.
Nantinya, kepala sekolah akan membaca skenario tugas yang dirancang oleh guru serta
memberikan masukan terhadap Lembar Kerja Anak (LKA). Selain itu, kepala sekolah selalu
menyempatkan diskusi online melalui Whatsapp Group, maupun Video Call untuk mengecek
presensi kehadiran dan kondisi pendidik serta orangtua murid.

Kedua, kepala sekolah memberikan bantuan kepada guru (Problem Solving). Cara kepala
sekolah untuk membantu guru adalah dengan melakukan kontrol terhadap RPPM, memastikan
Lembar Kerja Anak (LKA) mendapatkan panduan dan pendampingan dengan benar, serta
membantu dan mendampingi proses penilaian tersebut. Melalui penerapan supervisi akademik
kepala sekolah dapat mewadahi setiap persoalan masalah yang ditemui oleh para guru. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Suwartini (2017), pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah dapat meningkatkan profesionalisme yang dimiliki guru dalam mengajar sehingga
berdampak positif terhadap peningkatan mutu pendidikan dilembaga yang dipimpinnya.

Ketiga, kepala sekolah harus mengintervensi capaian Kompetensi Dasar (KD). Melalui
Whatsapp Group atau Zoom, kepala sekolah akan berdiskusi terkait bagaimana cara
memberikan penilaian proses perkembangan peserta didik melalui laporan perkembangan yang
disampaikan oleh orangtua murid sebagai bantuan pelaksana tugas harian di rumah. Setiap
kompetensi dasar (KD) yang belum tercapai dengan maksimal diminta untuk
mengkomunikasikan kepada orangtua dirumah agar tetap dapat berkembang dengan baik.

Terakhir, kepala sekolah memberikan feedback/umpan balik. Pembelajaran daring


tentunya menuai respon beragam dari orangtua peserta didik, oleh karena itu kepala sekolah
akan memberikan umpan balik dengan berdiskusi dengan majelis guru melalui media seperti
Zoom dan Whatsapp Group.

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil analisis studi kasus terkait upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran pada taman kanak-kanak di masa pandemi memberikan implikasi penting bahwa
terdapat banyak metode atau cara yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah untuk menjalankan
tugas pokok kepemimpinan sehingga tidak terdapat gap atau jarak yang jauh terkait kualitas
taman kanak sebelum dan saat pandemi.
Taman Kanak-Kanak merupakan lembaga formal yang menampung anak usia dini
sebelum memasuki sekolah, sehingga lembaga Taman Kanak-Kanak sangat penting dalam
proses kembang anak. Hal ini membuat kepala sekolah harus beradaptasi dengan kondisi yang
terjadi dan menemukan strategist yang tepat dalam proses menjalankan tugas kepemimpinan,
manajer, administrator, dan pengawas. Selain kualitas kompetensi kepala sekolah dalam
melakukan tugas pokoknya, peran orangtua peserta didik dan guru memiliki kontribusi yang
tidak kalah penting demi meningkatkan kualitas pembelajaran anak usia dini pada Taman
Kanak-Kanak di masa pandemi.

Saran

Proses pembelajaran anak usia dini yang duduk di bangku taman kanak tentunya
memerlukan tindakan dan prosedur yang berbeda dengan jenjang pendidikan lain karena sifat
anak-anak yang mudah jenuh dan terdistraksi. Dalam proses pembelajaran sebelum pandemi
pun, guru dan kepala sekolah harus mengupayakan beragam metode yang bervariasi sehingga
kualitas kompetensi peserta didik meningkat, apalagi di masa pandemi yang menyebabkan
keterbatasan interaksi dan sumber daya untuk belajar sambil bermain.

Sehingga meskipun kepala sekolah berperan sebagai pemimpin dalam lembaga


pendidikan, namun orangtua peserta didik dan guru juga merupakan pemimpin dalam ruang
kelas dan rumah, maka tugas proses pendidikan anak usia dini tidak bisa dilimpahkan
sepenuhnya kepada kepala sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Berita Resmi Statistik. 2021. Hasil Sensus Penduduk 2020. Diakses pada 24 Agustus 2021,
dari https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/01/21/1854/hasil-sensus-penduduk-
2020.html

Covid19.go.id. 2021. Peta Sebaran. Diakses pada 23 Agustus 2021, dari


https://covid19.go.id/peta-sebaran

Hasanah, Siti. 2020. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran
di Era Pandemi COVID 19. Jurnal Incare, 1(3).

Lestari, Kasihani., et al. 2021. Strategi Taman Kanak-Kanak dalam Mengoptimalkan


Pembelajaran Masa Pandemi di Kecamatan Nanga Pinoh. Jurnal Obsesi: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2).

Musfah, Jejen. 2020. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Seminar Nasional - Jurusan Administrasi
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang Arah Manajemen Pada
Masa Dan Pasca Pandemi Covid-19.

Sudrajat, Cucu., et al. 2021. Strategi Kepala TK dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada
Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1).

Warmansyah, Jhoni. 2020. Supervisi Akademik Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Dimasa
Pandemi Covid 19. Jurnal Studi Manajemen Pendidikan, Vol. 4, No. 2.

Yeni, Afrita., Hartati, Sri. 2020. Studi Literatur: Stimulasi Kemampuan Anak Mengenal Huruf
Melalui Permainan Menguraikan Kata di Taman Kanak-Kanak Alwidjar Padang. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 4(1).

Yulia, Resti., et al. 2021. Dampak Pembelajaran Daring Di Taman Kanak-Kanak Terhadap
Sense Of Belonging Siswa Pada Teman, Sekolah, dan Guru. Jurnal Dunia Anak Usia
Dini, 3(1).

Zahriani, Nurul., et al. 2021. Upaya Kepala Sekolah Dalam Peningkatkan Kinerja Guru Dan
Partisipasi Orangtua Terhadap Pelaksanaan Aktivitas Pembelajaran Anak Pada Masa
Pandemi Covid-19 di TK Swasta Tunas Bangsa Medan Timur. Jurnal Penelitian
Tindakan Kelas dan Pengabdian Masyarakat, Vol. 1. No. 1

Anda mungkin juga menyukai