Anda di halaman 1dari 6

Karya Tulis Ilmiah Transformasi Digital

Teknologi Penyimpanan Data

Dosen : Dr. Restu Widiatmono S.Si.,M.Si.

Dibuat Oleh :

Yudea Sofia 20110244013

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM SARJANA KEBIJAKAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Data adalah susunan dari fakta yang didapat melalui penelitian, baik kualitatif
maupun kuantitatif yang jika diolah secara sistematis dapat menjadi informasi.
Informasi seperti yang kita semua ketahui merupakan sesuatu yang essensial dan menjadi
dasar pedoman dalam kehidupan sehari – hari.
Misalnya, jika ingin membuka bisnis. Untuk mengetahui apakah peluang kita
membuka usaha di suatu lokasi besar atau kecil, kita memerlukan informasi yang terdapat
kumpulan data – data. Dalam menyusun laporan, essai, jurnal atau karya ilmiah pun,
mahasiswa/siswa memerlukan data sebagai penguat argument dan sumber informasi yang
valid.
Oleh karena itu, penyimpanan data merupakan kegiatan yang menunjang serta
mendukung aktivitas individu atau kelompok dalam mengelola informasi. Karya tulis ini
akan membahas mengenai teknologi penyimpanan data dari masa ke masa, memprediksi
kemungkinan penyimpanan data di masa depan dan dampaknya pada bidang pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Kapan perkembangan teknologi penyimpanan data mulai berkembang?
2. Kenapa penyimpanan data penting dalam dunia pendidikan?
3. Apa saja kemungkinan yang akan terjadi pada teknologi penyimpanan data di masa
depan?
4. Bagaimana dampak yang akan ditimbulkan oleh perkembangan teknologi di masa
depan terhadap dunia pendidikan?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perkembangan teknologi penyimpanan data.
2. Mengetahui dampak perkembangan teknologi penyimpanan data di masa depan
terhadap bidang pendidikan.
BAB II

Pembahasan

Kegiatan menyimpan data pada awalnya bermula dari pabrik tekstil untuk mengatur
bahan tenunan, pada tahun 1725 Basile Bouchon yang bekerja di pabrik tekstil menemukan
media yang bernama Punch Card, Punch Card adalah selembar kertas kaku yang didalamnya
terdapat perintah untuk mengendalikan mesin otomatis atau data untuk aplikasi pengolahan data.
Kedua perintah dan data diwakili oleh ada atau tidak adanya lubang di posisi yang telah
ditentukan.

Kemudian di tahun 1832, Punch Card digunakan untuk menyimpan data dan mencari
informasi oleh Semen Korsakov, lalu pada 1890 seorang pria berkebangsaan Amerika Serikat
yang bernama Herman Hollerith mengembangkan mesin dengan suatu metode agar Punch Card
juga dapat merekam dan menyimpan informasi.

Seiring berjalannya waktu, Punch Card sebagai teknologi penyimpanan data mulai
tergantikan dengan penemuan sebelumnya, yaitu Punch Tape yang mulai diperkenalkan pada
tahun 1846 oleh Alexander Bain dan digunakan pada mesin telegram juga faksimili. Jika
pemakaian Punch Card dibatasi oleh selembar kertas, berbeda dengan Punch Tape yang
dapat menampung data yang lebih banyak karena terdiri dari satu buah gulungan pita
panjang yang dilubangi.

Jan Rajchman antara tahun 1946 dan 1948 mengembangkan teknologi


penyimpanan data yang bernama Selectron Tube yang kemudian pengembangannya akan
dilanjutkan oleh perusahaan RCA ( Radio Corporation of America),  Perangkat Selectron
Tube ini berukuran 10 Inch atau 254 mm pada sisi terpanjangnya, untuk kapasitasnya sendiri
hanya sebesar 4096  bits atau 0.000512 Megabyte.

Baru saat tahun 1956, Hard drive pertama kali dikembangkan oleh perusahaan
yang bernama IBM. Pada awalnya Hard Drive atau yang biasa dikenal
sebagai Hardisk hanya digunakan sebagai tempat penyimpanan data eksternal. Namun
seiring berjalannya waktu fungsi dari  Hard Drive menjadi tempat penyimpanan utama pada
sistem perangkat komputer. Saat pertama kali diluncurkan Hard Drive hanya memiliki
kapasitas 3.75 Megabyte, dengan ukuran sebesar 1,9 meter persegi. Dari segi harga juga
sangat mahal, satu buah Hard Disk Drive pada saat itu dihargai sekitar $9.200 Dolar
Amerika per Megabyte, berarti kalau 3 Megabyte maka tinggal dikalikan 3 saja,
jadi $27.600 Dolar Amerika serikat untuk 3 Megabyte kapasitas penyimpanan, sangat mahal
sekali.

Semakin hari, pemakaian Hard Drive dirasa kurang efisien karena massanya
yang berat dan bentuknya yang besar sehingga permintaan masyarakat akan penyimpanan
data portable yang mudah dibawa bepergian pun semakin meningkat sehingga pada tahun
1969 munculah sebuah alat penyimpanan yaitu Flopy Disk. Kekurangan yang dimiliki oleh
Flopy Disk generasi pertama adalah fungsinya yang hanya dapat digunakan untuk menulis
data, Barulah beberapa generasi setelahnya muncul Flopy Disk dengan ukuran yang lebih
kecil kurang lebih 3.5 Inch yang dapat digunakan untuk menghapus dan kembali menulis
data.

Tahun 1980, diperkenalkanlah teknologi penyimpanan data yang bernama Hard


Disk. Berbeda dari Hard Drive, Hard Disk memiliki ukuran yang lebih kecil, berbentuk
portable, memiliki kapasitas yang lebih besar, dan memiliki harga yang lebih murah
sehingga sangat rasional jika pemakaiannya masih umum digunakan pada sistem komputer
saat ini, sebelum beralih ke teknologi SSD yang lebih baru.

Di tahun 1997, Simen’s dan SanDisk memperkenalkan Multi Media Card atau
MMC yang secara umum digunakan sebagai media penyimpanan digital Smartphone atau
kamera, memiliki range kapasitas 16 MB sampai 1 GB pada saat pertama kali
diperkenalkan. MMC sampai saat ini masih sering digunakan pada perangkat Smartphone
atau kamera digital modern, bahkan berevolusi sehingga memiliki ukuran yang lebih kecil
mulai dari mini SD hingga micro SD dengan kapasitas dapat mencapai 1 Terabyte di tahun
2018.

Pada tahun 1999 Amir Ban Dov Moran dan Oron Ogdan menemukan dan


mengembangkan media penyimpanan baru yang sekarang disebut USB Flash Drive. USB
Flash Drive ini sampai sekarang masih berkembang terus baik dari segi kecepatan baca tulis
maupun kapasitas penyimpanan.
SSD (Solid State Drive) memang mempunyai konfigurasi yang sama seperti
Flash Drive namun SSD sendiri menggunakan Teknologi yang bernama Non Volatile
Memory. Apa itu Non Volatile Memory ? Non Volatile memory adalah chip memory yang
tidak akan kehilangan datanya ketika tidak dialiri listrik sementara  Volatile
Memory kebalikannya, contoh dari Volatile Memory adalah Hard Disk mekanis
konventional yang memerlukan daya listrik untuk memutar  platter nya.

Lalu media penyimpanan yang berikutnya adalah Cloud Storage, Cloud


Storage merupakan media penyimpanan dimana kita dapat menyimpan data tetapi tidak lagi
menggunakan perangkat keras. Penyimpanan data Cloud Storage sudah mutakhir dan juga
terkoneksi oleh jaringan internet dari seluruh dunia. Jadi, kita seperti menyewa sebuah Flash
Disk yang sebenarnya tidak ada fisiknya, contoh mudah yang paling sering kita gunakan
adalah Google Drive.

Aktivitas dalam dunia pendidikan juga merupakan kegiatan yang melibatkan


banyak informasi dan data, seperti contohnya informasi peserta didik dan pengajar, data dari
nilai ulangan, nilai tugas dan nilai ujian tengah atau akhir semester, informasi yang
diperlukan sekolah untuk menarik minat calon peserta didik sesuai dengan data yang
didapatkan, dan juga yang tidak kalah penting adalah data dan informasi yang berisi
evaluasi kebijakan sekolah agar menaikan kualitas dan akreditasi.

Seperti yang sudah dipaparkan pada paragraf sebelumnya, jika ingin


memprediksi perkembangan teknologi penyimpanan data di masa depan, kita harus melihat
pola – pola yang terdapat pada setiap penemuan. Manusia selalu berinovasi mengembangkan
atau menciptakan sesuatu yang tentunya lebih efisien, efektif, dan dapat dijangkau agar
dapat menunjang aktivitas penyimpanan data.

Jika pengembangan terakhir jatuh kepada sistem penyimpanan cloud storage


yang tidak memerlukan perangkat keras tetapi masih memerlukan jaringan internet. Bisa
jadi, teknologi penyimpanan di masa depan tidak menggunakan jaringan internet lagi untuk
menyimpan sebuah data sehingga lebih efisien dan dapat dijangkau karena masyarakat tidak
perlu membeli paket internet untuk menyimpan sebuah data.
Dalam bidang pendidikan, kemajuan teknologi penyimpanan data tentunya akan
membuat peserta didik ataupun tenaga pengajar dapat mengakses informasi secara merata
dan menyimpan data tanpa harus mengeluarkan biaya lebih. Pemerintah tentunya juga harus
berupaya untuk menunjang perangkat yang digunakan sebagai media penyimpanan data.

BAB III

Penutup

Kesimpulan

Kegiatan mengarsipkan, menyimpan, dan mengelola suatu data merupakan hal yang
penting agar data yang sudah diperoleh baik secara kualitatif maupun kuantitatif dapat tertata
dan terorganisir sehingga memudahkan kita untuk memperoleh informasi. Karena itu, manusia
mulai mengembangkan teknologi yang dapat membantu mereka menyimpan suatu data agar
kemudian dapat diolah menjadi informasi, sehingga dapat menciptakan pertimbangan sesuai
dengan fakta yang ada.

Bidang pendidikan memiliki banyak kegiatan yang berhubungan dengan data dan
informasi, oleh karena itu diperlukannya teknologi untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
tersebut. Dengan demikian, perkembangan teknologi penyimpanan data akan mempermudah
perencanaan dan pengambilan informasi untuk mendukung kegiatan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai