Anda di halaman 1dari 14

UTS

KETRAMPILAN BERBAHASA INDONESIA

OLEH

NAMA : JECKY LANI MOKONI

KELAS : III B

NIM : 200114047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

TAHUN AJARAN 2020/2021


1) a. Jelaskanlah perbedaan kegiatan mendengar dengan mendengarkan/ menyimak!
b. Berikan contoh proses/kegiatan dari keduanya!
Jawab :
a. Perbedaanya yaitu dalam kegiatan mendengar tidak adaya unsur kesengajaan
didalamnya, sedangkan mendengarkan ada unsur kesengajaan tetapi belum adanya
pemahaman tentang apa yangdidengar. Tetapi untuk kegiatan menyimak adanya
unsur kesengajaan dan juga sudah memasuki ke dalam tahap pemahaman tentang
apa yagdidengar
b. Contoh mendengar : Aldo bersama teman-temannya sedang asyik bermain bola di
lapangan yang letaknya berdekatan dengan jalan raya, tiba-tiba dia mendengar suara
letusan. Aldo dan temannya berhenti sejenak mencari asal suara itu. Rupanya suara
ban sepeda meletus. Setelah mengetahui apa yang terjadi, Aldo dan teman-temannya
kembali melanjutkan permainannya
Contoh mendengarkan : Putry menyapu lantai rumah sambil mendengarkan lagu di
Hpnya Chrisye yang berisi lagu-lagu kegemarannya. Putry bekerja sambil mengikuti
nyanyian tersebut yang sengaja disetelnya.
Contoh menyimak : Ardy dengan serius menonton acara siaran berita di televisi
tentang peristiwa tanah longsor di suatu daerah. Ardy tidak hanya melihat
gambar/visual yang tampak di layar kaca, tetapi dia mencermati kalimat-kalimat
yang diucapkan penyiar sambil sekali-sekali dia memberi komentar.
2) Jelaskan peran menyimak dalam kehidupan sehari-hari dan berikan contohnya!
Jawab :
a. Menyimak dapat menjadi/merupakan salah satu pondasi dalam belajar/pembelajaran
bahasa
b. Menyimak bisa menunjang dalam keterampilan/kemampuan berbicara, membac, dan
menulis
c. Menyimak bisa melancarkan interaksi antara dua/beberapa pihak termasuk
mensosialisasikan berbagai hal.
d. Dengan adanya penyimakan, seseorang bisa memperoleh wawasan, informasi, maupun
pengetahuan dari materi simakan, pembicaraan, dialog, monolog, dan sebagainya.
Contoh : Perhatikanlah peristiwa komunikasi 2 mahasiswa (Linda dan Andin) berikut ini!
Linda dan Andin sedang mencari buku di toko buku di sebuah Mall.
Andin : “Lin, udahan yuk kelamaan nih.”
Linda : kamu Din, mau ke mana sih, buku yang aku cari belum ketemu nih.” Sambil
terus mencari buku.
Andin : “Nenekku di rumah sendirian.”
Linda : “Emang kamu takut sama nenek-nenek.”
Andin : “Bukan, justru aku takut nenekku kenapa-napa nggak ada yang tahu.”
Linda : “Ada aku tenang aja deh, takut amat.”
Andin : “Nenekku di rumah Lin.”
Linda : “Iya, aku tahu kalau pulang ya ke rumah.” Kata Linda tanpa menoleh.
Andin : “Udah deh Lin (menutup buku yang dibaca Linda) omonganmu
nggak nyambung.” Andin setengah kesal.
Linda : “Emang kamu ngomong apaan sih?” Tanya Linda bingung.
Andin : “Makanya, kalau orang lagi ngomong dengerin dulu!”
Demikianlah peristiwa komunikasi yang terjadi antara Andin dan Linda. Mungkin
Anda juga pernah punya pengalaman, seperti yang digambarkan di atas. Sekarang
Anda dapat memperhitungkan seberapa besar peran menyimak dalam kehidupan
sehari-hari dan bagaimana dampak yang akan kita rasakan jika menyimak tidak
difungsikan secara benar. Seperti yang dialami Linda dan Andin, komunikasi
antarkeduanya menjadi terganggu. Gangguan komunikasi menjadi sangat fatal bila
komunikasi mengharuskan keikutsertaan berbagai aspek komunikasi, seperti
konteks, makna, dan implikatur. Tidak menutup kemungkinan terjadi
kesalahpahaman yang berakibat pada ketidakharmonisan hubungan persahabatan
atau kekeluargaan.Jadi, dalam kehidupan sehari-hari kita sangat memerlukan
kemampuan menyimak yang memadai dalam rangka memahami pesan, gagasan,
atau perasaan yang disampaikan oleh orang lain agar tidak terjadi kesalahan dalam
komunikasi.
3) Jelaskan peran menyimak dalam pembelajaran beserta contohnya!
Jawab :
Selain berperan dalam komunikasi sehari-hari, menyimak sangat diperlukan di dalam
pembelajaran. Seorang pelajar yang memiliki daya simak yang rendah akan mendapat
kesulitan dalam menangkap pelajaran yang dijelaskan oleh guru atau dia juga akan
mengalami kesulitan dalam mengikuti diskusi-diskusi yang dilakukan di kelas.
Keterampilan menyimak sangat berperan dalam kehidupan manusia di lingkungan
masyarakat. Peran penting penguasaan keterampilan menyimak sangat tampak di
lingkungan sekolah. Siswa mempergunakan sebagaian besar waktunya untuk menyimak
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Keberhasilan dalam memahami serta menguasai
pelajaran diawali oleh kemampuan menyimak yang baik. Kemampuan seseorang dalam
menyimak dapat dilihat dari latar belakangnya. Latar belakang masing-masing orang
mempunyai perbedaan, baik psikologis, sosiologis, maupun pendidikannya.
Contoh : Menyimak Puisi
Berikut dipaparkan salah satu model pembelajaran mendengarkan puisi untuk mencapai
kompetensi dasar mendengarkan puisi yang disampaikan secara langsung dan
mengungkapkan unsur-unsur di dalamnya yang indikator pencapaiannya adalah
mahasiswa mampu: (1) menentukan tema puisi yang dibacakan, (2) mengungkapkan
makna yang terkandung dalam puisi yang dibacakan, dan (3) mengungkapkan pesan
dalam puisi yang dibacakan.
Contoh model kegiatan pembelajarannya sebagai berikut.
(1) Dosen bertanya jawab dengan mahasiswa tentang masalah yang berkaitan dengan
puisi.
(2) Dosen menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan manfaat
yang akan diperoleh jika mahasiswa menguasai kompetensi tersebut.
(3) Dosen menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
(4) Mahasiswa mendengarkan model pembacaan puisi.
(5) Salah seorang mahasiswa membacakan puisi.
(6) Mahasiswa lain mengomentari pembacaan puisi.
(7) Mahasiswa secara berkelompok berdiskusi untuk menentukan tema, makna, dan
pesan yang terkandung dalam puisi disertai data yang mendukung.
(8) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi kelompoknya dalam selembar karton dan
menempelnya di dinding.
(9) Setiap kelompok menilai hasil diskusi kelompok lain dan menentukan mana yang
paling baik.
(10) Dosen dan mahasiswa mengukuhkan simpulan cara menemukan tema, makna, dan
pesan puisi yang disimak.
(11) Refleksi.
4) Jelaskanlah bagaimana keterampilan menyimak memberi manfaat bagi keterampilan
berbahasa lain yang dimiliki seseorang
Jawab :
Menyimak memiliki kontribusi yang besar terhadap keterampilan berbahasa lain yang
dimiliki seseorang. Hasil menyimak akan dapat meningkatkan :
a. Keterampilan menyimak akan memberi kontribusi pada keterampilan
berbicara, membaca, dan menulis seseorang
b. Keterampilan membaca akan memberi kontribusi pada keterampilan
menyimak, berbicara, dan menulis seseorang.
c. Keterampilan berbicara berjalan seiring dengan keterampilan menulis.
Artinya, apabila seseorang terampil menulis dia tidak akan kesulitan dalam
melakukan kegiatan berbicara asal rajin berlatih dan mau menerima masukan
dari orang lain. Demikian pula sebaliknya jika seseorang terampil berbicara,
dia juga akan mudah memperolehketerampilan menulis.
d. Satu yang sangat penting, bahwa kemampuan/keterampilan berbahasa
produktif yang dimiliki seseorang, diperoleh melalui kemampuan berbahasa
reseptif yang dimilikinya terlebih dahulu.
5) Jelaskanlah secara kronologis proses yang terjadi pada kegiatan menyimak!
Jawab :
Proses yang terjadi saat kegiatan menyimak adalah sebagai berikut :
1. Tahap Mendengar; dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang di
kemukakan oleh pembicara dalam ujaran atas pembicaraanya. Jadi, kita masih berada
dalam tahap hearing.
2. Tahap Memahami;setelah kita mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk
mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang di sampaikan oleh
pembicara. Kemudian, sampailah kita dalam tahap understanding.
3. Tahap Menginterpretasi; penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum puas jika
hanya mendengar isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan atau
menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran
itu; dengan demikian, sang penyimak telah tiba pada tahap interpreting.
4. Tahap Mengevaluasi; setelah memahami serta dapat menafsir atau
menginterpretasikan isi pembicaraan, penyimakpun mulailah menilai atau
mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai keunggulan dan
kelemahan serta kebaikan dan kekurangan pembicara; dengan demikian, sudah
sampai pada tahap evaluating.
5. Tahap Menanggapi; tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak.
Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerat serta menerima gagasan atau ide
yang di kemukakan pembicara. Lalu penyimakpun sampailah pada tahap menanggapi
(responding). (logan [et all], 1972 :39: Loban [et all,1969 : 243)
6) Sebutkanlah macam-macam kemampuan yang diperlukan oleh seorang penyimak!
Jawab :
1) Kemampuan memusatkan perhatian
2) Kemampuan mengingat
3) Kemampuan menangkap bunyi
4) Kemampuan lingiuistik
5) Kemampuan non-linguistik
6) Kemampuan menilai
7) Kemampuan menanggapi
7) Jelaskan apa yang dimaksud dengan kemampuan berikut ini!
a. Memahami dalam proses menyimak.
b. Menganalisis dalam proses menyimak.
c. Mensintesis dalam proses menyimak.
Jawab :
a. Memahami dalam proses menyimak.
Meninjau kembali bahan simakan (review). Kegiatan meninjau kembali bahan
simakan merupakan salah satu ciri penyimak kritis. Pada kegiatan ini, penyimak
mencermati kembali bahan simakan yang telah diterima melalui catatan seperti: topik,
tema, dan gagasan lain yang menunjang pesan yang disampaikan pembicara. Di
samping itu penyimak dapat memprediksi berdasarkan pesan-pesan yang telah
disampaikan pembicara.
b. Menganalisis dalam proses menyimak.
Menganalisis bahan simakan. Pada dasarnya menyimak ialah menerima pesan namun
dalam kenyataannyaseorang penyimak tidak hanya menerima pesan begitu saja, ia
juga berusaha untuk menganalisis pesan yang telah diterimanya itu. Kegiatan analisis
ini dilakukan untuk membedakan ide pokok, ide bawahan, dan ide penunjang.
c. Mensintesis dalam proses menyimak.
Mengevaluasi bahan simakan. Pada tahap akhir kegiatan menyimak ialah
mengevaluasi hasil simakan. Langkah ini dapat dilakukan dengan cara: (a) Kekuatan
Bukti. Untuk membenarkan pernyataan pembicara, penyimak harus mengevaluasi
buktibukti yang dikatakan pembicara. Jika bukti-bukti itu cukup kuat, apa yang
dikatakan pembicara itu benar. (b) Validitas Alasan. Jika pernyataan pembicara
diikuti. dengan alasan-alasan yang kuat, terpercaya, dan logis, dapat dikatakan bahwa
alasan itu validitasnya tinggi. (c) Kebenaran Tujuan. Penyimak harus mampu
menemukan tujuan pembicara. Di samping itu, ia juga harus mampu membedakan
penjelasan dengan keterangan inti, sikap subjektif dengan sikap objektif. Setelah itu
ia akan mampu mencari tujuan pembicaraan (berupa pesan).
8) Sebutkanlah jenis-jenis menyimak berdasarkan tujuannya!
Jawab :
A. MENYIMAK BERDASARKAN TUJUAN
Menyimak berdasarkan tujuan memiliki banyak jenis bergantung apa yang ingin
dicapai dari kegiatan menyimak tersebut. Secara garis besar, menyimak berdasarkan
tujuan dapat dibedakan menjadi berikut.
1. Menyimak untuk Belajar
2. Menyimak untuk Hiburan
3. Menyimak untuk Menilai
4. Menyimak untuk Mengapresiasi
5. Menyimak untuk Memecahkan Masalah
B. MENYIMAK BERDASARKAN INTENSITAS
Secara umum menyimak bertujuan untuk menangkap pesan atau menangkap isi serta
memahami makna komunikasi yang disampaikan pembicara melalui ujaran.
Dipandang dari segi intensitas, menyimak dikelompokkan menjadi 2 sebagai berikut.
1. Menyimak Ekstensif
a. Menyimak sekunder.
b. Menyimak pasif.
c. Menyimak estetis.
2. Menyimak Intensif
a. Menyimak kritis
b. Menyimak konsentratif
c. Menyimak kreatif
9) Berikan contoh kegiatan dari berbagai jenis menyimak yang didasarkan atas
tujuannya.
Jawab :
a. Menyimak untuk belajar
Melalui kegiatan menyimak seseorang mempelajari berbagai hal yang dibutuhkan.
Contohnya: siswa yang menyimak penjelasan guru.
b. Menyimak untuk menghibur
Penyimak menyimak untuk menghibur dirinya. Contohnya: menyimak film, drama
komedi, dan sebagainya.
c. Menyimak untuk menilai
Penyimak mendengarkan dan memahami isi simakan kemudian mengkaji, menguji,
dan membandingkan dengan pengalaman dan pengetahuan penyimak. Contoh:
menyimak fakta yang disiarkan di berita TV.
d. Menyimak apresiatif
Penyimak memahami, menghayati, mengapresiasi materi simakan. Contoh:
menyimak pembacaan puisi, cerpen, drama, dsb.
e. Menyimak untuk mengomunikasikan ide dan perasaan
Penyimak memahami, merasakan gagasan, ide, dan perasaan pembicara. Contoh:
orang yang sedang mendengarkan curahan hati sahabatnya.
f. Menyimak deskriminatif
Menyimak untuk membedakan suara atau bunyi. Contoh: perbedaan suara orang yang
sedang bergembira dan orang yang sedang marah.
g. Menyimak pemecahan masalah
Penyimak mengikuti uraian pemecahan masalah secara kreatif dan analitis yang
disampaikan oleh pembaca. Contoh: seorang psikolog yang mendengarkan keluhan
pasiennya dan berusaha memberikan solusi terhadap masalah pasien tersebut
10) Jelaskan yang dimaksud dengan menyimak ekstensif dan intensif!
a. jenis-jenis menyimak ekstensif beserta contoh kegiatannya!
b. jenis-jenis menyimak intensif beserta contoh kegiatannya!
Jawab :
A. Menyimak Ekstensif
Menyimak jenis ini (extensive listening) merupakan kegiatan menyimak yang
berhubungan dengan hal-hal yang bersifat umum dan tidak diperlukan bimbingan
langsung dari seorang guru. Dalam menyimak ekstensif ini, penyimak hanya
menyimak bagian-bagian yang penting saja, secara umum, sepintas, dan garis-garis
besarnya saja. Untuk lebih jelasnya pahamilah penjelasan mengenai jenis-jenis
menyimak ekstensif berikut ini.
1. Menyimak sekunder
Menyimak sekunder adalah jenis kegiatan menyimak yang dilakukan pada saat atau
bersamaan dengan kegiatan lain. Menyimak sekunder sama dengan kegiatan
mendengarkan. Misalnya, Dita menyimak lagu-lagu yang ditayangkan televisi dalam
acara Pesta, sementara dia sedang mengerjakantugas sekolah, yaitu menyusun
kliping. Dalam hal ini keduanya (menyusun kliping dan menyimak lagu-lagu)
berjalan seiring.
2. Menyimak pasif
Menyimak pasif mirip dengan menyimak sekunder, yaitu menyimak sambil
melakukan pekerjaan lain. Contoh kegiatan menyimak pasif ini sering kita temukan
pada kebiasaan anak-anak dewasa ini, yaitu belajar sambil mendengarkan siaran
radio. Apabila siaran radio menarik perhatiannya maka perhatian mereka berubah
dari buku pelajaran ke siaran radio.Pada menyimak pasif, perhatian dapat beralih
sepenuhnya dari satu kegiatan (membaca, menulis, atau yang lainnya) ke kegiatan
lain yang lebih menarik perhatiannya.
3. Menyimak estetis
Menyimak jenis ini disebut juga dengan menyimak apresiatif (appreciation
listening). Dalam menyimak estetis penyimak secara serius dan bersungguh-sungguh
memperhatikan suatu acara atau pertunjukan drama, cerita, dongeng, puisi atau
hiburan-hiburan lain yang sejenis baik secara langsung maupun melalui siaran
televisi atau radio. Secara imajinatif, penyimak ikut terlibat, mengalami, melakukan,
dan merasakan karakter dari setiap pelaku.

B. Menyimak Intensif
Menyimak intensif merupakan suatu kegiatan yang berbeda atau bertolak belakang
dengan menyimak ekstensif. Apabila pada menyimak ekstensif bahan simakan hanya
dipahami garis-garis besarnya saja dan bersifat sepintas sehingga tidak memerlukan
bimbingan guru maka menyimak intensif justru sebaliknya. Dalam menyimak
intensif, penyimak memerlukan arahan dan bimbingan yang ketat karena bahan-
bahan yang harus disimak perlu dipahami secara terperinci, teliti, dan
mendalam.Dalam menyimak intensif, guru dapat mengarahkan para siswa pada
butir-butir bahasa sebagai bagian dari program pengajaran bahasa, misalnya
penekanan pada fonologi, kosakata, kalimat, bahkan sampai pada wacana. Sebaiknya
latihan-latihan yang intensif dilakukan sesuai dengan tujuan yang ditekankan pada
proses belajar-mengajar. Salah satu contoh pelaksanaan menyimak intensif di kelas
adalah:
a. guru memilih bahan simakan yang mengandung ciri kebahasaan tertentu
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai;
b. siswa disuruh menyimak rekaman tersebut yang mengandung beberapa
penghubung kalimat. Kegiatan ini dilakukan satu sampai 2 kali;
c. memberi teks rekaman kepada siswa diminta untuk mengisi bagian-bagian
yang kosong dalam teks tersebut berdasarkan hasil simakan. Latihan tersebut
merupakan salah satu contoh latihan menyimak intensif yang sederhana.
Perlu diingat, dalam memilih bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk
latihan bagi para siswa harus memperhatikan tingkat kemampuan siswa.
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa jenis menyimak intensif ini adalah
menyimak kritis, menyimak konsentratif, dan menyimak kreatif. Ketiga jenis
menyimak tersebut akan dijelaskan berikut ini.
a. Menyimak Kritis
Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak yang dilakukan secara kritis, di
dalamnya terlihat adanya kehadiran prasangka yang berperan sebagai pijakan
dalam mengamati ketidaktelitian yang dilakukan pembicara dalam
menyampaikan data dan fakta yang memperkuat ide atau gagasannya.
Menyimak dengan cara ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang
akurat tentang sesuatu sehingga menghasilkan satu kesimpulan. Jadi,
penyimak menilai segala apa yang digagaskan, diidekan, atau diinformasikan
pembicara sampai pada tingkat keterpercayaan (reliabilitas), keterandalan
(validitas), dan kebermanfaatan sebuah informasi. Ada beberapa kegiatan
yang dilakukan dalam menyimak kritis, yaitu:
1) memperhatikan kebiasaan-kebiasaan ujaran, kata, pemakaian kata,
dan unsur-unsur kalimat;
2) menyimak untuk menentukan alasan “mengapa”;
3) menyimak untuk membedakan antara fakta dan fantasi antara yang
berelevansi dan tidak berelevansi;
4) menyimak untuk menarik kesimpulan-kesimpulan;
5) menyimak untuk membuat keputusan-keputusan.
b. Menyimak konsentratif
Menyimak konsentratif sering juga disebut a study type listening atau
menyimak sebagai kegiatan menelaah. Satu fase dari kegiatan menyimak
yang baik adalah perlunya konsentrasi terhadap apa yang disimak, supaya
dapat menangkap hal-hal tersebut baik dalam bentuk informasi maupun
dalam bentuk lain, tumpuan ke arah itu tidak menyimpang dari isi atau ide
yang sebenarnya. Adapun kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam menyimak
konsentratif ini adalah:
1) menyimak untuk mengikuti petunjuk-petunjuk;
2) menyimak demi suatu maksud tertentu untuk memperoleh butir-
butir informasi tertentu;
3) menyimak urutan ide-ide;
4) menyimak fakta-fakta.
c. Menyimak Kreatif
Menyimak kreatif mempunyai hubungan erat dengan imajinasi seseorang.
Umumnya imajinasi berhubungan dengan keindahan, bunyi-bunyian, gerak-
gerak tentang sesuatu, dan juga penglihatan terhadap sesuatu. Seseorang
dapat menyimak sebuah puisi dengan baik karena ia berimajinasi/berfantasi,
dan berpartisipasi dengan baik terhadap puisi yang sedang disimaknya
sehingga ia dapat menangkap makna yang terkandung dalam puisi itu.
Ada beberapa kegiatan yang tercakup dalam menyimak kreatif, antara lain
yaitu:
1) menghubungkan atau mengasosiasikan makna-makna dengan bantuan
pengetahuan dan pengalaman penyimak;
2) menyesuaikan atau mengadaptasikan imajinasi dengan pikiran imajinatif
untuk menciptakan karya-karya atau hasil-hasil baru dalam tulisan, lukisan,
pendramaan, dan bentuk-bentuk seni lain;
3) menyimak untuk mendapat penjelasan atau pemecahan masalah serta
sekaligus memeriksa dan menguji hasil-hasil pemecahan masalah tersebut
11) Berikan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa berbicara merupakan suatu
keterampilan berbicara!
Jawab :
Bukti-bukti:
a) berbicara sebagai pengungkapan lambang bunyi.
b) berbicara sebagai sebuah bangun wacana lisan.
c) berbicara tidak terlepas dari penggunaan gaya bahasa.
d) berbicara erat kaitannya dengan sosiolinguistik.
12) Berbicara ditempatkan sebagai salah satu bentuk komunikasi. Sebutkan tujuan-tujuan
berbicara berdasarkan hal tersebut!
Jawab :
a) tujuan sosial.
b) tujuan ekspresif.
c) tujuan ritual.
d) tujuan instrumental.
13) Amatilah beberapa kegiatan berbicara yang ditayangkan oleh stasiun televisi,
kemudian analisislah berdasarkan tujuannya!
Jawab :
Kegiatan berbicara yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi yakni program Mata
Najwa yang ditayangkan oleh Trans7, yang dapat saya amati adalah tentang polemik dari
materi undang-undang cipta kerja. Dalam penayangannnya, kedua pemateri yang
dihadirkan bersikekeuh dengan argumen miliknya masing-masing, namun dapat ditelaah
bahwa, penyampaian materi dari para tokoh akan kehilangan nilainya, jika tanpa
menyertai adanya bukti konkrit dari materi yang sedang dibahas dan bukan hanya dari
pemikiran atau gagasan milik sendiri
Menganalis pengucapan pemateri ketika tengah menjawab ulasan dari penanya, dengan
penggunaan ucapan yang begitu agresif, tergesa-gesa dan tak sesuai dengan pertanyaan
seorang penanya, berdampak pada informasi yang seharusnya tersampaikan dengan baik,
menjadi tak begitu dimengerti oleh para audiensi.
14) Sebutkan bukti-bukti bahwa keterampilan berbicara berhubungan dengan
keterampilan menyimak!
Jawab :
a) seorang anak belajar berbicara dimulai dengan menyimak.
b) terjadinya pergantian peran antara penyimak dan pembicara.
c) kemampuan berbicara dijadikan tolok ukur kemampuan menyimak.
d) Berbicara dapat dijadikan bentuk reproduksi dari proses menyimak
15) Jelaskan mengenai keterampilan berbicara permulaan/dasar dan keterampilan
berbicara lanjutan!

Jawab :
Keterampilan berbicara permula Bahasa lisan merupakan dasar dalam pembelajaran
bahasa karena kemampuan berbahasa lisan merupakan modal ekspresi yang sering
digunakan dan kemampuan yang biasanya di pelajari anak-anak. Oleh karena itu,
berbicara merupakan keterampilan yang harus dipelajari siswa. Berikut ini akan di
paparkan definisi berbicara, tujuan, fungsi, dan jenis-jenisnya. Berbicara permulaan
merupakan kegiatan awal pembicaraan yang dilakukan oleh seseorang terhadap sesuatu
yang ingin ia bicarakan, sedangkan berbicara lanjutan merupakan kegiatan berbicara atas
apa yang telah dirangkai atau di konsep sebelumnya misalkan pada presentasi dan pidato.

Anda mungkin juga menyukai