Anda di halaman 1dari 10

Khaerul_sobar's Blog

sarana berkreasi dalam imajinasi


Skip to content

 Home
 #49 (no title)
 CERPEN
 ESSAI DAN ARTIKEL SASTRA
 Makalah
 Pengetahuan Umum
 PROFIL
 PUISI

makalah tentang tauhid (studi islam I)


STUDI ISLAM I

TAUHID

 
 

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Islam I

Oleh:

Khaerul Sobar      (0901040001)

KELAS A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2010

 
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya dan tidak lupa pula sholawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi Besar kita
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang
terang benderang seperti saat ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Studi Islam I serta
teman-teman yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Tauhid” kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dalam makalah ini, sehingga kami senantiasa terbuka untuk menerima saran dan
kritik pembaca demi penyempurnaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

 
 

1. A.    Latar Belakang Masalah

Tauhid secara bahasa berasal dari kata “wahhada – yuwahhidu” yang artinya menjadikan sesuatu
satu/tunggal/esa (menganggap sesuatu esa). Secara istilah syar’i, tauhid berarti
mengesakan Allah dalam hal Mencipta, Menguasai, Mengatur dan mengikhlaskan (memurnikan)
peribadahan hanya kepada-Nya, meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya serta
menetapkan Asma’ul Husna (Nama-nama yang Bagus) dan Shifat Al-Ulya (sifat-sifat yang
Tinggi) bagi-Nya dan mensucikan-Nya dari kekurangan dan cacat.

1. B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
yaitu:

1. Apakah pengertian dari tauhid?


2. Berapa macamkah jenis tauhid?
3. Apakah aplikasi dari tauhid?

1. C.    Tujuan

Adapun tujuan disusunya makalah ini yaitu:

1. Untuk melengkapi nilai dan tugas kelompok mata kuliah Studi Islam I
2. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang ilmu tauhid

1. A.    Pengertian Tauhid

Tauhid, secara bahasa berasal dari kata “wahhada – yuwahhidu” yang artinya menjadikan
sesuatu satu/tunggal/esa (menganggap sesuatu esa). Secara istilah syar’i, tauhid berarti
mengesakan Allah dalam hal Mencipta, Menguasai, Mengatur dan mengikhlaskan (memurnikan)
peribadahan hanya kepada-Nya, meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya serta
menetapkan Asma’ul Husna (Nama-nama yang Bagus) dan Shifat Al-Ulya (sifat-sifat yang
Tinggi) bagi-Nya dan mensucikan-Nya dari kekurangan dan cacat.

A.    Pembagian Tauhid


Tauhid dibagi menjadi tiga macam:

1.     Tauhid Ar-Rububiyyah


Yaitu mengesakan Allah dalam hal perbuatan-perbuatan Allah, dengan meyakini bahwasanya
Dia adalah satu-satuNya Pencipta seluruh makhluk-Nya. Allah berfirman yang artinya:

Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka
Patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, Padahal mereka tidak
menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?”. Katakanlah:
“Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang
benderang; Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan
seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?”
Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi
Maha Perkasa”. (Ar-Ra’d : 16)

dan Dia adalah Pemberi Rezeki bagi seluruh binatang dan manusia, Firman-Nya yang artinya:

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya,
dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya”. (Hud : 6)

Dia adalah Raja segala raja, Pengatur semesta alam, … Pemberi ketentuan takdir atas segala
sesuatu, Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan.

2.     Tauhid Al-Uluhiyyah

Tauhid Al-Uluhiyyah disebut juga Tauhid Ibadah, dengan kaitannya yang disandarkan kepada
Allah disebut tauhid uluhiyyah dan dengan kaitannya yang disandarkan kepada hamba disebut
tauhid ibadah, yaitu mengesakan Allah Azza wa Jalla dalam peribadahan.

3.     Tauhid Al-Asma’ wa Shifat

Tauhid Al-Asma’ wa Shifat yaitu mengesakan Allah dalam Nama-nama dan Sifat-sifat bagi-Nya,
dengan menetapkan semua Nama-nama dan sifat-sifat yang Allah sendiri menamai dan mensifati
Diri-Nya di dalam Kitab-Nya (Al-Qur’an), Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tanpa
Tahrif (menyelewengkan makna), Ta’thil (mengingkari), Takyif
(mempertanyakan/menggambarkan bagaimana-nya)dan Tamtsil (menyerupakan dengan
makhluk).

Dan ketiga macam Tauhid ini terkumpul dalam firman-Nya yang artinya:

 “ Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, Maka
sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui
ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (Maryam : 65).

1. B.     Aplikasi Tauhid


Pengucapan kalimat tauhid dengan lisan belaka tidaklah cukup karena ia mempunyai
konsekuensi yang harus di tunaikan. Para ulama menegaskan bahwa mengesakan Allah adalah
dengan meninggalkan perbuatan syirik baik kecil maupun besar. Di antara konsekuensi
pengucapan kalimat tauhid itu adalah mengetahui kandungan maknanya kemudian
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Allah berfirman “Maka ketahuilah bahwa
sesungguhnya tidak ada tuhan melainkan Allah.” Kalimat Tauhid berarti Pengingkaran kepada
segala sesuatu yg disembah selain Allah SWT dan menetapkan bahwa yang berhak disembah
hanyalah Allah semata tidak kepada selain-Nya.

Aplikasi secara sederhana dari kalimat tauhid “laa ilaaha illallah” adalah keyakinan yang
mutlak yang patut kita tanamkan dalam jiwa bahwa Allah Maha Esa dalam hal mencipta dalam
penyembahan tanpa ada sesuatu pun yang mencampuri dan tanpa ada sesuatu pun yang sepadan
dengan-Nya kemudian menerima dengan Ikhlas akan apa-apa yang berasal dari-Nya baik berupa
perintah yang mesti dilaksanakan ataupun larangan yang mesti di tinggalkan semua itu akan
mudah ketika hati ikhlas mengakui bahwa Allah SWT itu Maha Esa.

Sesungguhnya wajib bagi kita untuk mengenal Allah ( tauhid ) sebelum kita beribadah &
beramal karena suatu ibadah itu diterima jika Tauhid kita benar & tidak tercampur dengan 
kesyirikan ( menyekutukannya dalam peribadatan ) , maka tegaknya ibadah & amalan kita harus
didasari terlebih dahulu dengan At Tauhid sebagaimana akan kita jelaskan dibawah ini :

” Ketahuilah ( ya Muhammad ) sesungguhnya tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah, &
mohonlah ampun bagi dosa-dosamu, dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan
perempuan. ( QS. Muhammad : 19 ).

Ketahuilah  semoga Allah merohmatimu- sesungguhnya Allah menegaskan & mendahulukan


serta  mengutamakan untuk mengetahui dan berilmu tentang  At tauhid  dari pada beribadah
yaitu beristifghfar, dikarenakan ” mengenal tauhid menunjukkan ilmu ‘usul ( dasar pokok &
pondasinya agama ), adapun beristighfar menunjukkan ilmu furu’ ( cabang dan aplikasi dari ilmu
usul tersebut  ).

Dan tidak ada perselisihan sedikitpun dikalangan para ulama salaf dan khalaf serta umat islam
seluruhnya  bahwasanya : paling afdal & utamanya para nabi & rasul  adalah ke empat nabi
tersebut ( Muhammad, Musa, Isa, & Ibrahim ) , tatkala Allah menetapkan & memerintahkan
kepada empat rasul yang mulia  ini untuk ma’rifah ( berilmu & mengetahui ) ilmu usul dan dasar
serta pondasi agama yaitu Tauhid sebelum ilmu furu’ ( sebagai aplikasi dari ilmu usul ).

Inti dari pembahasan diatas : jadi  telah tetap (syabit) dan benar  (haq) bahwasanya  berilmu dan
mengetahui serta mengenal at  tauhid itu adalah kewajiban yang paling pokok & utama sebelum
mengenal yang lainya serta beramal  ( karena suatu amalan itu akan di terima jika tauhidnya 
benar ).

 
 

BAB III

PENUTUP

1. A.    Kesimpulan

Tauhid dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu esa’. Dari segi
syari’ tauhid ialah ‘mengesakan Allah didalam perkara-perkara yang Allah sendiri tetapkan
melalui Nabi-Nabi Nya yaitu dari segi Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ Was Sifat’.

Tauhid di bagi menjadi tiga yaitu: (1) Tauhid Ar-Rububiyyah Yaitu mengesakan Allah dalam hal
perbuatan-perbuatan Allah, dengan meyakini bahwasanya Dia adalah satu-satuNya Pencipta
seluruh makhluk-Nya, (2)  Tauhid Al-Uluhiyyah disebut juga Tauhid Ibadah, dengan kaitannya
yang disandarkan kepada Allah disebut tauhid uluhiyyah dan dengan kaitannya yang disandarkan
kepada hamba disebut tauhid ibadah, yaitu mengesakan Allah Azza wa Jalla dalam peribadahan,
(3) Tauhid Al-Asma’ wa Shifat yaitu mengesakan Allah dalam Nama-nama dan Sifat-sifat bagi-
Nya, dengan menetapkan semua Nama-nama dan sifat-sifat yang Allah sendiri menamai dan
mensifati Diri-Nya di dalam Kitab-Nya (Al-Qur’an), Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam tanpa Tahrif (menyelewengkan makna), Ta’thil (mengingkari), Takyif
(mempertanyakan/menggambarkan bagaimana-nya)dan Tamtsil (menyerupakan dengan
makhluk).

Aplikasi Tauhid bahwasanya  berilmu dan mengetahui serta mengenal at  tauhid itu adalah
kewajiban yang paling pokok & utama sebelum mengenal yang lainya serta beramal  ( karena
suatu amalan itu akan di terima jika tauhidnya  benar ).

1. B.     Saran

Dengan penulisan makalah ini diharapkan pembaca

 Memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang tauhid


 Lebih mendekatkan diri kepada Allah

 
 

Daftar Pustaka

Fauzan, Shalih. 2001. Kitab Tauhid I . Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

(http://id.islamiclopedia.org/wiki/Kitab_Tauhid-Tauhid)

(http://blog.re.or.id/tauhid-dan-korelasinya-dalam-menghapus-dosa.htm)

(http://halaqah.net/v10/index.php?action=printpage;topic=9800.0)

Advertisements
Report this ad
Report this ad

Share this:

 Twitter
 Facebook

Leave a Reply
 Follow Blog via Email

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by
email.

Join 11 other followers

 kalender

October 2019
M T W T F S S
« Jun
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31

 Facebook saya

Khaerul Sobar

Buat Lencana Anda

 Twitter saya
o Jawaban sudoku edisi senin, 11 agustus 2014 @KompasKlasika
#TantanganSudoku http://t.co/PHToYSVxr0 5 years ago
o Jika kau anggap itu adalah sebuah kebenaran...belum tentu kebenaran itu ada
dipihakmu. 5 years ago
o Besok ngajar....semangat. 5 years ago
o indah terasa... 5 years ago
o selamat dan sukses para peserta PEKSIMITAS 5 years ago
 arsip
o June 2012
o May 2012
o November 2011

Advertisements
Report this ad
Create a free website or blog at WordPress.com.
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their
use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

Anda mungkin juga menyukai