Tugas Makalah Agama Tauhid Af
Tugas Makalah Agama Tauhid Af
AF’ALIHI
Disusun Oleh :
Dewi Mutiara
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya dan tidak lupa pula sholawat serta salam saya panjatkan
kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Studi
Islam serta teman saya yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Tauhid Af’alihi”
saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, sehingga
saya senantiasa terbuka untuk menerima saran dan kritik pembaca demi
penyempurnaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................1
2
BAB I
PENDAHULUAN
Tauhid merupakan hal yang paling penting dalam aspek ‘aqīdaĥ. Pondasi
pendidikan anakpun dimulai dari penanaman nilai-nilai tauhidkepada anak.
“Syahādāt” dalam ażanyang diperdengarkan pada anak yang baru lahir sebagai
bukti pentingnya menanamkan tauhidsemenjak dini.Tauhidpun merupakan seruan
pertama dakwah para Rasūl. Tauhidjuga merupakan tonggak penentu keselamatan
seorang hamba di hadapan Rabbnya kelak.
Mempelajari tauhid merupakan hal pokok yang sudah menjadi keharusan bagi
seseorang untuk mempelajarinya. Untuk itu, sudah menjadi keharusanpula bagi
orang tua untuk mendahulukan penanaman tauhidsemenjak dini kepada putra-
putrinya. Sebagaimana ungkapan Ibnu Qayyim dalam kitab Tuḥfat Al-
Maudūdyang dikutip oleh Rahman bahwa dirahasiakan dilakukan ażandan
iqāmaĥdi telinga bayi yang baru lahir mengandung harapan yang optimis agar
mula-mula suara yang terdengar oleh telinga bayi adalah seruan ażan yang
mengandung makna keagungan dan kebesaran Allah serta syahādātyang menjadi
syarat utama bagi seorang yang masuk Islam. Hal yang sama dianjurkan pula agar
yang bersangkutan dituntut untuk mengucapkan kalimat tauhidini saat sedang
meregang nyawa meninggalkan dunia yang fana ini (Rahman, 2000, hlm. 43)
3
6. Bukti-Bukti Alquran ?
7. Dua Hasil dari Tauhid Af'ali ?
8. Hubungan Tauhid Af'ali denga Ikhtiar Manusia ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
di dunia diciptakan oleh Allah. Bahkan mereka yang terwujud dengan perantara
entitas-entitas lain pun adalah makhkuk Allah. Tauhid dalam pengaturan artinya
adalah Allah pengatur dunia dan seluruh entitas yang ada di dalamnya. Yakni, Ia
menciptakan suatu keteraturan di dunia sehingga alam semesta dan entitas-entitas
di dalamnya mencapai tujuan yang telah ditentukan kepada mereka.
Salah satu argumen filsof muslim atas Tauhid Af'ali ialah pertama, semua
entitas di dunia dengan perantara maupun tanpa perantara adalah makhluk/ciptaan
Allah. Kedua, sebab dari sebabnya sesuatu adalah sebabnya sesuatu itu. Oleh
karena itu, Allah adalah sebab semua makhluk di alam semesta.
6
Menurut kayakinan Muhammad Taqi Misbah Yazdi, di dalam ayat 22 surah
هّٰللا
َ َ َکانَ فِی ِه َما آلِهَةٌ إالَّ ُ لَف ; "Sekiranya ada di langit dan di bumi
Al-Anbiya: ْس َدتَا لَو
tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa" terdapat
burhan/bukti atas penetapan Tauhid Af'ali. Dia merangkai bukti rasional yang
tersirat dalam ayat ini sebagai berikut:
1. Apabila suatu wujud memiliki sebab lebih dari satu, niscaya tidak
mungkin terjalin hubungan sebab-akibat diantara bagian-bagianya.
Karena, setiap akibat hanya bergantung dan terikat dengan sebabnya
sendiri dan tidak terpengaruh dari sebab-sebab yang lain.
2. Suatu wujud mengikuti satu system dan diantara bagian-bagiannya
terdapat keterikatan.
3. Atas dasar itu, suatu wujud memiliki satu sebab dan menjadi ciptaan dari
satu pencipta.
7
Allah kepada manusia dan azab serta balasan di akhirat. Demikian juga
pandangan Mu'tazilah bertentangan dengan Tauhid dalam penciptaan dan
keuniversalan kekuatan Allah. Menurut keyakinan Syiah, Tauhid Af'ali tidak
kontradiksi dengan ikhtiar manusia karena perbuatan-perbuatan manusia
terlaksana secara vertikal di bawah perbuatan Allah. Oleh sebab itu, perbuatan-
perbuatan tersebut bisa diyakini sebagai perbuatan Allah dan perbuatan manusia
juga.
8
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Tauhid merupakan hal yang paling penting dalam aspek ‘aqīdaĥ. Pondasi
pendidikan anak pun dimulai dari penanaman nilai-nilai tauhid kepada anak
Mempelajari tauhid merupakan hal pokok yang sudah menjadi keharusan bagi
seseorang untuk mempelajarinya
Asy'ariah dengan bersandar kepada Tauhid Af'ali tidak meyakini manusia
sebagai makhluk yang berikhtiar.
Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, bahkan perbuatan-perbuatan
entitas-entitas lain adalah perbuatan Allah.
1.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Muthahhari, Murtadha. Majmu'eh Ātsār. Teheran: Shadra, cet. II, 1377 HS.
Rabbani Gulpaigani, Ali. Aqāide Istidlāli. Qom: Markazi Nasyri Hajir, cet. VI,
1393 HS.
Subhani, Jakfar. Aqāide Islami dar Partu Quran wa Hadits. Qom: Bustan Kitab,
cet. II, 1386 HS.
10