Anda di halaman 1dari 13

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL

EDISI XXIX JANUARI S/D MARET


2019
PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.
BANK SYARIAH MANDIRI (Persero) MAKASSAR

Oleh :
Zahra Ramadhanty R
Email : sarahrrahmat@gmail.com
Pembimbing I :
Haeruddin Saleh
Email : haeruddin@universitasbosowa.ac.id
Pembimbing II :
Seri Suriyani
Email : serisuriani06@gmail.com

Program Studi Akuntansi Fakultas Manajemen


Universitas Bosowa Makassar

ABSTRACT

Zahra Ramadhanty .2019. Essay. The purpose of this research was to determine
the effect of work stress on the performance of the employees of PT. Bank Syariah
Mandiri (Persero) Makassar (Mentored by Dr. Haeruddin Saleh,SE.,M.Si as the
first mentor and Dr.H.A.Ariffuddin Mane, SE., M.Sc., SH., M.H as second
mentor).
The concept of this research is using a quality concept with samples of 34
respondents who distributed to the employees of PT. Bank Syariah Mandiri
(Persero) Makassar. This method analysis data is using multiple linear regression
analysis, Correlation Coefficient Test, Test, Determination Coefficient, and also t
Test.
The results of research using multiple linear regression analysis are physical
evidence of a positive and significant effect on employee performance of
employees of PT. Bank Syariah Mandiri (Persero) Makassar, responsiveness has
a positive and significant effect on the performance of employees of PT. Bank
Syariah Mandiri (Persero) Makassar, guarantee does not have a positive and
significant effect on the Performance of Employees of PT. Bank Syariah Mandiri
(Persero) Makassar.
-----------------
Keywords: Work Stress, Stress, Workers Performances, Employees Performances

Vol 5, No. 001 (2019) Zahra Ramadhanty R 218


ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXIX JANUARI S/D MARET
2019
PENDAHULUAN
Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan
banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja.
Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga dan
lingkungan sosial juga sangat berpotensial menimbulkan kecemasan. Dampak
yang sangat merugikan dari adanya gangguan kecemasan yang sering dialami oleh
masyarakat dan karyawan khususnya disebut stres. Stres terhadap kinerja dapat
berperan positif dan juga berperan negatif, seperti dijelaskan pada “Hukum
Yerkes Podson (1904) yang menyatakan hubungan antara stres dengan kinerja
seperti huruf U terbalik”. (Mas’ud, 2012:20).
Soesmalijah Soewondo (2013:19) menyatakan bahwa stres kerja adalah
suatu kondisi dimana terdapat satu atau beberapa faktor di tempat kerja yang
berinteraksi dengan pekerja sehingga mengganggu kondisi fisiologis, dan
perilaku. Stres kerja akan muncul bila terdapat kesenjangan antara kemampuan
individu dengan tuntutan-tuntutan dari pekerjaannya. Stres merupakan
kesenjangan antara kebutuhan individu dengan pemenuhannya dari lingkungan.
Dalam jangka panjang, pegawai tidak dapat menahan stres kerja maka pegawai
tidak mampu lagi bekerja diperusahaan. Pada tahap yang semakin parah, stres bisa
membuat pegawai menjadi sakit atau bahkan akan mengundurkan diri (turnover).
Bahaya stres diakibatkan karena kondisi kelelahan fisik, emosional dan
mental yang disebabkan oleh adanya keterlibatan dalam waktu yang lama
dengan situasi yang menuntut secara emosional. Proses berlangsung secara
bertahap, akumulatif, dan lama kelamaan menjadi semakin memburuk.
Pengukuran kinerja karyawan penting dilakukan. Tujuan pengukuran
kinerja adalah untuk mengetahui apakah karyawan mampu menyelesaikan
kewajibannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau apakah
karyawan menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan atau apakah hasil
kinerja yang telah dircapai karyawan sesuai dengan yang diharapkan.
Pengukuran kinerja karyawan dapat dilakukan terhadap kinerja yang nyata dan
terukur. Oleh karena itu, dibutuhkan ukuran kinerja yang bersifat kuantitatif
atau dapat dihitung. Suatu pekerjaan dapat diukur melalui kuantitas dan

Vol 5, No. 001 (2019) Zahra Ramadhanty R 219


ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXIX JANUARI S/D MARET
2019
kualitas pekerjaan, ketepatan waktu, kehadiran dan kemampuan kerja sama
(Wibowo, 2007, p.155; Abdullah, 2014, p.146).
PT. Bank Syariah Mandiri (Persero) merupakan lembaga keuangan
perbankan yang memberikan peluang bank umum untuk melayani transaksi
syariah, PT. Bank Syariah Mandiri (Persero) membentuk Tim Pengembangan
Perbankan Syariah yang bertujuan untuk mengembangkan layanan di kelompok
perusahaan Bank Mandiri.
Banyak karyawan, khususnya karyawan bank yang tidak sadar akan stress
dalam kinerja, dan seringkali mengabaikan dampak stress dalam bekerja yang
akan berdampak buruk bagi kesehatan mental jika terus di abaikan. Banyaknya
tuntutan pekerjaan dan batas waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, mencapai
target pencapaian nasabah, dan lembur dalam bekerja. Hal tersebut menjadi
tekanan yang menyebabkan stress.
Oleh sebab itu penting bagi perusahaan PT. Bank Syariah Mandiri
(Persero) Makassar untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan menciptakan
kenyamanan kerja sehingga sangat tidak mungkin untuk terkena stres. Stres
pekerjaan dapat diartikan sebagai tekanan yang dirasakan karyawan karena tugas-
tugas pekerjaan tidak dapat mereka penuhi. Artinya, stres muncul saat karyawan
tidak mampu memenuhi apa yang menjadi tuntutan-tuntutan pekerjaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul
“Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank
Syariah Mandiri (Persero) Makassar.”

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Sumber Daya Manusia
Stress kerja sangat umum dialami oleh karyawan tapi secara sadar ataupun
tidak sadar mempengaruhi kinerja karyawan dalam bekerja. Dalam perusahaan,
bagian HRD (Human Resources Departement) atau bagian Sumber Daya
Manusia atau personalia yang andil yang paling besar perannya dalam
memberikan perhatian khusus terhadap karyawaan perusahaan. Namun,
sebelum membahas lebih lanjut penulis akan membahas lebih dahulu mengenai
pengertian Sumber Daya Manusia yang di kemukakan oleh beberapa ahli.

Vol 5, No. 001 (2019) Zahra Ramadhanty R 220


ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXIX JANUARI S/D MARET
2019
Melayu Hasibuan (2010:10) menyatakan bahwa manejemen sumber
daya manusia adalah suatu perencanaan, perorganisasian, pengarahan dan
pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya
manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, dan organisasi masyarakat.
Pengertian Sumber Daya Manusia menurut Wahyudi (2010:8) ada 2 yaitu:
a) Secara makro, sumber daya manusia merupakan keseluruhan potensi
tenaga yang terdapat di suatu negara, jadi menggambarkan jumlah
angkatan kerja dari suatu negara/daerah.
b) Secara mikro, sumber daya manusia merupakan segolongan
masyarakat yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja pada
suatu unit kerja/87organisasi tertentu baik pemerintah maupun swasta.

Pengertian Stress
Sarafino (2012) mendefinisikan stress adalah kondisi yang disebabkan
oleh interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan persepsi jarak
antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi yang bersumber pada system
biologis, psikologis dan sosial dari seseorang. Stres adalah tekanan
internalmaupun eksternal serta kondisi bermasalah lainnya dalam kehidupan
(an internal and eksternal pressure and other troublesome condition in life).

Pengertian Stress Kerja


Soesmalijah Soewondo (Devi S, 2011:19) menyatakan bahwa stress kerja
adalah suatu kondisi dimana terdapat satu atau beberapa faktor di tempat kerja
yang berinreaksi dengan pekerja sehingga mengganggu kondisi fisiologis, dan
perilaku. Stres kerja akan muncul bila terdapat kesenjangan antara kemampuan
individu dengan tuntutan-tuntutan dari pekerjaannya. Stres merupakan
kesenjangan antara kebutuhan individu dengan pemenuhannya dari lingkungan.
Stres kerja dapat dikonseptualisasi dari berbagai titik pandang, yaitu stres
sebagai stimulus, stres sebagai respond dan stres sebagai stimulus-respon. Stres
sebagai stimulus merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada
lingkungan. Definsi stimulus memandang stres sebagai suatu kekuatan yang

Vol 5, No. 001 (2019) Zahra Ramadhanty R 221


ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXIX JANUARI S/D MARET
2019
menekan individu untuk memberikan tanggapan terhadap stressor. Pendekatan
ini memandang stres sebagai konsekuensi dari interaksi antara stimulus
lingkungan dengan respon individu.
Masalah stres kerja di dalam organisasi perusahaan menjadi gejala yang
penting diamati sejak mulai timbulnya tuntutan untuk efisien di dalam
pekerjaan. Akibat adanya stres kerja tersebut orang menjadi nervous,
merasakan kecemasan yang kronis peningkatan ketegangan pada emosi, proses
berpikir dan kondisi fisik individu. Selain itu, sebagai hasil adanya stres kerja
sering menimbulkan masalah bagi tenaga kerja, baik pada kelompok eksekutif
(white collar workers) maupun kelompok pekerja biasa (blue collar workers).
Stres kerja dapat mengganggu kesehatan tenaga kerja, baik fisik maupun
emosional. Dikalangan para pakar sampai saat ini belum terdapat kata sepakat
dan kesamaan persepsi tentang batasan stress.
Secara umum stres kerja dikelompokkan menjadi stressor individu dan
stressor organisasi, yaitu sebagai berikut :
a. Stressor Individu
Stressor ini meliputi sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik, imnat dan
motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan, serta faktor
individu lainnya.
b. Stressor Organisasi
Stressor ini dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor fisik dan
pekerjaan, serta faktor sosial dan organisasi. Faktor fisik dan pekerjaan
terdiri dari metode kerja, kondisi dan desain perlengkapan kerja,
penataan ruang dan lingkungan fisik (penyinaran, temperature, dan
fentilasi). Sedangkan faktor sosial dan organisasi, meliputi peraturan-
peraturan organisasi, sifat organisasi, jenis latihan dan pengawasan,
sistem upah dan lingkungan sosial.

Vol 5, No. 001 (2019) Zahra Ramadhanty R 222


ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXIX JANUARI S/D MARET
2019
METODE PENELITIAN
Guna mendukung penulisan, maka jenis data yang digunakan sebagai
berikut :
a. Data Kuantitatif
Data yang dapat dihitung berupa angka-angka yang diperoleh dari
PT. Bank Syariah Mandiri (Persero) Makassar yang dapat dihitung,
seperti jumlah karyawan dan data-data lainnya yang menunjang
penelitian.
b. Data Kualitatif
Data yang yang diperoleh dari PT. Bank Syariah Mandiri (Persero)
Makassar tidak berbentuk angka, seperti gambaran umum perusahaan,
hasil kuesioner, dan informasi-informasi yang diperoleh dari pihak lain
yang menunjang penelitian.
Metode Analisis
Analisis regresi linear berganda, yaitu metode yang digunakan untuk
menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen
dengan skala pengukuran atau resiko dalam suatu persamaan linear.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis hasil penelitian mengenai pengaruh stres kerja terhadap kinerja
karyawan PT. Bank Syariah Mandiri (Persero) dianalisis dengan menggunakan
metode dengan kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk
membuktikan hipotesis yang diajukan dengan menggunakan model analisis
regresi analisis linear berganda, sedangkan analisis kualitatif digunakan untuk
menelaah pembuktian analisis kuantitatif. Pembuktian ini dimaksudkan untuk
menguji variasi suatu model regresi yang digunakan dalam menerangkan variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dengan cara menguji kemaknaan dari
koefisien regresinya.

Vol 5, No. 001 (2019) Zahra Ramadhanty R 223


ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXIX JANUARI S/D MARET
2019
Tabel 1
Nilai kofisien Regresi
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 3.654 .412 8.875 .000

STRESS_INDIVIDU_(X1) .231 .108 .407 2.140 .040

STRESS_ORGANISASI_(X2) -.318 .129 -.468 -2.460 .020

a. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN_(Y)

Dari tabel Dari tabel 5.5 diatas, maka hasil yang diperoleh dimasukkan
dalam persamaan sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana : a = Konstanta
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variabel
independent. X1 = Stressor Individu X2 = Stressor Organisasi Y = Kineja
Karyawan Sehingga diperoleh persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

Y = 3.654 + 0.231X1 + -0.318X2

Berdasarkan dua faktor (stres kerja yang disebabkan oleh faktor Individu
dan faktor Organisasi) hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden lebih
cenderung mengalami stres yang disebabkan oleh faktor organisasi bisa berupa
konflik peran jika seorang tenaga kerja mengalami pertentangan antara tugas-
tugas yang harus ia lakukan dan antara tanggungjawab yang ia miliki sedangkan
setiap tenaga kerja bekerja sesuai dengan perannya dalam organsasi, artinya setiap
tenaga kerja mempunyai kelompok tugas yang harus dilakukan sesuai dengan
aturan-aturan yang ada sesuai dengan yang diharapkan oleh atasannya.
Berdasarkan rumus tersebut diatas maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
a = 3.654, artinya angka tersebut menunjukkan kinerja karyawan bila
stressor individu dan stressor organisasi diabaikan.
b1 = 0.231, artinya jika nilai faktor stressor individu mengalami
peningkatan sebesar 1, maka kinerja karyawan akan bertambah sebesar 0.241

Vol 5, No. 001 (2019) Zahra Ramadhanty R 224


ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXIX JANUARI S/D MARET
2019
b2 = -0.318, artinya bila nilai faktor stressor organisasi mengalami
peningkatan sebesar 1, maka kinerja karyawan akan bertambah sebesar -0.418
Hasil analisis regresi dari tabel 5.5 menunjukkan bahwa faktor stressor individu
memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan yang ditunjukkan
dengan koefisien variable dimana faktor stressor individu bertanda positif,
sedangkan faktor stressor organisasi memiliki hubungan yang positif terhadap
kinerja karyawan.
Dari hasil perhitungan regresi berganda tersebut diperoleh nilai signifikansi
faktor stressor individu adalah sebesar 0.040 sedangkan untuk variabel organisasi
diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0.020. nilai t digunakan untuk menguji
apakah variabel independent berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap
variabel dependent yang akan dibahas pada bagian pengujian hipotesis adapun
ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis dalam buku Sugiyono (2006)
terjadi jika signifikansi lebih kecil atau sama dengan 0.05 maka H1 diterima dan
H0 ditolak. Berdasarkan signifikansinya yaitu X1 dengan signifikansi 0.040 maka
secara individu stres kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel Y sedangkan
X2 dengan signifikansi 0.20 maka secara organisasi faktor organisasi berpengaruh
signifikan terhadap variabel Y.

Kofisien Korelasi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel independent
terhadap variabel dependent, maka digunakan analisis koefisien korelasi, dalam
pembahasan ini akan disajikan hasil analisi koefisien antara variabel independent
terhadap variabel dependent secara parsial dan hasil analisis koefisien korelasi
variabel independent terhadap variabel dependent secara simultan.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for
windows, maka diperoleh koefisien korelasi parsial sebagai berikut :

Vol 5, No. 001 (2019) Zahra Ramadhanty R 225


ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXIX JANUARI S/D MARET
2019
Tabel 2
Kofisien Korelasi
Correlations

STRESS_INDIVID STRESS_ORGA KINERJA_KARY


U_(X1) NISASI_(X2) AWAN_(Y)

Pearson Correlation 1 .524** .162

Sig. (2-tailed) .001 .360

N 34 34 34

Pearson Correlation .524** 1 -.255

Sig. (2-tailed) .001 .146

N 34 34 34

Pearson Correlation .162 -.255 1

Sig. (2-tailed) .360 .146

N 34 34 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel tersebut di atas dan berdasarkan ketentuan kuat tidaknya


pengaruh yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, sehingga dapat
dijelaskan bahwa antara faktor stressor individu dan faktor stressor organisasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sehingga dapat dijelaskan sebagai
berikut:

1. Nilai dari koefisien korelasi parsial antara faktor individu terhadap kinerja
karyawan adalah sebesar 0,162 yang berarti terdapat pengaruh yang sangat
kuat dimana faktor individu mempengaruhi kinerja karyawan sebesar
16,2% dengan asumsi variabel lain tetap.
2. Nilai dari koefisien korelasi parsial antara faktor organisasi terhadap
kinerja karyawan adalah sebesar -0,255 yang berarti terdapat pengaruh
yang sangat kuat dimana faktor organisasi mempengaruhi kinerja
karyawan sebesar -25% dengan asumsi variabel lain tetap.

Kofisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai

Vol 5, No. 001 (2019) Zahra Ramadhanty R 226


ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXIX JANUARI S/D MARET
2019
koefisien determinasi (R2) yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independennya menjelaskan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variable dependen (Ghozali, 2009).
Hasil perhitungan koefisien Determinasi penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3
Kofisien Determinasi

Model Summaryb

Change Statistics

R Square Sig. F
Change F Change df1 df2 Change

1 .430 .185 .133 .2047041 .185 3.524 2 31 .042 1.825


a

a. Predictors: (Constant), STRESS_ORGANISASI_(X2), STRESS_INDIVIDU_(X1)

b. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN_(Y)

Berdasarkan output SPSS tampak bahwa dari hasil perhitungan diperoleh


Nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,185. Dengan kata lain hal ini
menunjukkan bahwa besar persentase variasi Kinerja Karyawan yang bisa
dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel bebas yaitu Stressor Individu dan
Stressor Organisasi sebesar 18,5% sedangkan sisanya sebesar 81,5% dijelaskan
oleh variabel-variabel lain diluar variabel penelitian.

Uji T
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing atau secara
parsial variabel independent (Stressor Individu dan Stressor Organisasi) terhadap
variabel dependent (Kinerja Karyawan). Sementara itu secara parsial pengaruh
dari kedua variabel independent tersebut terhadap Kinerja Karyawan ditunjukkan
pada tabel berikut :

Vol 5, No. 001 (2019) Zahra Ramadhanty R 227


ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXIX JANUARI S/D MARET
2019
Tabel 4
Hasil Perhitungan Uji t
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 3.654 .412 8.875 .000

STRESS_INDIVIDU_(X1) .231 .108 .407 2.140 .040

STRESS_ORGANISASI_(X2) -.318 .129 -.468 -2.460 .020

a. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN_(Y)

Pengaruh dari masing-masing variabel stres individu dan stres organsisasi


terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi
(probabilitas). Stres individu dan stres organisasi mempunyai arah yang positif
dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan karena nilai signifikan
lebih <0,05.
Hasil pengujian hipotesis masing-masing variabel independent secara
parsial terhadap dependennya dapat dilihat sebagai berikut :
1. Uji Hipotesis pengaruh stressor Individu terhadap kinerja karyawan
Hasil pengujian parsial ( uji t) antara variabel stres individu dengan variabel
kinerja karyawan menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,140 koefisien regresi
sebesar 0,231 dan nilai probabilitas sebesar 0,040 yang lebih kecil dari 0,05
hal ini berarti bahwa stres individu berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan sehingga hipotesis dapat diterima.

2. Uji Hipotesis pengaruh stressor Organisasi terhadap Kinerja Karyawan


Hasil pengujian parsial ( uji t) antara variabel stres organisasi dengan variabel
kinerja karyawan menunjukkan nilai t hitung sebesar -2,460, koefisien regresi
sebesar -0,318, dan nilai probabilitas sebesar 0,020 yang lebih kecil dari 0,05
hal ini berarti bahwa stres organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan sehingga hipotesis dapat diterima.

Vol 5, No. 001 (2019) Zahra Ramadhanty R 228


ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXIX JANUARI S/D MARET
2019
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor stressor individu
memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan yang
ditunjukkan dengan koefisien variable dimana faktor stressor individu
bertanda positif, sedangkan faktor stressor organisasi memiliki
hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan.
2. Hasil pengujian parsial ( uji t) antara variabel stres individu dengan
variabel kinerja karyawan menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,140
koefisien regresi sebesar 0,231 dan nilai probabilitas sebesar 0,040
yang lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti bahwa stres individu
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

Vol 5, No. 001 (2019) Zahra Ramadhanty R 229


ECONOMICS BOSOWA JOURNAL
EDISI XXIX JANUARI S/D MARET
2019
DAFTAR PUSTAKA

A Hasan, A Fathoni, D Malik -, (2018) Pengaruh Stres Kerja (individu,


kelompok, dan organisasi) Terhadap Kinerja Karyawan PT. Graha Candi
Golf, Journal of Management Universitas Padjajaran Vol. 4 No. 4 ISSN :
2502-7689
Dhania, Dhini Rama (2010) Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja terhadap
Kepuasan Kerja (Studi terhadap Medical Representatif di kota
Kudus), Jurnal Psikologi UMK: PITUTUR, 1 (1). pp. 15-23. ISSN 2085-
8655
Elizabeth George, Zakkariya K.A., (2015) Job related stress and job satisfaction: a
comparative study among bank employees, Journal of Management
Development, Vol. 34 Issue: 3, pp.316-329
Gibson, Ivancevich, 2007. Organisasi: Proses Struktur Perilaku. Edisi Lima,
Jakarta: Erlangga.
Gede Sudha Cahyana (2017) Pengaruh Budaya Organisasi, Stres Kerja Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai, Jurnal Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana, Vol.18 No.2
Hulaifah Gaffar, (2012) Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karywan pada
PT. Bank Mandiri (persero) tbk Kantor Wilayah X Makassar, Skripsi
Universitas Hasanuddin Makassar
Mangkunegara. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Megi Agiyani, (2010) Pengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Barat Terhadap Penerapan E-Goverment Dalam
Situs www.disnak.jabarprov.go.id, Skripsi Universitas Komputer Indonesia
Bandung, elib.unikom.ac.id
Soesmalijah Soewondo. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:
Alfabeta.
Tresnapriady, Deny (2014) Pengaruh Kompensasi Langsung terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan pada PT BANYU HERANG ABADI/XLAXIATA di
wilayah Kabupaten Bandung Barat, Skripsi Universitas Widyatama
Bandung, widyatama.ac.id
Tri Wartono, (2017) Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Pada Karyawan Majalah Mother and Baby), Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen
Universitas Pamulang, Vol. 4, No.2
https://www.syariahbank.com/profil-dan-produk-bank-mandiri-syariah/

Vol 5, No. 001 (2019) Zahra Ramadhanty R 230

Anda mungkin juga menyukai