Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi 3D Printing yang juga dikenal


dengan sebutan Additive manufacturing (AM) telah mengalami kemajuan pesat.
Teknologi 3D Printing yang paling populer adalah Fused Deposition Modelling
(FDM) atau disebut juga dengan Fused Filament Fabrication (FFF) yang
dikembangkan oleh S. Scott Crump pada tahun 1980 dan dikomersialisasi pada
tahun 1990 oleh Stratasys [1]. Karena kemampuannya yang dapat membentuk
berbagai macam bentuk, proses FDM dapat digunakan untuk pembuatan
prototipe, pemodelan, dan aplikasi produksi [2].

Perkembangan Teknologi 3D Printing tidak terlepas dari berkembangnya


software CAD yang memungkinkan untuk membuat objek dua dimensi dan tiga
dimensi. Dalam proses FDM, model 2 Dimensi (2D) yang telah didesain disimpan
dalam bentuk Stereo Lithography (STL) untuk dapat dicetak pada mesin 3D
Printer dengan teknologi FDM. Bahan dipanaskan dan diekstrusi melalui nozel
yang bergerak secara horizontal dan vertikal untuk membentuk bagian 3D secara
langsung. 3D Printer dengan teknologi FDM berkerja dengan prinsip layering
dengan proses bottom up ketika mencetak objek[3].

Tantangan teknologi 3D Printing saat ini adalah kemungkinan mencetak


produk dengan biaya yang murah, cepat, dan mempunyai sifat mekanik yang lebih
baik. Terdapat banyak penelitian yang telah dilakukan dengan memanipulasi
parameter proses untuk mennganalisi sifat mekanik pada produk yang dihasilkan.
Tlgenov dkk. [4] menemukan bahwa penyumbatan nozel adalah masalah yang
sangat signifikan sehingga dapat mempengaruhi kualitas bagian hasil cetakan
pada geometri, kekasaran permukaan, dan sifat mekanik. Kaveh dkk. [5]
menganalisis pengaruh suhu ekstrusi, laju aliran laju umpan, sudut raster, dan
lebar raster terhadap akurasi bagian hasil cetakan yang menunjukkan bahwa suhu

1
ekstrusi dan sudut lebar raster memiliki pengaruh paling signifikan diantara
parameter lainnya.

2
3

Selain beberapa parameter yang telah disebutkan diatas, penyumbatan pada nozel
juga dipengaruhi oleh material yang digunakan selama proses ektrusi [6].

Vicente dkk. [7] melakukan penelitian tentang pengaruh parameter infill


density terhadap kekuatan tarik pada produk 3D Printing. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada densitas yang sama, pola sarang lebah (honeycomb)
memiliki kekuatan tarik yang lebih baik, meskipun perbedaan antara parameter
pola kurang dari 5%. Sukindar dkk [8] melakukan penelitian menggunakan printer
3D open source yang dikembangkan oleh software Repetier-Host dengan material
PLA dan variasi tiga level untuk tiga parameter meliputi ketebalan lapisan,
ketebalan cangkang, dan kecepatan cetak. Hasil dari ANOVA menunjukkan
bahwa ketebalan cangkang memberikan hasil yang signifikan dalam
mempengaruhi hasil uji kekuatan tarik. Lee dkk. [9] mencoba menemukan
parameter proses optimal untuk mesin 3D Printing dengan teknologi FDM dengan
menggunakan material Akrilonitril Butadiena Stirena (ABS). Hasil dari
pendekatan yang dilakukan diketahui bahwa parameter FDM, yaitu ketebalan
lapisan, sudut raster dan celah udara secara signifikan mempengaruhi kinerja
elastis prototipe dengan material ABS.

Pada penelitian ini akan dilakukan analisis pengaruh perbedaaan nozel


dan density pada mesin 3D Printing terhadap spesimen uji tarik dengan
menggunakan sinyal getaran.

1.2 Perumusan dan Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa
rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana pengaruh variasi nozel dan density terhadap kondisi mesin 3D
Printer dengan menggunakan sinyal getaran?

Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu:


1. Menggunakan tinta filamen berjenis Poly Lactid Acid (PLA)
2. Mesin 3D Printer berjenis Cartesian.
4

3. Internal geometri grid


4. Tidak dilakukan pengujian uji tarik pada spesimen

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengakomodasi proses pemantauan kondisi dari mesin 3D Printing
terhadap pengaruh variasi nozel dan density dengan menggunakan sinyal
getaran.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:


1. Menjadi acuan terhadap proses pemantau kondisi mesin 3D Printer
dengan menggunakan variasai nozel dan density yang memiliki getaran
minimum terhadap mesin 3D Printer.

Anda mungkin juga menyukai