Anda di halaman 1dari 3

Jika dilihat dari kasus Worldcom yang memanipulasi laporan keuangan nya, yang

mana atasan perusahaan memerintahkan kepada akuntan agar memanipulasi


laporan keuangan tersebut yang mana pihak akuntan sebenarnya keberatan untuk
melakukan apa yg diperintahkan oleh atasan karena adanya pelanggaran etika
akuntan. Jika kasus seperti ini terjadi lagi kepada akuntan, Bagaimana seorang
akuntan menyelesaikan konflik etika tersebut?

Apabila seorang akuntan menghadapi situasi konflik dalam menerapkan prinsip utama
maka dalam menyelesaikan masalahnya akuntan perlu mempertimbangkan beberapa
faktor, sebagai berikut:
a. Fakta fakta yang relevan
b. Isu etika yang terkait
c. Prinsip utama yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dipecahkan
d. Prosedur internal yang telah ada
e. Tindakan tindakan alternatif
Dalam proses penyelasaian etika, akuntan profesional diharapkan dapat memilih
tindakan yang dianggap paling tepat setelah melakukan perhitungan atas konsekuensi
dari seluruh alternatif tindakan yang tersedia.
Jika konflik terjadi dengan atau didalam organisasi pemberi kerja, akuntan profesional
perlu mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan pihak-pihak yang bertanggung
jawab terhadap tata kelola organisasi, seperti direksi, komisaris, atau komite audit.
Apabila konflik memiliki dampak yang signifikan dan tidak dapat diselesaikan,
akuntan profesional mungkin dapat mempertimbangkan agar memperoleh sarana secara
profesional dari organisasi profesi atau penasehat hukum. Hal ini tidak melanggar prinsip
kerahasiaan selama permasalahan didiskusikan ke organisasi profesi secara anonim atau
dengan penasehat hukum berdasarkan hak-hak hukum yang dimiliki. Namun, akuntan
profesional perlu sangat berhati hati dalam mempelajari hak-hak hukum yang dimiliki
agar tindakannya tidak menjadi suatu pelanggaran terhadap prinsip utama kerahasiaan.
Penting juga bagi akuntan profesional untuk mendokumentasikan inti permasalahan,
rincian dari diskusi-diskusi yang dilakukan dan keputusan yang dibuat.
Jika konflik etika tidak dapat terpecahkan, walapun seluruh kemungkinan sudah
dijajaki, maka akuntan profesional, sepanjang dimungkinkan, menolak untuk tetap
diasosiasikan dengan permaslahan yang menjadi konflik. Akuntan profesional harus
mempertimbangkan kemungkinan untuk menarik diri sebagai anggota tim yang
ditugaskan atau menarik diri untuk penugasan tertentu, atau berhenti dari perusahaan
atau organisasi pekerja.

Kesimpulannya, Dalam pelaksanaan standar perilaku etis, akuntan mungkin


menghadapi masalah dalam mengidentifikasi perilaku yang tidak etis, atau dalam
menyelesaikan konflik etika. Ketika menghadapi isu-isu etika yang penting, akuntan
harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan organisasi dalam mengatasi konflik. Jika
kebijakan ini tidak menyelesaikan konflik etika, akuntan harus mempertimbangkan
tindakan seperti mendiskusikan masalah tersebut dengan supervisor kecuali jika masalah
itu melibatkan atasannya, menjelaskan konsep-konsep yang relevan melalui diskusi
rahasia dengan seorang penasihat yang objektif untuk mencapai pemahaman terhadap
tindakan yang mungkin dilakukan dan apabila konflik etika masih ada setelah dilakukan
tinjauan terhadapa semua jenjang, akuntan mungkin tidak mempunyai jalan lain kecuali
mengundurkan diri dari organisasi.

Alasan memilih pertanyaan ini adalah karena adanya rasa ingin tau dari penulis
dan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana resolusi konflik etika pada
akuntan jika terjadi. Penulis juga mengajukan pertanyaan ini agar memperdalam ilmu
mengenai penyelasain konflik etika.
Referensi

Wong, 2010, Business Ethics and Worldcom.


https://erlanjut.wordpress.com/2011/11/04/business-ethics-and-
worldcom/. Diakses pada tanggal 27 februari 2020

Robert Half, 2018. Ethics in Accounting: How to Handle Common Dilemmas.


https://www.roberthalf.com/blog/salaries-and-skills/ethical-issues-in-
accounting-4-pieces-of-advice. Diakses pada tanggal 27 februari 2020

Rizky Aulia, 2015. Etika Profesi Akuntansi Minggu


II.http://rizkyaulia313.blogspot.com/2015/12/etika-profesi-akuntansi-
minggu-11-12.html. Di Akses pada tanggal 27 februari 2020

Umi kalsum, 2015. Kasus Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi. http://mangkok-


garpu.blogspot.com/2015/09/kasus-pelanggaran-etika-profesi_97.html.
Diakses pada tanggal 27 februari 2020.

Anda mungkin juga menyukai