LAPORAN KASUS
3.1 Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama pasien : Nn. R
Tanggal lahir : 16 Oktober 2005
Umur pasien : 17 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Alamat : Kota X
Agama : Islam
No. Register : 335 xxx
Diagnosa pasien : Harga diri rendah kronis
Tanggal MRS : 25 Januari 2022
Tanggal KRS :
B. Keluhan Utama
Klien datang dengan keluhan sudah seminggu yang lalu klien mudah tersinggung,
emosi labil, marah-marah dan suka merasa curiga terhadap orang lain, klien sulit diarahkan
juga sering mengurung diri setiap ada masalah.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu lebih kurang setahun yang lalu
muncul dengan gejala tersebut (mudah tersinggung, emosi labil, marah-marah dan suka
merasa curiga terhadap orang lain). Klien merasa keluarga tidak memperdulikan dirinya lagi.
Klien juga merasa hidupnya tidak berguna lagi. Klien merasa lemah, menolak terhadap
kemampuan sendiri dan ingin mencederai diri sendiri.
D. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya sudah pernah masuk rumah sakit jiwa karena suka
marah-marah, merusak alat rumah tangga serta bicara dan tertawa sendiri.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan sebelumnya tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa seperti dirinya.
F. Pemeriksaan Fisik dan Tanda-Tanda Vital
S: 37℃ N: 80x/menit T: 120/80 mmHg RR: 18x/menit
G. Sistem Pernafasan
a. RR: 19x/menit
b. Keluhan: sesak nyeri waktu nafas (tidak ada keluhan)
Batuk: ada tidak
keterangan: ...................................
Sekret: ada tidak
keterangan: ...................................
Penggunaan otot bantu nafas: ada tidak
c. Irama nafas teratur tidak teratur
d. Pola nafas Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes Biot
e. Suara nafas Cracles Ronki Wheezing
f. Alat bantu napas ya tidak
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah
Observasi
Monitor verbalisasi yang
merendahkan diri sendiri.
Monitor tingkat harga diri
setiap waktu, sesuai kebutuhan.
Terapeutik
Diskusikan kepercayaan
terhadap penilaian diri.
Diskusikan penilaian yang
meningkatkan harga diri.
Diskusikan alasan mengkritik
diri atau rasa bersalah.
Diskusikan bersama keluarga
untuk menetapkan harapan dan
batas yang jelas.
Berikan umpan balik positif
untuk peningkatan mencapai
tujuan.
Edukasi
Jelaskan kepada keluarga
pentingnya dukungan dalam
perkembangan konsep positif
diri pasien.
Anjurkan mengidentifikasi
kekuatan yang dimiliki.
Anjurkan mempertahankan
kontak mata saat
berkomunikasi dengan orang
lain.
Latih pernyataan/kemampuan
positif diri.
Latih cara berpikir dan
berperilaku positif.
Latih meningkatkan
kepercayaan pada kemampuan
dalam menangani situasi.