Anda di halaman 1dari 6

Gugur di Balik Musim Semi

Seorang gadis yang berparas cantik dan memiliki senyum yang dapat membuat banyak orang
kagum hanya sekedar melihatnya, gadis ini bernama Dara. Hobinya tersenyum? Ya mungkin
saja. Hidup Dara layaknya dikelilingi oleh kebahagiaan, itulah anggapan ketika orang
melihatnya.
“Ra..ra..”panggil Dara pada seorang gadis.
“ya.. ada apa?”Tanya gadis itu.
“Nanti pulang pokoknya kita harus ke toko buku, ada novel baru nih pokoknya gua harus beli
duh.. pengen cepet-cepet pulang”cerocos Dara.
“Demi apa lo novel apa novel apa?Gua juga mau beli gak mau tau titik” jawab gadis itu tak
kalah hebohnya.
“woy Flora Dara diem kek lu, untung dua gak selusin bisa darah tinggi gua” tegur Arya si
ketua kelas.
“yee.. badan cungkring sirik aja lu” jawab Flora.
Ya seperti itulah keadaan kelas 11 MIPA I setiap harinya, ramai dengan keceriaan Flora dan
Dara tak lupa juga omelan dari sang ketua kelas.
Kring.. bel pulang sekolah berbunyi.
“Flora… cepetan”teriak Dara
“sabar kek lu, gua masukin buku dulu” jawab Flora.
###
“Di sebelah mana ya ra?” Tanya Flora
“ Dimana yak, kok ini buku rohani semua?apa kita disuruh insap?”seru Dara.
“Lu kali yang disuruh insap, makanya jangan nyolot sama orang tua”jawab Flora yang
langsung merubah raut muka Dara. Mamah papah? Batin Dara.
“Dara… novelnya nih” teriak Flora.
“oh..hm..ya aapa apa, duluan aja ra” jawab Dara yang baru tersadar dari lamunannya.
Ting..ting..
“Flora HP lu bunyi”seru Dara.
“oh iya nih Bang Doni udah nunggu dibawah”Bang Doni itu kakaknya Flora yang perhatian
dan baik banget sama semua orang.
“yaudah kebawah yuk udah selesai kan?”Tanya Flora.
“udah kok, yuk bayar dulu” mereka pun bergegas ke kasir untuk membayar barang-barang
yang dibelinya.
###
“Abang…”seru Flora yang membuat Doni menoleh.
“eh ada Dara juga, pulang sama siapa Dar?”Tanya Bang Doni.
“kayaknya naik ojek online bang, biar kaya anak gaul”guraunya.
“yadeh.. Abang sama Flora duluan ya”pamitnya sambil memberi helm ke Flora.
“iya bang hati-hati ya”jawab Dara.
Flora dan Doni pun berlalu berlalu dari hadapan Dara. Dara yang melihat keakraban diantara
Flora dan Doni pun tersenyum miris, Bang Tara apa kita bisa kaya mereka lagi?batinnya.
###
“Dara main kerumah yuk”ajak Flora.
“gak bisa ra, gua ada urusan”jawab Dara.
“yaampun ra setiap jumat gua ajak pasti gak bisa, besok kan libur ra”bujuk Flora.
“gua gak bisa serius deh, besok-besok aja ya”rayu Dara.
“iya deh”Flora pun menyerah. Mereka pun pulang dan melanjutkan kegiata masing-masing.
###
Seorang gadis datang ke sel tahanan untuk menjenguk kerabatnya.
“udah puas lo ngancurin hidup gua?”Tanya gadis itu.
“maksud lu apa sih? Dateng marah-marah doang! Mending gak usah dateng sekalian”seru
laki-laki yang dikunjungi gadis itu.
“Cuma karna ulah konyol lo gua kehilangan mamah,papah, sahabat, dan lo gua kehilangan
lo!”marah gadis itu. Laki-laki itu pun tak sanggup menjawabnya karena apa yang dikatakan
gadis itu seleruhnya benar,dia telah menghancurkan semuanya.
“gua balik, baik-baik disini”seru gadis itu. Tanpa gadis itu ketahui, air mata mengalir di pipi
laki-laki itu.
###
Dara menuju makam Dimas, sahabatnya.
“Dimas…kangen banget sama kamu Dim”seru Dara.
“maaf ya baru bisa kesini lagi,lagi banyak banget tugas di sekolah”Dara pun menaburi bunga
ke makamnya Dimas dan membersihkan dedaunan yang jatuh disekitarnya.
“Dimas, Dara pamit pulang ya udah sore soalnya”pamitnya
“oh iya Dara gak lupa kok kata-kata Dimas”Dara pun mengingat apa yang Dimas ucapkan
dulu.
‘Dara selalu senyum ya,Dimas suka’ setelah itu Dara pun pulang menuju rumah.
“Dari mana aja kamu?jam segini baru pulang”Tanya mamah Dara saat Dara sampai
dirumahnya.
“abis dari makam Dimas mah”jawab Dara.
“ngapain kesana lagi hah?ngapain ngurusin orang yang udah mati?!”marah mamah Dara.
“apa-apa an sih mah?Dimas salah apa?udah lah capek debat sama mamah mulu”kesal Dara.
Dara bingung kenapa mamahnya sebegitu benci sama Dimas. Entahlah,Dara pun bingung.
Dara pun naik menuju kamarnya. Dara membersihkan diri dan merebahkan badannya di
Kasur.
Prang….
“bunyi apa itu?”Tanya Dara. Dara hendak turun dari ranjangnya namun seketika berhenti
ketika mendengar pertengkaran orang tuanya.
“diem kamu, gak usah ngomong yang gak-gak biarin aja dia disana gakusah dipeduliin biar
dia tau akibatnya”seru papahnya Dara.
“tega banget kamu pah sama anak sendiri,dia itu anak pertama kamu”seru mamahnya Dara.
Mamah papah berantem lagi?kapan sih mereka berhenti buat ributin masalah ini?batin
Dara. Dara pun turun kebawah untuk menemui kedua orang tuanya.
“mah… pah…”lirih Dara. Kedua orang itu pun menoleh dan menatap Dara iba karena
melihat mata sembab Dara yang dilumuri air mata.
“kapan kalian berhenti buat ributin masalah ini?kapan kalian berhenti benci Dimas?Kapan
kalian peduli sama aku?!” Tanya Dara dengan nada yang meninggi.
“sampai Tara keluar dari penjara!”DEG.jawab papahnya Dara. Dara pun berlari menuju
kamar dan menguncinya.
“sesayang apa sih kalian sama Bang Tara? Apa salah aku? Aku Cuma butuh kasih sayang
kalian gak lebih. Cuma karena masalah Bang Tara kalian semua ninggalin aku? Apa Cuma
Bang Tara yang pantes dapat kasih sayang kalian?”Tanya Dara pada dirinya sendiri.Dara pun
sudah lelah menangis hingga ia tertidur dalam keadaan memeluk lututnya dan bersandar di
pintu kamarnya.
###
Hari-hari berlalu seperti biasa, seperti Dara yang selalu menampilkan senyum indah nya, dan
seperti Flora yang selalu ceriadisetiap waktunya.
“Dara… mata lu kenapa? Abis sparing sama Chris John?”Tanya Flora.
“Buset mulut lu ra, yakali gua sparing sama Chris John tinggal nama doang kali ah”jawab
Dara acuh namun membuat Flora tertawa terpingkal-pingkal.
“Eh semua nya, diem Bu Risma udah OTW”seru Arya.
Dan keadaan kelas 11 MIPA I pun seketika hening karena Bu Risma yang terkenal dengan
kekejamannya saat mengajar sudah berjalan menuju kelas 11 MIPA I. pelajaran ini sangat
membosankan dan terasa begitulama namun ketika ….
Kringg… bel pulang berbunyi anak-anak kelas 11 MIPA I pun bersorak riang karena merasa
bebas dari Sang Monster,konyol memang.
“Flora gua duluan yaa”seru Dara sambil memasukkan barang-barang nya ke dalam tas.
“yah Dara.. gua baru aja mau ngajak lu ke toko buku, gua mau beli pulpen warna-warni”lesuh
Flora. Tanpa Dara ketahui,Flora menyimpan kecurigaan terhadap dirinya. Sebenarnya urusan
apa sih yang Dara lakuin setiap harijumat?batin Flora.
“duluan ya Flora”pamit Dara.
“oh ya iya duluan aja”Jawab Flora.
Dara pun buru-buru memberhentikan taksi dan segera bergegas ke tempatyang ia tuju, tanpa
Dara ketahui ada seseorang yang mengikutinya.
###
“Bang gimana kabarnya?”Tanya Dara pada Tara.
“baik-baik aja”jawab Tara acuh.
“Bang, Dara mau tanya,selama ini Abang ngerasa bersalah gak sih?”Tanya Dara. Tara pun
menatap manik adiknya ini.
“ngerasa bersalah gak sih bang udah buat semuanya rumit? Ngebuat Dimas pergi? Ngebuat
mamah papah gak peduli lagi sama Dara? Ngebuat Kania orang yang abang sayang sakit
hanya karena keegoisan abang? Ngebuat Dara kehilangan sosok abang kesayangannya
ngerasa bersalah gak sih bang?”tanya Dara dengan penuh rasa pilu disetiap katanya.
“apa kamu tau dek abang kesepian disini?kamu tau setiap hari hidup abang penuh dengan
rasa bersalah, penuh dengan penyesalan? Abang minta maaf udah buat semuanya jadi kacau
dengan menendang motor Dimas saat balapan itu karena cemburu liat Kania deket sama
Dimas”jawab Tara dengan nada melembut.
“kenapa baru sadar sekarang bang?”Tanya Dara dingin. Tara diam tidak menjawab
pertanyaan adiknya. Dara pun berdiri hendak pergi meninggalkan Tara.
“”dek mau kemana?”Tanya Tara
“Dara mau ke makam Dimas”jawab Dara tanpa melihat ke arah Tara.
“abang nitip salam ya buat Dimas, maaf abang belum sempet jiarah kesana”jawaban Tara
yang membuat pertahanan Dara runtuh,Dara menangis.Dara pun menoleh kearah abang nya
dan memeluk Tara dengan erat.
“kemana aja Bang Tara selama ini?Dara gak kenal abang yang kemarin-marin”seru Dara.
“maafin abang dek,abang gak bermaksud buat hidup kamu kayak gini maafin abang ya”Tara
pun meregangkan pelukannya agar dapat melihat wajah cantik adik kesayangannya.
“jangan nangis sayang”ucapnya sambil menghapus air mata Dara dengan ibu jarinya.
“abang tau gak sih Dara tuh selalu berusaha angkuh di depan abang,Dara gak pernah mau
kelihatan lemah di depan abang,eh tapi tetep aja Dara ya Dara adiknya Bang Tara yang
cengeng”kekeh Dara.
“iyaa Dara tetaplah Dara adik abang”ucap Tara sambal mengusap rambut adiknya.
“Bang, Dara pulang dulu ya”pamit Dara.
“iya dek,jangan lupa salam buat Dimas”ucap Tara yang diangguki oleh Dara.
Dara pun keluar dengan senyum yang merekah tanpa sadar ada seseorang yang sedang
memperhatikannya.’sebenarnya apa yang Dara sembunyiin?’.
###
“Dim aku kesini lagi kan,aku gak bohong kan kalau bakal sering kesini”seru Dara sambil
mengusap batu nisan Dimas. Terlihat dari sorot matanya,betapa rindunya Dara terhadap
sahabat kesayangannya yaitu Dimas Prasetyo.
“Dim tadi Dara abis dari Bang Tara,dia nitip salam buat kamu katanya maaf belum bisa
datang kesini” suara Dara mulai bergetar saat mengucap kalimat itu.
“sebenarnya siapa Dimas?Tara?”tanya seseorang yang sembunyi dibalik pohon.
“Dara gak pernah bahas masalah antara kamu,Bang Tara ,dan Kania selama ini karena Dara
belum sanggup terima keadaan Dim, Dara gak sanggup terima kalau Bang Tara abang Dara
sendiri adalah penyebab kematian kamu”ucap Dara ditengah tangis nya.
“Dara punya abang?apa yang di sel tadi adalah abangnya Dara?”tanya orang itu.
“Dara berani bahas ini sekarang karena tadi Bang Tara bilang kalau dia merasa sangat amat
bersalah Dim,aku harap kamu udah maafin Bang Tara ya Dim.”lanjut Dara.
“Dara kehilangan kasih sayang mamah papah juga Dim,tapi setelah dari sini aku mau bicara
baik-baik sama mamah papah dan menjelaskan semuanya semoga aja berhasil Aamiin” Dara
merasa sedikit tersentak ketika merasa tepukan di bahunya,Dara pun menoleh dan segera
menghapus bekas air matanya.
“eh lu ra,kok ada disini?”Tanya Dara riang seolah-olah dia lupa bahwa mata sembab nya
tidak dapat berbohong.
“berhenti seolah-olah lu bisa hadapin semua sendiri ra,gua ada disini gua bisa jadi tempat
cerita lu ra.”ucap Flora. Ya gadis yang sejak tadi mengikuti Dara adalah Flora.
Dara pun menyerah dia mendekap Flora erat dan menumpahkan air mata nya yang sempat
tertahan.Dara sadar bahwa ia memiliki sahabat yang sangat amat baik dan mengerti dia,Flora
orangnya.
“kita itu layaknya musim semi ra. Semua orang ikut bahagia hanya sekedar melihat senyum
lo,tapi betapa bodohnya gua gak sadar bahwa musim gugur ada di jiwa lo.”ucap Flora yang
membuat Dara tersenyum.
“mulai sekarang cerita tentang apapun yang lo alamin ya ra biar gua gak harus jadi ditektif
gadungan kaya tadi”gurau Flora yang berhasil membuat senyum indah itu terbit kembali.
‘Flora berhasil membuat dedaunan yang sudah gugur bersemi kembali’

Tentang penulis:
Haiii… nama gua Amanda Marella Tifadi,gua biasanya dipanggil Manda. Gua paling gak
suka disuruh ngarang,entah kenapa hasilnya gak pernah bener. Tapi anehnya gua mau banget
buat novel,bisa gak buat novel gak usah pake ngarang?haha garing. Gua buat cerita ini karena
gua suka banget yang namanya konflik keluarga,karena biasanya lebih kena aja gitu. Gua
buat cerita ini H-1 karena gua ubah cerita mendadak ,ngerasa gak srek aja sama cerita yang
pertama. Kalau kalian mau tau ini cerita apa baca aja ya, makasihhhh….
“kehilangan sangat amat menyakitkan apabila kita belum bisa menerimanya,namun bila
sebaliknya semua akan jauh lebih mudah”
(Amanda Marella)

Anda mungkin juga menyukai